Manajer Persikabo Mas'an Djajuli meminta stoper Semen Padang, David Pagbe yang kebetulan hadir di Stadion Cibinong agar kembali memperkuat skuad Persikabo. Bahkan dia menawarkan harga kontrak Rp600 juta bagi legiun asal Kamerun itu.
“Saya kasih uang muka sekarang, tapi tahun depan David harus ke sini (Persikabo, red),” tegasnya.
David sendiri siap kembali merumput di Cibinong. Tapi syaratnya Persikabo harus masuk ISL. “Saya mau bermain lagi di Persikabo, tapi harus ISL dulu. Saya kangen bermain bersama teman-teman di Stadion Cibinong,” ujar dia.
Sabtu, 12 Februari 2011
Jumat, 11 Februari 2011
empat ISL merapat
Manajemen bergerak cepat berburu empat pemain yang pernah memperkuat klub Indonesia Super League (ISL) untuk putaran II nanti.
Empat pemain yang dibidik itu antara lain dua pemain Persib Pablo Frances dan Gilang Angga Kusuma. Serta, mantan Persihap, Bachtiar dan Doni Siregar (Persijap).
Negosiasi kontrak manajemen dengan keempat pemain itu terus berlangsung. Untuk Pablo dan Gilang, General Manajer Mas’an Djajuli sampai beberapa kali menghubungi Manajer Persib, Umuh Muhtar, agar merestui pemainnya hijrah ke Cibinong.
Mas’an mengatakan, Umuh sudah menyetujui banderol pinjaman Pablo dan Gilang. Pablo bahkan terlihat di Pendopo Bupati Bogor untuk berbicara langsung dengan Ketua Umum Persikabo Rachmat Yasin, Kamis malam (10/2).
Menurut Mas’an, keempat pemain itu hampir dipastikan berkostum hijau kuning pada putaran II. Hanya, dia masih bingung mencari dana sebagai tanda jadi,sekaligus mengikat bintang ISL tersebut.
“Mereka semua sudah positif masuk skuad Laskar Pajajaran. Tapi supaya lebih afdal,saya harus memberi uang muka,”jelas Mas’an.
Lebih lanjut dia menegaskan, ketum (RY, red) sangat menginginkan bintang tersebut bergabung bersama Persikabo.RY yang menjabat Bupati Bogor itu sepenuhnya memercayakan ‘proyek’ tersebut kepada Mas’an.
“Pak RY sudah menyerahkan semua kepada saya,karena beliau sangat menginginkan mereka untuk mengejar target lolos ISL,”tutur dia.
Empat pemain yang dibidik itu antara lain dua pemain Persib Pablo Frances dan Gilang Angga Kusuma. Serta, mantan Persihap, Bachtiar dan Doni Siregar (Persijap).
Negosiasi kontrak manajemen dengan keempat pemain itu terus berlangsung. Untuk Pablo dan Gilang, General Manajer Mas’an Djajuli sampai beberapa kali menghubungi Manajer Persib, Umuh Muhtar, agar merestui pemainnya hijrah ke Cibinong.
Mas’an mengatakan, Umuh sudah menyetujui banderol pinjaman Pablo dan Gilang. Pablo bahkan terlihat di Pendopo Bupati Bogor untuk berbicara langsung dengan Ketua Umum Persikabo Rachmat Yasin, Kamis malam (10/2).
Menurut Mas’an, keempat pemain itu hampir dipastikan berkostum hijau kuning pada putaran II. Hanya, dia masih bingung mencari dana sebagai tanda jadi,sekaligus mengikat bintang ISL tersebut.
“Mereka semua sudah positif masuk skuad Laskar Pajajaran. Tapi supaya lebih afdal,saya harus memberi uang muka,”jelas Mas’an.
Lebih lanjut dia menegaskan, ketum (RY, red) sangat menginginkan bintang tersebut bergabung bersama Persikabo.RY yang menjabat Bupati Bogor itu sepenuhnya memercayakan ‘proyek’ tersebut kepada Mas’an.
“Pak RY sudah menyerahkan semua kepada saya,karena beliau sangat menginginkan mereka untuk mengejar target lolos ISL,”tutur dia.
PERSIKABO rayu pagbe
Manajemen Persikabo makin serius menyiapkan tim untuk menembus Indonesia Super League (ISL) musim depan. Mereka banyak belajar dari kegagalan putaran pertama lalu, terutama dalam urusan merekrut pemain.
Setelah mencoret sepuluh pemain yang dianggap tak punya andil bagi tim, manajemen kini mengejar sejumlah nama beken yang kenyang pengalaman di ISL.
Setidaknya ada enam yang masuk catatan General Manajer Mas’an Djajuli. Di antaranya dua penggawa Persib Bandung, Pablo Frances dan Gilang Angga. Kemudian Bachtiar, Doni Siregar, Erik Setiawan dan Choirul Anam. Yang disebut terakhir bahkan hampir pasti bergabung. Sebab, kemampuannya banyak dipuji Mas’an saat seleksi di Stadion Persikabo Cibinong, kemarin.
Kepada Radar Bogor, Mas’an mengungkapkan peluang Pablo dan Gilang juga terbuka. Manajemen,kata dia, sudah berkalikali menghubungi Persib agar bersedia melepas dua pilarnya itu.
“Saya sudah kontak pak Umuh (Manajer Persib, Umuh Muhtar,red). Beliau setuju melepas pemain itu ke Persikabo.Kebetulan kontrak mereka tak diperpanjang di Persib,”ujar Mas’an.
“Kalau Bachtiar, Doni dan Erik masih dalam proses negosiasi.Keputusannya mungkin dalam beberapa hari ini,” lanjut pengusaha travel di Bogor itu.
Sedangkan mantan bomber Persik Kediri, Choirul Anam yang memenuhi undangan seleksi, juga mempunyai kans besar berkostum hijau kuning Maret nanti. Mas’an memang membidik Anam sejak lama.
Ia menegaskan sangat menyukai sepak terjang Anam saat seleksi. Tetapi kepastiannya akan diumumkan pada Selasa (15/2) mendatang bersama pengumuman siapa saja pemain yang lolos seleksi.
“Saya jauh-jauh hari sudah mencari informasi tentang Choirul.Kebetulan dapat dan saya mengundang dia untuk ikut seleksi tim. Ya kans dia besar di sini,” ujar pria yang dijuluki Raja Midas ini.
Di samping itu, maskot Persikabo,M Saeran akhirnya dipromosikan menjadi asisten pelatih analisis pertandingan. Ini sebagai penegas satu pemain yang diusulkan manajemen, seperti yang disebutkan koran ini kemarin.
“Saeran bukan kita coret. Tapi kita promosikan jadi asisten pelatih. Dia punya loyalitas tinggi pada tim ini,” kata dia.
Dalam kesempatan berbeda,Mas’an meminta stoper Semen Padang, David Pagbe yang kebetulan hadir di Stadion Cibinong agar kembali memperkuat skuad Persikabo. Bahkan dia menawarkan harga kontrak Rp600 juta bagi legiun asal Kamerun itu.
“Saya kasih uang muka sekarang, tapi tahun depan David harus ke sini (Persikabo, red),” tegasnya.
David sendiri siap kembali merumput di Cibinong. Tapi syaratnya Persikabo harus masuk ISL. “Saya mau bermain lagi di Persikabo, tapi harus ISL dulu. Saya kangen bermain bersama teman-teman di Stadion Cibinong,” ujar dia.
Setelah mencoret sepuluh pemain yang dianggap tak punya andil bagi tim, manajemen kini mengejar sejumlah nama beken yang kenyang pengalaman di ISL.
Setidaknya ada enam yang masuk catatan General Manajer Mas’an Djajuli. Di antaranya dua penggawa Persib Bandung, Pablo Frances dan Gilang Angga. Kemudian Bachtiar, Doni Siregar, Erik Setiawan dan Choirul Anam. Yang disebut terakhir bahkan hampir pasti bergabung. Sebab, kemampuannya banyak dipuji Mas’an saat seleksi di Stadion Persikabo Cibinong, kemarin.
Kepada Radar Bogor, Mas’an mengungkapkan peluang Pablo dan Gilang juga terbuka. Manajemen,kata dia, sudah berkalikali menghubungi Persib agar bersedia melepas dua pilarnya itu.
“Saya sudah kontak pak Umuh (Manajer Persib, Umuh Muhtar,red). Beliau setuju melepas pemain itu ke Persikabo.Kebetulan kontrak mereka tak diperpanjang di Persib,”ujar Mas’an.
“Kalau Bachtiar, Doni dan Erik masih dalam proses negosiasi.Keputusannya mungkin dalam beberapa hari ini,” lanjut pengusaha travel di Bogor itu.
Sedangkan mantan bomber Persik Kediri, Choirul Anam yang memenuhi undangan seleksi, juga mempunyai kans besar berkostum hijau kuning Maret nanti. Mas’an memang membidik Anam sejak lama.
Ia menegaskan sangat menyukai sepak terjang Anam saat seleksi. Tetapi kepastiannya akan diumumkan pada Selasa (15/2) mendatang bersama pengumuman siapa saja pemain yang lolos seleksi.
“Saya jauh-jauh hari sudah mencari informasi tentang Choirul.Kebetulan dapat dan saya mengundang dia untuk ikut seleksi tim. Ya kans dia besar di sini,” ujar pria yang dijuluki Raja Midas ini.
Di samping itu, maskot Persikabo,M Saeran akhirnya dipromosikan menjadi asisten pelatih analisis pertandingan. Ini sebagai penegas satu pemain yang diusulkan manajemen, seperti yang disebutkan koran ini kemarin.
“Saeran bukan kita coret. Tapi kita promosikan jadi asisten pelatih. Dia punya loyalitas tinggi pada tim ini,” kata dia.
Dalam kesempatan berbeda,Mas’an meminta stoper Semen Padang, David Pagbe yang kebetulan hadir di Stadion Cibinong agar kembali memperkuat skuad Persikabo. Bahkan dia menawarkan harga kontrak Rp600 juta bagi legiun asal Kamerun itu.
“Saya kasih uang muka sekarang, tapi tahun depan David harus ke sini (Persikabo, red),” tegasnya.
David sendiri siap kembali merumput di Cibinong. Tapi syaratnya Persikabo harus masuk ISL. “Saya mau bermain lagi di Persikabo, tapi harus ISL dulu. Saya kangen bermain bersama teman-teman di Stadion Cibinong,” ujar dia.
maskot PERSIKABO pensiun
Manajemen Persikabo Kabupaten Bogor mencoret pemain ke-11, setelah sebelumnya 10 pemain didepak. Pemain terakhir yang dikeluarkan dari skuad Laskar Pajajaran itu adalah Sairan, sang maskot Persikabo. Namun pemain yang dijuluki si bolot itu tak dibuang di tim, justeru diangkat menjadi tim analis (asisten pelatih kedua, setelah asisten Dudung Abdullah). “Pertimbangannya adalah usia,” ujar manajer Mas’an Djadjuli saat ditanya alasan pencoretan.
Sairan menyambut baik upaya manajemen mendepak dirinya di tim. Baginya jadi tim analis adalah tantangan baru setelah dia resmi pensiun jadi pemain Persikabo. “Saya respek dengan keputusan manajemen dan pengurus. Ini akan jadi awal saya menimba ilmu,” kata dia.
Sedangkan untuk menambah daya gedor lini depan Laskar Pajajaran, striker Persib Bandung asal Argentina, Pablo Frances bakal dipinjamkan Persib Bandung ke Persikabo. Manajemen Persikabo dan Persib menyisakan finalisasi harga kontrak setengah putaran yaitu putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia.
“Kami tinggal membicarakan harganya dengan manajer Persib (Umuh Muchtar-red),” ujar Mas’an Djadjuli.
Jika jadi bergabung, Persikabo memiliki 5 penyerang setelah 4 pemain lokal yaitu Jibby Wuwungan, Zaenal Arief, Ilham Hasan dan Septian Suharlan. Frances bisa menggantikan posisi JP Boumsong asal Kamerun yang dicoret, Rabu (9/2) lalu dan memenuhi kuota legiun asing. “Penambahannya tdak berbicara lokal lagi, tapi mesti asing yang memiliki kemampuan diatas rata-rata pemain lokal,” ungkap Mas’an.
Selain Frances, pemain Persib lainnya Gilang Angga juga bakal direkrut Persikabo untuk memenuhi posisi sayap. Tak hanya disitu, pemain Persiba Balikpapan Ahmad Makhrus Bahtiar juga disebut-sebut jadi incaran bersama gelandangnya, Donny Fernando Siregar. Persikabo, Kamis (10/2) juga mendatangkan winger Persik Kediri, Khairul Anam yang langsung diseleksi di Stadion Persikabo. Seleksi itu juga cukup menarik karena disaksikan mantan bek Persikabo yang kini di Semen Padang, David Pagbe.
Sairan menyambut baik upaya manajemen mendepak dirinya di tim. Baginya jadi tim analis adalah tantangan baru setelah dia resmi pensiun jadi pemain Persikabo. “Saya respek dengan keputusan manajemen dan pengurus. Ini akan jadi awal saya menimba ilmu,” kata dia.
Sedangkan untuk menambah daya gedor lini depan Laskar Pajajaran, striker Persib Bandung asal Argentina, Pablo Frances bakal dipinjamkan Persib Bandung ke Persikabo. Manajemen Persikabo dan Persib menyisakan finalisasi harga kontrak setengah putaran yaitu putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia.
“Kami tinggal membicarakan harganya dengan manajer Persib (Umuh Muchtar-red),” ujar Mas’an Djadjuli.
Jika jadi bergabung, Persikabo memiliki 5 penyerang setelah 4 pemain lokal yaitu Jibby Wuwungan, Zaenal Arief, Ilham Hasan dan Septian Suharlan. Frances bisa menggantikan posisi JP Boumsong asal Kamerun yang dicoret, Rabu (9/2) lalu dan memenuhi kuota legiun asing. “Penambahannya tdak berbicara lokal lagi, tapi mesti asing yang memiliki kemampuan diatas rata-rata pemain lokal,” ungkap Mas’an.
Selain Frances, pemain Persib lainnya Gilang Angga juga bakal direkrut Persikabo untuk memenuhi posisi sayap. Tak hanya disitu, pemain Persiba Balikpapan Ahmad Makhrus Bahtiar juga disebut-sebut jadi incaran bersama gelandangnya, Donny Fernando Siregar. Persikabo, Kamis (10/2) juga mendatangkan winger Persik Kediri, Khairul Anam yang langsung diseleksi di Stadion Persikabo. Seleksi itu juga cukup menarik karena disaksikan mantan bek Persikabo yang kini di Semen Padang, David Pagbe.
Kamis, 10 Februari 2011
MAGNET PABLO
Nama Lengkap : Pablo Alejandro Frances
Tempat Tanggal Lahir : La Plata, Argentina, 29 September 1982
Tinggi/Berat : 173 cm / 75 kg
Posisi : Penyerang
Karir Klub : - Atletico Chascomus (2006)
- Club Destroyers (2006)
- Oriente Petrolero Bolivia (2007)
- Persijap Jepara (2008-2010)
- Persib Bandung (2010)
MAGNET - Rencana kehadiran Pablo Frances ke kubu Laskar Pajajaran dengan status pemain pinjaman dari Persib Bandung akan menjadi magnet baru bagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor terutama bagi Kabomania yang memang berharap banyak kepada Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM untuk tidak setengah setengah dalam belanja pemain. Apalagi, tim kebanggaan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor ini punya target ke Superliga. Apakah "Operasi" mendatangkan pemain kelahiran Argentina ini akan berjalan mulus . Seluruh Kabomania berharap kepada Raja Midas untuk segera menuntaskan agar Pablo Frances segera menandatangani kontrak pinjaman berdurasi setengah musim bersama Laskar Pajajaran.
Tempat Tanggal Lahir : La Plata, Argentina, 29 September 1982
Tinggi/Berat : 173 cm / 75 kg
Posisi : Penyerang
Karir Klub : - Atletico Chascomus (2006)
- Club Destroyers (2006)
- Oriente Petrolero Bolivia (2007)
- Persijap Jepara (2008-2010)
- Persib Bandung (2010)
MAGNET - Rencana kehadiran Pablo Frances ke kubu Laskar Pajajaran dengan status pemain pinjaman dari Persib Bandung akan menjadi magnet baru bagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor terutama bagi Kabomania yang memang berharap banyak kepada Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM untuk tidak setengah setengah dalam belanja pemain. Apalagi, tim kebanggaan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor ini punya target ke Superliga. Apakah "Operasi" mendatangkan pemain kelahiran Argentina ini akan berjalan mulus . Seluruh Kabomania berharap kepada Raja Midas untuk segera menuntaskan agar Pablo Frances segera menandatangani kontrak pinjaman berdurasi setengah musim bersama Laskar Pajajaran.
lunasi gaji pemain
Setelah mengumumkan sebelas orang pemain yang harus melepas kostum Persikabo, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli berjanji akan memberikan nilai kontrak yang lebih kepada pemain berprestasi yang tersisa di Laskar Pajajaran. Selain itu, ia juga memenuhi tanggung jawab manajemen berupa kompensasi sebesar dua bulan gaji kepada pemain yang dicoret. Sebelas orang punggawa tersebut tidak semuanya terdepak, dua diantaranya, Susanto dan Novianto memilih merumput di tanahnya PSMS, Medan. Sementara itu, maskot Persikabo, Sairan diberi kehormatan untuk dipromosikan menjadi asisten pelatih Persikabo. sedang sisanya seperti Nanmi Hughes, JP Boumsong, Kahudi Wahyu Widodo, Arik SB, Bona Simanjuntak, Irwan Nijasmara, Amrico dan Markus harus angkat koper dan digantikan oleh pemain yang tengah seleksi di Persikabo saat ini.
“Kita mencoret mereka dengan membayar kompensasi sesuai dengan kesepakatan dua bulan gaji. Saya sudah menghubungi pemain-pemain yang dicoret. Sebagian dari mereka ada yang sudah mengira-ngira, tapi sebagian ada yang masih bertanya-tanya kenapa mereka dikeluarkan. Seperti kata Bupati, kita fokus pada tujuan akhir ISL. Kalau masih seperti ini komposisi pemainnya, tidak akan mungkin melangkahkan kaki ke ISL,” beber Mas’an.
Menurutnya, pencoretan pemain juga dilakukan untuk menghemat beban pengurus. Sehingga pemain yang berprestasi bisa direkomendasikan untuk menerima penambahan nilai kontrak. Namun, ia menekankan tidak bisa menjanjikan penambahan tersebut, hanya saja ia bisa mengusulkan kepada pengurus berdasarkan prestasi yang sudah diraih oleh masing-masing pemain.
“Setelah selesai seleksi, kita bisa mengkaji ulang nilai kontrak pemain. Kita kan sudah melihat prestasi mereka selama putaran pertama. Ini akan menjadi acuan dan pertimbangan bagi pengurus nanti,” tegasnya.
“Kita mencoret mereka dengan membayar kompensasi sesuai dengan kesepakatan dua bulan gaji. Saya sudah menghubungi pemain-pemain yang dicoret. Sebagian dari mereka ada yang sudah mengira-ngira, tapi sebagian ada yang masih bertanya-tanya kenapa mereka dikeluarkan. Seperti kata Bupati, kita fokus pada tujuan akhir ISL. Kalau masih seperti ini komposisi pemainnya, tidak akan mungkin melangkahkan kaki ke ISL,” beber Mas’an.
Menurutnya, pencoretan pemain juga dilakukan untuk menghemat beban pengurus. Sehingga pemain yang berprestasi bisa direkomendasikan untuk menerima penambahan nilai kontrak. Namun, ia menekankan tidak bisa menjanjikan penambahan tersebut, hanya saja ia bisa mengusulkan kepada pengurus berdasarkan prestasi yang sudah diraih oleh masing-masing pemain.
“Setelah selesai seleksi, kita bisa mengkaji ulang nilai kontrak pemain. Kita kan sudah melihat prestasi mereka selama putaran pertama. Ini akan menjadi acuan dan pertimbangan bagi pengurus nanti,” tegasnya.
kabomania demam pablo frances
Kendati belum ada tanda tangan resmi Pablo Frances dengan manajemen Laskar Pajajaran untuk menjadi bagian pilar penting Persikabo pada putaran kedua nanti, namun masyarakat bola di Kabupaten Bogor terutama elemen Kabomania sudah mulai menunjukan demam Pablo. Tak heran seleksi hari ketiga Persikabo Kabupaten Bogor kemarin petang dipadati Kabomania yang ingin menanyakan rencana kedatangan Pablo Frances dan para pemain jebolan ISL lainnya. Bahkan, banyak para Kabomania yang bertanya kepada para wartawan dan jajaran pelatih soal rencana peminjaman Pablo Frances dari Persib Bandung. “ Benar gak sih kang, kalau Pak RY mau meminjam Pablo Frances dari Persib Bandung untuk memperkuat Persikabo pada putaran kedua. Jujur saya sebagai warga Kabupaten Bogor, pecinta dan pendukung Persikabo sangat bangga kepada sosok RY yang memang punya keinginan yang besar untuk mengangkat pamor Persikabo. Kami dari kalangan Kabomania sangat puas dengan rencana RY menghadirkan beberapa pemain jebolan ISL untuk memperkuat Persikabo pada putaran kedua nanti,” ujar Arif dkk dari jajaran pengurus Kabomania.
Sementara itu, Andri, salah seorang warga Kecamatan Bojong Gede yang menyaksikan jalannya seleksi Persikabo menggatakan, kalau memang Persikabo mendatangkan Pablo Frances dan para pemain jebolan ISL, ia merasa optimis langkah Persikabo pada putaran kedua nanti akan mengalami grafik peningtkatan yang tajam.
“Kalau memang ingin ke ISL. Minimal para pemainnya juga harus jebolan ISL. Kami mendukung penuh kebijakan Pak RY selaku ketua Umum Persikabo yang memang punya niat yang progresif dalam pembenahan tim ini. Saya yakin pada putaran kedua nanti Persikabo akan jadi The Dream Team,” ujar Andri dengan tegas.
Sementara itu, Andri, salah seorang warga Kecamatan Bojong Gede yang menyaksikan jalannya seleksi Persikabo menggatakan, kalau memang Persikabo mendatangkan Pablo Frances dan para pemain jebolan ISL, ia merasa optimis langkah Persikabo pada putaran kedua nanti akan mengalami grafik peningtkatan yang tajam.
“Kalau memang ingin ke ISL. Minimal para pemainnya juga harus jebolan ISL. Kami mendukung penuh kebijakan Pak RY selaku ketua Umum Persikabo yang memang punya niat yang progresif dalam pembenahan tim ini. Saya yakin pada putaran kedua nanti Persikabo akan jadi The Dream Team,” ujar Andri dengan tegas.
khaerul anam kagumi PERSIKABO
Meskipun baru satu hari berada di Cibinong, Khoerul Anam calon pemain anyar Persikabo Kabupaten Bogor berusia 24 tahun eks pemain Persema Malang, Persik Kediri dan jebolan Timnas U-17 dan U-24 tahun mengaku akan merasa cocok dengan atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor khususnya Persikabo. Apalagi, ia mendengar kalau Persikabo secara financial boleh dikatakan sebagai klub yang “Sehat”
“Sebenarnya sejak tahun lalu saya sudah dikontak oleh manajemen Persikabo untuk bergabung di Persikabo. Namun, saya masih terikat kontrak dengan Persik Kediri. Alhamdulilah mungkin baru tahun sekarang saya bisa bergabung dengan klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Mudah mudahan kehadairan saya bisa membawa dampak positif bagi Persikabo yang tengah meretas target ke ISL. Saya siap all out untuk memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Saya sudah tahu kalau atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor ini sangat tinggi,” ujar Khoerul Anam yang sudah ikut berlatih game dengan para pemain seleksi Persikabo kemarin petang di Stadion Persikabo, Cibinong.
Dalam kesempatan yang sama, Anam juga menambahkan, ia sangat memuji sikap gerak cepat yang dilakukan General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli. “Saya merasa berterimakasih sekali kepada Pak Mas’an yang terus melakukan kontak dengan saya. Saya memuji kalau apa yang dilakukan Pak Mas’an itu sebagai bentuk keseriusan dari manajemen dan pengurus Persikabo yang memang mentargetkan ke ISL. Apalagi saya tahu juga kalau Pak Mas’an saat ini tengah mengejar Pablo Frances, Gilang Angga, Bachtiar dan Dony F Siregar untuk bergabung di Persikabo. Mudah mudahan kehadiran para pemain baru termasuk saya di Persikabo pada putaran kedua nanti akan membawa dampak yang bagus bagi prestasi tim ini,” tukas Anam kepada Pakar dengan optimis.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengaku puas dengan keberhasilan rekrutmen pertama Persikabo untuk putaran kedua. ”Khoerul Anam sudah berada ditengah tengah kita. Mudah mudahan mulai besok hingga Minggu semua pemain dari klub ISL sudah bisa bergabung di Mess Persikabo. Saat ini saya tengah menjalankan perintah dari Pak BupatI Bogor utnuk berburu Pablo Frances dan Gilang Angga. Kalau Gilang sudah ok . Sementara untuk Pablo baru 95 persen. Mudah mudahan hari ini bisa mencapai 100 persen.” tukas Mas’an Djajuli kepada Pakar dengan tegas.
“Sebenarnya sejak tahun lalu saya sudah dikontak oleh manajemen Persikabo untuk bergabung di Persikabo. Namun, saya masih terikat kontrak dengan Persik Kediri. Alhamdulilah mungkin baru tahun sekarang saya bisa bergabung dengan klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Mudah mudahan kehadairan saya bisa membawa dampak positif bagi Persikabo yang tengah meretas target ke ISL. Saya siap all out untuk memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Saya sudah tahu kalau atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor ini sangat tinggi,” ujar Khoerul Anam yang sudah ikut berlatih game dengan para pemain seleksi Persikabo kemarin petang di Stadion Persikabo, Cibinong.
Dalam kesempatan yang sama, Anam juga menambahkan, ia sangat memuji sikap gerak cepat yang dilakukan General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli. “Saya merasa berterimakasih sekali kepada Pak Mas’an yang terus melakukan kontak dengan saya. Saya memuji kalau apa yang dilakukan Pak Mas’an itu sebagai bentuk keseriusan dari manajemen dan pengurus Persikabo yang memang mentargetkan ke ISL. Apalagi saya tahu juga kalau Pak Mas’an saat ini tengah mengejar Pablo Frances, Gilang Angga, Bachtiar dan Dony F Siregar untuk bergabung di Persikabo. Mudah mudahan kehadiran para pemain baru termasuk saya di Persikabo pada putaran kedua nanti akan membawa dampak yang bagus bagi prestasi tim ini,” tukas Anam kepada Pakar dengan optimis.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengaku puas dengan keberhasilan rekrutmen pertama Persikabo untuk putaran kedua. ”Khoerul Anam sudah berada ditengah tengah kita. Mudah mudahan mulai besok hingga Minggu semua pemain dari klub ISL sudah bisa bergabung di Mess Persikabo. Saat ini saya tengah menjalankan perintah dari Pak BupatI Bogor utnuk berburu Pablo Frances dan Gilang Angga. Kalau Gilang sudah ok . Sementara untuk Pablo baru 95 persen. Mudah mudahan hari ini bisa mencapai 100 persen.” tukas Mas’an Djajuli kepada Pakar dengan tegas.
"super hero"
TAK percuma kalau Ketua Umum Persikabo Kabupaten Bogor, Drs, H. Rachmat Yasin MM menunjuk sosok Mas’an Djajuli sebagai General Manajer Persikabo Kabupaten Bogor tahun ini. Apalagi, Persikabo punya target ke Superliga. Loyalitas dan pengorbanan Raja Midas panggilan dari mantan Kadishub Kabupaten Bogor kepada Persikabo memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, belum lama ini ia telah menjual aset tanahnya untuk penanggulangan dulu gaji para pemain Persikabo. Bahkan, saat ini juga Mas’an tengah mengurus penjualan tanahnya lagi yang ada di Kabupaten Subang. Uang penjualan tanah yang ada di Kabupaten Subang itu rencananya akan digunakan lagi sebagai dana talangan gaji para pemain Persikabo.
”Tanah saya masih ada, rumah dan mobil saya juga siap untuk dijual demi Persikabo. Saya sudah benar benar hobi dan cinta kepada Persikabo.,” itulah pernyataan tulus dari sosok Mas’an Djajuli yang saat ini tengah sumringah dan semangatnya bergairah kembali. Semangat tinggi dan loyalitas dari seorang Mas’an ini tentunya harus diikuti pula oleh elemen pengurus Persikabo lainnya. Persikabo.
Kadang saya bertanya tanya tentang misi dan visi dari seorang pria paruh baya berkulit putih dan bermata sipit ini tentang jabatannya di Persikabo, apakah ia memang hobi atau gila bola hingga mau menjabat sebagai General Manajer Persikabo terus? Lantas dimana pemasukan sosok Mas’an Djajuli dari Persikabo. Karena setahu saya jabatan GM di Persikabo tidak ada hajinya.
Selain itu, sosok Mas’an Djajuli juga bukan tipikal General Manajer yang nitip angka nilai kontrak dari pemain. Sebab selama ini tidak menutup kemungkinan ada pelatih ataupun manajer yang suka nitip angka atau melakukan mark up nilai kontrak para pemainnya. Bahkan, sebaliknya, Mas’an boleh dikatakan sebagai manajer yang selalu tekor.
Sosok Mas’an dimata saya saat ini boleh dikatakan sebagai General Manajer yang benar benar tulus dan punya niat mulia untuk membawa prestasi sepakbola Kabupaten Bogor terutama Persikabo. Mas’an tidak pernah berpikir mencari keuntungan. Sebab Mas’an selama ini selalu berbuat untuk melakukan penanggulangan terus.
Setahu saya gaji para pemain Persikabo dari bulan Oktober juga ditanggulangi pemilik Diana Travel ini. Saya katakan kondisi itu benar benar luar biasa dan jarang sekali ada pejabat atau pengusaha di Kabupaten Bogor mau berbuat atau melakukan apa yang selalu dilakukan Raja Midas ini. Selain itu, saya juga tidak tahu apakah Ketua Umum Persikabo atau Pak Bupati Bogor memberikan apresiasi khusus kepada Pak Mas’an Djajuli mengingat dia saat ini hanya tercatat sebagai pensiunan PNS Kabupaten Bogor. Apakah Bupati Bogor akan memberikan jabatan kepada Pak Mas’an sebagai salah satu direksi di BUMD milik Kabupaten Bogor? Kalau Persikabo berhasil mencapai target Superliga, maka salah satu sosok yang pantas menyandang label Super Hero adalah Mas’an Djajuli yang saat ini dikenal dengan sebutan Raja Midas.=*** Asep Syahmid Pangrango
”Tanah saya masih ada, rumah dan mobil saya juga siap untuk dijual demi Persikabo. Saya sudah benar benar hobi dan cinta kepada Persikabo.,” itulah pernyataan tulus dari sosok Mas’an Djajuli yang saat ini tengah sumringah dan semangatnya bergairah kembali. Semangat tinggi dan loyalitas dari seorang Mas’an ini tentunya harus diikuti pula oleh elemen pengurus Persikabo lainnya. Persikabo.
Kadang saya bertanya tanya tentang misi dan visi dari seorang pria paruh baya berkulit putih dan bermata sipit ini tentang jabatannya di Persikabo, apakah ia memang hobi atau gila bola hingga mau menjabat sebagai General Manajer Persikabo terus? Lantas dimana pemasukan sosok Mas’an Djajuli dari Persikabo. Karena setahu saya jabatan GM di Persikabo tidak ada hajinya.
Selain itu, sosok Mas’an Djajuli juga bukan tipikal General Manajer yang nitip angka nilai kontrak dari pemain. Sebab selama ini tidak menutup kemungkinan ada pelatih ataupun manajer yang suka nitip angka atau melakukan mark up nilai kontrak para pemainnya. Bahkan, sebaliknya, Mas’an boleh dikatakan sebagai manajer yang selalu tekor.
Sosok Mas’an dimata saya saat ini boleh dikatakan sebagai General Manajer yang benar benar tulus dan punya niat mulia untuk membawa prestasi sepakbola Kabupaten Bogor terutama Persikabo. Mas’an tidak pernah berpikir mencari keuntungan. Sebab Mas’an selama ini selalu berbuat untuk melakukan penanggulangan terus.
Setahu saya gaji para pemain Persikabo dari bulan Oktober juga ditanggulangi pemilik Diana Travel ini. Saya katakan kondisi itu benar benar luar biasa dan jarang sekali ada pejabat atau pengusaha di Kabupaten Bogor mau berbuat atau melakukan apa yang selalu dilakukan Raja Midas ini. Selain itu, saya juga tidak tahu apakah Ketua Umum Persikabo atau Pak Bupati Bogor memberikan apresiasi khusus kepada Pak Mas’an Djajuli mengingat dia saat ini hanya tercatat sebagai pensiunan PNS Kabupaten Bogor. Apakah Bupati Bogor akan memberikan jabatan kepada Pak Mas’an sebagai salah satu direksi di BUMD milik Kabupaten Bogor? Kalau Persikabo berhasil mencapai target Superliga, maka salah satu sosok yang pantas menyandang label Super Hero adalah Mas’an Djajuli yang saat ini dikenal dengan sebutan Raja Midas.=*** Asep Syahmid Pangrango
BERSIH-BERSIH
Program “bersih bersih”kembali dilakukan menajemen Persikabo Kabupaten Bogor. Setelah mengganti tim pelatih Desember silam, pemain sisa ‘rezim’ Mayadi Rakasiwi juga dibongkar habis. Tak tanggung-tanggung, ada sepuluh pemain yang dicoret.
Pencoretan hampir satu tim sepakbola itu disepakati dalam rapat pleno di Pendopo Bupati Bogor, kemarin. Pertemuan dihadiri GM Mas’an Djajuli,pelatih kepala Maman Suryaman dan beberapa pengurus inti.
Ketua Umum Persikabo sekaligus Bupati Bogor Rachmat Yasin memimpin langsung rapat yang berlangsung pukul 14:00-16:00 itu. Ada empat alasan mengapa pencoretan itu harus dilakukan.
Pertama, karena cedera panjang yang dialami beberapa pemain, seperti Bona Simanjuntak dan JP Boumsong. Kedua,pemain itu tak memberikan kontribusi meski selalu diturunkan.Ketiga, ada beberapa pemain yang tak didaftarkan ke BLI. Terakhir, pemain tak bermain sepenuh hati.
“Kami kan tak mau terus membebani anggaran tim dengan gaji pemain. Sebab berat juga gaji jalan terus, tapi pemain tak pernah main. Sama saja makan gaji buta,” ujar Mas’an kepada Radar Bogor usai pertemuan.
Mas’an juga menegaskan,masih bakal mencoret satu pemain lagi. Namun dia enggan menyebutkan nama pemain itu.“Kami akan mencoret satu pemain lagi. Dan merekrut satu pemain di posisi playmaker,sesuai keinginan ketum,” ujar Mas’an.
Di samping itu, Persikabo yang menargetkan masuk Indonesia Super League (ISL) juga gencar berburu pemain lokal yang berlaga di ISL. Nama-nama beken seperti stoper timnas U-23, Bachtiar dan playmaker Doni Siregar masuk incaran.
“Negosiasi dengan Bachtiar dan Doni terus kita lakukan.Namun, kemungkinan kita batal merekrut Gilang Angga karena yang bersangkutan merapat ke klub LPI (Liga Primer Indonesia),”jelasnya.
Manajemen juga sedang mencari 6-7 pemain anyar untuk mengisi kekosongan posisi.Caranya dengan seleksi yang berlangsung Selasa hingga Jumat (8-11/2) di Stadion Persikabo Cibinong.
“Ada banyak pemain yang tertarik masuk Persikabo. Salah satunya Chairul Anam, mantan pemain Persik Kediri. Dia tiba dalam 1-2 hari ini,” kata Mas’an.
Pencoretan hampir satu tim sepakbola itu disepakati dalam rapat pleno di Pendopo Bupati Bogor, kemarin. Pertemuan dihadiri GM Mas’an Djajuli,pelatih kepala Maman Suryaman dan beberapa pengurus inti.
Ketua Umum Persikabo sekaligus Bupati Bogor Rachmat Yasin memimpin langsung rapat yang berlangsung pukul 14:00-16:00 itu. Ada empat alasan mengapa pencoretan itu harus dilakukan.
Pertama, karena cedera panjang yang dialami beberapa pemain, seperti Bona Simanjuntak dan JP Boumsong. Kedua,pemain itu tak memberikan kontribusi meski selalu diturunkan.Ketiga, ada beberapa pemain yang tak didaftarkan ke BLI. Terakhir, pemain tak bermain sepenuh hati.
“Kami kan tak mau terus membebani anggaran tim dengan gaji pemain. Sebab berat juga gaji jalan terus, tapi pemain tak pernah main. Sama saja makan gaji buta,” ujar Mas’an kepada Radar Bogor usai pertemuan.
Mas’an juga menegaskan,masih bakal mencoret satu pemain lagi. Namun dia enggan menyebutkan nama pemain itu.“Kami akan mencoret satu pemain lagi. Dan merekrut satu pemain di posisi playmaker,sesuai keinginan ketum,” ujar Mas’an.
Di samping itu, Persikabo yang menargetkan masuk Indonesia Super League (ISL) juga gencar berburu pemain lokal yang berlaga di ISL. Nama-nama beken seperti stoper timnas U-23, Bachtiar dan playmaker Doni Siregar masuk incaran.
“Negosiasi dengan Bachtiar dan Doni terus kita lakukan.Namun, kemungkinan kita batal merekrut Gilang Angga karena yang bersangkutan merapat ke klub LPI (Liga Primer Indonesia),”jelasnya.
Manajemen juga sedang mencari 6-7 pemain anyar untuk mengisi kekosongan posisi.Caranya dengan seleksi yang berlangsung Selasa hingga Jumat (8-11/2) di Stadion Persikabo Cibinong.
“Ada banyak pemain yang tertarik masuk Persikabo. Salah satunya Chairul Anam, mantan pemain Persik Kediri. Dia tiba dalam 1-2 hari ini,” kata Mas’an.
Rabu, 09 Februari 2011
PEMKOT harus turun tangan
Kondisi Stadion Pajajaran yang dibiarkan tak terurus ini memang sepertinya harus segera mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Bogor jika ingin melihat prestasi sepakbola di Kota Bogor ini maju. Tanpa sarana dan prasarana stadion yang memadai, rasanya sulit menginginkan klub sepakbola yang ada di Kota Bogor ini berkembang. Hal tersebut tentu harus menjadi catatan penting pemerintah Kota Bogor agar bisa menjadi agenda utama 2011 yang harus segera direalisasikan perbaikannya. Apalagi saat ini Kemenpora sudah memberikan lampu hijau pada Pemkot Bogor dengan mengaliri dana bantuan revitalisasi sarana dan prasarana GOR Pajajaran sebesar kurang lebih 10 M.
“Ya sebaiknya memang jangan dibiarkan begitu saja, apalagi beberapa waktu lalu, lapangan Pajajarannya sudah mendapat perbaikan yang sudah memakan dana sekitar 1 M, tapi lihat sekarang, malah terlihat tidak terurus seperti itu, sebaiknya Pemkot segera turun tangan, mau diapakan sebenarnya Stadion Pajajarab itu,” ujar Iwan Suryawan, pengamat sepakbola yang juga mantan pengurus PSB itu kepada Pakar, kemarin.
Iwan mengatakan Stadion Pajajaran ini dulunya adalah ikon Kota Bogor yang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Di tempat itulah, banyak dicetak pesepakbola handal yang kini telah merambah ke Liga Indonesia.
Untuk itu, Ia berharap Pemerintah Kota Bogor tidak menomorduakan Stadion tersebut. Apalagi, sebentar lagi musim kompetisi Liga Suratin dan Divisi 1 bakal bergulir. Jadi alangkah baiknya, jika dalam waktu dekat ini Pemkot bisa segera ambil tindakan terhadap nasib Stadion Pajajaran yang terlunta-lunta tersebut
“Ya sebaiknya memang jangan dibiarkan begitu saja, apalagi beberapa waktu lalu, lapangan Pajajarannya sudah mendapat perbaikan yang sudah memakan dana sekitar 1 M, tapi lihat sekarang, malah terlihat tidak terurus seperti itu, sebaiknya Pemkot segera turun tangan, mau diapakan sebenarnya Stadion Pajajarab itu,” ujar Iwan Suryawan, pengamat sepakbola yang juga mantan pengurus PSB itu kepada Pakar, kemarin.
Iwan mengatakan Stadion Pajajaran ini dulunya adalah ikon Kota Bogor yang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Di tempat itulah, banyak dicetak pesepakbola handal yang kini telah merambah ke Liga Indonesia.
Untuk itu, Ia berharap Pemerintah Kota Bogor tidak menomorduakan Stadion tersebut. Apalagi, sebentar lagi musim kompetisi Liga Suratin dan Divisi 1 bakal bergulir. Jadi alangkah baiknya, jika dalam waktu dekat ini Pemkot bisa segera ambil tindakan terhadap nasib Stadion Pajajaran yang terlunta-lunta tersebut
RY minta playmaker
Dua hari melakukan seleksi, manajemen Persikabo mengaku belum mendapatkan playmaker yang cocok untuk direkrut memperkuat Persikabo. dari 25 orang yang mengikuti seleksi termasuk pemain asing dan lokal. Hingga hari ini yang tersisa Ardiansyah, Lativi, Fernando, Maulana, Azis, Sukirmanto, Imeka, Alfredo, Yohanes dan Ridwan. Sisa sepuluh orang ini akan diseleksi kembali menurut kebutuhan Persikabo dan seleksi akan berakhir hari ini (10/2). Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan masih ada kemungkinan pemain lain yang akan ikut seleksi Persikabo untuk menambah bank data pemain.
“Sekarang banyak sekali pemain-pemain ISL yang mengajukan diri. Tapi tetap saja mereka harus melewati tahap seleksi teknik dan tes kesehatan. Kita harus benar-benar selektif kali ini untuk memilih pemain. Sekalipun dia pemain yang sudah bagus, tapi tetap harus melewati semua tahap supaya keinginan kita untuk mencapai target ISL bisa lebih mulus,” ujarnya saat mengamati seleksi tahap dua pemain di Satdio Persikabo, Rabu (9/2) kemarin.
Mas’an melanjutkan, ia menyerahkan semua keputusan mengenai pengambilan pemain kepada tim pelatih, Maman Suryaman cs. Namun jika dimintai pendapat, ia siap untuk memberi masukan. Mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu menambahkan, hingga kini Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin menekankan untuk mencari sosok yang bisa menjadi playmaker di dalam tim. Sehingga lascar Pajajaran kembali memiliki karakter dan roh saat bermain.
“Bupati memesankan agar mencari Playmaker yang tepat agar permainan lebih berkarakter. Dan itu belum kita temukan, masih mencari-cari,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, pemain yang mengikuti seleksi sudah banyak, tapi kebutuhan pemain yang sesuai dengan karakter pelatihannya masih belum cukup. Ia berharap segera menemukan kekurangan untuk menambal tim saat ini.
“Permainan mereka secara teknik sudah cukup bagus. Tapi saya masih berharap lebih. Mumpung masih ada waktu,” tandasnya
“Sekarang banyak sekali pemain-pemain ISL yang mengajukan diri. Tapi tetap saja mereka harus melewati tahap seleksi teknik dan tes kesehatan. Kita harus benar-benar selektif kali ini untuk memilih pemain. Sekalipun dia pemain yang sudah bagus, tapi tetap harus melewati semua tahap supaya keinginan kita untuk mencapai target ISL bisa lebih mulus,” ujarnya saat mengamati seleksi tahap dua pemain di Satdio Persikabo, Rabu (9/2) kemarin.
Mas’an melanjutkan, ia menyerahkan semua keputusan mengenai pengambilan pemain kepada tim pelatih, Maman Suryaman cs. Namun jika dimintai pendapat, ia siap untuk memberi masukan. Mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu menambahkan, hingga kini Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin menekankan untuk mencari sosok yang bisa menjadi playmaker di dalam tim. Sehingga lascar Pajajaran kembali memiliki karakter dan roh saat bermain.
“Bupati memesankan agar mencari Playmaker yang tepat agar permainan lebih berkarakter. Dan itu belum kita temukan, masih mencari-cari,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, pemain yang mengikuti seleksi sudah banyak, tapi kebutuhan pemain yang sesuai dengan karakter pelatihannya masih belum cukup. Ia berharap segera menemukan kekurangan untuk menambal tim saat ini.
“Permainan mereka secara teknik sudah cukup bagus. Tapi saya masih berharap lebih. Mumpung masih ada waktu,” tandasnya
Persikabo Berburu Pablo Frances
CIBINONG - Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM terus memerintahkan kepada jajaran manajemen Persikabo untuk mencari striker asing yang berkualitas dan produktif. Selain itu striker asing itu minimal sudah punya jam terbang di ISL.
“Saya ingin Persikabo memiliki striker asing yang haus gol dan punya pengalaman ISL yang tinggi. Sejak awal saya meminta kepada manajemen untuk mengejar Pablo Frances mantan bomber Persijap yang tahun ini masih terikat kontrak di Persib. Saya harap Pak Mas’an selaku manajer untuk mengecek kondisi Pablo Frances di Persib saat ini. Karena setiap klub saat ini sama sama melakukan evaluasi terhadap rapor pemainnya,” ujar Rachmat Yasin yang meminta Mas’an Djajuli untuk terus melakukan perburuan kepada Pablo Frances dan Gilang Angga. Namun demikian, kata RY, kendati ia meminta manajemen untuk melakukan perburuan kepada para pemain Persib, ia tetap menyarankan para pemain tersebut harus tetap mengikuti tahapan test medis dulu.
“Saya pikir, kalau Persikabo mendapatkan Pablo Frances, maka persoalan lini depan Persikabo akan bisa diatasi. Saya pikir Persib bisa meminjamkan Pablo ke Persikabo. Karena Persib sendiri yang saya tahu sedang berburu bomber anyar. Kalaupun tidak Pablo, mungkin Persikabo bisa mendekati Syahril, bomber Malaysia yang ada di Persib,“ tegas RY yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor ini dengan tegas.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli menegaskan, ia siap melaksanakan perintah dari Ketua Umum soal perburuan kepada Pablo Frances tersebut. “Sejak awal saya tahu kalau Pak Bupati Bogor menginginkan Pablo Frances. Mudah mudahan Pablo Frances bisa saya bawa ke Persikabo. Hari ini saya akan melakukan kontak dengan Pak Umuh selaku manajer Persib,” tegas
Dalam kesempatan yang sama, tambah Mas’an, beberapa pemain incaran Persikabo seperti Bachtiar, Dony F Siregar, Khoerul Anam dipastikan bisa bergabung dengan Persikabo. Kehadiran beberapa pemain Persijap Jepara itu, secara tidak langsung bisa membuat daya tarik bagi Pablo Frances untuk menerima tawaran bergabung dengan Persikabo walaupun status pinjaman.
“Saya ingin Persikabo memiliki striker asing yang haus gol dan punya pengalaman ISL yang tinggi. Sejak awal saya meminta kepada manajemen untuk mengejar Pablo Frances mantan bomber Persijap yang tahun ini masih terikat kontrak di Persib. Saya harap Pak Mas’an selaku manajer untuk mengecek kondisi Pablo Frances di Persib saat ini. Karena setiap klub saat ini sama sama melakukan evaluasi terhadap rapor pemainnya,” ujar Rachmat Yasin yang meminta Mas’an Djajuli untuk terus melakukan perburuan kepada Pablo Frances dan Gilang Angga. Namun demikian, kata RY, kendati ia meminta manajemen untuk melakukan perburuan kepada para pemain Persib, ia tetap menyarankan para pemain tersebut harus tetap mengikuti tahapan test medis dulu.
“Saya pikir, kalau Persikabo mendapatkan Pablo Frances, maka persoalan lini depan Persikabo akan bisa diatasi. Saya pikir Persib bisa meminjamkan Pablo ke Persikabo. Karena Persib sendiri yang saya tahu sedang berburu bomber anyar. Kalaupun tidak Pablo, mungkin Persikabo bisa mendekati Syahril, bomber Malaysia yang ada di Persib,“ tegas RY yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor ini dengan tegas.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli menegaskan, ia siap melaksanakan perintah dari Ketua Umum soal perburuan kepada Pablo Frances tersebut. “Sejak awal saya tahu kalau Pak Bupati Bogor menginginkan Pablo Frances. Mudah mudahan Pablo Frances bisa saya bawa ke Persikabo. Hari ini saya akan melakukan kontak dengan Pak Umuh selaku manajer Persib,” tegas
Dalam kesempatan yang sama, tambah Mas’an, beberapa pemain incaran Persikabo seperti Bachtiar, Dony F Siregar, Khoerul Anam dipastikan bisa bergabung dengan Persikabo. Kehadiran beberapa pemain Persijap Jepara itu, secara tidak langsung bisa membuat daya tarik bagi Pablo Frances untuk menerima tawaran bergabung dengan Persikabo walaupun status pinjaman.
PERSIKABO di ibaratkan “Kapal Pesiar”
PERFORMA Persikabo tahun ini boleh dikatakan sinarnya redup oleh berbagai persoalan internal yang menyelimuti tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor. Beragam persoalan internal mulai terjadi pada awal putaran pertama atau tepatnya saat rekrutmen pemain. Sejak awal Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM mentargetkan Persikabo harus masuk ke Superliga tahun ini juga. Namun, keinginan RY tersebut tidak ditunjang dengan materi pemain yang mumpuni. Persikabo hanya mendatangkan dua bintang ISL seperti Salim Alaydrus dan Zaenal Arif. Selebihnya para pemain Persikabo yang dikontrak manajemen ternyata tidak ada dalam draft atau bank data pemain incaran Ketua Umum Persikabo.
Para pemain yang dikontrak juga ternyata tidak dinginkan oleh Raja Midas selaku General Manajer Persikabo. Disamping banyak merekrut pemain yang tidak ada dalam benak Ketua Umum Persikabo dan General Manajernya, Persikabo juga terlalu longgar dalam memberikan kesempatan magang kepada para pemain muda asal beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Format magang di Persikabo saya katakan tidak tepat. Karena para pemain magang ini idealnya didaftarkan ke BLI, hingga satu saat kalau para pemain senior ada halangan, maka para pemain magang ini bisa diproyeksikan untuk masuk dalam line up pemain. Kondisi yang terjadi saat ini, para pemain magang di Persikabo bisa saja kurang berkembang, karena bisa saja kurang perhatian dalam soal latihan. Sebab dalam proses latihan tentunya jajaran pelatih akan lebi mengoptimalkan para pemain yang dikontrak dan didaftarkan ke BLI. Selain itu, banyaknya pemain plus ditambah yang magang secara tidak langsung akan membuat pelatih bingung dalam menjalankan program latihan.
Saya hanya memberikan solusi kepada Ketua Umum Persikabo, agar Persikabo harus membuat tim Persikabo U-21 tahun dengan pelatih dan manajemen yang terpisah. Saya yakin dengan format ada tim U-21 tahun, maka para pemain magang ini bisa dimasukan kedalam tim U-21 tahun atau tim U-23.
Selain itu, para pemain muda itu harus diberikan target agar satu atau dua tahun kedepan harus bisa menjadi pemain utama di Persikabo. Tim Persikabo U-21 ini bisa juga dikatakan sebagai kawah candradimuka para pemain potensial masa depan Persikabo atau Kabupaten Bogor. Bahkan, tim U-21 Persikabo juga bisa dijadikan ” Aset Berharga untuk Dijual” jika banyak klub yang berminat kepada para pemain muda Persikabo sementara mereka belum ada kesempatan bergabung dengan Persikabo Senior.
Selama para pemain magang masuk dalam tim U-21 atau U-23, maka pelatih Persikabo Senior akan lebih fokus untuk menggodok para pemainnya. Sudah saatnya, Ketua Umum Persikabo atau pengurus lainnya untuk memikirkan soal pembentukan manajemen Persikabo U-21 tahun. Toh biaya untuk pembinaan para pemain Persikabo U-21 tahun ini mungkin tidak sebesar dari Persikabo Senior.
Saya berharap, Ketua Umum Persikabo tidak perlu membuat ” Kapal Pesiar ” lagi. Lebih baik membuat ” Perahu Tongkang” tapi bisa selamat sampai tujuan. Ketimbang Kapal Pesiar ditengah perjalanan diterjang ombak dan badai, hingga karamlah kapal tersebut.=*** Asep Syahmid Pangrango
Para pemain yang dikontrak juga ternyata tidak dinginkan oleh Raja Midas selaku General Manajer Persikabo. Disamping banyak merekrut pemain yang tidak ada dalam benak Ketua Umum Persikabo dan General Manajernya, Persikabo juga terlalu longgar dalam memberikan kesempatan magang kepada para pemain muda asal beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Format magang di Persikabo saya katakan tidak tepat. Karena para pemain magang ini idealnya didaftarkan ke BLI, hingga satu saat kalau para pemain senior ada halangan, maka para pemain magang ini bisa diproyeksikan untuk masuk dalam line up pemain. Kondisi yang terjadi saat ini, para pemain magang di Persikabo bisa saja kurang berkembang, karena bisa saja kurang perhatian dalam soal latihan. Sebab dalam proses latihan tentunya jajaran pelatih akan lebi mengoptimalkan para pemain yang dikontrak dan didaftarkan ke BLI. Selain itu, banyaknya pemain plus ditambah yang magang secara tidak langsung akan membuat pelatih bingung dalam menjalankan program latihan.
Saya hanya memberikan solusi kepada Ketua Umum Persikabo, agar Persikabo harus membuat tim Persikabo U-21 tahun dengan pelatih dan manajemen yang terpisah. Saya yakin dengan format ada tim U-21 tahun, maka para pemain magang ini bisa dimasukan kedalam tim U-21 tahun atau tim U-23.
Selain itu, para pemain muda itu harus diberikan target agar satu atau dua tahun kedepan harus bisa menjadi pemain utama di Persikabo. Tim Persikabo U-21 ini bisa juga dikatakan sebagai kawah candradimuka para pemain potensial masa depan Persikabo atau Kabupaten Bogor. Bahkan, tim U-21 Persikabo juga bisa dijadikan ” Aset Berharga untuk Dijual” jika banyak klub yang berminat kepada para pemain muda Persikabo sementara mereka belum ada kesempatan bergabung dengan Persikabo Senior.
Selama para pemain magang masuk dalam tim U-21 atau U-23, maka pelatih Persikabo Senior akan lebih fokus untuk menggodok para pemainnya. Sudah saatnya, Ketua Umum Persikabo atau pengurus lainnya untuk memikirkan soal pembentukan manajemen Persikabo U-21 tahun. Toh biaya untuk pembinaan para pemain Persikabo U-21 tahun ini mungkin tidak sebesar dari Persikabo Senior.
Saya berharap, Ketua Umum Persikabo tidak perlu membuat ” Kapal Pesiar ” lagi. Lebih baik membuat ” Perahu Tongkang” tapi bisa selamat sampai tujuan. Ketimbang Kapal Pesiar ditengah perjalanan diterjang ombak dan badai, hingga karamlah kapal tersebut.=*** Asep Syahmid Pangrango
Yadmul Ingatkan Jajaran Pelatih
Proses seleksi para pemain yang akan dipersiapkan untuk menjadi pilar pilar utama Persikabo putaran kedua nanti rupanya benar benar menyedot perhatian publik sepakbola dan insan olahraga di Kabupaten Bogor. Tak heran jalannya seleksi para pemain Persikabo ini tiap harinya disaksikan puluhan atau mencapai dua ratus orang yang datang ke Stadion Persikabo walau hanya sekedar melihat proses jalannya seleksi pemain saja.
Menyinggung soal proses seleksi pemain Persikabo kali ini, Ketua FKSSB Kabupaten Bogor, Yadi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Wasekum Persikabo mengatakan, Maman Suryaman dan jajaran pelatih Persikabo harus benar benar menjalankan amanah Ketua Umum Persikabo secara baik dan benar dalam proses seleksi kali ini. Karena menurut Yadmul yang juga menjabat sebagai Kabid Pembinaan dan Prestasi Dispora Kabupaten Bogor ini menegaskan, Maman Suryaman diberikan otoritas penuh oleh Pak Bupati Bogor selaku Ketua Umum Persikabo untuk mencari para pemain yang bisa mendongkrak prestasi Persikabo ke Superliga.
“Pak Ketua Umum sudah jelas memberikan gambaran atau criteria pemain pemain yang layak direkrut Persikabo. Saya lihat Ketua Umum Persikabo sudah bijaksana dan tidak mau ikut campur soal teknis rekrutmen para pemain. Namun, saya berharap Maman dan jajarannya harus bisa menterjemahkan apa keinginan Ketua Umum dan juga masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar lelaki berkaca mata yang juga termasuk sebagai sutradara keberhasilan Kontingen Kabupaten Bogor juara umum Pada Porda Jabar tahun 2006 di Kabupaten Karawang.
Dalam kesempatan yang sama, tambah Yadmul, jajaran tim seleksi Persikabo harus bersikap fair dan objektif serta tidak boleh kena intervensi atau kena bujuk rayu dari para agen pemain. “Jangan teralalu percaya pada bujuk rayu agen pemain. Semua agen tentunya akan mengatakan pemain yang akan didagangkannya itu pasti mempunyai kualitas yang bagus dan layak lolos seleksi. Maman dan jajarannya harus berkaca kepada kegagalan kegagalan Persikabo dalam merekrut para pemain terutama para pemain asingnya,” tegas lelaki yang juga menjabat sebagai pengurus teras PASI Kabupaten Bogor ini dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. Adang Suptandar AK mengatakan, proses seleksi pemain Persikabo ini harus benar benar dijadikan pelajaran berharga bagi manajemen dan jajaran pelatih Persikabo. Karena selama ini Persikabo selalu terjebak pada istilah membeli kucing dalam karung. “Jangan terlalu terburu buru memutuskan pemain yang akan dikontrak. Para pemain yang akan direkrut Persikabo minimal kualitasnya harus diatas rata rata pemain yang ada sekarang,” tegas Adang yang juga menjabat sebagai Ketua Perpani Kabupaten Bogor ini.
Menyinggung soal proses seleksi pemain Persikabo kali ini, Ketua FKSSB Kabupaten Bogor, Yadi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Wasekum Persikabo mengatakan, Maman Suryaman dan jajaran pelatih Persikabo harus benar benar menjalankan amanah Ketua Umum Persikabo secara baik dan benar dalam proses seleksi kali ini. Karena menurut Yadmul yang juga menjabat sebagai Kabid Pembinaan dan Prestasi Dispora Kabupaten Bogor ini menegaskan, Maman Suryaman diberikan otoritas penuh oleh Pak Bupati Bogor selaku Ketua Umum Persikabo untuk mencari para pemain yang bisa mendongkrak prestasi Persikabo ke Superliga.
“Pak Ketua Umum sudah jelas memberikan gambaran atau criteria pemain pemain yang layak direkrut Persikabo. Saya lihat Ketua Umum Persikabo sudah bijaksana dan tidak mau ikut campur soal teknis rekrutmen para pemain. Namun, saya berharap Maman dan jajarannya harus bisa menterjemahkan apa keinginan Ketua Umum dan juga masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar lelaki berkaca mata yang juga termasuk sebagai sutradara keberhasilan Kontingen Kabupaten Bogor juara umum Pada Porda Jabar tahun 2006 di Kabupaten Karawang.
Dalam kesempatan yang sama, tambah Yadmul, jajaran tim seleksi Persikabo harus bersikap fair dan objektif serta tidak boleh kena intervensi atau kena bujuk rayu dari para agen pemain. “Jangan teralalu percaya pada bujuk rayu agen pemain. Semua agen tentunya akan mengatakan pemain yang akan didagangkannya itu pasti mempunyai kualitas yang bagus dan layak lolos seleksi. Maman dan jajarannya harus berkaca kepada kegagalan kegagalan Persikabo dalam merekrut para pemain terutama para pemain asingnya,” tegas lelaki yang juga menjabat sebagai pengurus teras PASI Kabupaten Bogor ini dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. Adang Suptandar AK mengatakan, proses seleksi pemain Persikabo ini harus benar benar dijadikan pelajaran berharga bagi manajemen dan jajaran pelatih Persikabo. Karena selama ini Persikabo selalu terjebak pada istilah membeli kucing dalam karung. “Jangan terlalu terburu buru memutuskan pemain yang akan dikontrak. Para pemain yang akan direkrut Persikabo minimal kualitasnya harus diatas rata rata pemain yang ada sekarang,” tegas Adang yang juga menjabat sebagai Ketua Perpani Kabupaten Bogor ini.
Maman : Harus Lebih Selektif Raja Midas Kebanjiran Lamaran
Pasca rapat pleno pengurus teras, manajemen dan jajaran pelatih Persikabo berkaitan dengan evaluasi rapor pemain pada putaran pertama lalu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli langsung kebanjiran lamaran para pemain jebolan ISL dan para pemain asing yang baru datang dari beberapa negara Amerika Latin dan Afrika.
“Plong saya ketika Pak Bupati menyetujui nama nama pemain yang tidak akan bergabung lagi dengan Persikabo pada putaran kedua nanti. Sekarang saya dan jajaran pelatih Persikabo akan lebih cermat, tidak ceroboh dan harus selektif lagi mencari pemain sesuai kebutuhan posisi dalam tim Persikabo. Saat ini setidaknya ada empat pemain jebolan ISL yang siap bergabung dengan Persikabo seperti Bachtiar (Persiba Balikpapan), Donny F Siregar (Persiba Balikpapan), Khorul Anam (Persik Kediri), Eki Nurhakim (Persiba Balikpapan). Semua pemain tersebut sudah dihubungi dan mereka siap bergabung dengan Persikabo. Selain itu, masih banyak lagi para pemain jebolan ISL yang ingin bergabung dengan kita. Tapi, kita Cuma membutuhkan 7 sampai 8 pemain baru untuk putaran kedua. Itupun sudah dengan 2 pemain asing,” ungkap Mas’an Djajuli kepada para wartawan disela sela seleksi pemain Persikabo di Stadion Persikabo Cibinong, Rabu (9/2).
Mas’an menambahkan, ia sudah diwanti wanti oleh Ketua Umum Persikabo untuk mencari para pemain yang jebolan ISL dan punya mental petarung. Karena hal ini berkaitan dengan target ISL yang diusung Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor. Untuk itupula, tahapan seleksi dan rekrutmen pemain kali ini bisa berjalan agak lama.
“Kita tidak ingin terlalu terburu buru untuk menetapkan para pemain baru yang akan dikontrak. Karena jajaran pelatih sudah menentukan standarisasi dan kriteria pemain baru yang layak masuk ke Persikabo pada putaran kedua nanti. Selain itu, sebelum mereka akan melakukan tanda tangan kontrak. Para pemain baru itu akan dibawa ke RS untuk dilakukan test medis,” tegas Mas’an yang siap menjual aset tanah dan mobilnya untuk penanggulangan anggaran belanja pemain Persikabo kali ini.
Sementara itu, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, pencoretan dan perekrutan pemain baru dalam dunia sepakbola adalah hal yang lumrah dan biasa. Semua pemain ataupun pelatih harus siap menerima keputusan sepahit apapun yang dilakukan pengurus klub. “Pengurus klub adalah owner dan mereka yang menggaji pelatih ataupun pemain. Hingga sangat wajar jika banyak pengurus klub yang melakukan pencoretan pemain atau pelatih pada patuh musim. Hal ini tentunya akan berkaitan dengan tekad atau target untuk memperbaiki prestasi timnya,” ujar Maman Suryaman dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Maman juga menilai, ia akan melakukan seleksi ketat dan tidak akan terlalu terburu buru dalam menetapkan pemain baru untuk bergabung dengan Persikabo. “Saya akan selektif dalam melakukan rekrutmen pemain baru untuk Persikabo yang akan diterjunkan pada putaran kedua nanti,” sergahnya.
“Plong saya ketika Pak Bupati menyetujui nama nama pemain yang tidak akan bergabung lagi dengan Persikabo pada putaran kedua nanti. Sekarang saya dan jajaran pelatih Persikabo akan lebih cermat, tidak ceroboh dan harus selektif lagi mencari pemain sesuai kebutuhan posisi dalam tim Persikabo. Saat ini setidaknya ada empat pemain jebolan ISL yang siap bergabung dengan Persikabo seperti Bachtiar (Persiba Balikpapan), Donny F Siregar (Persiba Balikpapan), Khorul Anam (Persik Kediri), Eki Nurhakim (Persiba Balikpapan). Semua pemain tersebut sudah dihubungi dan mereka siap bergabung dengan Persikabo. Selain itu, masih banyak lagi para pemain jebolan ISL yang ingin bergabung dengan kita. Tapi, kita Cuma membutuhkan 7 sampai 8 pemain baru untuk putaran kedua. Itupun sudah dengan 2 pemain asing,” ungkap Mas’an Djajuli kepada para wartawan disela sela seleksi pemain Persikabo di Stadion Persikabo Cibinong, Rabu (9/2).
Mas’an menambahkan, ia sudah diwanti wanti oleh Ketua Umum Persikabo untuk mencari para pemain yang jebolan ISL dan punya mental petarung. Karena hal ini berkaitan dengan target ISL yang diusung Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor. Untuk itupula, tahapan seleksi dan rekrutmen pemain kali ini bisa berjalan agak lama.
“Kita tidak ingin terlalu terburu buru untuk menetapkan para pemain baru yang akan dikontrak. Karena jajaran pelatih sudah menentukan standarisasi dan kriteria pemain baru yang layak masuk ke Persikabo pada putaran kedua nanti. Selain itu, sebelum mereka akan melakukan tanda tangan kontrak. Para pemain baru itu akan dibawa ke RS untuk dilakukan test medis,” tegas Mas’an yang siap menjual aset tanah dan mobilnya untuk penanggulangan anggaran belanja pemain Persikabo kali ini.
Sementara itu, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, pencoretan dan perekrutan pemain baru dalam dunia sepakbola adalah hal yang lumrah dan biasa. Semua pemain ataupun pelatih harus siap menerima keputusan sepahit apapun yang dilakukan pengurus klub. “Pengurus klub adalah owner dan mereka yang menggaji pelatih ataupun pemain. Hingga sangat wajar jika banyak pengurus klub yang melakukan pencoretan pemain atau pelatih pada patuh musim. Hal ini tentunya akan berkaitan dengan tekad atau target untuk memperbaiki prestasi timnya,” ujar Maman Suryaman dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Maman juga menilai, ia akan melakukan seleksi ketat dan tidak akan terlalu terburu buru dalam menetapkan pemain baru untuk bergabung dengan Persikabo. “Saya akan selektif dalam melakukan rekrutmen pemain baru untuk Persikabo yang akan diterjunkan pada putaran kedua nanti,” sergahnya.
RY Dukung Kebijakan Raja Midas
CIBINONG – Rapat pleno pengurus, manajemen dan jajaran pelatih Persikabo Kabupaten Bogor yang dilakukan di Ruang Rapat Pendopo Bupati Bogor, Rabu (9/2) berjalan mulus. Rapat pleno itu berkaitan dengan agenda pencoretan pemain yang langsung dipimpin Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM serta dihadiri jajaran pengurus dan manajemen Persikabo lainnya seperti Drs. M Ridwan (Ketua Harian Persikabo), H. Didi Kurnia (Sekum Persikabo), Drs. H. Yadi Mulyadi, AR, (Wasekum Persikabo), H. Mas’an Djajuli (General Manajer Persikabo), H. Rudi Ferdian (Manajer Keuangan Persikabo). Selain itu tampak pula Maman Suryaman (Head Coach) yang didampingi tiga asistennya seperti Dudung Abdulah, Anwar Saleh dan Atu Sumirat.
Dalam rapat pleno tersebut, Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin mendukung langkah langkah dan kebijakan dari manajemen dan jajaran pelatih Persikabo untuk melakukan evaluasi para pemain Persikabo selama putaran pertama.
“Saya sepenuhnya percayakan kepada Raja Midas ( Pak Mas’an ) soal pencoretan pemain –pemain yang dianggap manajemen dan jajaran pelatih kurang memberikan kontribusi positif kepada tim Persikabo. Saya juga tidak ingin para pemain di Persikabo tidak sepenuh hati membela Persikabo. Makanya, saya menginginkan untuk putaran kedua nanti, skuad Persikabo harus dihuni para pemain berlavel petarung. Saya serahkan kepada manajemen dan pelatih saja soal nama nama pemain yang akan dilepas Persikabo. Karena ini berkaitan dengan teknis. Saya hanya ingin Persikabo meraih tiket Superliga. Saya harap manajemen, jajaran pelatih dan para pemain bisa menterjemahkan dari semua target dan harapan masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar Rachmat Yasin.
RY sendiri tidak mau intervensi soal pencoretan ataupun perekrutan nama nama pemain baru yang akan bergabung di Persikabo untuk putaran kedua. Akan tetapi, kata RY, ia hanya ingin para pemain untuk putaran kedua nanti minimal para pemain yang sudah punya jam terbang atau pengalaman bermain di ISL dengan catatan berjiwa pekerja, petarung ataupun punya visi untuk membawa Persikabo ke ISL .
“Saya dan jajaran pengurus Persikabo tidak akan campur tangan soal pemain yang akan direkrut. Namun saya memberikan standarisasi atau kriteria pemain yang layak bergabung di Persikabo pada putaran kedua,” tegasnya.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli membenarkan kalau Ketua Umum Persikabo memberikan kewenangan penuh kepada jajaran manajemen dan pelatih soal pencoretan dan perekrutan pemain baru untuk putaran kedua nanti.
“Pak Ry itu sangat bagus sekali visinya, beliau tidak mau campur tangan soal rekrutmen pemain dan juga pencoretan pemain. Mudah mudahan perekrutan pemain Persikabo bisa berjalan dengan lancar dan semua pemain yang dicoret juga bisa menerima dengan lapang dada. Apalagi, hal ini berkaitan dengan etika profesionalisme,” ujar Mas’an yang juga pemilik Diana Travel kepada para wartawan.
Ia menambahkan, catatan rapor pemain yang diajukan jajaran manajemen dan pelatih kepada Ketua Umum Persikabo, setidaknya ada 10 pemain yang sudah pasti tidak akan bergabung lagi dengan Persikabo pada putaran kedua.
“Nama-nama pemain yang tidak akan bergabung lagi dengan Persikabo pada putaran kedua adalah hasil kajian dan evaluasi dari kinerja para pemain selama putaran pertama. Semua itu didasarkan atas penilaian objektif dari jajaran pelatih melihat kontribusi pemain tersebut pada putaran pertama,” tegasnya.
Dalam rapat pleno tersebut, Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin mendukung langkah langkah dan kebijakan dari manajemen dan jajaran pelatih Persikabo untuk melakukan evaluasi para pemain Persikabo selama putaran pertama.
“Saya sepenuhnya percayakan kepada Raja Midas ( Pak Mas’an ) soal pencoretan pemain –pemain yang dianggap manajemen dan jajaran pelatih kurang memberikan kontribusi positif kepada tim Persikabo. Saya juga tidak ingin para pemain di Persikabo tidak sepenuh hati membela Persikabo. Makanya, saya menginginkan untuk putaran kedua nanti, skuad Persikabo harus dihuni para pemain berlavel petarung. Saya serahkan kepada manajemen dan pelatih saja soal nama nama pemain yang akan dilepas Persikabo. Karena ini berkaitan dengan teknis. Saya hanya ingin Persikabo meraih tiket Superliga. Saya harap manajemen, jajaran pelatih dan para pemain bisa menterjemahkan dari semua target dan harapan masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar Rachmat Yasin.
RY sendiri tidak mau intervensi soal pencoretan ataupun perekrutan nama nama pemain baru yang akan bergabung di Persikabo untuk putaran kedua. Akan tetapi, kata RY, ia hanya ingin para pemain untuk putaran kedua nanti minimal para pemain yang sudah punya jam terbang atau pengalaman bermain di ISL dengan catatan berjiwa pekerja, petarung ataupun punya visi untuk membawa Persikabo ke ISL .
“Saya dan jajaran pengurus Persikabo tidak akan campur tangan soal pemain yang akan direkrut. Namun saya memberikan standarisasi atau kriteria pemain yang layak bergabung di Persikabo pada putaran kedua,” tegasnya.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli membenarkan kalau Ketua Umum Persikabo memberikan kewenangan penuh kepada jajaran manajemen dan pelatih soal pencoretan dan perekrutan pemain baru untuk putaran kedua nanti.
“Pak Ry itu sangat bagus sekali visinya, beliau tidak mau campur tangan soal rekrutmen pemain dan juga pencoretan pemain. Mudah mudahan perekrutan pemain Persikabo bisa berjalan dengan lancar dan semua pemain yang dicoret juga bisa menerima dengan lapang dada. Apalagi, hal ini berkaitan dengan etika profesionalisme,” ujar Mas’an yang juga pemilik Diana Travel kepada para wartawan.
Ia menambahkan, catatan rapor pemain yang diajukan jajaran manajemen dan pelatih kepada Ketua Umum Persikabo, setidaknya ada 10 pemain yang sudah pasti tidak akan bergabung lagi dengan Persikabo pada putaran kedua.
“Nama-nama pemain yang tidak akan bergabung lagi dengan Persikabo pada putaran kedua adalah hasil kajian dan evaluasi dari kinerja para pemain selama putaran pertama. Semua itu didasarkan atas penilaian objektif dari jajaran pelatih melihat kontribusi pemain tersebut pada putaran pertama,” tegasnya.
daftar nama yang masuk tanpa seleksi
ini nama-nama yang bakal langsung masuk tanpa seleksi dari tim liga super info tadi rabu tgl 9 feb 2011 jam 16.00 dari manajer persikabo yakni :
1. haerul anam persik kediri
2. doni siregar persiba balik papan
3. bahtiar persiba balikpapan..
1. haerul anam persik kediri
2. doni siregar persiba balik papan
3. bahtiar persiba balikpapan..
daftar nama yang di coret dari daftar skuad PERSIKABO
inilah nama-nama hasil pleno rapat pengurus persikabo pada rabu tgl 9 februari 2011 jam 15.00 sore tadi di pendopo bupati bogor yang dicoret dari tim persikabo yakni :
1.amrico
2. markus siahaan
3.arik (kiper )
4. Bona simanjuntak
5. irwan wijasmara
6. novianto
7. susanto
8. boumsong
9. nami hughes
10. kahudi wahyu....
1.amrico
2. markus siahaan
3.arik (kiper )
4. Bona simanjuntak
5. irwan wijasmara
6. novianto
7. susanto
8. boumsong
9. nami hughes
10. kahudi wahyu....
Selasa, 08 Februari 2011
Menunggu Pleno Rachmat Yasin
CIBINONG – Manajemen dan jajaran pelatih Persikabo Kabupaten Bogor telah membuat rapor para pemainnya dari awal putaran pertama hingga akhir putaran pertama. Rapor pemain Persikabo ini akan menjadi bahan evaluasi dari manajemen dan pengurus Persikabo untuk melakukan aksi cuci gudang atau pencoretan pemai-pemain yang dianggap tidak menunjukan konstribusi buat tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor ataupun memang sudah dianggap tidak loyal kepada Laskar Pajajaran.
"Pelatih sudah menunjukan rapor pemain dari awal hingga akhir putaran pertama. Rapor pemain itu akan kita serahkan kepada Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin untuk menilai pemain mana saja yang layak dipertahankan atau dicoret dari skuad Persikabo Kabupaten Bogor. Laporan soal prestasi dan konstribusi pemain ini dibuat secara objektif berdasarkan catatan yang ada dari semua pertandingan. Bahkan, dilihat juga dari menit pertandingan dan kesalahan yang dilakukan para pemain," ujar General Manajer Persikabo, Drs. Mas'an Djajuli kepada Pakar kemarin petang di Stadion Persikabo disela sela seleksi para pemain Persikabo untuk putaran kedua mendatang.
Mas'an menambahkan, keputusan soal pemain mana yang akan dicoret dan akan masuk dalam skuad Persikabo akan ditentukan di rapat pleno pengurus Persikabo dalam waktu dekat. Kemungkinan rapat pleno ini akan dilakukan pada pertengan pekan ini juga.
Saat ditanya berapa pemain yang kira kira bakal didepak dari skuad Persikabo Kabupaten Bogor secara tegas Mas'an mengatakan, kemungkinan ada sekitar 10 pemain Persikabo yang bakal dicoret dari tim ini. Sepuluh pemain yang bakal dicoret dari Persikabo itu kemungkinan 2 pemain asing dan 2 pemain yang dikontrak tapi tidak didaftarkan ke BLI. Jadi tidaknya pemain akan dicoret juga akan dilihat dari soal kesehatannya dan kontribusi positif bagi tim Persikabo.
"Saya berharap para pemain yang nantinya akan kena dampak pencoretan oleh jajaran pengurus harus bisa menerima dengan lapangan dada. Karena pencoretan ini benar benar berdasarkan objektifitas dan rapor para pemain pada putaran pertama. Pencoretan pemain akan sepenuhnya dilakukan oleh Ketua Umum Persikabo. Sementara jajaran pelatih dan manajemen hanya akan melaporkan prestasi atau rapor pemain saja," ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, persoalan pencoretan pemain itu bukan hak dan bukan kewenangan pelatih. "Saya hanya membuat laporan hasil pertandingan mulai dari catatan menit, konstribusi dan kesalahan yang kerap dilakukan pemain. Saya pikir tindakan evaluasi pemain adalah hal yang wajar. Saya sendiri tidak tahu siapa saja pemain yang akan pencoretan. Saya hanya bisa melaporlan rapor pemain saja. Pencoretan atau pengurangan pemain adalah mutlak keputusan dari pengurus Persikabo," ujar Maman dengan tegas.
Maman menambahkan, kendati Persikabo akan melakukan banyak pencoretan pemain, namun ia tetap akan lebih selektif lagi soal pemain pemain yang akan masuk untuk memperkuat Persikabo pada putaran kedua nanti. "Semua pemain harus ikut seleksi yang telah diprogramkan jajaran pelatih," Tegasnya.
"Pelatih sudah menunjukan rapor pemain dari awal hingga akhir putaran pertama. Rapor pemain itu akan kita serahkan kepada Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin untuk menilai pemain mana saja yang layak dipertahankan atau dicoret dari skuad Persikabo Kabupaten Bogor. Laporan soal prestasi dan konstribusi pemain ini dibuat secara objektif berdasarkan catatan yang ada dari semua pertandingan. Bahkan, dilihat juga dari menit pertandingan dan kesalahan yang dilakukan para pemain," ujar General Manajer Persikabo, Drs. Mas'an Djajuli kepada Pakar kemarin petang di Stadion Persikabo disela sela seleksi para pemain Persikabo untuk putaran kedua mendatang.
Mas'an menambahkan, keputusan soal pemain mana yang akan dicoret dan akan masuk dalam skuad Persikabo akan ditentukan di rapat pleno pengurus Persikabo dalam waktu dekat. Kemungkinan rapat pleno ini akan dilakukan pada pertengan pekan ini juga.
Saat ditanya berapa pemain yang kira kira bakal didepak dari skuad Persikabo Kabupaten Bogor secara tegas Mas'an mengatakan, kemungkinan ada sekitar 10 pemain Persikabo yang bakal dicoret dari tim ini. Sepuluh pemain yang bakal dicoret dari Persikabo itu kemungkinan 2 pemain asing dan 2 pemain yang dikontrak tapi tidak didaftarkan ke BLI. Jadi tidaknya pemain akan dicoret juga akan dilihat dari soal kesehatannya dan kontribusi positif bagi tim Persikabo.
"Saya berharap para pemain yang nantinya akan kena dampak pencoretan oleh jajaran pengurus harus bisa menerima dengan lapangan dada. Karena pencoretan ini benar benar berdasarkan objektifitas dan rapor para pemain pada putaran pertama. Pencoretan pemain akan sepenuhnya dilakukan oleh Ketua Umum Persikabo. Sementara jajaran pelatih dan manajemen hanya akan melaporkan prestasi atau rapor pemain saja," ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, persoalan pencoretan pemain itu bukan hak dan bukan kewenangan pelatih. "Saya hanya membuat laporan hasil pertandingan mulai dari catatan menit, konstribusi dan kesalahan yang kerap dilakukan pemain. Saya pikir tindakan evaluasi pemain adalah hal yang wajar. Saya sendiri tidak tahu siapa saja pemain yang akan pencoretan. Saya hanya bisa melaporlan rapor pemain saja. Pencoretan atau pengurangan pemain adalah mutlak keputusan dari pengurus Persikabo," ujar Maman dengan tegas.
Maman menambahkan, kendati Persikabo akan melakukan banyak pencoretan pemain, namun ia tetap akan lebih selektif lagi soal pemain pemain yang akan masuk untuk memperkuat Persikabo pada putaran kedua nanti. "Semua pemain harus ikut seleksi yang telah diprogramkan jajaran pelatih," Tegasnya.
Raja Midas Kepincut Stoper Timnas Togo
CIBINONG - Hari pertama seleksi pemain Persikabo yang dilakukan di Stadion Persikabo, Cibinong langsung mengundang minat para pemain luar Bogor dan asing untuk mengikuti proses seleksi yang dilakukan langsung oleh pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman. Bahkan, Maman dan Mas'an Djajuli selaku GM Persikabo mengaku kepincut dengan mantan pemain SAD Indonesia, Ridwan Awaludin dipastikan mendapat tempat di Persikabo. Penampilannya pada seleksi di Stadion Persikabo, Selasa (8/2), pemain asal Ciriung, Cibinong itu cukup meyakinkan pelatih Persikabo, Maman Suryaman. "Ridwan pasti gabung Persikabo. Dia pemain prospek," ungkapnya usai seleksi, kemarin. Pelatih asal Bekasi itu menilai, secara keseluruhan peserta seleksi dinilai lumayan. Beberapa diantaranya sudah ada yang layak gabung Laskar Pajajaran.
Mengenai masuknya Ridwan, padahal sebelumnya manajemen mengumumkan posisi yang dibutuhkan itu untuk bek, sayap dan striker, ditegaskan Maman karena kebutuhan tim di putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia cukup perlu pemain yang fresh. "Tidak masalah, ada banyak pemain yang keluar dan posisi gelandang masih kita butuhkan," kata dia. "Ya, mudah-mudahan saja nanti dikontrak," sambung Ridwan yang sepulang menimba ilmu di Uruguay banyak berlatih di Cibinong.
Manajemen Persikabo yang menggelar seleksi terbuka, juga menarik perhatian klub luar Persikabo dan pemain asing. Ada 4 legiun asing seperti Latevi (stoper) dari Togo dan Noah yang turun seleksi dengan langsung game, tim seleksi lawan PS Wahana Sakti Pakansari, Cibinong yang bakal turun di Divisi III Pengda PSSI Jabar. "Kami akan ambil 4 pemain dari hasil seleksi sekarang dan seleksi akan berlangsung hingga Jumat," jelas manajer Mas'an Djadjuli.
Posisi belakang yang mengikuti seleksi itu yakni Yohanes dan Latevi, keduanya tinggal di Jakarta, Nurdin pemain asal Pasuruan, Wahab (Cibinong), Randy (Padang) dan Maulana (Medan). Posisi gelandang Ridwan Awaludin (Cibinong) gelandang kiri, Andriansyah (Bekasi), gelandang kanan Harry Ramadhani asal tim PSSB Bireun, dan mantan pemain Persikabo musim lalu Adjis yang musim lalu di Pesik Kuningan, Sukirmanto (Persiraja Aceh), dan Andre Syambudi (Persiwa Wamena).
Lalu di posisi striker juga turun Alfredo Fisoveroa (PSM Makassar), dan Etougou Mare (Persih Tembilahan).
Mengenai masuknya Ridwan, padahal sebelumnya manajemen mengumumkan posisi yang dibutuhkan itu untuk bek, sayap dan striker, ditegaskan Maman karena kebutuhan tim di putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia cukup perlu pemain yang fresh. "Tidak masalah, ada banyak pemain yang keluar dan posisi gelandang masih kita butuhkan," kata dia. "Ya, mudah-mudahan saja nanti dikontrak," sambung Ridwan yang sepulang menimba ilmu di Uruguay banyak berlatih di Cibinong.
Manajemen Persikabo yang menggelar seleksi terbuka, juga menarik perhatian klub luar Persikabo dan pemain asing. Ada 4 legiun asing seperti Latevi (stoper) dari Togo dan Noah yang turun seleksi dengan langsung game, tim seleksi lawan PS Wahana Sakti Pakansari, Cibinong yang bakal turun di Divisi III Pengda PSSI Jabar. "Kami akan ambil 4 pemain dari hasil seleksi sekarang dan seleksi akan berlangsung hingga Jumat," jelas manajer Mas'an Djadjuli.
