PAPATUNGAN mungkin itu kata yang sangat tepat untuk memberikan ilustrasi soal menyelamatkan nasib Persikabo yang tengah terjepit soal finansial. Kegagalan merekrut Pablo Frances dan Gilangg Angga yang hanya diminta uang kompensasi 350 juta oleh manajemen Persib Bandung menjadi sinyal merah tentang kondisi keuangan tim Flat Merah milik 4 juta Kabupaten Bogor yang notabene milik Pemkab Bogor juga. Papatungan dalam bahasa Indonesia mungkin akan berarti (Iuran gabungan secara Sukarela) ini bisa dilakukan para pengurus, pengusaha dan Kabomania untuk mengumpukan uang guna menyegarkan kembali kas Persikabo. Terutama dalam rekrutmen pemain pemain baru jebolan ISL.
Belum lama ini saya juga pernah selintas mendengar ada Kabomania yang akan menggalang dana untuk mengumpulkan uang sedapatnya. Setelah itu uangnya akan diserahkan kepada manajemen atau pengurus Persikabo untuk diberikan sebagai tambahan gaji para pemain Persikabo.
Kalau memang itu terwujud, maka kepedulian Kabomania ini melebihi para Birokrat, pengusaha atau investor yang ada di Kabupaten Bogor. Terlepas besar kecilnya pendapataan uang yang akan terkumpul dari Kabomania itu kita patut memberikan apresiasi kepada para Kabomania yang punya ide atau gagasan untuk meringankan beban pengurus dan manajemen dalam penggajian para pemain Persikabo. Akan sangat menarik sekali, kalau Kabomania ini benar benar membuka beberapa Kotak dan diberikan nama “Koin Untuk Persikabo”. Kondisi ini jelas akan mengingatkan kita kepada fenomena Koin Untuk Prita.
Namun, apakah gagasan mulia dari Kabomania ini bisa diterima secara positif apa tidak oleh manajemen dan pengurus Laskar Pajajaran??? Kalau menurut saya apapun bentuknya yang akan dilakukan Kabomania itu harus disikapi secara poistif. Minimal akan menggugah elemen - elemen lain yang berduit supaya tidak tidur terus saat Persikabo bermain ataupun saat Persikabo tengah “Terjangkit Virus Koredas”.
Supaya virus koredas tidak terus menjalar terlalu lama, maka mulai saat ini bagaimana caranya semua pengurus teras Persikabo, birokrat berduit dan pengusaha APBD harus turun gunung dan jangan asal turunnya saja. Tapi harus mau membuka dompet dan tangannya untuk memberikan sedikit perhatian kepada Persikabo.
Persikabo adalah aset masyarakat Kabupaten Bogor, apa salahnya para pengusaha atau investor yang membuka usaha di Kabupaten Bogor memberikan perhatian kepada Persikabo. Lantas kenapa pengurus Persikabo sendiri tidak membuka “ Malam Dana” buat menyelamatkan keuangan Persikabo. Para pengurus Persikabo jangan teralau mengandalkan kepada Ketua Umum. Karena posisi dan pikiran Ketua Umum Persikabo saat ini tidak hanya kepada Persikabo, melainkan semua persoalan harus beliau tangani. Jadi tidak ada salahnya, jika para Kabomania dalam waktu dekat ini akan membuat beberapa kotak “Koin Untuk Persikabo”.
Jumat, 18 Februari 2011
Zoran Rajovic Bidikan Teranyar Raja Midas
Gagal memboyong Pablo Frances bomber latin asal Persib Bandung, pengurus dan manajemen Persikabo kini mengalihkan perhatian kepada Zoran Rajovic dari FK Leotar Trebinje ( Bosnia). Pemain kelahiran 28 Nopember 1979 yang punya kewarganeraan dua yakni Kroasia dan Serbia direncanakan akan datang dalam waktu dekat ini. “ Kalau memang Zoran lebih memungkinkan didatangkan, maka saya lebih setuju Persikabo merekrut Zoran Rajovic. Apalagi saya sudah tahu data dan fakta tentang Zoran via internet. Setahu saya dia pernah jadi Top Skore di Bosnia Primer Leguea ( BPL) dengan 17 gol. Apalagi dia pernah malang melintang main dibeberapa klub Eropa Timur. Bahkan, Zoran Rajovic juga kalau tidak salah pernah menjadi bomber andalan FC Dalian ( Liga China) pada tahun 2000-2001,” tegas Ketua Harian Persikabo, Drs. M. Ridwan.
