Adanya oknum pengurus yang dinilai mengkhianati usaha Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli dan Ketua Umum Persikabo, Rahmat Yasin untuk menggugat Badan Liga Indonesia (BLI) terkait keabsahan Kahudi Wahyu dalam pertandingan melawn Persikabo, Jum'at (25/2) bulan lalu, dilihat Sekretaris Umum Kabomania, Sujiono sebagai bentuk ketidakharmonisan manajemen dan pengurus. Seharusnya kejadian itu tidak terjadi jika semua manajemen dan pengurus solid dan saling berkoordinasi satu sama lainnya.
"Lagipula ini tidak bisa disebut pengkhianatan. Kan yang bersangkutan sudah dipecat sebelumnya. Mungkin kata yang lebih tepat adalah dipermainkan. Persikabo memang harus melanjutkan gugatan itu ke BLI, karena kita menuntut konsistensi dari BLI dan PSSI. Tapi di sisi lain, manajemen dan pengurus harus melakukan evaluasi terhadap kedekatan mereka secara psikologis. Pengurus dan manajemen harus lebih sering mengadakan pertemuan agar koordinasi berjalan lancar," tutur Sujiono.
Sementara itu, jika memandang dari sisi Kahudi, Sujiono mengatakan Persikabo juga harus melihat dari segi humanis dan professional. Professional dengan cara melanjutkan tuntutan ke BLI hingga benar-benar tuntas dan sisi humanis dengan segera mengeluarkan surat transfer Kahudi agar ia bisa merumput secara legal.
"Dia (Kahudi red.) kan juga butuh surat itu untuk memberi makan anak dan istrinya. Walaupun surat transfer dikeluarkan sekarang, kan gugatan tetap bisa diteruskan. Saya rasa tindakan itu akan lebih bijaksana untuk manajemen dan pengurus Persikabo. Profesional saja lah, kan Kahudi juag sudah dipecat, sekarang lengkapi saja surat-suratnya agar tidak ada sangkutan lagi," imbuhnya.
Kamis, 03 Maret 2011
STRATEGI BARU
Mengakui lawan yang akan dihadapi hari ini, Jumat (4/3) adalah tim yang cukup tangguh, Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman menyiapkan strategi dan pola yang berbeda untuk menjamu Pendekar Cisadane. Ia akan mengoptimalkan semua pemain yang dinilai siap dengan strategi bermain yang baru.
Mantan pelatih Sriwijaya FC itu akan menerapkan pola 4-3-2-1 di kandang Persikabo sore ini. Meskipun baru bagi anak asuhannya, Maman yakin bisa mengoptimalkan pertahanan dan menajamkan lini depan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya. Tiga darah segar, Eduard Valuta, Salim Alaydrus dan Cucu Hidayat diharapkan bisa memberi warna baru dalam laga home perdana di putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia itu.
"Kita akan maksimalkan ketiga pemain itu dengan posisi Cucu di sentra. Sementara Sonny dan Hari Salisbury akan ditarik ke belakang. Memang ini terbilang pola baru untuk mereka, tapi setelah melakukan evaluasi dari pertandingan away kemarin, saya yakin kita bisa meraih poin penuh dengan materi dan pola seperti itu," ungkap Maman optimis.
Di kubu lawan, Persita yang sudah memiliki bekal kepercayaan diri yang tinggi setelah membungkam Pro Titan dan menahan imbang PSMS di kandangnya sendiri, menargetkan untuk mencuri poin penuh dari Laskar Pajajaran. Elly Idris yang mengarsiteki Pendekar Cisadane tersebut mengungkapkan, ia sudah membaca kekuatan Persikabo pada saat berhadapan di putaran pertama yang lalu.
"Kita sudah mempersiapkan tim dengan semaksimal mungkin. Saya sudah bisa membaca sedikit kekuatan dan kelemahan Persikabo setelah berhadapan di Lapangan Benteng pada saat putaran pertama. Kami siap mencuri poin di hadapan Kabomania," tandasnya.
Mantan pelatih Sriwijaya FC itu akan menerapkan pola 4-3-2-1 di kandang Persikabo sore ini. Meskipun baru bagi anak asuhannya, Maman yakin bisa mengoptimalkan pertahanan dan menajamkan lini depan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya. Tiga darah segar, Eduard Valuta, Salim Alaydrus dan Cucu Hidayat diharapkan bisa memberi warna baru dalam laga home perdana di putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia itu.
"Kita akan maksimalkan ketiga pemain itu dengan posisi Cucu di sentra. Sementara Sonny dan Hari Salisbury akan ditarik ke belakang. Memang ini terbilang pola baru untuk mereka, tapi setelah melakukan evaluasi dari pertandingan away kemarin, saya yakin kita bisa meraih poin penuh dengan materi dan pola seperti itu," ungkap Maman optimis.
Di kubu lawan, Persita yang sudah memiliki bekal kepercayaan diri yang tinggi setelah membungkam Pro Titan dan menahan imbang PSMS di kandangnya sendiri, menargetkan untuk mencuri poin penuh dari Laskar Pajajaran. Elly Idris yang mengarsiteki Pendekar Cisadane tersebut mengungkapkan, ia sudah membaca kekuatan Persikabo pada saat berhadapan di putaran pertama yang lalu.
"Kita sudah mempersiapkan tim dengan semaksimal mungkin. Saya sudah bisa membaca sedikit kekuatan dan kelemahan Persikabo setelah berhadapan di Lapangan Benteng pada saat putaran pertama. Kami siap mencuri poin di hadapan Kabomania," tandasnya.
Wajib Curi Hati Kabomania
Jumlah Kabomania yang akan menonton pertandingan Persikabo hari ini di Stadion Persikabo, Cibinong menjamu Pendekar Cisadane diperkirakan akan lebih banyak dari pada jumlah sebelumnya. Banyaknya pemain bintang yang baru memakai kostum Persikabo seperti Bahtiar dan Sonny Kurniawan akan menjadi magnet baru bagi Persikabo. Termasuk bek asing asal Moldova, Eduard Valuta yang akan mengawali debutnya hari ini.
"Kabomania yang datang pasti akan sangat banyak. Selain untuk menyaksikan pemain-pemain baru, mereka juga sudah rindu dengan suasana pertandingan. Walaupun tidak meraih hasil maksimal pada saat away kemarin, Kabomania akan tetap mendukung tim Persikabo. Makanya, pemain harus tampil maksimal untuk menghibur Kabomania. Rasa lelah berjalan kaki ke stadion akan terobati dengan kemenangan," beber Syamsudin, salah satu pengurus Kabomania.
Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas menambahkan, target poin penuh harus bisa diambil oleh Laskar Pajajaran sebagai modal percaya diri untuk pertandingan berikutnya. Termasuk untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat Kabupaten Bogor, setelah melakukan perombakan tim besar-besaran. Hasil berbagi poin pada saat kontra Persires pada minggu lalu juga sedikit mengecewakan, karena banyak orang yang berharap punggawa Laskar Pajajaran itu bisa membawa minimal tiga poin dari dua laga tour perdana itu.
"Jangan sampai mengecewakan Kabomania lah. Kita tetap menuntut kemenangan, apalagi dengan banyaknya skuad yang baru. Mereka harus bisa mencuri hati Kabomania, beberapa pemain sudah punya nama seperti Bahtiar dan Sonny Kurniawan. Jangan sampai nanti orang yang menonton jadi menyangsikan kemampuan mereka. Pokoknya harus bermain bagus dan ngotot," ujarnya menyemangati.
"Kabomania yang datang pasti akan sangat banyak. Selain untuk menyaksikan pemain-pemain baru, mereka juga sudah rindu dengan suasana pertandingan. Walaupun tidak meraih hasil maksimal pada saat away kemarin, Kabomania akan tetap mendukung tim Persikabo. Makanya, pemain harus tampil maksimal untuk menghibur Kabomania. Rasa lelah berjalan kaki ke stadion akan terobati dengan kemenangan," beber Syamsudin, salah satu pengurus Kabomania.
Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas menambahkan, target poin penuh harus bisa diambil oleh Laskar Pajajaran sebagai modal percaya diri untuk pertandingan berikutnya. Termasuk untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat Kabupaten Bogor, setelah melakukan perombakan tim besar-besaran. Hasil berbagi poin pada saat kontra Persires pada minggu lalu juga sedikit mengecewakan, karena banyak orang yang berharap punggawa Laskar Pajajaran itu bisa membawa minimal tiga poin dari dua laga tour perdana itu.
"Jangan sampai mengecewakan Kabomania lah. Kita tetap menuntut kemenangan, apalagi dengan banyaknya skuad yang baru. Mereka harus bisa mencuri hati Kabomania, beberapa pemain sudah punya nama seperti Bahtiar dan Sonny Kurniawan. Jangan sampai nanti orang yang menonton jadi menyangsikan kemampuan mereka. Pokoknya harus bermain bagus dan ngotot," ujarnya menyemangati.
RY dan Raja Midas Telah Dikhianati
Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli terenyuh saat mengetahui salah satu mantan pengurus Persikabo memberi surat transfer Kahudi Wahyu Widodo kepada Persih Tembilahan pada hari Minggu (27/2) lalu, tanpa koordinasi terlebih dahulu kepada dirinya ataupun kepada Ketua Umum Persikabo, Rahmat Yasin. Mantan pengurus yang dipecat sejak tanggal 23 Februari tersebut mengaku tidak tahan karena mendapat tekanan terus-menerus dari manajemen Persih dan akhirnya menandatangani surat transfer, meskipun sesungguhnya ia tidak memiliki wewenang untuk itu.
"Saya tidak percaya mengetahui kejadian ini. Tidak ada koordinasi sama sekali dengan saya sebelum surat itu dikirimkan ke Tembilahan. Saat membuat surat itu juga tidak ada hubungan melalui telepon kepada saya. Saya saat itu sedang di Jambi, ada urusan keluarga. Dia juga tidak meminta izin kepada Ketua Umum terlebih dahulu. Pengurus yang berhak mengeluarkan surat itu kan hanya dua posisi, kalatu tidak Manajer, berarti Ketua Umum. Di luar itu tidak ada yang berhak mengeluarkan surat transfer," beber Mas'an emosi.
Sementara itu, di pihak lain, Kahudi Wahyu merasa kecewa mendengar pemecatan terhadap sang pengurus yang berinisial B itu. Ia mengaku sudah berusaha untuk menemui Mas'an Djajuli, namun saat itu Mas'an sulit untuk ditemui karena kesibukannya. Akhirnya Kahudi berpikir untuk menghubungi salah satu pengurus lain. Tapi ia tidak tahu mengenai pemecatan orang yang sudah membantunya itu.
"Saya tidak tahu kalau beliau dipecat. Padahal dia berniat membantu saya. Saya bingung dengan manajemen Persikabo. saya pikir begitu dipecat dari Persikabo, masalah saya sudah beres. Apalagi klub saya yang sekarang sangat berpotensi untuk berprestasi. Tapi justru ada masalah lain seperti ini. Sekarang tugas saya berkonsentrasi pada pertandingan. Semua masalah itu ditangani oleh manajemen tim. Serahkan saja pada yang Diatas," paparnya nelangsa.
"Saya tidak percaya mengetahui kejadian ini. Tidak ada koordinasi sama sekali dengan saya sebelum surat itu dikirimkan ke Tembilahan. Saat membuat surat itu juga tidak ada hubungan melalui telepon kepada saya. Saya saat itu sedang di Jambi, ada urusan keluarga. Dia juga tidak meminta izin kepada Ketua Umum terlebih dahulu. Pengurus yang berhak mengeluarkan surat itu kan hanya dua posisi, kalatu tidak Manajer, berarti Ketua Umum. Di luar itu tidak ada yang berhak mengeluarkan surat transfer," beber Mas'an emosi.
Sementara itu, di pihak lain, Kahudi Wahyu merasa kecewa mendengar pemecatan terhadap sang pengurus yang berinisial B itu. Ia mengaku sudah berusaha untuk menemui Mas'an Djajuli, namun saat itu Mas'an sulit untuk ditemui karena kesibukannya. Akhirnya Kahudi berpikir untuk menghubungi salah satu pengurus lain. Tapi ia tidak tahu mengenai pemecatan orang yang sudah membantunya itu.
"Saya tidak tahu kalau beliau dipecat. Padahal dia berniat membantu saya. Saya bingung dengan manajemen Persikabo. saya pikir begitu dipecat dari Persikabo, masalah saya sudah beres. Apalagi klub saya yang sekarang sangat berpotensi untuk berprestasi. Tapi justru ada masalah lain seperti ini. Sekarang tugas saya berkonsentrasi pada pertandingan. Semua masalah itu ditangani oleh manajemen tim. Serahkan saja pada yang Diatas," paparnya nelangsa.
Pantau Fisik Pemain Secara Intensif
Menjelang laga home perdana putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia ini, Kepala Pelatih, Maman Suryaman mengatakan ia akan sangat berhati-hati dalam menentukan pemain yang akan merumput. Ia tidak ingin kecolongan lagi seperti Cyril Tchana yang tidak terbuka mengenai kondisi kesehatannya pada saat bertanding melawan Persires Rengat. Ia akan meminta dokter tim, Nur Hakim Basuki mengecek kondisi kesehatan pemain satu per satu secara intensif.
"Saya hanya akan memasang pemain yang benar-benar fit kondisi psikologis dan fisiknya. Saya tidak ingin melakukan kesalahan seperti pada saat di Persires yang mengakibatkan kita kehilangan poin. Padahal kesempatan kita untuk mencuri poin penuh sangat besar dan bisa menang dengan skor telak. Tapi malah jadi seri karena keteledoran saya tidak mengetahui kondisi pemain dan pemain juga tidak jujur tentang kondisi fisik sebenarnya," ujar Maman kepada Pakar kemarin.
Jeda waktu yang sangat sempit mungkin akan mengakibatkan penurunan kondisi fisik pemain Persikabo, karena waktu istirahat mereka tidak banyak dan makanannya kurang terkontrol layaknya di mess. Belum lagi masalah cuaca yang sangat panas di Persires, cukup membuat pemain merasa shock.
"Mereka tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk recovery. Saya minta dokter tim dan masseur untuk memerhatikan kondisi kesehatan mereka secara intensif. Termasuk pemain yang kemarin tidak bisa ikut karena cedera seperti Donny, Salim dan Cucu Hidayat. Persiapan kita harus benar-benar matang untuk membidik poin penuh," tandasnya.
"Saya hanya akan memasang pemain yang benar-benar fit kondisi psikologis dan fisiknya. Saya tidak ingin melakukan kesalahan seperti pada saat di Persires yang mengakibatkan kita kehilangan poin. Padahal kesempatan kita untuk mencuri poin penuh sangat besar dan bisa menang dengan skor telak. Tapi malah jadi seri karena keteledoran saya tidak mengetahui kondisi pemain dan pemain juga tidak jujur tentang kondisi fisik sebenarnya," ujar Maman kepada Pakar kemarin.
Jeda waktu yang sangat sempit mungkin akan mengakibatkan penurunan kondisi fisik pemain Persikabo, karena waktu istirahat mereka tidak banyak dan makanannya kurang terkontrol layaknya di mess. Belum lagi masalah cuaca yang sangat panas di Persires, cukup membuat pemain merasa shock.
"Mereka tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk recovery. Saya minta dokter tim dan masseur untuk memerhatikan kondisi kesehatan mereka secara intensif. Termasuk pemain yang kemarin tidak bisa ikut karena cedera seperti Donny, Salim dan Cucu Hidayat. Persiapan kita harus benar-benar matang untuk membidik poin penuh," tandasnya.
Rabu, 02 Maret 2011
EMEKA MANDUL
Paska dua laga away Persikabo di Riau, Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mengaku melakukan evaluasi besar-besaran terhadap pemain depannya. Tumpulnya lini depan pada laga kontra Askar Narasinga, julukan Persires Rengat, membuat mantan pelatih Sriwijaya itu memiliki tugas baru untuk bisa mengasah insting gol strikernya. Ia menekankan kepada penyerangnya untuk bisa membuka serangan dan mengembangkan pertandingan. Dalam dua laga away di Riau tersebut, Persikabo sudah menurunkan bomber anyarnya yakni Okoye Emeka Obidiah. Namun, Emeka masih belum mampu menjadi solusi lini depan Persikabo. Emeka masih mandul.
"Saya akan lakukan evaluasi besar-besaran di lini depan. Kemarin sebelum memulia putaran kedua kita sudah fokuskan pada lini belakang dan hasilnya bisa terlihat bagus. Pada pertandingan pertama melawan Tembilahan, lini depan kita bisa menampilkan permainan yang bagus. Tapi entah kenapa kita malah loyo di Rengat. Mereka malah mengikuti pola permainan lawan., di babak kedua penyerangan mulai terliohat, tapi sudah terlambat. Karena tuan trumah sudah sangat besar percaya dirinya," beber maman.
Pria berdarah sunda itu juga mengaku kecolongan dengan Cyril Tchana yang tidak terbuka dengan kondisi fisiknya. Cyril memang tampil kurang memuaskan pada [pertandingan menghadapi Rengat. Ia digantikan oleh Ilham Hasan pada menit ke-45.
"Saya tidak tahu kalau Cyril saat itu kurang fit. Saya merasa kecolongan. Harusnya dia bisa lebih terbuka dengan kondisi kesehatannya. Karena kita di Rengat membidik poin penuh. Kontribusinya sangat diperlukan. Beberapa kali ia kehilangan bola. Itu tidak seperti Cyril biasanya. Kalau saya tahu lebih awal, saya akan menyiapkan strategi yang berbeda. Itu pelajaran buat saya dan juga pemain ungtuk bisa transparan mengenai kondisi masing-masing," tegasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Cyril mengatakan ia sedikit pusing dengan cuaca yang yang sangat panas di Rengat. Saat itu kondisinya drop. Tapi ia tidak ingin lari dari tanggung jawab yang sudah diembankan kepadanya.
"Saya akan lakukan evaluasi besar-besaran di lini depan. Kemarin sebelum memulia putaran kedua kita sudah fokuskan pada lini belakang dan hasilnya bisa terlihat bagus. Pada pertandingan pertama melawan Tembilahan, lini depan kita bisa menampilkan permainan yang bagus. Tapi entah kenapa kita malah loyo di Rengat. Mereka malah mengikuti pola permainan lawan., di babak kedua penyerangan mulai terliohat, tapi sudah terlambat. Karena tuan trumah sudah sangat besar percaya dirinya," beber maman.
Pria berdarah sunda itu juga mengaku kecolongan dengan Cyril Tchana yang tidak terbuka dengan kondisi fisiknya. Cyril memang tampil kurang memuaskan pada [pertandingan menghadapi Rengat. Ia digantikan oleh Ilham Hasan pada menit ke-45.
"Saya tidak tahu kalau Cyril saat itu kurang fit. Saya merasa kecolongan. Harusnya dia bisa lebih terbuka dengan kondisi kesehatannya. Karena kita di Rengat membidik poin penuh. Kontribusinya sangat diperlukan. Beberapa kali ia kehilangan bola. Itu tidak seperti Cyril biasanya. Kalau saya tahu lebih awal, saya akan menyiapkan strategi yang berbeda. Itu pelajaran buat saya dan juga pemain ungtuk bisa transparan mengenai kondisi masing-masing," tegasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Cyril mengatakan ia sedikit pusing dengan cuaca yang yang sangat panas di Rengat. Saat itu kondisinya drop. Tapi ia tidak ingin lari dari tanggung jawab yang sudah diembankan kepadanya.
Edward Valuta Siap Tanding
Setelah menunggu cukup lama, Eduard Valuta akhirnya dipastikan dapat bermain pada laga home perdana Persikabo, Jumat (04/3) mingggu ini. Bek asal Moldlova, Rusia itu sempat tertahan karena proses administrasinmya yang panjang dan berbelit-belit. Surat pengesahan Eduard dikeluarkan oleh PSSI pusat pada hari Senin (28/2) , pukul 15.00 WIB, sesaat setelah pertandingan Persikabo melawan {Persires, Rengat dimulai. Mendengar kabar ini, pria berusia 27 tahun itu senang dan mengaku akan all out.
"Kalau saya benar-benar sudah bisa bermain, saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Sejak awal saya sudah ikut tour away dengan Persikabo. saat itu saya juga berharap bisa main dengan tim. Sedih sewkali rasanya hanya melihat teman-teman bermain dari bangku penonton. Saya sudah beradaptasi dengan tim dan berjanji akan membantu pertahanan Persikabo secara maksimal," ujarnya berseri-seri.
Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman juga sangat senang mendengar pemain bule itu segera bisa merumput. Menurutnya, Eduard sudah bisa bersatu dengan tim. Kedekatannya dengan para pemain juga sudah sangat bagus. Ia berharap, Eduard bisa menunjukkan penampilan yang maksimal. Ia juga mengungkapkan keberaniannya untuk memasang Eduard pada starter eleven.
"Pertahanan kita sudah lumayan bagus. Saya rasa dengan bergabungnya Eduard, semua akan lebih terlkendali. Aplalagi dia sudah bergabung terlebih dahulu dibandingkan Emeka. Semoga dia ibisa bermain sebaik yang diperlihatkannya pada saat latihan. Jangan sampai demam panggung, tapi saya yakin dia [professional. Dia harus bisa bermain bagus untuk menarik hati penonton, apalagi debutnya akan disaksikan langsung oleh ribuan Kabomania," urainya.
"Kalau saya benar-benar sudah bisa bermain, saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Sejak awal saya sudah ikut tour away dengan Persikabo. saat itu saya juga berharap bisa main dengan tim. Sedih sewkali rasanya hanya melihat teman-teman bermain dari bangku penonton. Saya sudah beradaptasi dengan tim dan berjanji akan membantu pertahanan Persikabo secara maksimal," ujarnya berseri-seri.
Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman juga sangat senang mendengar pemain bule itu segera bisa merumput. Menurutnya, Eduard sudah bisa bersatu dengan tim. Kedekatannya dengan para pemain juga sudah sangat bagus. Ia berharap, Eduard bisa menunjukkan penampilan yang maksimal. Ia juga mengungkapkan keberaniannya untuk memasang Eduard pada starter eleven.
"Pertahanan kita sudah lumayan bagus. Saya rasa dengan bergabungnya Eduard, semua akan lebih terlkendali. Aplalagi dia sudah bergabung terlebih dahulu dibandingkan Emeka. Semoga dia ibisa bermain sebaik yang diperlihatkannya pada saat latihan. Jangan sampai demam panggung, tapi saya yakin dia [professional. Dia harus bisa bermain bagus untuk menarik hati penonton, apalagi debutnya akan disaksikan langsung oleh ribuan Kabomania," urainya.
Selasa, 01 Maret 2011
Persikabo Tahan Imbang Askar Singa
Persikabo kembali gagal memetik poin penuh saat melakoni duel tandang keduanya lawan Persires Rengat. Persikabo hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Persires Rengat. Dalam pertandingan tersebut, para pemain Persikabo seperti terhipnotis oleh irama permainan lawan. Strategi yang diberikan pelatih sesaat sebelum berangkat ke lapangan, Senin (28/2) tidak muncul dalam pertandingan tersebu. Hingga babak kedua berakhir pertandingan yang berakhir dengan skor kacamata itu terasa kurang seru dan banyak peluang yang gagal diselamatkan menjadi angka. Padahal, lawan yang menghuni klasemen terbawah Divisi Utama Liga Indonesia, bermain dengan pola yang kurang teratur.
Sejak kick off babak pertama, pertandingan yang dipimpin wasit Suprapto asal Medan, para pemain Laskar Pajajaran langsung melancarkan serangan kelini belakang Persires. Namun gempuran Persikabo ini tidak membuahkan gol. Namun seiring berjalannya waktu, permainan Persikabo menjadi hilang ruhnya. Para pemain pilar yang biasanya menjadi andalan seperti Jibby dan Cyril, penampilannya kurang memuaskan. Akibatnya, Cyril langsung digantikan oleh Ilham Hasan pada pertengahan babak pertama. Sedangkan Emeka Obidiah mengambil tempat Jibby pada menit ke-75.
Setelah diberi arahan tambahan oleh pelatih dan ditekan untuk bermain lebih sabar, pemain akhirnya bisa menguasai tempo permainan pada babak ke-2. Setidaknya enam serangan bisa berbuah gol, nemun entah kenapa dewi fortuna seperti tidak berpihak kepada anak asuh Maman Suryaman itu.
Peluang-peluang tersebut dua kali diciptakan oleh Zaenal Arif saat bertarung dengan bek Persires Safarizal, Marlen dan Arferiansyah. Dua umpan yang diberikan oleh Sonny Kurniawan dari sisi kanan tersebut melesat begitu saja di atas mistar gawang. Setidaknya empat peluang juga diciptakan melalui tandukan dan sepakan Ilham Hasan. Ia sempat mencuri bola dari Ali Agam yang hendak mengoper ke Marlen, namun bola bergulir 20 cm di sisi kiri gawang.
Kesempatan lain gagal dimanfaatkan Ilham adalah di menit ke-56, saat itu, kiper Persires, Satria Arfiansyah maju hingga ke depan garis pinalti karena ingin mengamankan si kulit bundar, namun bola tergelincir dari tangannya dan jatuh ke kaki Ilham. Tapi sayangnya peluang emas itu lagi-lagi gagal dan bola dibuang ke luar lapangan.
Ditemui usai pertandingan, Sonny dan Ilham mengaku sangat kecewa karena tidak berhasil menciptakan gol yang sangat dinanti-nanti. "Padahal banyak peluang, tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik," sesal Ilham.
Sejak kick off babak pertama, pertandingan yang dipimpin wasit Suprapto asal Medan, para pemain Laskar Pajajaran langsung melancarkan serangan kelini belakang Persires. Namun gempuran Persikabo ini tidak membuahkan gol. Namun seiring berjalannya waktu, permainan Persikabo menjadi hilang ruhnya. Para pemain pilar yang biasanya menjadi andalan seperti Jibby dan Cyril, penampilannya kurang memuaskan. Akibatnya, Cyril langsung digantikan oleh Ilham Hasan pada pertengahan babak pertama. Sedangkan Emeka Obidiah mengambil tempat Jibby pada menit ke-75.
Setelah diberi arahan tambahan oleh pelatih dan ditekan untuk bermain lebih sabar, pemain akhirnya bisa menguasai tempo permainan pada babak ke-2. Setidaknya enam serangan bisa berbuah gol, nemun entah kenapa dewi fortuna seperti tidak berpihak kepada anak asuh Maman Suryaman itu.
Peluang-peluang tersebut dua kali diciptakan oleh Zaenal Arif saat bertarung dengan bek Persires Safarizal, Marlen dan Arferiansyah. Dua umpan yang diberikan oleh Sonny Kurniawan dari sisi kanan tersebut melesat begitu saja di atas mistar gawang. Setidaknya empat peluang juga diciptakan melalui tandukan dan sepakan Ilham Hasan. Ia sempat mencuri bola dari Ali Agam yang hendak mengoper ke Marlen, namun bola bergulir 20 cm di sisi kiri gawang.
Kesempatan lain gagal dimanfaatkan Ilham adalah di menit ke-56, saat itu, kiper Persires, Satria Arfiansyah maju hingga ke depan garis pinalti karena ingin mengamankan si kulit bundar, namun bola tergelincir dari tangannya dan jatuh ke kaki Ilham. Tapi sayangnya peluang emas itu lagi-lagi gagal dan bola dibuang ke luar lapangan.
Ditemui usai pertandingan, Sonny dan Ilham mengaku sangat kecewa karena tidak berhasil menciptakan gol yang sangat dinanti-nanti. "Padahal banyak peluang, tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik," sesal Ilham.
BLI bujuk PERSIKABO cabut surat protes
Tidak terima diprotes oleh Persikabo atas hasil pertandingan pertama putaran kedua pada saat melawan Tembilahan, Jumat (25/2) pekan lalu, Badan Liga Indonesia (BLI) melakukan intervensi dan berusaha untuk membujuk manajemen Persikabo untuk mencabut tuntutan tersebut. Persikabo menuntut Persih atas penurunan Kahudi Wahyu Widodo pada pertandingan yang membuahkan poin penuh bagi tim berjulukan Harimau Rawa itu.
Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli baru ditemui oleh manajemen Persih setelah pertandingan untuk menandatangani surat transfer Kahudi dan Susanto. Padahal idealnya, surat itu sudah ada sebelum pertandingan dilaksanakan. Berarti saat itu Kahudi belum sah menjadi pemain Persih dan hasilnya juga tidak sah.
"BLI melalui salah satu stafnya berusaha membujuk saya untuk mencabut tuntutan tersebut. Padahal saya berusaha meminta keadilan dari peraturan yang dibuat oleh BLI juga. Kita sampau pontang-panting mendapatkan surat transfer dari semua manajer pemain baru sebelum pertandingan dimulai, untuk mengesahkan semua pemain. Tapi mereka seenaknya menurunkan pemain yang tidak sah. Itu kan kecurangan," beber Raja Midas tersebut.
Tidak hanya berusaha untuk membujuk, intervensi tersebut sudah mulai mengarah pada usaha pengancaman. Pasalnya, jika tuntutan tersebut dicabut, BLI akan langsung menurunkan surat izin bermain Eduard Valuta, bek asing Persikabo. Namun, karena Persikabo enggan menarik tuntutan, izin Eduard masih menggantung hingga saat ini di BLI dan PSSI.
"Sampai ke ujung langit pun akan saya tuntut, kalau mereka berusaha menahan Eduard, itu akan jadi tuntutan baru bagi saya. Masa pemain yang lengkap surat-suratnya tidak bisa bermain? Tapi pemain yang tidak lengkap malah bisa turun? Ini kan bukti kebobrokan BLI dan PSSI. Biarkan saja masyarakat tahu semua kebenarannya. Saya akan terus menuntut hingga kasus ini diproses," tegasnya.
Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli baru ditemui oleh manajemen Persih setelah pertandingan untuk menandatangani surat transfer Kahudi dan Susanto. Padahal idealnya, surat itu sudah ada sebelum pertandingan dilaksanakan. Berarti saat itu Kahudi belum sah menjadi pemain Persih dan hasilnya juga tidak sah.
"BLI melalui salah satu stafnya berusaha membujuk saya untuk mencabut tuntutan tersebut. Padahal saya berusaha meminta keadilan dari peraturan yang dibuat oleh BLI juga. Kita sampau pontang-panting mendapatkan surat transfer dari semua manajer pemain baru sebelum pertandingan dimulai, untuk mengesahkan semua pemain. Tapi mereka seenaknya menurunkan pemain yang tidak sah. Itu kan kecurangan," beber Raja Midas tersebut.
Tidak hanya berusaha untuk membujuk, intervensi tersebut sudah mulai mengarah pada usaha pengancaman. Pasalnya, jika tuntutan tersebut dicabut, BLI akan langsung menurunkan surat izin bermain Eduard Valuta, bek asing Persikabo. Namun, karena Persikabo enggan menarik tuntutan, izin Eduard masih menggantung hingga saat ini di BLI dan PSSI.
"Sampai ke ujung langit pun akan saya tuntut, kalau mereka berusaha menahan Eduard, itu akan jadi tuntutan baru bagi saya. Masa pemain yang lengkap surat-suratnya tidak bisa bermain? Tapi pemain yang tidak lengkap malah bisa turun? Ini kan bukti kebobrokan BLI dan PSSI. Biarkan saja masyarakat tahu semua kebenarannya. Saya akan terus menuntut hingga kasus ini diproses," tegasnya.
Minggu, 27 Februari 2011
putar otak
Kekalahan Persikabo Kabupaten Bogor 2-3 atas Persih Tembilahan pada laga pertama putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Beringin Tembilahan, Jumat (25/2), memaksa pelatih Maman Suryaman memutar otak lebih keras menghadapi Persires Rengat (28/2). Bahkan dia mempertimbangkan menurunkan kiper utama Persikabo, Wawan Dermawan.
Kendati kekalahan Persikabo kemarin bukan murni kesalahan penjaga gawang, namun menuurtnya sedikit banyak faktor tersebut disebabkan seringnya blunder yang dilakukan kiper asal Citeureup itu dan kurang konsentrasi pada menit-menit akhir sebelum laga usai. Maman akan melakukan evaluasi pada ujicoba lapangan pagi ini (27/2) di stadion Narasinga Rengat. Dia akan melihat perkembangannya hari ini. “Tergantung situasi. Kita lihat saja besok (hari ini-red),” ujar Maman kepada Jurnal Bogor, Sabtu (26/2).
Selain mengevaluasi penampilan kiper yang dianggap kurang begitu bagus, Maman juga melihat kedisiplinan pemain sayap yang kurang maksimal. “Memang tidak mudah mengevaluasi penampilan hanya dengan satu hari saja. Minimal kami ada upaya untuk memperbaiki kekurangan pada pertandingan kemarin,” katanya.
Segala perkembangan maupun perubahan akan dibuktikan pagi ini. Para punggawa Laskar Pajajaran mesti memperbaiki atas kebobolan dari Persih. Hal yang sama juga diungkapkan Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli. Laskar Pajajaran kata dia, harus pulang membawa poin alias harus menang pada laga kontra Persires Rengat. Pria yang mendapat julukan Raja Midas tersebut optimis pasukan Persikabo bakal memenangkan pertandingan. “Harus menang. Kondisi tim sudah sangat kondusif. Kita harus bawa poin,” tuturnya.
Kendati kekalahan Persikabo kemarin bukan murni kesalahan penjaga gawang, namun menuurtnya sedikit banyak faktor tersebut disebabkan seringnya blunder yang dilakukan kiper asal Citeureup itu dan kurang konsentrasi pada menit-menit akhir sebelum laga usai. Maman akan melakukan evaluasi pada ujicoba lapangan pagi ini (27/2) di stadion Narasinga Rengat. Dia akan melihat perkembangannya hari ini. “Tergantung situasi. Kita lihat saja besok (hari ini-red),” ujar Maman kepada Jurnal Bogor, Sabtu (26/2).
Selain mengevaluasi penampilan kiper yang dianggap kurang begitu bagus, Maman juga melihat kedisiplinan pemain sayap yang kurang maksimal. “Memang tidak mudah mengevaluasi penampilan hanya dengan satu hari saja. Minimal kami ada upaya untuk memperbaiki kekurangan pada pertandingan kemarin,” katanya.
