Persikabo harus menyapu bersih enam pertandingan jika ingin lolos Indonesian Super League (ISL). Dan kemarin, ujian pertama itu berhasil dilalui tim berjuluk Laskar Padjajaran ini.
Ya, di hadapan 10 ribu Kabomania, Persikabo mampu menekuk PSLS Lhouksemawe dengan skor meyakinkan 2-0. Walaupun menang, permainan anak asuh Maman Suryaman itu tak mampu menunjukkan dominasinya sebagai tim elite di wilayah barat.
Sejak kick off dimulai, skuad hijau kuning menerima gempuran bertubi-tubi dari pasukan PSLS. Beruntung, kiper Sukirmanto tampil gemilang dan berhasil mementahkan empat peluang emas yang lahir dari kaki Carlos Raul dkk.
Tak mau kehilangan muka di hadapan publik sendiri, Maman mencoba mengubah skema dari 4-4-2 menjadi 4-3-3, serta rotasi pemain saat menit 38. Dengan memasukkan Jibby Wuwungan dan menarik gelandang jangkar, Dede Ariandi.
Strategi itu berbuah hasil, gol keunggulan Laskar Pajajaran tercipta melalui kaki kiri Zaenal Arief di menit 42, usai memaksimalkan umpan Emeka Obidiah. Skor 1-0 bertahan hingga paruh laga.
Keluar dari ruang ganti, Headcoach Maman Suryaman menginstruksikan para penggawanya agar bermain lebih agresif. Namun sekali lagi, buruknya koordinasi antarpemain, baik di lini depan maupun belakang, membuat tim Petro Dollar - sebutan PSLS- leluasa mengobrak- abrik jantung pertahanan Laskar Pajajaran yang dikomandoi Bahtiar. Namun, karena buruknya penyelesaian akhir, Arif Gunawan dan Carlos Raulmembuat gawang Sukirmanto tetap perawan.
Di menit ke 68, Persikabo kembali memperbesar keunggulan melalui hadiah penalti, setelah Nurcholis Madjid hands ball di kotak terlarang. Zaenal Arief yang bertindak sebagai eksekutor, sukses mengelabui M Ali, sehingga memaksa sang kiper memungut bola untuk kedua kalinya. Hingga laga bubar, skor 2-0 tetap bertahan bagi kemenangan Persikabo.
Menanggapi kemenangan tersebut, Maman mengatakan, meski pasukan Cibinong berhasil membungkam PSLS, performA Laskar Padjajaran jauh dari harapan. Pemain lebih terlihat kaku dalam melakukan koordinasi. Bahkan, sentuhan satu dua yang biasa diperagakan Jibby Wuwungan cs nyaris tak terlihat.
“Saya akui penampilan anakanak tidak seperti biasanya, sebab pertandingan ini seperti tidak ada gereget,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor kemarin.
Maman menegaskan, ia masih punya waktu dua hari untuk mengevaluasi sebelum menjamu PSSB Bireun pada Kamis (31/3) mendatang. “Waktu dua hari ini benar-benar akan saya manfaatkan untuk mengevaluasi kerjasama antarpemain,” tukasnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala PSLS, Imran Juned menuturkan, seharusnya PSLS berhasil memenangkan pertandingan. Andai saja, kiper Sukirmanto tidak berada dalam performa terbaik.
“Ya seharusnya kami menang 4-0. Kami punya empat peluang emas namun semua mentah. Kalaupun tidak, tendangannya melenceng,” tegasnya.
Imran menambahkan, Laskar Padjajaran mengalami penurunan performa ketimbang saat putaran pertama. Pasalnya, ketika itu (putaran pertama, red) Zaenal Arief dkk lebih garang dalam menyerang serta skuadnya tak mudah menembus jantung pertahanan mereka. “Waktu putaran pertama dulu kami tak mampu berbuat banyak di Stadion Tunas Bangsa. Walau saat itu seri 1-1. Tapi ketika bertandang ke Persikabo, kami bermain layaknya tuan rumah saja,” jelasnya.
Meski berhasil menekuk PSLS dua gol tanpa balas, Persikabo masih tidak beranjak dari posisi tujuh klasemen sementara dengan mengantongi 25 poin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar