Suporter Persebaya 1927 Surabaya, Bonek Mania akan berkunjung ke Bogor saat mendukung tim kebanggaannya pada laga kontra Bogor Raya FC dalam putaran kedua Liga Primer Indonesia, 18 Juni mendatang. Kali pertama ribuan Bonek Mania itu akan menikmati suasana Kota Hujan.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, perwakilan Bonek Mania dari Surabaya, Basori mendatangi markas Boraholic (suporter Bogor Raya FC-red) yang memberitahukan ba...kal kedatangan ribuan Bonek ke Bogor. Hal tersebut pun disambut baik Boraholic.
“Bonek Mania nanti akan datang ke Bogor. Banyaknya mereka sekitar 14 gerbong kereta api, atau sekitar 3500 orang. Kami akan berkunjung baik-baik ke Bogor, karena Bonek dan Boraholic itu saudara,” kata utusan Bonek Mania, Basori, kemarin (Rabu.Red).
Ya, keberadaan suporter sepakbola Indonesia, dewasa ini memang lekat dengan kekerasan dan tindakan anarkis, namun berbeda dengan yang dijunjung tinggi suporter Bogor Raya FC, Boraholic. Mereka mengaku menjunjung tinggi perdamaian dan anti anarkis.
Sementara itu, Presiden Bogor Raya Holigan Fanatic (Boraholic), Regi akan menjamu kedatangan Bonek Mania. Tak hanya itu, bahkan kedatangan ribuan pendukung Persebaya tersebut akan mendapatkan pengawalan tempat untuk beristirahat.
“Kami sadulur lah (bersaudara-red) sama Bonek Mania. Insya Allah nanti kami akan menyediakan mereka tempat di lapangan Sempur dan menyediakan makanan. Kami sama-sama memberikan sinyal positif, karena kami cinta perdamaian,” ujar Regi kepada harian Jurnal Bogor.
semetara itu kabomania yang notabennya pendukung persikabo bogor siap menyambut kedatangan BONEK MANIA "kami siap menyambut antusias kedatangan bonek mania... saudara kita boraholic kedatangan tamu besar dari surabaya kami kabomania yang notabennya supporter terbesar di bogor siap juga menyambut dulur bonekmania biar gimanapun juga kita wajib menunjukan bogor kota ramah kita wajib menjamu kita siap berbaur dengan bonekmania.." ujar salah seorang kabomania yang namanya tak mau di sebut...
Yang jelas pertandingan bogor raya vs persebaya 1927 pasti banyak menyedot warga bogor untuk berbondong-bondong menyaksikannya.
Sabtu, 26 Maret 2011
Jumat, 25 Maret 2011
Fokus Perbaiki Mental
Jelang laga kontra PSLS Lhokseumawe di Stadion Persikabo Cibinong, Senin (28/3), Entrenador Persikabo, Maman Suryaman fokus pada perbaikan mental dan penambahan motivasi pemain.
Pascatur Aceh yang cukup menguras tenaga serta emosi akibat diperlakukan tidak manusiawi oleh Skull (suporter Persiraja, red), Maman mengatakan, mental psikologis Zaenal Arief dkk sempat drop usai menjalani laga berdarah tersebut. Sebab, skuadnya belum pernah mendapatkan perlakuan demikian.
“Ya anak-anak sempat trauma, soalnya itu baru pertama kali,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, untuk dapat memenangkan laga saat menjamu PSLS, pasukan hijau kuning tak hanya butuh kondisi fisik yang prima. Tetapi juga harus didukung mental yang baik.
Karena itulah, sepulangnya dari Tanah Rencong, Maman mencoba membangkitkan semangat serta motivasi lebih bagi Jibby Wuwungan cs agar bisa memenangkan enam laga sisa.
“Sejak pulang dari Aceh, saya selalu menekankan anak-anak agar melupakan kejadian tersebut dan mulai menatap ke depan. Jangan ungkit-ungkit peristiwa itu lagi, sebab kalau para pemain mengingat-ingat lagi akan membuat mental mereka drop. Sebab, kita harus menatap pertandingan berikutnya,” jelas mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Lebih lanjut Maman menuturkan, ia tidak mengevaluasi permainan dari dua laga tandang Aceh. Karena, faktor kekalahan Persikabo bukanlah akibat kesalahan teknis, melainkan nonteknis yang sengaja dibuat suporter dan ketidakadilan wasit.
Ia menambahkan, saat ini kondisi tim sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan pada sesi latihan sore kemarin, Laskar Pajajaran sudah mencoba mematenkan skema permainan yang bakal diterapkan saat menjamu PSLS.
“Ya saya sengaja tidak mengevaluasi karena dapat membuat anak-anak trauma lagi, sedangkan kondisi tim sudah baik. Saya akan menggelar game dengan tim Suratin Kabupaten Bogor guna menstabilkan kondisi tim. Game juga bagus bagi anak-anak Suratin untuk menambah mental mereka,” pungkasnya.
Pascatur Aceh yang cukup menguras tenaga serta emosi akibat diperlakukan tidak manusiawi oleh Skull (suporter Persiraja, red), Maman mengatakan, mental psikologis Zaenal Arief dkk sempat drop usai menjalani laga berdarah tersebut. Sebab, skuadnya belum pernah mendapatkan perlakuan demikian.
“Ya anak-anak sempat trauma, soalnya itu baru pertama kali,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, untuk dapat memenangkan laga saat menjamu PSLS, pasukan hijau kuning tak hanya butuh kondisi fisik yang prima. Tetapi juga harus didukung mental yang baik.
Karena itulah, sepulangnya dari Tanah Rencong, Maman mencoba membangkitkan semangat serta motivasi lebih bagi Jibby Wuwungan cs agar bisa memenangkan enam laga sisa.
“Sejak pulang dari Aceh, saya selalu menekankan anak-anak agar melupakan kejadian tersebut dan mulai menatap ke depan. Jangan ungkit-ungkit peristiwa itu lagi, sebab kalau para pemain mengingat-ingat lagi akan membuat mental mereka drop. Sebab, kita harus menatap pertandingan berikutnya,” jelas mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Lebih lanjut Maman menuturkan, ia tidak mengevaluasi permainan dari dua laga tandang Aceh. Karena, faktor kekalahan Persikabo bukanlah akibat kesalahan teknis, melainkan nonteknis yang sengaja dibuat suporter dan ketidakadilan wasit.
Ia menambahkan, saat ini kondisi tim sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan pada sesi latihan sore kemarin, Laskar Pajajaran sudah mencoba mematenkan skema permainan yang bakal diterapkan saat menjamu PSLS.
“Ya saya sengaja tidak mengevaluasi karena dapat membuat anak-anak trauma lagi, sedangkan kondisi tim sudah baik. Saya akan menggelar game dengan tim Suratin Kabupaten Bogor guna menstabilkan kondisi tim. Game juga bagus bagi anak-anak Suratin untuk menambah mental mereka,” pungkasnya.
Kamis, 24 Maret 2011
Persikabo Butuh Keajaiban Tembus ISL
Persikabo benar-benar membutuhkan keajaiban untuk bisa menembus Indonesia Super League (ISL). Selain harus menyapu bersih enam sisa laga (lima kandang dan satu away), posisi ketujuh klasemen sementara dengan 22 poin juga tak menguntungkan Laskar Pajajaran.
Ya, posisi Persikabo jauh tertinggal dari pemuncak klasemen, yakni PSAP Sigli dan Persiraja, dimana keduanya telah mengantongi 38 poin, atau selisih 16 angka yang sudah dikantongi Persikabo.
Jangankan menggeser PSAP, merebut posisi lima yang dihuni PSMS dan Persita (keenam) pun pasukan Maman Suryaman membutuhkan sebuah keajaiban. Karena, kedua tim tersebut sama-sama mengantongi 30 poin dengan sisa enam kali pertandingan.
Apalagi, Persih yang berada di peringkat ketiga akan menghadapi tim papan bawah Pro Titan pada Jumat (25/3). Selain itu, PSMS akan berhadapan dengan juru kunci sementara, Persires Rengat.
Alhasil, sudah bisa diprediksi jika Ayam Kinantan (julukan PSMS, red) dapat memenangkan laga hiburan tersebut.
Sedangkan, skuad besutan Maman Suryaman harus berjibaku mengatasi gempuran anak-anak Lhokseumawe pada Senin (28/3) nanti di Stadion Persikabo Cibinong.
Bukan tidak mungkin, PSLS dapat menahan imbang Persikabo di kandang, jika Jibby Wuwungan dkk tak kunjung menunjukkan performa terbaik.
Selain itu, PSLS mempunyai modal percaya diri, sebab pernah menahan imbang Persikabo 1-1 saat putaran pertama lalu.
Kendati demikian, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli tetap optimis Laskar Pajajaran mampu menembus peringkat tiga yang kini ditempati Persipasi dengan nilai 31.
“Saya sebagai manajer tetap yakin bisa menembus peringkat tiga besar dan bermain di babak delapan besar,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.
Mas’an mengatakan, peluang Persikabo terbuka lebar karena masih menyisakan lima laga kandang dan satu partai away. Jika Zaenal Arief cs mampu sapu bersih di enam laga tersebut, skuad hijau kuning akan memperoleh 40 poin.
Artinya, podium ketiga otomatis menjadi milik Laskar Pajajaran. Sehingga, harapan berlaga di babak delapan besar sudah di pelupuk mata. Namun, dengan catatan, Persipasi, Persih, Persita dan PSMS harus kalah atau seri di beberapa sisa laga.
Kemudian dua pemuncak klasemen, PSAP dan Persiraja, terus memenangkan laga saat melawan tim-tim tersebut. “Ya, kalau itu sampai terjadi, berarti langkah Persikabo aman. Jika tidak ya berat juga buat kita,” ucap mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu.
Ya, posisi Persikabo jauh tertinggal dari pemuncak klasemen, yakni PSAP Sigli dan Persiraja, dimana keduanya telah mengantongi 38 poin, atau selisih 16 angka yang sudah dikantongi Persikabo.
Jangankan menggeser PSAP, merebut posisi lima yang dihuni PSMS dan Persita (keenam) pun pasukan Maman Suryaman membutuhkan sebuah keajaiban. Karena, kedua tim tersebut sama-sama mengantongi 30 poin dengan sisa enam kali pertandingan.
Apalagi, Persih yang berada di peringkat ketiga akan menghadapi tim papan bawah Pro Titan pada Jumat (25/3). Selain itu, PSMS akan berhadapan dengan juru kunci sementara, Persires Rengat.
Alhasil, sudah bisa diprediksi jika Ayam Kinantan (julukan PSMS, red) dapat memenangkan laga hiburan tersebut.
Sedangkan, skuad besutan Maman Suryaman harus berjibaku mengatasi gempuran anak-anak Lhokseumawe pada Senin (28/3) nanti di Stadion Persikabo Cibinong.
Bukan tidak mungkin, PSLS dapat menahan imbang Persikabo di kandang, jika Jibby Wuwungan dkk tak kunjung menunjukkan performa terbaik.
Selain itu, PSLS mempunyai modal percaya diri, sebab pernah menahan imbang Persikabo 1-1 saat putaran pertama lalu.
Kendati demikian, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli tetap optimis Laskar Pajajaran mampu menembus peringkat tiga yang kini ditempati Persipasi dengan nilai 31.
“Saya sebagai manajer tetap yakin bisa menembus peringkat tiga besar dan bermain di babak delapan besar,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.
Mas’an mengatakan, peluang Persikabo terbuka lebar karena masih menyisakan lima laga kandang dan satu partai away. Jika Zaenal Arief cs mampu sapu bersih di enam laga tersebut, skuad hijau kuning akan memperoleh 40 poin.
Artinya, podium ketiga otomatis menjadi milik Laskar Pajajaran. Sehingga, harapan berlaga di babak delapan besar sudah di pelupuk mata. Namun, dengan catatan, Persipasi, Persih, Persita dan PSMS harus kalah atau seri di beberapa sisa laga.
Kemudian dua pemuncak klasemen, PSAP dan Persiraja, terus memenangkan laga saat melawan tim-tim tersebut. “Ya, kalau itu sampai terjadi, berarti langkah Persikabo aman. Jika tidak ya berat juga buat kita,” ucap mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu.
Selasa, 22 Maret 2011
Kabomania: Manajemen Persikabo gak Beres
Dugaan adanya jual-beli pertandingan di tubuh Persikabo juga dicurigai Kabomania. Pendukung setia Laskar Pajajaran tersebut menilai, ada yang tidak beres dalam manajemen Persikabo, dan harus segera diselesaikan.
Sekretaris Umum Kabomania, Sujiyono mengatakan, delapan kali kalah dari sebelas laga yang dilakoni pasukan Maman Suryaman memang menimbulkan tanda tanya besar. Kalau dilihat dari materi pemain, Laskar Pajajaran merupakan momok menakutkan bagi tiap tim yang tergabung dalam Grup Barat.
“Persikabo ini kan dihuni pemain bintang yang tak perlu diragukan lagi determinasinya, tapi kenapa prestasinya kian merosot. Padahal banyak tim yang menghindari bertemu Laskar Pajajaran. Ini kan berarti ada yang janggal dalam tubuh tim yang harus segera disikapi dengan cermat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Praktik jual-beli pertandingan itu bisa saja terjadi karena skuad yang selama ini dikenal solid, sebenarnya rapuh. Bahkan, ungkapnya, komunikasi antarpengurus dengan jajaran tim pun sudah nyaris terputus, sehingga memberikan peluang oknum untuk berbuat demikian.
“Ya semua itu kan bisa saja terjadi, entah siapa yang melakukan. Tapi yang pasti bisa bermuara dari oknum pemain atau pengurus,” tegas dia.
Lebih lanjut ia memaparkan, kecurigaan Kabomania muncul dilandasi oleh hasil minor yang didapat Zaenal Arief dkk selama sebelas kali laga tandang. Serta, pemberitaan salah satu media nasional yang sempat mengulas transaksi jual-beli pertandingan oleh oknum di Ekalokasari Plaza, beberapa waktu lalu.
“Kami curiga kenapa sebelas kali main, tiga seri dan kalahnya sampai delapan kali. Jumlah kekalahan itu rasanya lebih dari batas kewajaran sebuah tim besar. Memang betul bola itu bundar, tapi ini kan aneh,” tuturnya.
Sujiyono menambahkan, saat ini jajaran pengurus kabomania akan berkonsolidasi membahas polemik itu, serta mengadakan penyelidikan terkait kecurigaan adanya praktik tercela itu.
“Kalau benar ada, artinya merugikan masyarakat kabupaten. Buat apa menghamburkan uang ratusan juta untuk main bola guna menaikan prestise daerah, tapi hasilnya nihil. Lebih baik dibagikan kepada warga yang membutuhkan,” ucap dia.
Kabomania juga berencana bertemu Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin (RY) guna mempertanyakan keseriusan Laskar Pajajaran lolos ke kancah Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Sekretaris Umum Kabomania, Sujiyono mengatakan, delapan kali kalah dari sebelas laga yang dilakoni pasukan Maman Suryaman memang menimbulkan tanda tanya besar. Kalau dilihat dari materi pemain, Laskar Pajajaran merupakan momok menakutkan bagi tiap tim yang tergabung dalam Grup Barat.
“Persikabo ini kan dihuni pemain bintang yang tak perlu diragukan lagi determinasinya, tapi kenapa prestasinya kian merosot. Padahal banyak tim yang menghindari bertemu Laskar Pajajaran. Ini kan berarti ada yang janggal dalam tubuh tim yang harus segera disikapi dengan cermat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Praktik jual-beli pertandingan itu bisa saja terjadi karena skuad yang selama ini dikenal solid, sebenarnya rapuh. Bahkan, ungkapnya, komunikasi antarpengurus dengan jajaran tim pun sudah nyaris terputus, sehingga memberikan peluang oknum untuk berbuat demikian.
“Ya semua itu kan bisa saja terjadi, entah siapa yang melakukan. Tapi yang pasti bisa bermuara dari oknum pemain atau pengurus,” tegas dia.
Lebih lanjut ia memaparkan, kecurigaan Kabomania muncul dilandasi oleh hasil minor yang didapat Zaenal Arief dkk selama sebelas kali laga tandang. Serta, pemberitaan salah satu media nasional yang sempat mengulas transaksi jual-beli pertandingan oleh oknum di Ekalokasari Plaza, beberapa waktu lalu.
“Kami curiga kenapa sebelas kali main, tiga seri dan kalahnya sampai delapan kali. Jumlah kekalahan itu rasanya lebih dari batas kewajaran sebuah tim besar. Memang betul bola itu bundar, tapi ini kan aneh,” tuturnya.
Sujiyono menambahkan, saat ini jajaran pengurus kabomania akan berkonsolidasi membahas polemik itu, serta mengadakan penyelidikan terkait kecurigaan adanya praktik tercela itu.
“Kalau benar ada, artinya merugikan masyarakat kabupaten. Buat apa menghamburkan uang ratusan juta untuk main bola guna menaikan prestise daerah, tapi hasilnya nihil. Lebih baik dibagikan kepada warga yang membutuhkan,” ucap dia.
Kabomania juga berencana bertemu Ketua Umum Persikabo Rahmat Yasin (RY) guna mempertanyakan keseriusan Laskar Pajajaran lolos ke kancah Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Saatnya Pemain Lokal Pindah Klub
Berkurangnya jam terbang para pemain muda Persikbo pada musim ini seperti Mum'min, Erik Ebol, Septian Encek, Kresna, Wawan Susilo, Dian Irawan dan Rojali secara tidak langsung akan berpengaruh pada mental atau psikologi para pemain masa depan Persikabo tersebut yang era Suimin Diharja lalu kerap mendapatkan kepercayaan penuh untuk menjadi stater tiap pertandingan. Untuk menjaga mental dan motivasi bertanding para pemain muda tersebut tidak ngedrop, lebih baik para pemain muda Persikabo itu mencari tantangan baru kebeberapa klub yang ada di Divisi Utama Ligina atau ISL. Mereka bisa mengikuti serangkaian seleksi dibeberapa klub yang ada di sekitar Jabar atau di Pulau Jawa seperti Pelita Jaya, Persita Tangerang, Persib Bandung, Persiba Bantul ataupun PSIS Semarang dll.
"Saya pikir para pemain muda Persikabo ini kualitasnya tidak jelek jelek amat. Namun, karena selera pelatih dan lain lain, maka para pemain muda ini saat ini lebih banyak diparkir . Bahkan, ada beberapa pemain muda yang sudah jarang pakaian dalam setiap pertandingan. Lebih baik para pemain muda ini mulai berpikir mencari klub baru pada musim depan. Karena ini akan menjadi tantangan dan bisa berdampak bagus dalam nilai kontrak mereka. Sebab kalau masih bergabung di Persikabo, mungkin nilai mereka masih tetap rendah. Hal yang wajar dan manusiawi kalau mereka dimusim depan mencari tantangan di klub baru dan menjanjikan uang kontrak yang lebih dari Persikabo," ujar Ketua Bogor Sport Journalis ( BSJ), Asep Syahmid Pangrango kepada Pakar dengan tegas.
Ia menambahkan, mininmnya jam terbang para pemain lokal Kabupaten Bogor ini harus menjadi catatan penting bagi pengurus Persikabo. Apalagi, saat ini manajemen dan pengurus Persikabo sudah menambah para pemain muda lainnya dengan status pemain magang. Hingga banyak sekali tenaga pemain muda di Persikabo ini yang kurang diberdayakan dalam setiap pertandingan.
"Sangat wajar, jika pelatih menentukan pemain yang akan diturunkan setiap pertandingan itu disesuaikan dengan strategi yang akan dilakukan. Namun, untuk terus menjaga kualitas pemain lokal terebut, saya berharap pengurus bisa memberikan kebijakan kepada para pemain muda Persikabo untuk mencari tantangan di klub lain. Kalau mereka diterima di klub lain dan bisa masuk stater , minimal hal itu juga akan menjadi kebanggan Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor, karena putra terbaiknya bisa berkiprah diklub yang lebih besar . Tidak menutup kemungkinan, kalau tingginya jam bermain diberikan kepada para pemain muda Persikabo ini, maka para pemain ini akan dipantau oleh klub klub besar atau pemandu bakat dari PSSI," ujar Syahmid yang juga dikenal sebagai pengamat sepakbola Kabupaten Bogor ini.
Sementara itu, Herzon Hezkia , mantan Ketua FKSSB Kabupaten Bogor ini mengatakan, ia sangat setuju kalau para pengurus Persikabo mulai melakukan tambal sulam dalam proses magang di Persikabo. Ia berharap para pemain muda yang ada di Persikabo ini punya keberanian untuk mencari tantangan di klub luar Bogor atau luar Jawa. Terus, posisi mereka digantikan para pemain magang yang baru. Pengurus Persikabo Kabupaten Bogor harus memberikan kesempatan kepada para pemain mudanya yang sudah tiga musim di Persikabo untuk mengembangkan karirnya di luar Bogor. Saya akan merasa bangga kalau ada pemain muda di Bogor ini bisa tampil diklub klub besar Divisi Utama Ligina dan ISL," jabarnya.
"Saya pikir para pemain muda Persikabo ini kualitasnya tidak jelek jelek amat. Namun, karena selera pelatih dan lain lain, maka para pemain muda ini saat ini lebih banyak diparkir . Bahkan, ada beberapa pemain muda yang sudah jarang pakaian dalam setiap pertandingan. Lebih baik para pemain muda ini mulai berpikir mencari klub baru pada musim depan. Karena ini akan menjadi tantangan dan bisa berdampak bagus dalam nilai kontrak mereka. Sebab kalau masih bergabung di Persikabo, mungkin nilai mereka masih tetap rendah. Hal yang wajar dan manusiawi kalau mereka dimusim depan mencari tantangan di klub baru dan menjanjikan uang kontrak yang lebih dari Persikabo," ujar Ketua Bogor Sport Journalis ( BSJ), Asep Syahmid Pangrango kepada Pakar dengan tegas.
Ia menambahkan, mininmnya jam terbang para pemain lokal Kabupaten Bogor ini harus menjadi catatan penting bagi pengurus Persikabo. Apalagi, saat ini manajemen dan pengurus Persikabo sudah menambah para pemain muda lainnya dengan status pemain magang. Hingga banyak sekali tenaga pemain muda di Persikabo ini yang kurang diberdayakan dalam setiap pertandingan.
"Sangat wajar, jika pelatih menentukan pemain yang akan diturunkan setiap pertandingan itu disesuaikan dengan strategi yang akan dilakukan. Namun, untuk terus menjaga kualitas pemain lokal terebut, saya berharap pengurus bisa memberikan kebijakan kepada para pemain muda Persikabo untuk mencari tantangan di klub lain. Kalau mereka diterima di klub lain dan bisa masuk stater , minimal hal itu juga akan menjadi kebanggan Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor, karena putra terbaiknya bisa berkiprah diklub yang lebih besar . Tidak menutup kemungkinan, kalau tingginya jam bermain diberikan kepada para pemain muda Persikabo ini, maka para pemain ini akan dipantau oleh klub klub besar atau pemandu bakat dari PSSI," ujar Syahmid yang juga dikenal sebagai pengamat sepakbola Kabupaten Bogor ini.
Sementara itu, Herzon Hezkia , mantan Ketua FKSSB Kabupaten Bogor ini mengatakan, ia sangat setuju kalau para pengurus Persikabo mulai melakukan tambal sulam dalam proses magang di Persikabo. Ia berharap para pemain muda yang ada di Persikabo ini punya keberanian untuk mencari tantangan di klub luar Bogor atau luar Jawa. Terus, posisi mereka digantikan para pemain magang yang baru. Pengurus Persikabo Kabupaten Bogor harus memberikan kesempatan kepada para pemain mudanya yang sudah tiga musim di Persikabo untuk mengembangkan karirnya di luar Bogor. Saya akan merasa bangga kalau ada pemain muda di Bogor ini bisa tampil diklub klub besar Divisi Utama Ligina dan ISL," jabarnya.
Emeka Masih Mandul
Pembelian Oyoke Emeka Obidiah, salah seorang bomber asing Persikabo pada putaran kedua benar benar belum berdampak signifikan pada produktifitas gol Laskar Pajajaran. Lumbung gol tim besutan Maman Suryaman ini masih bertumpu pada Zaenal Arif, Jibby Wuwungan, Ilham Hasan dan Salim Alaydrus yang kerap menyumbangkan gol bagi tim Plat Merah milik masyarakat Kabupaten Bogor ini. Padahal, kehadiran Emeka ini diharapkan bisa menggantikan peran JP Boumsoung yang dinilai kurang greget di Persikabo karena masih cedera lutut. Namun kualitas Emeka ternyata masih jauh dibawah Boumsong, yang mampu menyumbangkan 2 gol bagi Persikabo pada putaran pertama lalu.
Masih mandulnya Emeka Obidiah sebagai bomber Persikabo saat ini mulai menuai protes dari para bobotoh Persikabo yang dikenal dengan Kabomania. Para Kabomania mengatakan, pembelian Emeka adalah hal yang aneh dan tidak masuk akal. Karena kualitas Emeka sendiri masih jauh dari tiga bomber lokal yang ada di Persikabo seperti Zaenal Arif, Jibby Wuwungan dan Ilham Hasan.
"Persikabo selalu gagal dalam pembelian bomber asing. Kenapa pemain sekelas Emeka ini masuk dalam skuad Persikabo yang noteben punya target Superliga. Kalau memang dari awal Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin menginginkan Persikabo masuk Superliga, kenapa beliau tidak membeli Fortune Udo (Persiba Bantul), Pablo Frances (Persikab). Alberto Gonzalves (Persijap) ataupun bomber lainnya yang kualitasnya lebih bagus dan punya insting gol yang tinggi. Sekarang Fortune Udo menjadi top skore Divisi Utama Ligina dengan 23 gol bersama Persiba Bantul. Sementara Pablo Frances dan Beto saat ini mampu menjadi meteor baru di klubnya masing masing," ujar M. Yusuf Kiat, jenderal Kabomania kepada Pakar dengan tegas.
Sementara itu, Ronny Kusmaya, salah seorang PNS Disdik Kabupaten Bogor yang saat ini menjadi anak kesayangan Kadisdik menegaskan, Emeka sebenarnya tidak layak masuk dalam skuad Persikabo. Kualitasnya berada dibawah bomber lokal Persikabo. Bahkan, ia melihat sosok Emeka saat ini untuk lari saja sulit, karena badanya terlalu berat. " Kok, bisa yah manajemen, merekrut pemain seperti Emeka. Padahal, masih banyak bomber lain yang kualitasnya diatas Emeka," ujar Jubir Disdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata lelaki penggemar kerupuk udang ini mengatakan, kedepannya siapapun yang akan duduk dalam manajemen Persikabo, minimal mereka harus bisa lebih teliti lagi dalam melakukan pembelian pemain asing. " Pembelian pemain asing yang dinilai berhasil untuk pemain asing tahun ini mungkin hanya Eduard Valuta, karena sepintas saja ia mampu menujukan kualitasnya. Selain itu, saya melihat sosok Eduard termasuk pemain yang tidak manja atau tidak rewel. Ia mampu beradaptasi dengan baik di Persikabo," pungkas juragan angkot kelahiran Kabupaten Subang ini.
Sementara itu, arsitek Persikabo, Maman Suryaman masih menaruh harapan besar kepada Emeka untuk enam pertandingan tersisa. Bahkan, Maman mengaku akan menurunkan Maman dalam laga lawan PSLS nanti. Namun, apakah ia akan main sebagai stater atau cadangan, maman tidak mau menyebutkan secara detail.
Maman sendiri tidak mau membahas soal pembelian pemain terutama Emeka pada awal putaran kedua lalu. Sebab Maman saat ini hanya ingin fokus memenangkan semua laga tersisa yang akan dihadapi Persikabo. " Saya hanya akan fokus dalam menghadapi semua laga tersisa yang akan dihadapi. Karena saya ingin Persikabo menyapu bersih semua poin kandang dan tandang. Saya menginginkan semua pemain punya target memenangkan semua laga," ujar Maman Suryaman.
Lebih lanjut, kata Maman, ia bersama para pasukannya saat ini tidak memikirkan soal masih ada atau tidaknya peluang Persikabo menuju Superliga. Karena menurut dia hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah memenangkan semua partai kandang dan tandang. " Buat apa kita berandai andai soal target, lebih baik kita main bagus dan memenangkan semua partai yang akan kita hadapi baik kandang ataupun tandang. Kalau kita memikirkan target tapi hasilnya jeblok malah akan menimbulkan situasi yang tak sedap bagi tim dan para pemain. Lebih baik saat ini menangkan semua partai yang akan Persikabo lakoni," bebernya dengan tegas, yang mengaku masih siap menukangi Persikabo musim depan kalau memang ada kepercyaan dari pengurus Persikabo.
Dalam kesempatan yang sama, Maman juga tampak optimis laga melawan PSLS Lhoksemawe bisa dimenangkan dengan poin penuh oleh Persikabo. Selain itu, Maman juga telah mengintruksikan kepada para pemainnya untuk bermain all out dan membuat gol sebanyak banyaknya. Hal ini akan menjadi modal kepercayaan Kabomania kepada Persikabo.
Masih mandulnya Emeka Obidiah sebagai bomber Persikabo saat ini mulai menuai protes dari para bobotoh Persikabo yang dikenal dengan Kabomania. Para Kabomania mengatakan, pembelian Emeka adalah hal yang aneh dan tidak masuk akal. Karena kualitas Emeka sendiri masih jauh dari tiga bomber lokal yang ada di Persikabo seperti Zaenal Arif, Jibby Wuwungan dan Ilham Hasan.
"Persikabo selalu gagal dalam pembelian bomber asing. Kenapa pemain sekelas Emeka ini masuk dalam skuad Persikabo yang noteben punya target Superliga. Kalau memang dari awal Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin menginginkan Persikabo masuk Superliga, kenapa beliau tidak membeli Fortune Udo (Persiba Bantul), Pablo Frances (Persikab). Alberto Gonzalves (Persijap) ataupun bomber lainnya yang kualitasnya lebih bagus dan punya insting gol yang tinggi. Sekarang Fortune Udo menjadi top skore Divisi Utama Ligina dengan 23 gol bersama Persiba Bantul. Sementara Pablo Frances dan Beto saat ini mampu menjadi meteor baru di klubnya masing masing," ujar M. Yusuf Kiat, jenderal Kabomania kepada Pakar dengan tegas.
Sementara itu, Ronny Kusmaya, salah seorang PNS Disdik Kabupaten Bogor yang saat ini menjadi anak kesayangan Kadisdik menegaskan, Emeka sebenarnya tidak layak masuk dalam skuad Persikabo. Kualitasnya berada dibawah bomber lokal Persikabo. Bahkan, ia melihat sosok Emeka saat ini untuk lari saja sulit, karena badanya terlalu berat. " Kok, bisa yah manajemen, merekrut pemain seperti Emeka. Padahal, masih banyak bomber lain yang kualitasnya diatas Emeka," ujar Jubir Disdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata lelaki penggemar kerupuk udang ini mengatakan, kedepannya siapapun yang akan duduk dalam manajemen Persikabo, minimal mereka harus bisa lebih teliti lagi dalam melakukan pembelian pemain asing. " Pembelian pemain asing yang dinilai berhasil untuk pemain asing tahun ini mungkin hanya Eduard Valuta, karena sepintas saja ia mampu menujukan kualitasnya. Selain itu, saya melihat sosok Eduard termasuk pemain yang tidak manja atau tidak rewel. Ia mampu beradaptasi dengan baik di Persikabo," pungkas juragan angkot kelahiran Kabupaten Subang ini.
Sementara itu, arsitek Persikabo, Maman Suryaman masih menaruh harapan besar kepada Emeka untuk enam pertandingan tersisa. Bahkan, Maman mengaku akan menurunkan Maman dalam laga lawan PSLS nanti. Namun, apakah ia akan main sebagai stater atau cadangan, maman tidak mau menyebutkan secara detail.
Maman sendiri tidak mau membahas soal pembelian pemain terutama Emeka pada awal putaran kedua lalu. Sebab Maman saat ini hanya ingin fokus memenangkan semua laga tersisa yang akan dihadapi Persikabo. " Saya hanya akan fokus dalam menghadapi semua laga tersisa yang akan dihadapi. Karena saya ingin Persikabo menyapu bersih semua poin kandang dan tandang. Saya menginginkan semua pemain punya target memenangkan semua laga," ujar Maman Suryaman.
Lebih lanjut, kata Maman, ia bersama para pasukannya saat ini tidak memikirkan soal masih ada atau tidaknya peluang Persikabo menuju Superliga. Karena menurut dia hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah memenangkan semua partai kandang dan tandang. " Buat apa kita berandai andai soal target, lebih baik kita main bagus dan memenangkan semua partai yang akan kita hadapi baik kandang ataupun tandang. Kalau kita memikirkan target tapi hasilnya jeblok malah akan menimbulkan situasi yang tak sedap bagi tim dan para pemain. Lebih baik saat ini menangkan semua partai yang akan Persikabo lakoni," bebernya dengan tegas, yang mengaku masih siap menukangi Persikabo musim depan kalau memang ada kepercyaan dari pengurus Persikabo.
Dalam kesempatan yang sama, Maman juga tampak optimis laga melawan PSLS Lhoksemawe bisa dimenangkan dengan poin penuh oleh Persikabo. Selain itu, Maman juga telah mengintruksikan kepada para pemainnya untuk bermain all out dan membuat gol sebanyak banyaknya. Hal ini akan menjadi modal kepercayaan Kabomania kepada Persikabo.
Skull Fitnah Kabomania
Lagi-lagi supporter Persiraja berulah. Kekalahan yang diderita Persiraja saat bertandang ke markas Persipasi Bekasi dengan skor 1-0, Selasa (23/3), kemarin membuat beberapa dari mereka naik darah. Dari komentar yang dilayangkan salah satu supporter Persiraja lewat account Facebook Persiraja, disebutkan bahwa Bens bangku cadangan pemain Persiraja dilempari botol mineral oleh penonton. Namun, ada beberapa dari mereka justru menuduh supporter Persikabo (Kabomania) yang melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut dengan tuduhan bahwa Kabomania berniat membalas dendam akan perlakuan anarkis para supporter Persiraja kepada skuad Persikabo beberapa waktu lalu.
"Menurut info teman-teman kita di ambil dari web Persikabo, supporter Persikabo akan datang ke Bekasi untuk membalas perlakuan penontin atas tim mereka di Banda Aceh, bisa jadi mereka yang melakukannya," ujar salah satu pendukung Persiraja, Iskandar Muda dalam account facebook Persiraja, kemarin.
Hal senada pun diungkapkan supporter lainnya, Jhonny Afrizal. Ia menyebutkan bahwa yang melakukan aksi pelemparan tersebut bukan supporter Persipasi, melainkan Kabomania yang menyelundup ke bangku penonton Persipasi, karena Ia melihat di web Persikabo jika Kabomania bakal menyaksikan pertandigan tersebut.
"Hati-hati, itu supporter Persikebow yang menyusup ke bangku spporter Persipasi, mereka ingin balas dendam," ujarnya.
Sementara itu, Kabomania, Yusuf Kiat yang mendapat kabar langsung dari supporter Persipasi menjamin seratus persen bahwa Kabomania tidak ada yang melakukan aksi pelemparan botol kearah bens pemain. Apalagi dari pihak manajemen dan Kabomania sudah sepakat untuk tidak melakukan aksi balas dendam pada tim berjuluk Laskar Rencong tersebut.
"Tidak ada dari kami yang menyusup, kita kan berada di tribun festival, dan tidak ada yang berada di tribun yang berada di atas bens pemain, lagian buat apa kita melakukannya, toh dari manajemen sendiri dan kita sepakat untuk tidak membalas dendam, apalagi kita berharap juga Persiraja menang, kalau masalah ditimpuk sama penonton, mungkin supporter Persipasi yang juga tidak terima dengan perlakuan supporter Persiraja, karena mereka juga kurang sopan dengan Persipasi pada saat bertandang ke Aceh" jelasnya.
"Menurut info teman-teman kita di ambil dari web Persikabo, supporter Persikabo akan datang ke Bekasi untuk membalas perlakuan penontin atas tim mereka di Banda Aceh, bisa jadi mereka yang melakukannya," ujar salah satu pendukung Persiraja, Iskandar Muda dalam account facebook Persiraja, kemarin.
Hal senada pun diungkapkan supporter lainnya, Jhonny Afrizal. Ia menyebutkan bahwa yang melakukan aksi pelemparan tersebut bukan supporter Persipasi, melainkan Kabomania yang menyelundup ke bangku penonton Persipasi, karena Ia melihat di web Persikabo jika Kabomania bakal menyaksikan pertandigan tersebut.
"Hati-hati, itu supporter Persikebow yang menyusup ke bangku spporter Persipasi, mereka ingin balas dendam," ujarnya.
Sementara itu, Kabomania, Yusuf Kiat yang mendapat kabar langsung dari supporter Persipasi menjamin seratus persen bahwa Kabomania tidak ada yang melakukan aksi pelemparan botol kearah bens pemain. Apalagi dari pihak manajemen dan Kabomania sudah sepakat untuk tidak melakukan aksi balas dendam pada tim berjuluk Laskar Rencong tersebut.
"Tidak ada dari kami yang menyusup, kita kan berada di tribun festival, dan tidak ada yang berada di tribun yang berada di atas bens pemain, lagian buat apa kita melakukannya, toh dari manajemen sendiri dan kita sepakat untuk tidak membalas dendam, apalagi kita berharap juga Persiraja menang, kalau masalah ditimpuk sama penonton, mungkin supporter Persipasi yang juga tidak terima dengan perlakuan supporter Persiraja, karena mereka juga kurang sopan dengan Persipasi pada saat bertandang ke Aceh" jelasnya.
KABOMANIA MERASA TERSINGGUNG SESALKAN PANPEL BOGOR RAYA FC
Akibat tim kesayangannya dianiaya masyarakat bola di Banda Aceh belum lama ini, jajaran Kabomania dari semua Korwil yang ada melakukan konsolidasi mendadak guna menghadapi dua laga kandang melawan dua tim asal Aceh yakni PSLS dan PSSB Bireun. Bahkan, Kabomania juga mulai membuat beberapa program yang positif guna kemajuan Persikabo dan citra Kabomania itu sendiri. " Seluruh Kabomania harus kompak dari 40 Korwil yang ada di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Kita harus solid dalam segala hal. Kami merasa sakit hati ketika tim kami di Dzolimi oleh lawan dan pendukungnya.
" Makanya, hari ini kita berikrar sebagai kebangkitan Kabomania, elemen yang benar benar cinta kepada sepakbola dan Persikabo khususnya. Selain itu, kita tengan merumuskan soal masa depan Persikabo kedepan. Untuk itu kita juga akan melakukan urunan uang semua anggota Kabmania yang ada untuk memberikan tambahan gaji kepada manajemen untuk para pemain Persikabo. Disamping itu, kita juga akan melakukan pengundian soal Man Of The Match versi Kabomania dalam setiap pertandingan. Setiap pertandingan kita akan ngecrek atau urunan mengumpulkan uang dan uangnya akan kita berikan kepada pemain yang tampil menjadi bintang lapangan hari itu," ujar Muhamad Yusuf Kiat, yang kerap dipanggil Sang Jenderal oleh Kabomania yang lainnya.
Yusuf menambahkan, sebenarnya ia tidak terlalu berharap dengan pemberian uang yang diberikan manajemen kepada Kabomania. Karena Kabomania lebih baik mandiri. " Saya yakin Kabomania bisa kompak dan bisa memberikan uang kepada pemain. Kita tidak boleh asal terima setiap pemberian dari manajemen atau pengurus. Karena yang penting bagi kita adalah Kompak dalam memberikan dukungan kepada Persikabo setiap pertandingan," cetusnya yang mengeluhkan kepada Panpel Bogor Raya FC yang menutupi papan skor di Stadion Persikabo dengan nama Stadion Cibinong dan ada logo Bogor Raya FC nya.
Hal yang sama dikatakan, Arif pentolan Kabomania lainnya, ia mengatakan tidak setuju dengan sikap Panpel Bogor Raya FC yang menutup nama Stadion Persikabo menjadi Stadion Cibinong di Papan Skor yang ada di Stadion Persikabo.
"Sebenarnya nama Stadion ini adalah Stadion Persikabo, hal ini dilengkapi dalam surat surat di PSSI, BLI, FIFA ataupun Dispora dan Bagian Aset Pemkab Bogor. Saya heran kenapa pejabat Pemkab Bogor dan anggota DPRD Kabupaten Bogor diam saja ketika asset daerahnya dirubah namanya seenaknya," ujar Arif dengan nada geram.
Sementara itui beberapa pengurus teras Kabomania lainnya mengatakan, stadion ini dan Persikabo punya sejarah panjang, Makanya, Pemkab Bogor memberikan nama Stadion Persikabo dan bukan Stadion Cibinong. " Apa maksudnya orang Bogor Raya FC menutup nama Stadion Persikabo dengan nama Stadion Cibinong. Kami sebagai rakyat Kabupaten Bogor tidak senang dengan hal hal seperti itu. Kami berharap pengurus Persikabo tidak diam saja. Emangnya ini Stadion Milik Bogor Raya FC . Ini Stadion Persikabo milik Rakyat Kabupaten Bogor," ujar beberapa Kabomania yang mengaku heran, kenapa Bupati Bogor tidak peka pada hal kecil tapi prinsipil tersebut bagi kami.