Segala perkembangan maupun perubahan akan dibuktikan pagi ini. Para punggawa Laskar Pajajaran mesti memperbaiki atas kebobolan dari Persih. Hal yang sama juga diungkapkan Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli. Laskar Pajajaran kata dia, harus pulang membawa poin alias harus menang pada laga kontra Persires Rengat. Pria yang mendapat julukan Raja Midas tersebut optimis pasukan Persikabo bakal memenangkan pertandingan. “Harus menang. Kondisi tim sudah sangat kondusif. Kita harus bawa poin,” tuturnya.
lawan persitara di kabulkan mundur satu hari
Pengajuan tenggang waktu pertandingan kandang di Stadion Persikabo yang diajukan managemen Persikabo Kabupaten Bogor ke Badan Liga Indonesia (BLI) dikabulkan, Sabtu (26/2). Jadwal semula lawan Persita Tangerang pada 3 Maret menjadi mundur sehari jadi Jumat (4/2). Permohonan itu agar masa recovery pemain cukup.
Manajemen yang melakukan banding ke BLI, menilai waktu tersebut bakal merugikan bagi kondisi fisik punggawa Laskar Pajajaran. Sebab, laga away perdana dan kedua Persikabo pada putaran kedua Grup Satu Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia berlangsung (25/2) versus Persih Tembilahan, dan (28/2) besok melawan Persires Rengat, dilanjutkan menjamu Persita.
“Mungkin yang menyusun jadwal tidak tahu kalau bulan Februari hanya sampai tanggal 28. Kami pulang pada 1 Maret malam. Tidak ada waktu istirahat untuk pemain, bisa kacau target poin penuh kami,” ujar Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli, kemarin.
Setelah permohonan pengunduran jadwal pertandingan tersebut disetujui BLI, managemen mengaku lega. Persikabo akan berlaga lagi pada 7 Maret mendatang melawan Persipasi Kota Bekasi.
Manajemen yang melakukan banding ke BLI, menilai waktu tersebut bakal merugikan bagi kondisi fisik punggawa Laskar Pajajaran. Sebab, laga away perdana dan kedua Persikabo pada putaran kedua Grup Satu Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia berlangsung (25/2) versus Persih Tembilahan, dan (28/2) besok melawan Persires Rengat, dilanjutkan menjamu Persita.
“Mungkin yang menyusun jadwal tidak tahu kalau bulan Februari hanya sampai tanggal 28. Kami pulang pada 1 Maret malam. Tidak ada waktu istirahat untuk pemain, bisa kacau target poin penuh kami,” ujar Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli, kemarin.
Setelah permohonan pengunduran jadwal pertandingan tersebut disetujui BLI, managemen mengaku lega. Persikabo akan berlaga lagi pada 7 Maret mendatang melawan Persipasi Kota Bekasi.
kecolongan lagi
Persikabo Kabupaten Bogor terpaksa tidak mendapat poin dan memperpanjang rekor tak pernah menang di kandang lawan setelah kalah 2-3 dari Persih Tembilan setelah Firman Usman mencetak gol penyelamat satu menit sebelum laga usai. Pasukan Harimau Rawa membuat Laskar Pajajaran gagal membuka manis laga perdana pada putaran kedua grup satu Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Boyan Beringin, Tembilahan, Jumat (25/2).
Kendati Persikabo sempat unggul lebih dulu, namun akhirnya Persih berhasil menyamakan kedudukan dan membalikkan keadaan di menit-menit akhir. “Tim lawan bermain baik, tapi sayangnya kami lebih baik lagi. Meski sempat tertinggal tapi kami bisa menang karena tenang,” kata pelatih Persih, Raja Faisal Febnaldi.
Sejak laga dimulai, Persih memang tampil lebih menekan dengan bola-bola lambung dan nyaris membuat gol di menit ke-5 melalui sundulan Gbeneme Friday. Beruntung kiper Persikabo, Wawan Dermawan mampu menepis bola tersebut.
Gol pertama Persikabo dipersembahakan Zaenal ‘Abo’ Arief di menit 31 setelah memanfaatkan blunder yang dibuat pemain belakang Persih, Syahroni. Gol dari luar kotak pinalti itu spontan membuat seluruh pendukung Persih tercengang. 0-1 untuk Persikabo.
Hanya butuh 5 menit untuk Persih menyamakan kedudukan, krosing cantik dari Glenn Paluakan diselesaikan dengan baik Leonardo Veron. Hasil imbang 1-1 tersebut membuat Zaenal Arief dkk lebih bermain menekan.
Jarot sukses membuat Persikabo kembali unggul setelah memenangi duel dengan Antonio Claudio. Hasil 1-2 bertahan hingga peluit babak pertama ditiupkan wasit Puji Suprayitno.
Satu menit babak kedua baru berjalan, M. Zahrul sukses menyamakan kedudukan 2-2 melalui tendangan kerasnya setelah menerima bola datar dari Syahroni. Persikabo mencoba membalas gol tersebut melalui Zaenal Arief. Sayangnya upaya tersebut masih mentah.
“Anak-anak tampil sangat baik. Kami memang kecolongan. Ya, non teknis juga sangat saya sesali,” ujar Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli.
Firman Usman, pemain yang sempat di Persikabo, sukses menyelamatkan Persih dengan tendangannya. Berkat golnya, Persih mengalahkan Persikabo dengan skor akhir 3-2.
Kendati Persikabo sempat unggul lebih dulu, namun akhirnya Persih berhasil menyamakan kedudukan dan membalikkan keadaan di menit-menit akhir. “Tim lawan bermain baik, tapi sayangnya kami lebih baik lagi. Meski sempat tertinggal tapi kami bisa menang karena tenang,” kata pelatih Persih, Raja Faisal Febnaldi.
Sejak laga dimulai, Persih memang tampil lebih menekan dengan bola-bola lambung dan nyaris membuat gol di menit ke-5 melalui sundulan Gbeneme Friday. Beruntung kiper Persikabo, Wawan Dermawan mampu menepis bola tersebut.
Gol pertama Persikabo dipersembahakan Zaenal ‘Abo’ Arief di menit 31 setelah memanfaatkan blunder yang dibuat pemain belakang Persih, Syahroni. Gol dari luar kotak pinalti itu spontan membuat seluruh pendukung Persih tercengang. 0-1 untuk Persikabo.