Pasca kegagalan memboyong Pablo Frances ke Persikabo, manajemen dan jajaran pelatih Laskar Pajajaran memang sedikit oleng. Karena Pablo memang akan dijadikan andalan bagi Persikabo untuk mengisi posisi JP Boumsong. Alternatif terakhir kini jajaran pengurus Persikabo akan mendatangkan Zoran Rajovic, striker dengan tinggi 180 cm melalui agen Eddy Syahputra dari Ligina Sportindo.
Sementara itu, Eddy Syahputra sendiri mengatakan, ia siap dalam waktu dekat ini mendatangkan Zoran Rajovic ke Persikabo asalkan ada kejelasan dari manajemen dan pengurus Persikabo soal harga dulu.
“Kita siap membelikan tiket buat Zoran ke Indonesia. Tapi kita juga ingin ada kepastian dulu dari manajemen Persikabo. Kalau secara kualitasnya, Zoran sudah tidak diragukan lagi. Sekarang saya masih menunggu kepastian dari manajemen dan pengurus Persikabo. Kalau memang sudah ada kepastian. Mungkin setelatnya hari senin atau selasa, Zoran bisa datang ke Indonesia. Saya kembalikan lagi kepada manajemen dan pengurus Persikabo. Serius apa nggak untuk mendatangkan Zoran Rajovic,” tukasnya dengan tegas.
Pasca kegagalan memboyong Pablo Frances ke Persikabo, manajemen dan jajaran pelatih Laskar Pajajaran memang sedikit oleng. Karena Pablo memang akan dijadikan andalan bagi Persikabo untuk mengisi posisi JP Boumsong. Alternatif terakhir kini jajaran pengurus Persikabo akan mendatangkan Zoran Rajovic, striker dengan tinggi 180 cm melalui agen Eddy Syahputra dari Ligina Sportindo.
Sementara itu, Eddy Syahputra sendiri mengatakan, ia siap dalam waktu dekat ini mendatangkan Zoran Rajovic ke Persikabo asalkan ada kejelasan dari manajemen dan pengurus Persikabo soal harga dulu.
“Kita siap membelikan tiket buat Zoran ke Indonesia. Tapi kita juga ingin ada kepastian dulu dari manajemen Persikabo. Kalau secara kualitasnya, Zoran sudah tidak diragukan lagi. Sekarang saya masih menunggu kepastian dari manajemen dan pengurus Persikabo. Kalau memang sudah ada kepastian. Mungkin setelatnya hari senin atau selasa, Zoran bisa datang ke Indonesia. Saya kembalikan lagi kepada manajemen dan pengurus Persikabo. Serius apa nggak untuk mendatangkan Zoran Rajovic,” tukasnya dengan tegas.
virus koredas
Manajemen Persikabo akhirnya membatalkan peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung gara gara finansial kubu Laskar Pajajaran saat ini tengah “Terjangkit Virus Koredas” alias tidak ada dana sama sekali seperti yang tengah dialami para birokrat atau inohong di Pemkab Bogor. Padahal, selama ini Kabupaten Bogor dikenal dengan julukan “Lumbung Dolar,” tapi untuk mencari uang 350 juta saja tidak ada.
Padahal, di Kabupaten Bogor sendiri banyak pengusaha yang peduli sepakbola, banyak birokrat yang hobi sepakbola dan ada beberapa direkrut BUMD yang cinta Persikabo. Namun, kenapa Raja Midas alias Mas’an Djajuli yang menjabat sebagai General Manajer Persikabo, seperti kerja sendiri mencari uang buat bayar kompensasi kepada manajemen Persib. Sampai sampai tensi darah Raja Midas mencapai angka 170
Dalam konteks yang sama, upaya Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang memerintahkan kepada Mas’an Djajuli untuk berkoordinasi dengan para pengurus Persikabo lainya terkait penanggulangan dana segar buat biaya kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang tidak menemui titik temu. Para pengurus teras seperti. H. Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata, H Rudi Ferdian, Adang Suptandar, Rustandi dan Dedy Bachtiar.