" Makanya, hari ini kita berikrar sebagai kebangkitan Kabomania, elemen yang benar benar cinta kepada sepakbola dan Persikabo khususnya. Selain itu, kita tengan merumuskan soal masa depan Persikabo kedepan. Untuk itu kita juga akan melakukan urunan uang semua anggota Kabmania yang ada untuk memberikan tambahan gaji kepada manajemen untuk para pemain Persikabo. Disamping itu, kita juga akan melakukan pengundian soal Man Of The Match versi Kabomania dalam setiap pertandingan. Setiap pertandingan kita akan ngecrek atau urunan mengumpulkan uang dan uangnya akan kita berikan kepada pemain yang tampil menjadi bintang lapangan hari itu," ujar Muhamad Yusuf Kiat, yang kerap dipanggil Sang Jenderal oleh Kabomania yang lainnya.
Yusuf menambahkan, sebenarnya ia tidak terlalu berharap dengan pemberian uang yang diberikan manajemen kepada Kabomania. Karena Kabomania lebih baik mandiri. " Saya yakin Kabomania bisa kompak dan bisa memberikan uang kepada pemain. Kita tidak boleh asal terima setiap pemberian dari manajemen atau pengurus. Karena yang penting bagi kita adalah Kompak dalam memberikan dukungan kepada Persikabo setiap pertandingan," cetusnya yang mengeluhkan kepada Panpel Bogor Raya FC yang menutupi papan skor di Stadion Persikabo dengan nama Stadion Cibinong dan ada logo Bogor Raya FC nya.
Hal yang sama dikatakan, Arif pentolan Kabomania lainnya, ia mengatakan tidak setuju dengan sikap Panpel Bogor Raya FC yang menutup nama Stadion Persikabo menjadi Stadion Cibinong di Papan Skor yang ada di Stadion Persikabo.
"Sebenarnya nama Stadion ini adalah Stadion Persikabo, hal ini dilengkapi dalam surat surat di PSSI, BLI, FIFA ataupun Dispora dan Bagian Aset Pemkab Bogor. Saya heran kenapa pejabat Pemkab Bogor dan anggota DPRD Kabupaten Bogor diam saja ketika asset daerahnya dirubah namanya seenaknya," ujar Arif dengan nada geram.
Sementara itui beberapa pengurus teras Kabomania lainnya mengatakan, stadion ini dan Persikabo punya sejarah panjang, Makanya, Pemkab Bogor memberikan nama Stadion Persikabo dan bukan Stadion Cibinong. " Apa maksudnya orang Bogor Raya FC menutup nama Stadion Persikabo dengan nama Stadion Cibinong. Kami sebagai rakyat Kabupaten Bogor tidak senang dengan hal hal seperti itu. Kami berharap pengurus Persikabo tidak diam saja. Emangnya ini Stadion Milik Bogor Raya FC . Ini Stadion Persikabo milik Rakyat Kabupaten Bogor," ujar beberapa Kabomania yang mengaku heran, kenapa Bupati Bogor tidak peka pada hal kecil tapi prinsipil tersebut bagi kami.
HARUS SAPU BERSIH
Kendati peluang Persikabo kian menipis, namun para pemain Laskar Pajajaran ini tidak mau menurunkan tensinya untuk merebut semua poin penuh dalam lima laga kandang tersisa. " Untuk mengejar pemuncak klasmen Divisi Utama Wilayah Barat memang sangat sulit. Karena nilai mereka sudah sangat besar. Namun, kami sebagai pemain tentunya tidak akan mengendurkan tempo permainan. Bahkan, kami sudah sepakat untuk tampil all out dan meraih semua poin penuh dalam lima laga kandang dan satu laga tandang ke Bengukulu," ujar Kapten Tim Persikabo, Zainal Arif kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Abo panggilan dari mantan bomber Persib dan Persisam ini menegaskan, kemenangan dalam lima laga kandang di Cibinong akan mengobati kerinduan prestasi tim ini oleh para Kabomania yang selama ini menjadi pemain ke-12 Persikabo. " Kami harus merebut semua partai kandang di Cibinong dan tandang di Bengkulu. Kami tidak berpikir soal target. Karena kami di Persikabo hanya ingin menang dan menang dalam semua laga. Mudah mudahan juga Persikabo bisa finish pada posisi 3 atau 4 besar. Intinya kita harus merebut semua poin dalam laga kandang dan sisa tandang di Bengkulu," beber ayah dari satu orang anak ini.
Lebih lanjut, tambah pesepakbola yang berparas tampan ini menegaskan, para pemain tidak boleh pesimis soal target Superliga. Karena tidak menurutnya, kompetisi belum usai. Selain itu, tidak menutup kemungkinan ada kebijakan baru dari PSSI atau BLI tentang kuota peserta Superliga. Mengingat belum lama ini ada beberapa tim ISL yang pindah ke LPI.
"Saya pikir hal terbaik yang harus dilakukan semua pemain adalah tampil all out dalam setiap pertandingan. Target pemain adalah menang dan menang dalam setiap pertandingan. Lima laga kandang tersisa di Cibinong wajib diraih Persikabo. Kemenangan adalah harga mati ," ujarnya berapi api.
Hal yang sama dikatakan pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman, menurutnya para pemain Persikabo harus tetap konsentrasi dalam enam sisa laga kandang dan tandang. Karena dengan enam kemenangan yang diraih dalam enam laga tersisa. Maka angka maksimal Persikabo akan berjumlah 40 poin. Angka tersebut tidak menutup kemungkinan akan menempatkan Persikabo pada posisi tiga besar dengan catatan beberapa tim yang ada diatas saat ini mengalami kekalahan terus. Namun, demikian, kata Maman, ia tetap berharap semua anak asuhnya bisa tampil konsisten, disiplin dan bisa memenangkan semua pertandingan tersisa , lima kandang dan satu tandang ke Bengkulu.
Maman menambahkan, peluang Persikabo untuk merebut poin penuh dalam laga melawan PSLS Lhoksumawe di Cibinong sangat terbuka lebar. Apalagi, dalam partai kandang ke PSLS, para pemain Persikabo mampu memetik satu poin penting.
"Saya optimis laga kandang di Cibinong akan dimenangkan Persikabo. Saya berharap para pemain bisa tampil dengan semangat tinggi guna menebus poin yang hilang saat tandang ke Aceh belum lama ini,"
Lebih lanjut, kata Maman, Sapu Bersih dalam lima laga kandang di Cibinong adalah hal yang harus diraih Zaenal Arif dkk. " Kualitas para pemain Persikabo diatas para pemain lawan yang akan datang ke Cibinong dalam lima laga kandang tersisa. Saya berharap semua pemain harus satu visi dan satu target yakni menangkan semua partai tersisa di kandang dan tandang. Peluang Persikabo ke ISL belum tamat. Makanya,kita fokuskan pada lima laga kandang dan satu laga tandang yang harus diraih dengan poin penuh semua," ujarnya dengan tegas.
Abo panggilan dari mantan bomber Persib dan Persisam ini menegaskan, kemenangan dalam lima laga kandang di Cibinong akan mengobati kerinduan prestasi tim ini oleh para Kabomania yang selama ini menjadi pemain ke-12 Persikabo. " Kami harus merebut semua partai kandang di Cibinong dan tandang di Bengkulu. Kami tidak berpikir soal target. Karena kami di Persikabo hanya ingin menang dan menang dalam semua laga. Mudah mudahan juga Persikabo bisa finish pada posisi 3 atau 4 besar. Intinya kita harus merebut semua poin dalam laga kandang dan sisa tandang di Bengkulu," beber ayah dari satu orang anak ini.
Lebih lanjut, tambah pesepakbola yang berparas tampan ini menegaskan, para pemain tidak boleh pesimis soal target Superliga. Karena tidak menurutnya, kompetisi belum usai. Selain itu, tidak menutup kemungkinan ada kebijakan baru dari PSSI atau BLI tentang kuota peserta Superliga. Mengingat belum lama ini ada beberapa tim ISL yang pindah ke LPI.
"Saya pikir hal terbaik yang harus dilakukan semua pemain adalah tampil all out dalam setiap pertandingan. Target pemain adalah menang dan menang dalam setiap pertandingan. Lima laga kandang tersisa di Cibinong wajib diraih Persikabo. Kemenangan adalah harga mati ," ujarnya berapi api.
Hal yang sama dikatakan pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman, menurutnya para pemain Persikabo harus tetap konsentrasi dalam enam sisa laga kandang dan tandang. Karena dengan enam kemenangan yang diraih dalam enam laga tersisa. Maka angka maksimal Persikabo akan berjumlah 40 poin. Angka tersebut tidak menutup kemungkinan akan menempatkan Persikabo pada posisi tiga besar dengan catatan beberapa tim yang ada diatas saat ini mengalami kekalahan terus. Namun, demikian, kata Maman, ia tetap berharap semua anak asuhnya bisa tampil konsisten, disiplin dan bisa memenangkan semua pertandingan tersisa , lima kandang dan satu tandang ke Bengkulu.
Maman menambahkan, peluang Persikabo untuk merebut poin penuh dalam laga melawan PSLS Lhoksumawe di Cibinong sangat terbuka lebar. Apalagi, dalam partai kandang ke PSLS, para pemain Persikabo mampu memetik satu poin penting.
"Saya optimis laga kandang di Cibinong akan dimenangkan Persikabo. Saya berharap para pemain bisa tampil dengan semangat tinggi guna menebus poin yang hilang saat tandang ke Aceh belum lama ini,"
Lebih lanjut, kata Maman, Sapu Bersih dalam lima laga kandang di Cibinong adalah hal yang harus diraih Zaenal Arif dkk. " Kualitas para pemain Persikabo diatas para pemain lawan yang akan datang ke Cibinong dalam lima laga kandang tersisa. Saya berharap semua pemain harus satu visi dan satu target yakni menangkan semua partai tersisa di kandang dan tandang. Peluang Persikabo ke ISL belum tamat. Makanya,kita fokuskan pada lima laga kandang dan satu laga tandang yang harus diraih dengan poin penuh semua," ujarnya dengan tegas.
Skuad Persikabo Sesalkan Pers Aceh
Kasus penyerangan yang dilakukan supporter Persiraja kepada tim Persikabo pada saat bertandang ke markas mereka beberapa waktu lalu mungkin tidak akan terjadi jika saja media lokal Banda Aceh tidak membesar-besarkan masalah tersebut. Dari situs berita media lokal Aceh yang dilansir oleh Pakar, memang terlihat kental sekali aroma provokasi yang mengharuskan masyarakat Banda Aceh untuk menuntut balas akan kekalahan Persiraja pada saat dijamu oleh Persikabo di Stadion Persikabo beberapa waktu lalu. Isu yang berkembang di Banda Aceh sebenarnya bukanlah fakta yang sebenarnya terjadi pada saat laga berlangsung.