Hanya butuh 5 menit untuk Persih menyamakan kedudukan, krosing cantik dari Glenn Paluakan diselesaikan dengan baik Leonardo Veron. Hasil imbang 1-1 tersebut membuat Zaenal Arief dkk lebih bermain menekan.
Jarot sukses membuat Persikabo kembali unggul setelah memenangi duel dengan Antonio Claudio. Hasil 1-2 bertahan hingga peluit babak pertama ditiupkan wasit Puji Suprayitno.
Satu menit babak kedua baru berjalan, M. Zahrul sukses menyamakan kedudukan 2-2 melalui tendangan kerasnya setelah menerima bola datar dari Syahroni. Persikabo mencoba membalas gol tersebut melalui Zaenal Arief. Sayangnya upaya tersebut masih mentah.
“Anak-anak tampil sangat baik. Kami memang kecolongan. Ya, non teknis juga sangat saya sesali,” ujar Manager Persikabo, Mas’an Djadjuli.
Firman Usman, pemain yang sempat di Persikabo, sukses menyelamatkan Persih dengan tendangannya. Berkat golnya, Persih mengalahkan Persikabo dengan skor akhir 3-2.
ancaman serius
Kekalahan 0-1 Persih Tembilahan ketika bertamu ke Stadion Persikabo Cibinong beberapa waktu lalu, tampaknya menjadi motivasi besar bagi tim berjuluk Harimau Rawa. Persih bisa jadi ancaman bagi Persikabo Kabupaten Bogor, kala berlaga di kandangnya sendiri, pada putaran kedua grup satu Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Boya Bringin Tembilahan, sore ini (25/2).
Pada putaran pertama, Persikabo berhasil memenangkan pertandingan melalui tendangan titik putih yang dieksekusi sangat baik Jibby Wuwungan. Kekalahan atas tendangan pinalti itu, nampaknya bakal menjadi ancaman serius ketika Persikabo merumput di kandangnya.
Keperkasaan Persih bakal menjadi tugas tambahan bagi Zaenal Arief dkk kala bertanding di hadapan ribuan supporter Harimau Rawa. Apalagi, Laskar Pajajaran dipastikan tidak akan diperkuat Salim Alaydrus di bagian sayap dan Cucu Hidayat (Cuhi) gelandang lantaran cedera yang belum kunjung sembuh.
Selain itu, Persih juga bakal menerapkan pola 4-4-2 ketika menjamu Pesikabo hari ini. Dikabarkan, dua pemain eks Persikabo, Kahudi Wahyu dan Susanto bakal diturunkan pada laga hari ini. Jelas, kedua pemain tersebut sedikit banyak mengetahui karakteristik serangan skuad Laskar Pajajaran.
Kendati demikian, pelatih Maman Suryaman mengaku tak gentar menghadapai anak-anak Harimau Rawa. Menurutnya, akan sangat baik jika dua mantan pemain Persikabo tersebut bisa langsung diturunkan. “Jika mereka tahu permainan kami, kami akan lebih tahu permainan mereka,” ujar Maman yang menginap di Hotel Nuria Tembilahan kepada Jurnal Bogor, Kamis (24/2).
Maman melanjutkan, hari ini tim besutannya akan tampil realistis. “Kami akan bermain 11 lawan 13. Artinya tim kami tidak hanya akan menghadapi tim lawan, tapi ada pemain ke-2 yaitu penonton, dan pemain ke-13 nonteknis,” ungkapnya.
Kemenangan atau minimal seri merupakan harga mati bagi Persikabo. Pasalnya, Laskar Pajajaran yang masih defisit angka mesti mengambil poin maksimal di kandang lawan. Untuk itu, Maman akan menerapkan pola bermain safety 3-5-2.
Pada putaran pertama, Persikabo berhasil memenangkan pertandingan melalui tendangan titik putih yang dieksekusi sangat baik Jibby Wuwungan. Kekalahan atas tendangan pinalti itu, nampaknya bakal menjadi ancaman serius ketika Persikabo merumput di kandangnya.
Keperkasaan Persih bakal menjadi tugas tambahan bagi Zaenal Arief dkk kala bertanding di hadapan ribuan supporter Harimau Rawa. Apalagi, Laskar Pajajaran dipastikan tidak akan diperkuat Salim Alaydrus di bagian sayap dan Cucu Hidayat (Cuhi) gelandang lantaran cedera yang belum kunjung sembuh.
Selain itu, Persih juga bakal menerapkan pola 4-4-2 ketika menjamu Pesikabo hari ini. Dikabarkan, dua pemain eks Persikabo, Kahudi Wahyu dan Susanto bakal diturunkan pada laga hari ini. Jelas, kedua pemain tersebut sedikit banyak mengetahui karakteristik serangan skuad Laskar Pajajaran.
Kendati demikian, pelatih Maman Suryaman mengaku tak gentar menghadapai anak-anak Harimau Rawa. Menurutnya, akan sangat baik jika dua mantan pemain Persikabo tersebut bisa langsung diturunkan. “Jika mereka tahu permainan kami, kami akan lebih tahu permainan mereka,” ujar Maman yang menginap di Hotel Nuria Tembilahan kepada Jurnal Bogor, Kamis (24/2).
Maman melanjutkan, hari ini tim besutannya akan tampil realistis. “Kami akan bermain 11 lawan 13. Artinya tim kami tidak hanya akan menghadapi tim lawan, tapi ada pemain ke-2 yaitu penonton, dan pemain ke-13 nonteknis,” ungkapnya.
Kemenangan atau minimal seri merupakan harga mati bagi Persikabo. Pasalnya, Laskar Pajajaran yang masih defisit angka mesti mengambil poin maksimal di kandang lawan. Untuk itu, Maman akan menerapkan pola bermain safety 3-5-2.
Langganan:
Postingan (Atom)