Posisi belakang yang mengikuti seleksi itu yakni Yohanes dan Latevi, keduanya tinggal di Jakarta, Nurdin pemain asal Pasuruan, Wahab (Cibinong), Randy (Padang) dan Maulana (Medan). Posisi gelandang Ridwan Awaludin (Cibinong) gelandang kiri, Andriansyah (Bekasi), gelandang kanan Harry Ramadhani asal tim PSSB Bireun, dan mantan pemain Persikabo musim lalu Adjis yang musim lalu di Pesik Kuningan, Sukirmanto (Persiraja Aceh), dan Andre Syambudi (Persiwa Wamena).
Lalu di posisi striker juga turun Alfredo Fisoveroa (PSM Makassar), dan Etougou Mare (Persih Tembilahan).
HARUS BERJIWA BESAR
Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin meminta seluruh pemain Persikabo saat ini untuk bisa legowo dan menerima semua keputusan pencoretan yang akan dilakukan oleh pengurus dan manajemen Rabu (9/2) hari ini di Pendopo. Hari ini semua data pemain yang tidak memenuhi criteria yang sudah dibuat oleh manajemen akan dilaporkan kepada Bupati dan akan ditindaklanjuti dengan keputusan akhir pelepasan kostum Persikabo. Rachmat Yasin mengatakan ia akan melakukan apa saja untuk meraih target utama Laskar Pajajaran untuk bisa mengecap kursi ISL pada musim depan.
“Putaran pertama sudah berakhir dan sekarang kita menghadapi putaran kedua. Saya sudah minta kepada tim pelatih untuk bisa merancang komposisi permainan terbaik agar kita bisa mengumpulkan poin sebanyak mungkin pada saat putaran selanjutnya. Kalau perlu, tambal sulam lakukan saja. Saya minta semua pemain harus bisa berbesar hati menerima keputusan yang diberikan manajemen nantinya. Tunjukkan profesionalitas kalian, ini semata-mata untuk kemajuan Persikabo dan empat juta masyarakat Kabupaten Bogor yang ingin timnya maju ke ISL,” ulas RY di hadapan pemain, sebelum mengizinkan mereka untuk berlibur jeda musim.
Ditemui di tempat terpisah, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan manajerial dan tim pelatih sudah melakukan inventarisir pemain yang dinilai kurang berkontribusi untuk Persikabo. Jumlahnya mencapai sepuluh orang dan sudah disiapkan dalam bentuk laporan yang tertulis secara detail mengenai keterangan mengapa mereka harus angkat koper.
“Jumlah mereka Sembilan sampai sepuluh orang. Namun masih bisa bertambah, karena kita baru akan bertemu Bupati pada hari Rabu (hari ini red.). Saya berharap semua keputusan yang diambil oleh manajemen bisa diterima dengan baik oleh semua pemain,” ujarnya.
“Putaran pertama sudah berakhir dan sekarang kita menghadapi putaran kedua. Saya sudah minta kepada tim pelatih untuk bisa merancang komposisi permainan terbaik agar kita bisa mengumpulkan poin sebanyak mungkin pada saat putaran selanjutnya. Kalau perlu, tambal sulam lakukan saja. Saya minta semua pemain harus bisa berbesar hati menerima keputusan yang diberikan manajemen nantinya. Tunjukkan profesionalitas kalian, ini semata-mata untuk kemajuan Persikabo dan empat juta masyarakat Kabupaten Bogor yang ingin timnya maju ke ISL,” ulas RY di hadapan pemain, sebelum mengizinkan mereka untuk berlibur jeda musim.
Ditemui di tempat terpisah, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan manajerial dan tim pelatih sudah melakukan inventarisir pemain yang dinilai kurang berkontribusi untuk Persikabo. Jumlahnya mencapai sepuluh orang dan sudah disiapkan dalam bentuk laporan yang tertulis secara detail mengenai keterangan mengapa mereka harus angkat koper.
“Jumlah mereka Sembilan sampai sepuluh orang. Namun masih bisa bertambah, karena kita baru akan bertemu Bupati pada hari Rabu (hari ini red.). Saya berharap semua keputusan yang diambil oleh manajemen bisa diterima dengan baik oleh semua pemain,” ujarnya.
DWI KUSWANTO HARUS ISTIRAHAT TOTAL
Semangat untuk bisa merumput lagi dan mengenakan kostum, membuat kiper anyar Persikabo, Dwi Kuswanto diperbolehkan keluar dari Rumah Sakit, Selasa (8/2) kemarin siang. Pasca insiden tabrakan dengan pemain Persires, Kiki Lisusanto (1/2) lalu, mantan kiper Deltras dan Persibo itu harus dioperasi dua tulang kaki kanannya. Penyembuhan Dwi sampai sembuh total akan memakan waktu berbulan-bulan, namun manajemen mengaku akan bertanggung jawab dan membantu proses penyembuhan Dwi.
“Secara medik, dia (Dwi) baru bisa pulih dan bisa merumput kembali setelah enam bulan. Penyembuhan hingga bisa berjalan saja membutuhkan waktu tiga bulan, baru pen nya bisa dilepas. Setelah itu dia harus latihan ringan terlebih dahulu. Patah tulang itu kan beda dengan cedera biasa, kita harus menunggu sampai benar-benar sembuh kalau mau menurunkan Dwi lagi,” jelas Dokter Tim Persikabo, Nur Hakim Basuki.
Sementara itu, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, penjaga gawang itu bisa cepat keluar karena keinginannya yang begitu kuat untuk bisa cepat sembuh dan tidak ingin berlama-lama di Rumah Sakit.
“Semangat dia untuk bisa sembuh begitu tinggi. Belum bisa jalan saja dia sudah memaksa untuk latihan jalan. Tapi saya bilang jangan dulu. Dia masih muda dan tubuhnya sehat, itulah kenapa dia hanya tujuh hari di Rumah Sakit. Setelah keluar dia bisa memilih akan tinggal di kontrakan atau di mess. Sebaiknya sih di kontrakan. Yang jelas manajemen akan bertanggung jawab sampai ia benar-benar sembuh, kontraknya tetap diteruskan,” tegas Mas’an.
“Ini pengalaman pertama bagi saya dan mudah-mudahan yang terakhir mendapat cedera separah ini. Saya akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa sembuh dalam jangka waktu yang lebih cepat dan bisa bergabung lagi dalam skuad,” harap Dwi
“Secara medik, dia (Dwi) baru bisa pulih dan bisa merumput kembali setelah enam bulan. Penyembuhan hingga bisa berjalan saja membutuhkan waktu tiga bulan, baru pen nya bisa dilepas. Setelah itu dia harus latihan ringan terlebih dahulu. Patah tulang itu kan beda dengan cedera biasa, kita harus menunggu sampai benar-benar sembuh kalau mau menurunkan Dwi lagi,” jelas Dokter Tim Persikabo, Nur Hakim Basuki.
Sementara itu, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, penjaga gawang itu bisa cepat keluar karena keinginannya yang begitu kuat untuk bisa cepat sembuh dan tidak ingin berlama-lama di Rumah Sakit.
“Semangat dia untuk bisa sembuh begitu tinggi. Belum bisa jalan saja dia sudah memaksa untuk latihan jalan. Tapi saya bilang jangan dulu. Dia masih muda dan tubuhnya sehat, itulah kenapa dia hanya tujuh hari di Rumah Sakit. Setelah keluar dia bisa memilih akan tinggal di kontrakan atau di mess. Sebaiknya sih di kontrakan. Yang jelas manajemen akan bertanggung jawab sampai ia benar-benar sembuh, kontraknya tetap diteruskan,” tegas Mas’an.
“Ini pengalaman pertama bagi saya dan mudah-mudahan yang terakhir mendapat cedera separah ini. Saya akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa sembuh dalam jangka waktu yang lebih cepat dan bisa bergabung lagi dalam skuad,” harap Dwi
STADION PADJADJARAN MAKIN MEMPRIHATINKAN
Menyedihkan memang jika melihat kondisi Stadion Pajajaran saat ini. Betapa tidak, Stadion Pajajaran yang dulu selalu menjadi kebanggan masyarakat Kota Bogor, kini dibiarkan rusak tak terawat. Bahkan rumput lapangan Stadion Pajajaran yang beberapa lalu baru saja dibenahi dan memakan biaya kurang lebih 1 Miliar terlihat sangat memprihatinkan. Hal tersebut tentu cukup membuat sebagian besar masyarakat Kota Bogor turut prihatin melihat keadaan Stadion yang menjadi markas klub PSB Bogor tersebut.
“Sedih sekali melihat keadaan Stadion saat ini, tribune-tribunnya sudah kelihatan rusak, pagar-pagarnya dibiarkan berkarat, dan lampunya stadionnya juga sudah tidak layak digunakan, bahkan arena VIP nya saja terlihat sangat memprihatinkan, bagaimana sepakbola Kota Bogor bisa maju, kalau Stadionnya saja dibiarkan tak terawat seperti itu,” ujar Panca Putra, salah satu masyarakat Kota Bogor saat ditemui Pakar di sekitar arena Stadion Pajajaran, kemarin.
Tak hanya Panca yang prihatin dengan keadaan Stadion Pajajaran saat ini, Amin Suhara, salah satu mantan pemain PSB tahun 1980an juga turut prihatin dengan keadaan Stadion yang pernah membesarkan namanya tersebut.
“Dulu bangga sekali saya bisa menginjakkan kaki di Stadion Pajajaran, keadaan Stadion Pajajaran dahulu jauh sekali berbeda dengan keadaan Stadion Pajajaran sekarang, kalau sekarang apanya yang harus dibanggakan, justru saya malu melihat kondisi Stadion yang penuh dengan rumput-rumput liar tersebut,” ungkapnya secara blak-blakkan.
Melihat kondisi Stadion Pajajaran yang sangat memprihatinkan tersebut, masyarakat Kota Bogor pun mendesak Pemkot agar segera melakukan revitalisasi Stadion Pajajaran tersebut secepatnya. Apalagi Stadion Pajajaran ini saat ini sudah mendapatkan aliran dana sebesar 10 M dari Kemenpora untuk revitalisasi sarana dan prasarana GOR Pajajaran. Jika sudah diperbaiki, nantinya Stadion tersebut dapat digunakan lagi oleh klub-klub sepakbola di Bogor seperti PSB dan Bogor Raya,sehingga masyarakat Kota Bogor kembali bergairah untuk menyaksikan pertandingan sepakbola.
“Sedih sekali melihat keadaan Stadion saat ini, tribune-tribunnya sudah kelihatan rusak, pagar-pagarnya dibiarkan berkarat, dan lampunya stadionnya juga sudah tidak layak digunakan, bahkan arena VIP nya saja terlihat sangat memprihatinkan, bagaimana sepakbola Kota Bogor bisa maju, kalau Stadionnya saja dibiarkan tak terawat seperti itu,” ujar Panca Putra, salah satu masyarakat Kota Bogor saat ditemui Pakar di sekitar arena Stadion Pajajaran, kemarin.
Tak hanya Panca yang prihatin dengan keadaan Stadion Pajajaran saat ini, Amin Suhara, salah satu mantan pemain PSB tahun 1980an juga turut prihatin dengan keadaan Stadion yang pernah membesarkan namanya tersebut.
“Dulu bangga sekali saya bisa menginjakkan kaki di Stadion Pajajaran, keadaan Stadion Pajajaran dahulu jauh sekali berbeda dengan keadaan Stadion Pajajaran sekarang, kalau sekarang apanya yang harus dibanggakan, justru saya malu melihat kondisi Stadion yang penuh dengan rumput-rumput liar tersebut,” ungkapnya secara blak-blakkan.
Melihat kondisi Stadion Pajajaran yang sangat memprihatinkan tersebut, masyarakat Kota Bogor pun mendesak Pemkot agar segera melakukan revitalisasi Stadion Pajajaran tersebut secepatnya. Apalagi Stadion Pajajaran ini saat ini sudah mendapatkan aliran dana sebesar 10 M dari Kemenpora untuk revitalisasi sarana dan prasarana GOR Pajajaran. Jika sudah diperbaiki, nantinya Stadion tersebut dapat digunakan lagi oleh klub-klub sepakbola di Bogor seperti PSB dan Bogor Raya,sehingga masyarakat Kota Bogor kembali bergairah untuk menyaksikan pertandingan sepakbola.
kemenangan PERSIKABO di nodai tiket palsu
Pertandingan lanjutan putaran I Divisi Utama Liga Ti-phone antara Persikabo Bogor melawan Persih Tembilahan di Cibinong, Sabtu yang berakhir dengan kemenangan 1-0 tuan rumah, diwarnai beredarnya tiket palsu.
Panitia pelaksana pertandingan, Edison mengatakan petugas tiket menemukan sejumlah tiket palsu yang digunakan para penonton yang sebagian besar suporter Persikabo untuk menyaksikan pertandingan yang berlangsung di Stadion Persikabo, Cibinong itu.
"Tiketnya menyerupai tiket asli milik kita, hanya saja tidak ada nomor serinya," kata Edison.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi tiket palsu dengan mengubah aturan masuk, yakni tiket yang sebelumnya hanya dibolongkan satu sebagai tanda keabsahan tiket, kali ini dibolongkan menjadi dua.
"Ternyata mereka tetap menirunya, lalu sekarang kita bolongkan jadi empat, juga ditiru oleh mereka," katanya. Bagi penonton yang tidak mengetahui perbedaan tiket palsu dan asli inipun percaya dan membeli tiket tersebut.
Edison mengatakan, harga tiket dijual mulai dari Rp5.000 untuk tribun dan Rp40.000 untuk VIP bagian barat dan Rp15.000 VIP bagian timur. Pihak panitia telah mengamankan beberapa tiket palsu yang bentuknya mirip tiket asli lengkap dengan empat bolongan, namun tidak terdapat nomor seri pada tiket.
Ia mengatakan, panitia menyediakan 10.000 tiket untuk sekali pertandingan dan dari empat pertandingan Persikabo, panitia telah mengalami kerugian hingga Rp120 juta.
"Saat ini kami masih menyelidiki kasus tiket palsu ini, karena sangat merugikan panitia," kata Edison.
Edison mengatakan, penjualan tiketnya tidak mencapai target karena kurang dari 70 persen, sementara jumlah penonton yang berada di stadion melebihi jumlah tiket
Panitia pelaksana pertandingan, Edison mengatakan petugas tiket menemukan sejumlah tiket palsu yang digunakan para penonton yang sebagian besar suporter Persikabo untuk menyaksikan pertandingan yang berlangsung di Stadion Persikabo, Cibinong itu.
"Tiketnya menyerupai tiket asli milik kita, hanya saja tidak ada nomor serinya," kata Edison.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi tiket palsu dengan mengubah aturan masuk, yakni tiket yang sebelumnya hanya dibolongkan satu sebagai tanda keabsahan tiket, kali ini dibolongkan menjadi dua.
"Ternyata mereka tetap menirunya, lalu sekarang kita bolongkan jadi empat, juga ditiru oleh mereka," katanya. Bagi penonton yang tidak mengetahui perbedaan tiket palsu dan asli inipun percaya dan membeli tiket tersebut.
Edison mengatakan, harga tiket dijual mulai dari Rp5.000 untuk tribun dan Rp40.000 untuk VIP bagian barat dan Rp15.000 VIP bagian timur. Pihak panitia telah mengamankan beberapa tiket palsu yang bentuknya mirip tiket asli lengkap dengan empat bolongan, namun tidak terdapat nomor seri pada tiket.
Ia mengatakan, panitia menyediakan 10.000 tiket untuk sekali pertandingan dan dari empat pertandingan Persikabo, panitia telah mengalami kerugian hingga Rp120 juta.
"Saat ini kami masih menyelidiki kasus tiket palsu ini, karena sangat merugikan panitia," kata Edison.
Edison mengatakan, penjualan tiketnya tidak mencapai target karena kurang dari 70 persen, sementara jumlah penonton yang berada di stadion melebihi jumlah tiket
Jibby Paling Produktif, Cyril Terlama Bermain
CIBINONG - Produktifitas gol Persikabo Kabupaten Bogor pada musim ini yang mampu melesakan 18 gol kegawang lawan tidak terlepas dari sosok Jibby Wuwungan, bomber andalan Laskar Pajajaran yang berasal dari Manado ini telah mengoleksi 7 gol dari total 798 menit bermain bersama Persikabo pada putaran pertama ini. Koleksi 7 gol itu boleh dikatakan sangat bagus bagi pemain sekelas Jibby Wuwungan yang nilai kontraknya mungkin masih dibawah standar ketimbang dengan kontribusi golnya yang diatas rata rata.
Produktifitas gol mantan pemain Persma Manado dan Persmin Minahasa ini mampu mengalahkan bomber asing asal Kamerun yakni JP Boumsong dan juga mengalahkan ketajaman Zaenal Arif eks bomber Persib dan Persisam yang sama sama baru mengemas 2 gol. Kontribusi gol Persikabo pada putaran pertama juga didapatkan dari Cyril Tchana (2 gol), Susanto (1 gol) dan Ilham Hasan (1 gol)
Sementara itu, Salim Alaydrus pemain serba bisa yang dimiliki Persikabo Kabupaten Bogor justru mampu mencetak 3 gol bagi Persikabo dimusim ini. Bahkan, total menit bertanding mantan pemain Persib, Persija ini juga sangat tinggi yakni 810 menit. Kondisi ini menujukan sosok Salim Alaydrus sangat produktif dan profesional dalam membela Persikabo Kabupaten Bogor.