Disitu, para awak media menggambarkan bahwa Persiraja benar-benar didzolimi oleh Persikabo dengan terror bens pemain, wasit yang lebih memihak Persikabo, hingga kasus peludahan Kapten Persikabo, Zaenal Arief kepada salah satu pemain Persiraja. Padahal semua kabar itu tidak pernah terjadi pada saat pertandingan berlangsung. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman. Ia mengatakan hampir semua media di Banda Aceh menyudutkan Persikabo, bahkan masalah Sonny Kurniawan yang sekarang hijrah ke Persikabo pun ikut diberitakan dengan nada provokatif.
"Pada saat kita sampai ke Banda Aceh, hampir semua media memberitakan hal yang menyudutkan Persikabo, mulai dari kartu merah dua pemain Persiraja, sampai kasus peludahan Abo, padahal semua itu tidak terjadi, siapapun warga Aceh yang membaca berita tersebut pasti akan tersulut emosinya, dan wajar saja jika mereka sampai berbuat anarkis seperti itu," ujar Maman disela-sela pemaparannya kepada pengurus Kabomania, kemarin.
Sementara itu penilaian yang sama juga disampaikan pentolan Persikabo, Zaenal Arief. Ia membenarkan jika fakta yang disuguhkan media Aceh tersebut bukanlah fakta yang sesungguhnya. Bahkan Ia mengaku tak pernah melakukan peludahan kepada pemain Persiraja, justru salah satu rekannya Salim Alaydrus yang diludahi pemain Persiraja.
"Pada saat itu posisi saya kan di luar lapangan, karena saya cedera, mana mungkin saya melakukan peludahan kepada pemain Persiraja, yang ada si Salim yang diludahi pemain Persiraja, jadi berita itu tidak benar, ya hal tersebut jadi pembelajaran saja bagi kita semua, yang penting anak-anak Persikabo tidak terprovokasi, dan Kabomania juga tidak menuntut dendam atas kejadian kemarin," jelasnya.
Disitu, para awak media menggambarkan bahwa Persiraja benar-benar didzolimi oleh Persikabo dengan terror bens pemain, wasit yang lebih memihak Persikabo, hingga kasus peludahan Kapten Persikabo, Zaenal Arief kepada salah satu pemain Persiraja. Padahal semua kabar itu tidak pernah terjadi pada saat pertandingan berlangsung. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman. Ia mengatakan hampir semua media di Banda Aceh menyudutkan Persikabo, bahkan masalah Sonny Kurniawan yang sekarang hijrah ke Persikabo pun ikut diberitakan dengan nada provokatif.
"Pada saat kita sampai ke Banda Aceh, hampir semua media memberitakan hal yang menyudutkan Persikabo, mulai dari kartu merah dua pemain Persiraja, sampai kasus peludahan Abo, padahal semua itu tidak terjadi, siapapun warga Aceh yang membaca berita tersebut pasti akan tersulut emosinya, dan wajar saja jika mereka sampai berbuat anarkis seperti itu," ujar Maman disela-sela pemaparannya kepada pengurus Kabomania, kemarin.
Sementara itu penilaian yang sama juga disampaikan pentolan Persikabo, Zaenal Arief. Ia membenarkan jika fakta yang disuguhkan media Aceh tersebut bukanlah fakta yang sesungguhnya. Bahkan Ia mengaku tak pernah melakukan peludahan kepada pemain Persiraja, justru salah satu rekannya Salim Alaydrus yang diludahi pemain Persiraja.
"Pada saat itu posisi saya kan di luar lapangan, karena saya cedera, mana mungkin saya melakukan peludahan kepada pemain Persiraja, yang ada si Salim yang diludahi pemain Persiraja, jadi berita itu tidak benar, ya hal tersebut jadi pembelajaran saja bagi kita semua, yang penting anak-anak Persikabo tidak terprovokasi, dan Kabomania juga tidak menuntut dendam atas kejadian kemarin," jelasnya.
Kabomania Tidak Akan Balas Dendam
Pasca tragedi naas yang menimpa tim Persikabo saat bertandang di markas Persiraja Banda Aceh, minggu lalu, sempat tersirat kabar jika Kabomania merasa tidak terima dan ingin menuntut balas akan perlakuan tidak mengenakkan yang dilakukan oleh para supporter fanatik Persiraja, SKULL yang menyerang Maman Suryaman dkk. Mendengar kabar tersebut, akhirnya manajemen Persikabo melalui general manajer Persikabo, Mas'an Djadjuli menggelar pertemuan dengan para Kabomania untuk membicarakan masalah tersebut. Meskipun cukup kecewa dengan kelakuan para supporter Persiraja terhadap timnya, Mas'an menghimbau kepada para Kabomania untuk tidak bertindak gegabah dengan melakukan ajang balas dendam.
"Memang perlakuan para supporter Persiraja kemarin memang cukup keterlaluan, namun saya himbau agar Kabomania tidak melakukan aksi balas dendam kepada mereka" ucap General Manajer Persikabo, Mas'an Djadjuli kepada para pengurus Kabomania di mess Persikabo, Senin (21/3), kemarin.
Ia menambahkan, saat ini yang harus dilakukan Kabomania adalah tetap mendukung Persikabo agar dapat mencapai target lolos ISL. Untuk itu, Ia berharap dalam partai tandang Persiraja ke Persipasi dan Tangerang, Kabomania tidak mengusik mereka.
"Biarkan saja mereka bertanding, justru kalau bisa mereka itu menang, kalau mereka menang semakin sulit untuk kita menuju target ISL," tukas Mas'an.
Sementara itu setelah mendapatkan pemaparan dari Mas'an, Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mewakili Kabomania juga sepakat untuk tidak melakukan aksi balas dendam. Ia menjamin, Kabomania yang telah dikoordinirnya tidak akan melakukan aksi anarki seperti yang dilakukan oleh massa supporter dari Persiraja.
"Memang perlakuan para supporter Persiraja kemarin memang cukup keterlaluan, namun saya himbau agar Kabomania tidak melakukan aksi balas dendam kepada mereka" ucap General Manajer Persikabo, Mas'an Djadjuli kepada para pengurus Kabomania di mess Persikabo, Senin (21/3), kemarin.
Ia menambahkan, saat ini yang harus dilakukan Kabomania adalah tetap mendukung Persikabo agar dapat mencapai target lolos ISL. Untuk itu, Ia berharap dalam partai tandang Persiraja ke Persipasi dan Tangerang, Kabomania tidak mengusik mereka.
"Biarkan saja mereka bertanding, justru kalau bisa mereka itu menang, kalau mereka menang semakin sulit untuk kita menuju target ISL," tukas Mas'an.
Sementara itu setelah mendapatkan pemaparan dari Mas'an, Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mewakili Kabomania juga sepakat untuk tidak melakukan aksi balas dendam. Ia menjamin, Kabomania yang telah dikoordinirnya tidak akan melakukan aksi anarki seperti yang dilakukan oleh massa supporter dari Persiraja.
Persikabo Menunggu Penambahan Kuota
Kendati perjalanan tim Persikabo menuju ISL terbilang cukup berat, General Manajer Persikabo Mas'an Djadjuli mengaku tak patah arang. Menurutnya, klub Persikabo yang diarsitekturi Maman Suryaman tersebut masih memiliki peluang untuk bisa tembus ke kasta ISL meskipun banyak orang meragukan hal tersebut. Angan-angan pria berjuluk Raja Midas ini bisa saja terjadi jika Persikabo bisa merebut semua poin di enam laga tersisa mereka. Apalagi dari kabar yang beredar, BLI bakal menambah kuota klub Divisi Utama yang akan dipromosikan untuk naik kasta ke ISL.
Namun, apakah impian tersebut dapat menjadi kenyataan? Hal tersebut yang selama ini masing sering dipertanyakan oleh Kabomania. Muhammad Yusuf Kiat misalnya. Kabomania asal Citereup ini mengatakakan agar angan-angan yang disampaikan General Manajer Persikabo tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Menurutnya, naik kasta dari Divisi Utama menuju ISL bagi Persikabo dan Kabomania adalah harga mati. Bahkan, jika tahun ini Persikabo tak dapat mewujudkan target mereka untuk lolos ISL, Kabomania berniat untuk menggalang dana bagi Persikabo agar masyarakat Kabupaten Bogor bisa melihat tim kesayangan mereka tak hanya berkutat di kasta Divisi Utama saja.
"ISL bagi Persikabo adalah harga mati, untuk itu para pengurus Persikabo juga harus bisa mempertanggungjawabkan komitmen mereka untuk membawa Persikabo ke kasta ISL, jika mereka memang tidak mampu karena urusan financial, dari pihak Kabomania sendiri bakal bergerak, bahkan rencananya di tahun 2012 kita akan menggalang dana yang diperuntukkan bagi tim Persikabo," ungkap Yusuf, Koordinator Lapangan wilayah Citeureup kepada Pakar, kemarin.
Lebih lanjut, Ia menambahkan jika penggalangan dana tersebut benar-benar terealisasi, nantinya uang tersebut akan diserahkan kepada Persikabo, entah beli pemain berkualitas atau untuk yang lainnya. Karena menurutnya, yang terpenting mereka bisa melihat Persikabo bisa maju dan tidak jalan ditempat hanya di kasta Divisi Utama saja.
Namun, apakah impian tersebut dapat menjadi kenyataan? Hal tersebut yang selama ini masing sering dipertanyakan oleh Kabomania. Muhammad Yusuf Kiat misalnya. Kabomania asal Citereup ini mengatakakan agar angan-angan yang disampaikan General Manajer Persikabo tersebut bukanlah isapan jempol belaka. Menurutnya, naik kasta dari Divisi Utama menuju ISL bagi Persikabo dan Kabomania adalah harga mati. Bahkan, jika tahun ini Persikabo tak dapat mewujudkan target mereka untuk lolos ISL, Kabomania berniat untuk menggalang dana bagi Persikabo agar masyarakat Kabupaten Bogor bisa melihat tim kesayangan mereka tak hanya berkutat di kasta Divisi Utama saja.
"ISL bagi Persikabo adalah harga mati, untuk itu para pengurus Persikabo juga harus bisa mempertanggungjawabkan komitmen mereka untuk membawa Persikabo ke kasta ISL, jika mereka memang tidak mampu karena urusan financial, dari pihak Kabomania sendiri bakal bergerak, bahkan rencananya di tahun 2012 kita akan menggalang dana yang diperuntukkan bagi tim Persikabo," ungkap Yusuf, Koordinator Lapangan wilayah Citeureup kepada Pakar, kemarin.