Untuk lama bermain, sosok Cyril Tchana Emile, gelandang serang yang diboyong Persikabo dari PSPS Pekan Baru menempati peringkat pertama dengan total 926 menit . Manajemen dan pengurus Persikabo Kabupaten Bogor layak mempertahankan Cyril Tchana pada putaran kedua nanti. Berkaitan dengan pemain yang paling lama beristirahat karena cedera yang berkepanjangan mungkin sosok Bona Simanjuntak adalah pemain yang paling lama diserang cedera. Bona Simanjuntak mengalami cedera sejak bermain lawan PSMS Medan atau pertandingan kedua putaran pertama. Selepas itu ia istirahat total atau tidak main dalam 11 pertandingan.
Peringkat kedua pemain yang dibekap cedera dan tidak bisa bermain adalah JP Boumsong, dari pertanding perdana melawan Pro Titan hingga PSLS, ia tidak bisa diturunkan karena cedera yang lumayan parah. Melihat statistik hasil atau grafik para pemain Persikabo ini, secara tidak langsung akan menjadi gambaran bagi manajemen atau pelatih untuk melakukan evaluasi penting. Manjemen dan pelatih harus tegas dan tidak perlu takut dalam mencoret para pemain yang memang tidak memberikan konstribusi ataupun sudah setengah hati untuk bergabung dengan Persikabo.
Produktifitas gol mantan pemain Persma Manado dan Persmin Minahasa ini mampu mengalahkan bomber asing asal Kamerun yakni JP Boumsong dan juga mengalahkan ketajaman Zaenal Arif eks bomber Persib dan Persisam yang sama sama baru mengemas 2 gol. Kontribusi gol Persikabo pada putaran pertama juga didapatkan dari Cyril Tchana (2 gol), Susanto (1 gol) dan Ilham Hasan (1 gol)
Sementara itu, Salim Alaydrus pemain serba bisa yang dimiliki Persikabo Kabupaten Bogor justru mampu mencetak 3 gol bagi Persikabo dimusim ini. Bahkan, total menit bertanding mantan pemain Persib, Persija ini juga sangat tinggi yakni 810 menit. Kondisi ini menujukan sosok Salim Alaydrus sangat produktif dan profesional dalam membela Persikabo Kabupaten Bogor.
Untuk lama bermain, sosok Cyril Tchana Emile, gelandang serang yang diboyong Persikabo dari PSPS Pekan Baru menempati peringkat pertama dengan total 926 menit . Manajemen dan pengurus Persikabo Kabupaten Bogor layak mempertahankan Cyril Tchana pada putaran kedua nanti. Berkaitan dengan pemain yang paling lama beristirahat karena cedera yang berkepanjangan mungkin sosok Bona Simanjuntak adalah pemain yang paling lama diserang cedera. Bona Simanjuntak mengalami cedera sejak bermain lawan PSMS Medan atau pertandingan kedua putaran pertama. Selepas itu ia istirahat total atau tidak main dalam 11 pertandingan.
Peringkat kedua pemain yang dibekap cedera dan tidak bisa bermain adalah JP Boumsong, dari pertanding perdana melawan Pro Titan hingga PSLS, ia tidak bisa diturunkan karena cedera yang lumayan parah. Melihat statistik hasil atau grafik para pemain Persikabo ini, secara tidak langsung akan menjadi gambaran bagi manajemen atau pelatih untuk melakukan evaluasi penting. Manjemen dan pelatih harus tegas dan tidak perlu takut dalam mencoret para pemain yang memang tidak memberikan konstribusi ataupun sudah setengah hati untuk bergabung dengan Persikabo.
Berikan Otoritas Kepada Pelatih
CIBINONG - Manajemen dan jajaran pengurus Persikabo sudah sepakat untuk mencari pemain pemain baru guna menguatkan skuad Persikabo Kabupaten Bogor pada putaran pertama. Untuk itu, jajaran manajemen dan pengurus Persikabo harus memberikan otoritas kepada pelatih dalam mencari pemain yang memang bakal menopang atau meningkatkan prestasi Persikabo pada putaran kedua nanti.
”Saya berharap manajemen dan pengurus Persikabo tidak perlu ikut campur tangan soal rekrutmen pemain yang akan menjadi bagian tim Persikabo. Kalau memang manajemen atau pengurus punya bank data pemain, silahkan saja pemain nya itu untuk ikut tahapan seleksi semuanya. Seleksi pemain harus lebih ketat jangan sampai ada pemain cedera malah direkrut oleh manajemen Persikabo. Berikan kewenangan kepada pelatih kepala. Sudah saatnya Persikabo harus menghindari hal hal yang bisa mengacaukan langkah dan target Ketua Umum dan juga target masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bogor Sport Journalist (BSJ) kepada para wartawan kemarin petang di Cibinong.
Selain itu, kata Syahmid, ia berharap para pemain yang akan didatangkan manajemen ataupun lolos seleksi ini adalah para pemain yang kualitasnya lebih baik dari yang ada saat ini. Selain itu, para pemain yang akan didatangkan juga termasuk para pemain yang berjiwa petarung dan mau bekerja keras untuk meraih prestasi tim Persikabo. Kerja keras pemain harus ditunjukan saat latihan ataupun saat bertanding.
” Pelatih harus berjiwa ”keras kepala” dan harus mau menolak permintaan yang tidak rasional soal pemain yang akan direkrut atau diturunkan dalam satu pertandingan. Seorang pelatih jangan mau dilecehkan oleh para pemainnya. Karena kalau tidak hal ini akan membuat situasi tim malah tidak kondusif dan bisa memunculkan budaya pembangkangan. Intinya berikan otoritas penuh kepada pelatih dalam hal hal yang berkaitan soal rekrutmen pemain dan strategi pertandibgan,” beber Syahmid dengan tegas.
Selanjutnya, Syahmid yang juga merangkap sebagai Media Officer dan Marketing Persikabo menandaskan, ia sangat setuju kalau manajemen merekrut pemain asing baru yang memang sudah punya kualitas nasional ”Saya tahu Eduard Valusta salah seorang stoper timnas Moldova. Namun, saya berharap manajemen dan pelatih harus mengecek kebenaran itu melalui internet. Jangan sampai hanya isu saja kalau pemain asing itu pemain timnas. Saya pikir kalau memang timnas jelas kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun, tetap saja harus mengikuti rangkaian test yang akan ditetapkan jajaran pelatih atau tim medis,” tegasnya.
SUPPORTER KELUHKAN TIKET
CIBINONG – Sungguh menyedihkan, kendati Bogor Raya berhasil mengimbangi lawan mereka, Persibo Bojonegoro dengan skor 1-1 dalam laga Lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Cibinong, Senin (7/2), kemarin, namun perjuangan para punggawa Laskar Kujang ini sepertinya hanya mereka nikmati sendiri. Dari hasil pengamatan Pakar saat menyaksikan duel antara tim besutan Jhon Arwandi dengan tim besutan Sartono Anwar ini, , karena hanya segelintir supporter yang menyaksikan laga mereka. Bahkan supporter dari tim tamu ‘Boromania’ yang lebih terlihat meramaikan suasana dengan balutan kostum serba orange mereka.
Mungkin hal tersebut pula, yang menyebabkan performa M. Kodrat dkk menurun jika dibandingkan saat bertanding di laga perdana mereka kontra Semarang United beberapa waktu silam. Lalu, apa yang menjadi alasan para pecinta sepakbola Bogor yang enggan menyaksikan skuad yang bertabur pemain asing ini?
Dari hasil survey yang dilakukan Pakar dalam situs jejaring sosial ‘Bogor Raya FC’, kebanyakan para pecinta sepakbola ini mengaku malas menyaksikan langsung performa Bogor Raya karena jarak yang jauh
Disamping itu, harga tiket yang kurang terjangkau oleh masyarakat Kota Hujan ini turut menjadi faktor mengapa mereka malas menyaksikan laga Diego Bogado dkk. Menurut mereka, harga tiket tribun yang dibandrol dengan harga 10 ribu tersebut terasa memberatkan dan jauh berbeda dengan harga tiket pertandingan Persikabo yang hanya dibandrol dengan harga lima ribu Rupiah saja.
“Sekarang lihat saja Persikabo, mau hari apa pertandingannya tetap ramai, karena mereka sudah punya fans sendiri, sedangkan Bogor Raya, bukannya mencari pasar penonton dulu, tapi langsung bandrol harga tiket tinggi, ingat sepakbola itu olahraga masyarakat menengah ke bawah, bukan olahraga elite, kalau mau mendapat dukungan ya mereka harus tarik simpati masyarakatnya dulu dong, paling nggak bagi-bagi tiket gratis ke sekolah-sekolah, dengan begitu pasti masyarakat tertarik untuk menyaksikan laga Bogor Raya,” tukas Ivvel, salah satu warga Kota Bogor. Sementara itu, beberapa suporter yang biasa menyaksikan laga sepakbola yang digelar di Stadion Persikabo mengatakan, Panpel Bogor Raya terkesan memang mau menunjukan sikap professional. Namun, kenyataannya malah banyak hal hal yang lucu. “ Untuk mengundang suporter sepakbola itu jangan terlalu dibuat kaku. Panpel harus fleksibel dan melihat potensi pasar juga,” tegas beberapa suporter seusai menyaksikan laga Laskar Kujang kemarin petang.
LPI BELUM BERSIH
Tontonan Liga Premier Indonesia (LPI) yang dijanjikan akan menyajikan pertandingan yang adil dan bersih, ternyata belum bisa dipercaya. Lembaga yang di awal berdirinya menjanjikan untuk mengimpor wasit dari luar negeri demi “kebersihan” hasil pertandingan, ternyata belum terbukti hingga saat ini. Pertandingan yang dijalani oleh Bogor Raya FC kontra Persibo Bojonegoro di Stadion Persikabo Cibinong, Senin (7/2) kemarin, masih diwarnai dengan keberpihakan wasit. Poniran, sang wasit asal Malang tersebut kepemimpinannya dinilai berat sebelah dan memihak pada kubu tamu, Angling Dharma.
“Wasit katanya akan diambil langsung dari luar negeri supaya permainan fair. Tapi buktinya permainan jadi tidak karuan begini. Kepemimpinan wasit sangat merugikan tim Bogor Raya. Contohnya tadi, saat pemain Bogor Raya ditekel di kotak pinalti dan jatuh karena cedera. Wasit tidak menjatuhkan sanksi apa-apa. Padahal seharusnya itu harus berbuah tendangan pinalti untuk BRFC. Belum lagi keputusan-keputusan off side yang tidak wajar. Mana fair play yang digembar-gemborkan oleh LPI sebelumnya?,” ucap Retno, salah satu penonton yang merasa geram dengan kepemimpinan wasit. Sementara itu, Kepala Pelatih BRFC, John Arwandi mengatakan ia tidak mau berkomentar tentang kepemimpinan wasit, walaupun terlihat sedikit kesal ketika ditanyai tentang kepemimpinan wasit.
“Saya selalu menekankan kepada semua pemain untuk bisa bermain dan menerima keputusan wasit. Tadi juga terbukti mereka sangat bagus mengontrol emosi dan tidak terjadi banyak protes terhadap wasit. Wasit memang bukan Tuhan, tapi dalam permainan dia menjadi penentu. Saya tidak memiliki kapasitas untuk memberi komentar tentang kepemimpinan wasit,” ujarnya di konferensi pers usai pertandingan. Sementara itu, M. Ridwan pengamat sepakbola yang juga Ketua Harian Persikabo mengatakan, pertandingan Bogor Raya FC vs Persibo Bojonegoro terkesan monoton dan kurang gereget. Bahkan, ia menilai permainan Laskar Kujang masih bagus ketika melawan Semarang United.
“Seharusnya Laskar Kujang bisa memenangkan pertandingan saat bentrok dengan anak anak asuhan Sartono Anwar. Tapi, saya melihat para pemain Laskar Kujang kurang tenang dalam penyelesaian akhir. Tentunya hal ini akan menjadi PR bagi manajemen dan jajaran pelatih Bogor Raya FC,” imbuh Ridwan dengan tegas.
Senin, 07 Februari 2011
“Surat Untuk Rachmat Yasin”
PERJALANAN skuad Persikabo pada musim kompetisi Divisi Utama Ligina tahun ini tampak tertatih tatih dan banyak menyimpan persoalan persoalan yang bisa menjadi ganjalan untuk langkah tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini menuju tahta promosi ke Superliga. Boleh dikatakan, musim ini menjadi musim ”Sejarah” bagi Persikabo Kabupaten Bogor. Sejak awal pembentukan tim Persikabo untuk musim ini, Laskar Pajajaran julukan dari Persikabo diminati sekitar 12 calon pelatih dari luar Bogor. Dua belas pelatih itu harus mengikuti berbagai tahapan seleksi dan presentasi sebelum Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM menunjuk Meiyadi Rakasiwi sebagai pelatih yang lolos dari serangkaian seleksi.
Selain itu, mantan pelatih Persikad Depok itu menyanggupi komitmen atau klausul 3 harus 4, karena kalau tidak dapat 4 poin, maka Meiyadi harus lengser dari kursi Head Coach Persikabo. Awal awal kehadiran Meiyadi Rakasiwi memang banyak yang meragukan secara kualitasnya. Apalagi, ia baru menangani satu klub Divisi Utama yakni Persikad Depok yang saat ini berada di Divisi I Ligina. Alhasil serangkaian uji coba yang dilakukan Persikabo selama ditangani Meiyadi Rakasiwi berakhir dengan hasil minor. Hal ini mulai membuat rasa tidak percaya Pendopo kepada mantan pemain PSMS Medan itu. Namun, RY masih memberikan kesempatan Meiyadi untuk mengawali kompetisi bersama Persikabo. Lagi lagi dewi fortuna kurang memayungi MR-25. Persikabo mengalami 3 kali kalah secara beruntun saat melakoni partai Away. Hingga vonis dari Ketua Umum Persikabo pun keluar dan Meiyadi harus lengser dari kursi pelatih Persikabo.
Kini Persikabo ditangani Maman Suryaman, yang juga belum menunjukan grafik yang bagus saat melakoni partai away. Bahkan, Maman juga harus melakukan adaptasi dengan para pemain yang diboyong pelatih terdahulu. Hingga Maman kerap kesulitan saat akan melakukan penentuan pemain mana yang akan diturunkan. Apalagi, beberapa pemain Persikabo terkesan sudah setengah hati untuk berbaju Persikabo.
Kondisi ini jelas menjadi PR buat Maman, manajemen dan juga RY selaku orang nomor satu di Persikabo. Tak heran, belum lama ini muncul wacana akan adanya pemain-pemain baru yang akan bergabun g dengan Persikabo pada putaran kedua nanti? Apakah pemain baru ini akan menjadi solusi bagi kemajuan prestasi Persikabo, jika para pemain yang ada saja sudah setengah hati dan terkesan sudah tidak loyal kepada Persikabo.
Buktinya, pada saat para pemain yang masuk Line Up sedang berada di Stadion Persikabo untuk berjibaku dalam memenangkan pertandingan, ternyata ada beberapa pemain yang sama sekali tidak mau menyaksikan para pemain lainnya yang sedang bertanding. Mereka lebih asyik diam di Mess sambil bermain Play Station.
Kondisi ini jelas sangat tidak bagus dan menunjukan tidak adanya kebersamaan hati para pemain untuk sama sama memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Para pemain yang tidak masuk Line Up malah asyik main Play Station tersebut menandakan ia sudah tidak punya hati lagi untuk mendukung Persikabo, apalagi untuk memberikan yang terbaik.
Para pemain Persikabo harusnya sadar diri, sadar profesinya sebagai pemain bola yang dikontrak dan digaji oleh pengurus Persikabo. Untuk itu, para pemain harus mampu menujukan sikap loyal kepada tim yang dibelanya. loyal kepada tim yang menggajinya dan loyal kepada para pengurus yang telah memberikan lapangan pekerjaannya. Para pemain juga harus mampu menjaga etika santun kepada sesama pemain, manajemen dan juga pengurus. Makanya, tak ada salahnya ketika para pemain yang lain sedang berkeringat di lapangan untuk mencari poin penting, maka para pemain yang tidak main juga harus bisa memberikan moril dan dorongan semangat kepada para pemain yang sedang bertanding.
Saya berharap persoalan persoalan ini jangan dianggap sepele oleh Ketua Umum Persikabo. Pasalnya, kalau tidak disikapi dari sekarang, jangan harap Persikabo akan berada dalam situasi kondusif. Padahal, situasi yang kondusif adalah modal penting untuk mewujudkan target prestisius.
”Birokrat Mulai Menghilang”
Selain itu, saya meminta kepada RY untuk mengingatkan kepada jajaran Birokrat, Camat, Kades ataupun karyawan Pemkab Bogor untuk memberikan dukungan kepada Persikabo, jika Persikabo sedang bertanding di Cibinong. Karena saya hanya melihat para birokrat yang aktif datang menyaksikan pertandingan Persikabo semakin menyusut saja.
Apakah birokrat ketakutan diminta bonus. Beberapa birokrat yang masih sering kelihatan di Stadion Persikabo diantaranya, H. Didi Kurnia, M.Ridwan Ardiwinata, Sigit, Yadi Mulyadi, Bibin Subianto, Adam Dishub, Rustandi, Dadang Irfan, Adang Suptandar. Apakah para birokrat yang lain sudah tidak loyal lagi ke RY selaku Bupati Bogor ? Apakah RY sendiri tidak memberikan masukan kepada para birokrat, pengusaha dan para kades untuk ikut guyub mendukung Persikabo?
Loyalitas dan kepedulian para birokrat di Kabupaten Bogor ini kalah dari ABG –ABG bahkan anak anak kecil yang datang dari penjuru Kabupaten Bogor yang selama ini masih setia dan memadati Stadion Persikabo. Mereka tak pernah kepanasan, mereka tak pernah kedinginan dan mereka rela berjalan kaki jauh-jauh ketika uang mereka habis. Sementara para birokrat yang punya fasilitas dan ekonomi lebih bagus, ternyata masih banyak yang tidak mau mendukung aset olahraga yang berharga bagi Kabupaten Bogor yakni Persikabo.
Fenomena mulai ”Ngaleungit” para birokrat dalam beberapa kegiatan olahraga di Kabupaten Bogor terutama sepakbola perlu menjadi catatan khusus Ketua Umum Persikabo yang juga tercatat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini
Selain itu, mantan pelatih Persikad Depok itu menyanggupi komitmen atau klausul 3 harus 4, karena kalau tidak dapat 4 poin, maka Meiyadi harus lengser dari kursi Head Coach Persikabo. Awal awal kehadiran Meiyadi Rakasiwi memang banyak yang meragukan secara kualitasnya. Apalagi, ia baru menangani satu klub Divisi Utama yakni Persikad Depok yang saat ini berada di Divisi I Ligina. Alhasil serangkaian uji coba yang dilakukan Persikabo selama ditangani Meiyadi Rakasiwi berakhir dengan hasil minor. Hal ini mulai membuat rasa tidak percaya Pendopo kepada mantan pemain PSMS Medan itu. Namun, RY masih memberikan kesempatan Meiyadi untuk mengawali kompetisi bersama Persikabo. Lagi lagi dewi fortuna kurang memayungi MR-25. Persikabo mengalami 3 kali kalah secara beruntun saat melakoni partai Away. Hingga vonis dari Ketua Umum Persikabo pun keluar dan Meiyadi harus lengser dari kursi pelatih Persikabo.
Kini Persikabo ditangani Maman Suryaman, yang juga belum menunjukan grafik yang bagus saat melakoni partai away. Bahkan, Maman juga harus melakukan adaptasi dengan para pemain yang diboyong pelatih terdahulu. Hingga Maman kerap kesulitan saat akan melakukan penentuan pemain mana yang akan diturunkan. Apalagi, beberapa pemain Persikabo terkesan sudah setengah hati untuk berbaju Persikabo.
Kondisi ini jelas menjadi PR buat Maman, manajemen dan juga RY selaku orang nomor satu di Persikabo. Tak heran, belum lama ini muncul wacana akan adanya pemain-pemain baru yang akan bergabun g dengan Persikabo pada putaran kedua nanti? Apakah pemain baru ini akan menjadi solusi bagi kemajuan prestasi Persikabo, jika para pemain yang ada saja sudah setengah hati dan terkesan sudah tidak loyal kepada Persikabo.
Buktinya, pada saat para pemain yang masuk Line Up sedang berada di Stadion Persikabo untuk berjibaku dalam memenangkan pertandingan, ternyata ada beberapa pemain yang sama sekali tidak mau menyaksikan para pemain lainnya yang sedang bertanding. Mereka lebih asyik diam di Mess sambil bermain Play Station.
Kondisi ini jelas sangat tidak bagus dan menunjukan tidak adanya kebersamaan hati para pemain untuk sama sama memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Para pemain yang tidak masuk Line Up malah asyik main Play Station tersebut menandakan ia sudah tidak punya hati lagi untuk mendukung Persikabo, apalagi untuk memberikan yang terbaik.
Para pemain Persikabo harusnya sadar diri, sadar profesinya sebagai pemain bola yang dikontrak dan digaji oleh pengurus Persikabo. Untuk itu, para pemain harus mampu menujukan sikap loyal kepada tim yang dibelanya. loyal kepada tim yang menggajinya dan loyal kepada para pengurus yang telah memberikan lapangan pekerjaannya. Para pemain juga harus mampu menjaga etika santun kepada sesama pemain, manajemen dan juga pengurus. Makanya, tak ada salahnya ketika para pemain yang lain sedang berkeringat di lapangan untuk mencari poin penting, maka para pemain yang tidak main juga harus bisa memberikan moril dan dorongan semangat kepada para pemain yang sedang bertanding.
Saya berharap persoalan persoalan ini jangan dianggap sepele oleh Ketua Umum Persikabo. Pasalnya, kalau tidak disikapi dari sekarang, jangan harap Persikabo akan berada dalam situasi kondusif. Padahal, situasi yang kondusif adalah modal penting untuk mewujudkan target prestisius.
”Birokrat Mulai Menghilang”
Selain itu, saya meminta kepada RY untuk mengingatkan kepada jajaran Birokrat, Camat, Kades ataupun karyawan Pemkab Bogor untuk memberikan dukungan kepada Persikabo, jika Persikabo sedang bertanding di Cibinong. Karena saya hanya melihat para birokrat yang aktif datang menyaksikan pertandingan Persikabo semakin menyusut saja.
Apakah birokrat ketakutan diminta bonus. Beberapa birokrat yang masih sering kelihatan di Stadion Persikabo diantaranya, H. Didi Kurnia, M.Ridwan Ardiwinata, Sigit, Yadi Mulyadi, Bibin Subianto, Adam Dishub, Rustandi, Dadang Irfan, Adang Suptandar. Apakah para birokrat yang lain sudah tidak loyal lagi ke RY selaku Bupati Bogor ? Apakah RY sendiri tidak memberikan masukan kepada para birokrat, pengusaha dan para kades untuk ikut guyub mendukung Persikabo?
Loyalitas dan kepedulian para birokrat di Kabupaten Bogor ini kalah dari ABG –ABG bahkan anak anak kecil yang datang dari penjuru Kabupaten Bogor yang selama ini masih setia dan memadati Stadion Persikabo. Mereka tak pernah kepanasan, mereka tak pernah kedinginan dan mereka rela berjalan kaki jauh-jauh ketika uang mereka habis. Sementara para birokrat yang punya fasilitas dan ekonomi lebih bagus, ternyata masih banyak yang tidak mau mendukung aset olahraga yang berharga bagi Kabupaten Bogor yakni Persikabo.
Fenomena mulai ”Ngaleungit” para birokrat dalam beberapa kegiatan olahraga di Kabupaten Bogor terutama sepakbola perlu menjadi catatan khusus Ketua Umum Persikabo yang juga tercatat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini
Persikabo Rekrut Eduard Valusta
Kurang bertajinya tembok asing di Persikabo Kabupaten Bogor mulai membuat gerah insan sepakbola di Kabupaten Bogor dan juga Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang tidak puas melihat penampilan Nanmi Hughes (Stoper) dan JP Boumsong (Striker). Bahkan, Nanmi Hughes dalam beberapa kali penampilan bersama Persikabo kerap mudah dilalui para pemain depan lawan. Tak ayal. Kondisi ini membuat manajemen dan pengurus Persikabo mulai berburu pemain asing untuk mengganti Nanmi Hughes dan JP Boumsong. Tersiar kabar, manajemen dan pengurus Persikabo telah melakukan kontak dengan stoper Timnas Moldova yang bermain di Klub Olympia (Superliga Moldova) yakni Eduard Valusta (29) tahun. Postur kekar dan tercatat sebagai pemain inti Timnas Moldova setidaknya akan menjadi garansi poitif bagi manajemen dan pengurus Persikabo untuk memboyong Eduard Vausta untuk berseragam Persikabo pada putaran kedua nanti. "Saya tetap punya komitmen, semua pemain asing yang akan bergabung di Persikabo harus melalui tahapan seleksi kesehatan, fisik dan juga seleksi lain lainnya. Kita tidak boleh ceroboh dalam merekrut pemain asing. Saya tidak ingin manajemen ataupun pengurus Persikabo selalu gagal dalam perburuan pemain asing. Biarkan semua pemain asing yang akan masuk pada putaran kedua nanti harus ikut seleksi dulu. Saya tidak akan pernah mengistimewakan pemain asing. Karena semua pemain asing ataupun lokal yang ada di Persikabo harus bisa memberikan konstribusi yang bagus buat tim ini," ujar Maman Suryaman, pelatih kepala Persikabo kepada Pakar tadi malam.
Maman menambahkan, kalau Eduard Valusta namanya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga sering melihat penampilan Valusta bersama Timnas Moldova. Disamping itu, Valusta juga sempat main ketika Moldova berhadapan dengan Belanda beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini saya tidak tahu persis soal kebijakan manajemen dan pengurus mengenai rencana rekrutmen pemain baru untuk putaran kedua. Saya berharap, kalau memang manajemen dan pengurus Persikabo akan melakukan evaluasi dan pergantian pemain untuk putaran kedua nanti, semua yang menyangkut hak dan kontrak pemain harus segera dibereskan. Saya tidak ingin, ketika jajaran pelatih sedang melakukan seleksi pemain baru, namun hak hak para pemain lama yang akan dilepas ternyata belum dibereskan," imbuh Maman dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. M, Ridwan mengatakan, Persikabo wajib melakukan seleksi kepada para pemain sebelum memasuki putaran kedua. "Jeda libur kompetisi ini harus benar benar dimanfaatkan dengan baik oleh manajemen Persikabo dan jajaran pelatih dalam melakukan rekrutmen pemain baru. Jangan sampai Persikabo selalu terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. Saya sangat mendukung kalau memang manajemen dan ketua umum merekrut Eduard Valusta," kilah Ridwan dengan tegas
Maman menambahkan, kalau Eduard Valusta namanya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga sering melihat penampilan Valusta bersama Timnas Moldova. Disamping itu, Valusta juga sempat main ketika Moldova berhadapan dengan Belanda beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini saya tidak tahu persis soal kebijakan manajemen dan pengurus mengenai rencana rekrutmen pemain baru untuk putaran kedua. Saya berharap, kalau memang manajemen dan pengurus Persikabo akan melakukan evaluasi dan pergantian pemain untuk putaran kedua nanti, semua yang menyangkut hak dan kontrak pemain harus segera dibereskan. Saya tidak ingin, ketika jajaran pelatih sedang melakukan seleksi pemain baru, namun hak hak para pemain lama yang akan dilepas ternyata belum dibereskan," imbuh Maman dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. M, Ridwan mengatakan, Persikabo wajib melakukan seleksi kepada para pemain sebelum memasuki putaran kedua. "Jeda libur kompetisi ini harus benar benar dimanfaatkan dengan baik oleh manajemen Persikabo dan jajaran pelatih dalam melakukan rekrutmen pemain baru. Jangan sampai Persikabo selalu terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. Saya sangat mendukung kalau memang manajemen dan ketua umum merekrut Eduard Valusta," kilah Ridwan dengan tegas
RENCANA DI PUTARAN KE DUA
Kabarnya, manajemen dan pengurus Persikabo telah melakukan kontak dengan stoper Timnas Moldova yang bermain di Klub Olympia (Superliga Moldova) yakni Eduard Valusta (29) tahun untuk memperkuat Persikabo di putaran kedua divisi utama nanti.
Postur kekar dan tercatat sebagai pemain inti Timnas Moldova setidaknya akan menjadi garansi poitif bagi manajemen dan pengurus Persikabo untuk memboyong Eduard Vausta untuk berseragam Persikabo pada putaran kedua nanti. "Saya tetap punya komitmen, semua pemain asing yang akan bergabung di Persikabo harus melalui tahapan seleksi kesehatan, fisik dan juga seleksi lain lainnya. Kita tidak boleh ceroboh dalam merekrut pemain asing. Saya tidak ingin manajemen ataupun pengurus Persikabo selalu gagal dalam perburuan pemain asing. Biarkan semua pemain asing yang akan masuk pada putaran kedua nanti harus ikut seleksi dulu. Saya tidak akan pernah mengistimewakan pemain asing. Karena semua pemain asing ataupun lokal yang ada di Persikabo harus bisa memberikan konstribusi yang bagus buat tim ini," ujar Maman Suryaman, pelatih kepala Persikabo kepada Pakar tadi malam.
Maman menambahkan, kalau Eduard Valusta namanya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga sering melihat penampilan Valusta bersama Timnas Moldova. Disamping itu, Valusta juga sempat main ketika Moldova berhadapan dengan Belanda beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini saya tidak tahu persis soal kebijakan manajemen dan pengurus mengenai rencana rekrutmen pemain baru untuk putaran kedua. Saya berharap, kalau memang manajemen dan pengurus Persikabo akan melakukan evaluasi dan pergantian pemain untuk putaran kedua nanti, semua yang menyangkut hak dan kontrak pemain harus segera dibereskan. Saya tidak ingin, ketika jajaran pelatih sedang melakukan seleksi pemain baru, namun hak hak para pemain lama yang akan dilepas ternyata belum dibereskan," imbuh Maman dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. M, Ridwan mengatakan, Persikabo wajib melakukan seleksi kepada para pemain sebelum memasuki putaran kedua. "Jeda libur kompetisi ini harus benar benar dimanfaatkan dengan baik oleh manajemen Persikabo dan jajaran pelatih dalam melakukan rekrutmen pemain baru. Jangan sampai Persikabo selalu terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. Saya sangat mendukung kalau memang manajemen dan ketua umum merekrut Eduard Valusta," kilah Ridwan dengan tegas.
PERSIKABO BUTUH TARGET MAN
Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin mengatakan, pengurus dan manajemen tim harus mencari striker man yang tangguh dalam jeda kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, tiga minggu ini. Menurutnya, komposisi pemain harus diperbaiki untuk bisa memenuhi ambisi Persikabo untuk mengecap kursi ISL pada musim selanjutnya. Ketiga striker lokal yang dimiliki Persikabo, Ilham Hasan, Zaenal Arif dan dan Jibby Wuwungan dinilai belum cukup, karena posisi grup Persikabo yang berada dalam grup yang didominasi oleh klub keras dari Sumatera.
“Kita butuh striker man yang tangguh yang dapat menjadi kunci dalam permainan. Kita tahu berada dalam grup yang cara bermainnya keras. Jadi rentan kekurangan orang karena cedera. Dalam putaran pertama kita mengalami banyak cedera dan keteteran karena kekurangan orang. Kali ini kita harus bisa memilih orang yang benar-benar tangguh. Untuk mencegah hal-hal seperti sebelumnya, banyak yang cedera,” jelasnya.
Ditanya mengenai siapa yang pantas untuk mengisi kekosongan tersebut, RY mengatakan ia belum memiliki calon yang benar-benar memenuhi kualifikasi untuk menjadi striker di Persikabo. Ia menugaskan manajemen untuk bisa memilih orang yang tepat dalam waktu secepatnya dan melakukan seleksi kembali.
“Kita akan lakukan sesuai dengan kebutuhan klub dan perintah dari ketua umum. Kalau materinya seperti ini, jangankan untuk naik ke ISL, tidak terdegradasi saja sudah syukur. Minimal bertahan. Kita masih menyeleksi pemain asing untuk striker. Nanti lihat saja dalam seleksi siapa yang benar-benar memenuhi criteria. Maman pasti bisa mencari orang yang sesuai dengan karakter Persikabo. pokoknya kita harus bangkit di putaran kedua,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djajuli optimis.
“Kita butuh striker man yang tangguh yang dapat menjadi kunci dalam permainan. Kita tahu berada dalam grup yang cara bermainnya keras. Jadi rentan kekurangan orang karena cedera. Dalam putaran pertama kita mengalami banyak cedera dan keteteran karena kekurangan orang. Kali ini kita harus bisa memilih orang yang benar-benar tangguh. Untuk mencegah hal-hal seperti sebelumnya, banyak yang cedera,” jelasnya.
Ditanya mengenai siapa yang pantas untuk mengisi kekosongan tersebut, RY mengatakan ia belum memiliki calon yang benar-benar memenuhi kualifikasi untuk menjadi striker di Persikabo. Ia menugaskan manajemen untuk bisa memilih orang yang tepat dalam waktu secepatnya dan melakukan seleksi kembali.
“Kita akan lakukan sesuai dengan kebutuhan klub dan perintah dari ketua umum. Kalau materinya seperti ini, jangankan untuk naik ke ISL, tidak terdegradasi saja sudah syukur. Minimal bertahan. Kita masih menyeleksi pemain asing untuk striker. Nanti lihat saja dalam seleksi siapa yang benar-benar memenuhi criteria. Maman pasti bisa mencari orang yang sesuai dengan karakter Persikabo. pokoknya kita harus bangkit di putaran kedua,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djajuli optimis.
Langganan:
Postingan (Atom)