Lebih lanjut, Ia menambahkan jika penggalangan dana tersebut benar-benar terealisasi, nantinya uang tersebut akan diserahkan kepada Persikabo, entah beli pemain berkualitas atau untuk yang lainnya. Karena menurutnya, yang terpenting mereka bisa melihat Persikabo bisa maju dan tidak jalan ditempat hanya di kasta Divisi Utama saja.
Senin, 21 Maret 2011
Hal-hal Menarik yang Dilakukan Pemain Persikabo di Jeda Pertandingan
SORE menjelang malam saat para pemain Persikabo keluar kamar untuk bersantap di Hotel Sulthan, Rabu (16/3), beraneka jenis makanan tersaji di depan mata.
Usai menjalani latihan pada pagi hari, Zaenal Arief cs beristirahat di kamar hotel. Mereka tidak keluar kamar lantaran ingin merebahkan tubuhnya dari keletihan. Para pemain berkumpul bersama hanya pada jam makan. Setelah itu, langsung kembali ke kamarnya masing- masing.
Namun, hal itu berubah 180 derajat saat akan memasuki waktu makan malam. Pemain yang paginya terlihat kelelahan kini mulai segar kembali. Mereka bercengkerama satu sama lain untuk menguatkan rasa kesatuan tim. Tak ada perbedaan antara pemain senior dengan junior. Semuanya duduk satu meja dalam kebersamaan.
Usai santap malam, pemain dibebaskan melakukan kegiatan apa saja. Arief yang baru saja mengobrol dengan rekan-rekannya, memutuskan untuk berkaraoke ria menggunakan fasilitas hiburan Hotel Sulthan. Dengan ramah, ia pun mengajak wartawan untuk ikut bergabung bersama dan beberapa pemain Persikabo yang lain.
“Ayo Kang, urang karaokean dangdut,” ajaknya.
Mantan pemain Persisam Putra Samarinda itu mengakui, bernyanyi merupakan salah satu cara untuk mengusir kejenuhan sebelum maupun setelah pertandingan.
Sementara itu, Sony Kurniawan merupakan pemain yang paling sering diejek Harry Salisburi. Alasannya, publik sepakbola Banda Aceh marah atas kepergiannya dari Persiraja.
Mantan bek sayap kiri PSIS Semarang itu mengejek Sony, sebab gara-gara dia, seluruh pemain terkena amukan penonton. Sony pun diminta memberikan ‘balas jasa’ kepada rekan-rekannya. “Lo enak. Gak ikut main, kita yang kena getahnya,” canda Harry.
Sony sendiri hanya bisa gelenggeleng kepala melihat ulah rekannya itu. Alhasil, ia pun mentraktir Bahtiar, Ilham Hasan, Dokter Tim Nurhakim Basuki serta wartawan peliput Persikabo saat menunggu kepulangan menuju Bogor.
“Semua biar saya yang bayar,” kata Sonny disambut gelak tawa yang lain.
Usai menjalani latihan pada pagi hari, Zaenal Arief cs beristirahat di kamar hotel. Mereka tidak keluar kamar lantaran ingin merebahkan tubuhnya dari keletihan. Para pemain berkumpul bersama hanya pada jam makan. Setelah itu, langsung kembali ke kamarnya masing- masing.
Namun, hal itu berubah 180 derajat saat akan memasuki waktu makan malam. Pemain yang paginya terlihat kelelahan kini mulai segar kembali. Mereka bercengkerama satu sama lain untuk menguatkan rasa kesatuan tim. Tak ada perbedaan antara pemain senior dengan junior. Semuanya duduk satu meja dalam kebersamaan.
Usai santap malam, pemain dibebaskan melakukan kegiatan apa saja. Arief yang baru saja mengobrol dengan rekan-rekannya, memutuskan untuk berkaraoke ria menggunakan fasilitas hiburan Hotel Sulthan. Dengan ramah, ia pun mengajak wartawan untuk ikut bergabung bersama dan beberapa pemain Persikabo yang lain.
“Ayo Kang, urang karaokean dangdut,” ajaknya.
Mantan pemain Persisam Putra Samarinda itu mengakui, bernyanyi merupakan salah satu cara untuk mengusir kejenuhan sebelum maupun setelah pertandingan.
Sementara itu, Sony Kurniawan merupakan pemain yang paling sering diejek Harry Salisburi. Alasannya, publik sepakbola Banda Aceh marah atas kepergiannya dari Persiraja.
Mantan bek sayap kiri PSIS Semarang itu mengejek Sony, sebab gara-gara dia, seluruh pemain terkena amukan penonton. Sony pun diminta memberikan ‘balas jasa’ kepada rekan-rekannya. “Lo enak. Gak ikut main, kita yang kena getahnya,” canda Harry.
Sony sendiri hanya bisa gelenggeleng kepala melihat ulah rekannya itu. Alhasil, ia pun mentraktir Bahtiar, Ilham Hasan, Dokter Tim Nurhakim Basuki serta wartawan peliput Persikabo saat menunggu kepulangan menuju Bogor.
“Semua biar saya yang bayar,” kata Sonny disambut gelak tawa yang lain.
"Akibat Tidak Kompak"
TERSENDAT nya prestasi tim sepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor Persikabo yang tampil dalam kancah Divisi Utama Ligina membuat prihatin masyarakat bola yang ada di Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Saat ini peluang Persikabo menuju Superliga sangat berat sekali. Karena Persikabo masih bercokol dipapan tengah dan nilainya sangat jauh dari tim -tim yang menempati posisi tiga besar seperti Persiraja, PSAP dan Persipasi Bekasi.
Apa yang salah di Persikabo? Materi pemain saat ini mungkin yang terbaik di wilayah barat. Selain itu, finansial Persikabo juga sangat lumayan bagus walaupun sering menggunakan uang Mas'an Djajuli untuk penanggulangan gaji atau lain lain. Namun, situasi dalam tim Persikabo masih seperti ada bara yang siap meledak. Saya melihat semua lapisan yang ada di Kabupaten Bogor ini benar benar tidak kompak atau tidak satu suara untuk membawa Persikabo menju target Superliga.
Yang hanya menginginkan Persikabo tampil di Superliga mungkin hanya para pemain, pelatih, official , Kabomania dan RY selaku Bupat Bogor dan juga Ketua Umum Persikabo. Sementara elemen yang lain mungkin hanya berdoa Persikabo gagal menuju Superliga. Karena kalau Persikabo gagal menuju Superliga sudah barang tentu ini akan dijadikan senjata andalan bagi lawan Politik RY untuk meminta pertanggung jawabannya dari target yang telah dicanangkan menuju Superliga.
Kekompakan juga tampak terlihat dari para birokrat Pemkab Bogor, segelintir anggota DPRD Kabupaten Bogor, para pengusaha yang masih enggan memeberikan dukungan support kepada Persikabo saat main kandang ataupun tandang. Lain halnya yang terjadi dibeberapa daerah lain, ketika tim sepakbolanya ditargetkan menuju Superliga, maka semua elemen dari Gubernur, DPRD Propinsi, Bupati/ Walikota, DPRD nya, birokrat dan rakyat lainya sama sama mendukung penuh. Bahkan, dari tukang becak sampai tukang ikan teri di pasar rame rame membicarakan tim daerahnya yang akan bermain atau tengah berjuang menuju Superliga.
Kondisi ini sama sekali tidak terjadi di Kabupaten Bogor, para pengusaha masih sibuk membicarakan paket proyeknya, tak jarang ia keluh kesah karena hanya kebagian paket proyek yang sedikit. Sementara itu, para pengusaha yang dapat proyek politis atau lelang murni juga seolah-olah tidak mau tahu tentang Persikabo. Padahal, kalau mereka sadar sebagai rakyat Kabupaten Bogor ataupun dapat rizki dari Kabupaten Bogor apa salahnya mereka melirik atau berbagi dengan Persikabo.
Ingat, Persikabo bukan milik Rachmat Yasin seorang, saya berharap para pengusaha dan para birokrat yang dapat kedudukan empuk di era Rachmat Yasin ini harus bisa menunjukan rasa kedaerahaanya atau kepeduliannya kepada Persikabo. Karena memberikan perhatian kepada Persikabo sama saja memberikan perhatian kepada masyarakat bola di Kabupaten Bogor
Apa yang salah di Persikabo? Materi pemain saat ini mungkin yang terbaik di wilayah barat. Selain itu, finansial Persikabo juga sangat lumayan bagus walaupun sering menggunakan uang Mas'an Djajuli untuk penanggulangan gaji atau lain lain. Namun, situasi dalam tim Persikabo masih seperti ada bara yang siap meledak. Saya melihat semua lapisan yang ada di Kabupaten Bogor ini benar benar tidak kompak atau tidak satu suara untuk membawa Persikabo menju target Superliga.
Yang hanya menginginkan Persikabo tampil di Superliga mungkin hanya para pemain, pelatih, official , Kabomania dan RY selaku Bupat Bogor dan juga Ketua Umum Persikabo. Sementara elemen yang lain mungkin hanya berdoa Persikabo gagal menuju Superliga. Karena kalau Persikabo gagal menuju Superliga sudah barang tentu ini akan dijadikan senjata andalan bagi lawan Politik RY untuk meminta pertanggung jawabannya dari target yang telah dicanangkan menuju Superliga.
Kekompakan juga tampak terlihat dari para birokrat Pemkab Bogor, segelintir anggota DPRD Kabupaten Bogor, para pengusaha yang masih enggan memeberikan dukungan support kepada Persikabo saat main kandang ataupun tandang. Lain halnya yang terjadi dibeberapa daerah lain, ketika tim sepakbolanya ditargetkan menuju Superliga, maka semua elemen dari Gubernur, DPRD Propinsi, Bupati/ Walikota, DPRD nya, birokrat dan rakyat lainya sama sama mendukung penuh. Bahkan, dari tukang becak sampai tukang ikan teri di pasar rame rame membicarakan tim daerahnya yang akan bermain atau tengah berjuang menuju Superliga.
Kondisi ini sama sekali tidak terjadi di Kabupaten Bogor, para pengusaha masih sibuk membicarakan paket proyeknya, tak jarang ia keluh kesah karena hanya kebagian paket proyek yang sedikit. Sementara itu, para pengusaha yang dapat proyek politis atau lelang murni juga seolah-olah tidak mau tahu tentang Persikabo. Padahal, kalau mereka sadar sebagai rakyat Kabupaten Bogor ataupun dapat rizki dari Kabupaten Bogor apa salahnya mereka melirik atau berbagi dengan Persikabo.
Ingat, Persikabo bukan milik Rachmat Yasin seorang, saya berharap para pengusaha dan para birokrat yang dapat kedudukan empuk di era Rachmat Yasin ini harus bisa menunjukan rasa kedaerahaanya atau kepeduliannya kepada Persikabo. Karena memberikan perhatian kepada Persikabo sama saja memberikan perhatian kepada masyarakat bola di Kabupaten Bogor
LANJUTKAN PROTES
Perjuangan yang dilakukan oleh punggawa Persikabo pada saat mendatangi kandang Persiraja di Stadion H. Dhimurtala tidak bisa dikatakan mudah. Selama pertandingan, mereka dirongrong oleh penonton yang merasa kesal atas kekalahan perdana Persiraja pada saat dijamu Persikabo di putaran pertama lalu.
Manajemen dan pelatih bahkan sempat mencetuskan untuk mengundurkan diri dari pertandingan dan memberikan kemenangan gratis untuk Laskar Lantak Laju. Akan tetapi demi harga diri Kabupaten Bogor, tim akhirnya memutuskan untuk terus bermain dan menunjukkan bahwa Laskar Pajajaran bukanlah kumpulan orang pengecut.
“Sebenarnya sangat tertekan sejak awal. Kami sedikit khawatir dengan keselamatan masing-masing. Penonton sangat fanatic dan bersemangat sekali untuk menggempur Persikabo. Tapi akhirnya kami tetap bermain dengan segala resiko dan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Kami mempertaruhkan harga diri Persikabo. Walaupun kalah, tapi kita kalah terhormat. Kita tidak menghindar dari pertempuran. Semua demi kecintaan kepada Kabupaten Bogor dan nama Kabomania yang memberi restu dari jauh,” ujar penghuni lini belakang yang asli dari Kabupaten Bogor, Saepulloh.
Sementara itu, Ilham Hasan yang juga diturunkan sebagai penyerang di pertandingan saat itu mengatakan, tantangan emosi lebih besar dibandingkan gempuran-gempuran Persiraja ke arah gawang. Suasana panas yang tercipta di lapangan, tidak menyurutkan semangatnya untuk menjebol jala lawan.
“Saya berusaha sekuat tenaga untuk fokus pada pertandingan. Godaan emosinya memang sangat besar. Faktor tuan rumah dan penonton sangat mendominasi. Tapi kami berusaha untuk konsentrasi pada permainan. Walaupun akhirnya kalah, mudah-mudahan saat di kandang nanti, kekalahan bisa terbayar,” pungkasnya
Sementara itu, Asep Sayyev, wartawan yang ikut dalam Tur Aceh belum lama ini mengatakan sebenarnya apa yang dilakukan supporter Persiraja Banda Aceh sudah diluar batas kewajaran manusia.
“Kalau memang mereka punya otak, mungkin mereka tidak akan melempari pemain Persikabo sepanjang permainan dengan benda benda keras seperti pecahan keramik yang sudah disiapkan, pecahan kaca dan batu batu kerkil. Mereka benar benar parah, masa tim Persikabo uji coba lapangan saja malah diganggu dengan mengacung ngacungkan parang kepada para pemain Persikabo. Anehnya Polisi diam saja dan tidak bisa berbuat apa apa. Ini benar benar sudah seperti direncanakan oleh semua pihak, Secara kualitas permainan mereka kalah. Bahkan, gol mereka juga bukan gol yang normal. Karena sebelum terjadi gol pemain mereka dengan sengaja menginjak pemain Persikabo. Anehnya tidak ada pluit pelanggaran. Saya setuju kalau manajemen Persikabo melanjutkan Protes “ ujar Sayyev dengan nada geram.
Manajemen dan pelatih bahkan sempat mencetuskan untuk mengundurkan diri dari pertandingan dan memberikan kemenangan gratis untuk Laskar Lantak Laju. Akan tetapi demi harga diri Kabupaten Bogor, tim akhirnya memutuskan untuk terus bermain dan menunjukkan bahwa Laskar Pajajaran bukanlah kumpulan orang pengecut.
“Sebenarnya sangat tertekan sejak awal. Kami sedikit khawatir dengan keselamatan masing-masing. Penonton sangat fanatic dan bersemangat sekali untuk menggempur Persikabo. Tapi akhirnya kami tetap bermain dengan segala resiko dan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Kami mempertaruhkan harga diri Persikabo. Walaupun kalah, tapi kita kalah terhormat. Kita tidak menghindar dari pertempuran. Semua demi kecintaan kepada Kabupaten Bogor dan nama Kabomania yang memberi restu dari jauh,” ujar penghuni lini belakang yang asli dari Kabupaten Bogor, Saepulloh.
Sementara itu, Ilham Hasan yang juga diturunkan sebagai penyerang di pertandingan saat itu mengatakan, tantangan emosi lebih besar dibandingkan gempuran-gempuran Persiraja ke arah gawang. Suasana panas yang tercipta di lapangan, tidak menyurutkan semangatnya untuk menjebol jala lawan.
“Saya berusaha sekuat tenaga untuk fokus pada pertandingan. Godaan emosinya memang sangat besar. Faktor tuan rumah dan penonton sangat mendominasi. Tapi kami berusaha untuk konsentrasi pada permainan. Walaupun akhirnya kalah, mudah-mudahan saat di kandang nanti, kekalahan bisa terbayar,” pungkasnya
Sementara itu, Asep Sayyev, wartawan yang ikut dalam Tur Aceh belum lama ini mengatakan sebenarnya apa yang dilakukan supporter Persiraja Banda Aceh sudah diluar batas kewajaran manusia.
“Kalau memang mereka punya otak, mungkin mereka tidak akan melempari pemain Persikabo sepanjang permainan dengan benda benda keras seperti pecahan keramik yang sudah disiapkan, pecahan kaca dan batu batu kerkil. Mereka benar benar parah, masa tim Persikabo uji coba lapangan saja malah diganggu dengan mengacung ngacungkan parang kepada para pemain Persikabo. Anehnya Polisi diam saja dan tidak bisa berbuat apa apa. Ini benar benar sudah seperti direncanakan oleh semua pihak, Secara kualitas permainan mereka kalah. Bahkan, gol mereka juga bukan gol yang normal. Karena sebelum terjadi gol pemain mereka dengan sengaja menginjak pemain Persikabo. Anehnya tidak ada pluit pelanggaran. Saya setuju kalau manajemen Persikabo melanjutkan Protes “ ujar Sayyev dengan nada geram.
Kabomania Sesalkan Ulah Suporter Aceh
Teror yang dilakukan oleh Skull, sebutan untuk supporter Persiraja, sempat membuat panas Kabomania yang merasa tim kesayangannya, Persikabo diperlakukan dengan tidak sopan, bahkan mengancam nyawa dari seluruh pemain. Namun belakangan, setelah mengetahui penyebab amukan supporter Lantak Laju itu, Kabomania bisa meredam kemarahannya serta mengajak seluruh anggota yang ada di semua korwil se-Kabupaten Bogor untuk tidak tersulut emosi dan mengibarkan bendera perdamaian dengan Skull.
“Kami ingin klarifikasi, semua yang terjadi di Aceh sebenarnya adalah salah paham. Kami mengamuk karena provokasi media lokal yang mengabarkan berita salah. Sehingga kami akhirnya panas dan ingin balas dendam. Tapi setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi, perwakilan dari Kabomania dan Skull bermediasi. Kami meluruskan semua sumber masalah dan memutuskan untuk berdamai. Kabomania dan Skull adalah saudara,” ujar Muhammad salah satu pengurus Persiraja lewat akun facebooknya.
Pasca kekerasan yang dilakukan oleh Skull terhadap Persikabo, Kabomania dan Skull memang melakukan kontak langsung melalui jejaring sosial internet itu. Kabomania di akun resminya Persikabo Bogor Lovers menemukan, sumber masalah itu adalah pemberitaan media lokal Aceh yang memutarbalikkan fakta yang terjadi pada saat Persikabo menjamu Persiraja.
“Saat bermain di Cibinong putaran pertama, Salim yang diludahi salah seorang pemain dari Persiraja. Tapi medianya malah memberitakan kalau Salim yang meludahi pemain mereka. Ditambah lagi itu adalah kekalahan perdana. Sontak mereka merasa dilecehkan, mereka tidak tahu fakta sebenarnya. Untung kita bisa berkomunikasi secara baik-baik. Kami tidak ingin semua berakhir ricuh dan ada tawuran lagi antar supporter. Berdamai sajalah, untuk kemajuan sepakbola Indonesia,” aku Retno dari kubu Kabomania.
Kabomania juga mengatakan tidak akan melakukan aksi balas dendam saat Persiraja melawat ke kandang Persitara. Bagi mereka, pertandingan home Persikabo di hari yang sama untuk menjamu PSAP Sigli, lebih penting daripada harus meneror Persiraja ke Jakarta Utara.
“Kami ingin klarifikasi, semua yang terjadi di Aceh sebenarnya adalah salah paham. Kami mengamuk karena provokasi media lokal yang mengabarkan berita salah. Sehingga kami akhirnya panas dan ingin balas dendam. Tapi setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi, perwakilan dari Kabomania dan Skull bermediasi. Kami meluruskan semua sumber masalah dan memutuskan untuk berdamai. Kabomania dan Skull adalah saudara,” ujar Muhammad salah satu pengurus Persiraja lewat akun facebooknya.
Pasca kekerasan yang dilakukan oleh Skull terhadap Persikabo, Kabomania dan Skull memang melakukan kontak langsung melalui jejaring sosial internet itu. Kabomania di akun resminya Persikabo Bogor Lovers menemukan, sumber masalah itu adalah pemberitaan media lokal Aceh yang memutarbalikkan fakta yang terjadi pada saat Persikabo menjamu Persiraja.
“Saat bermain di Cibinong putaran pertama, Salim yang diludahi salah seorang pemain dari Persiraja. Tapi medianya malah memberitakan kalau Salim yang meludahi pemain mereka. Ditambah lagi itu adalah kekalahan perdana. Sontak mereka merasa dilecehkan, mereka tidak tahu fakta sebenarnya. Untung kita bisa berkomunikasi secara baik-baik. Kami tidak ingin semua berakhir ricuh dan ada tawuran lagi antar supporter. Berdamai sajalah, untuk kemajuan sepakbola Indonesia,” aku Retno dari kubu Kabomania.
Kabomania juga mengatakan tidak akan melakukan aksi balas dendam saat Persiraja melawat ke kandang Persitara. Bagi mereka, pertandingan home Persikabo di hari yang sama untuk menjamu PSAP Sigli, lebih penting daripada harus meneror Persiraja ke Jakarta Utara.
Langganan:
Postingan (Atom)