“Sesuai perintah Pak RY, saya telpon ke Pak Rustandi dan pengurus Persikabo lainnya. Namun, semuanya tidak bisa memberikan jalan keluar untuk mendapatkan dana segar buat Kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya jadi bingung sendiri. Apa betul mereka mereka tidak punya yang sama sekali. Masa sekelas Pak Dedy Bachtiar, kepala DPKBD tidak punya uang sebesar 350 jutaan buat biaya transfer Pablo dan Gilang Angga. Kita akan pasti ganti uang mereka. Namun nasi sudah menjadi bubur. Sekarang Manajemen Persib sudah tidak percaya lagi kepada kita, karena kita telat memberikan uang kompensasi kepada Persib,” ujar Mas’an Djauli kepada Pakar kemarin petang. Dalam kesempatan yang sama, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH membantah soal kegagalan Persikabo merekrut Pablo Frances dan Gilang Angga bukan semata mata karena telat transfer.
“Sebenarnya bukan kita telat memberikan uang kompensasi kepada manajemen Persib. Namun karena kita mengkaji ulang lagi soal status pinjaman tersebut. Kalau memang kita Cuma pinjam Pablo dan Gilang dari Persib, mungkin kita hanya bayar gaji mereka saja. Akan tetapi fakta yang ada, kita harus bayar juga kompensasi kepada Persib. Kalau kita bayar kompensasi itu namanya bukan pinjam tapi transfer,” ujar H. Didi Kurnia, SH yang juga menjabat sebagai Kadisdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata Didi, pengurus sekarang sedang mencari atlernatif lain setelah Pablo dan Gilang Angga gagal didapatkan Persikabo musim ini. “ Kita tidak ingin terburu buru dalam mencari para pemain untuk putaran kedua ini. Kami dari jajaran pengurus berharap manajemen dan jajaran pelatih untuk tetap fokus mempersiapkan mental bertanding menjelang dua laga tandang ke Persires dan Persih Tembilahan. Dua laga tandang tersebut wajib diraih dengan angka penuh oleh Persikabo.,” ujar Didi dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, kendati manajemen dan pengurus gagal mendapatkan Pablo dan Gilang Angga, ia tetap harus bisa mengoptimalkan para pemain yang ada saat ini.
“Awalnya saya senang kalau manajemen dan pengurus mau mendatangkan, Pablo, Gilang, Bachtiar, Dony F Siregar dll. Tapi, kita sudah tahu semua kalau semua pemain buruan itu gagal kita dapatkan. Saya harus tetap optimis untuk mengoptimalkan para pemain yang ada sekarang untuk dua laga di Tembilahan dan Rengat,” tandasnya.
Padahal, di Kabupaten Bogor sendiri banyak pengusaha yang peduli sepakbola, banyak birokrat yang hobi sepakbola dan ada beberapa direkrut BUMD yang cinta Persikabo. Namun, kenapa Raja Midas alias Mas’an Djajuli yang menjabat sebagai General Manajer Persikabo, seperti kerja sendiri mencari uang buat bayar kompensasi kepada manajemen Persib. Sampai sampai tensi darah Raja Midas mencapai angka 170
Dalam konteks yang sama, upaya Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang memerintahkan kepada Mas’an Djajuli untuk berkoordinasi dengan para pengurus Persikabo lainya terkait penanggulangan dana segar buat biaya kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang tidak menemui titik temu. Para pengurus teras seperti. H. Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata, H Rudi Ferdian, Adang Suptandar, Rustandi dan Dedy Bachtiar.
“Sesuai perintah Pak RY, saya telpon ke Pak Rustandi dan pengurus Persikabo lainnya. Namun, semuanya tidak bisa memberikan jalan keluar untuk mendapatkan dana segar buat Kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya jadi bingung sendiri. Apa betul mereka mereka tidak punya yang sama sekali. Masa sekelas Pak Dedy Bachtiar, kepala DPKBD tidak punya uang sebesar 350 jutaan buat biaya transfer Pablo dan Gilang Angga. Kita akan pasti ganti uang mereka. Namun nasi sudah menjadi bubur. Sekarang Manajemen Persib sudah tidak percaya lagi kepada kita, karena kita telat memberikan uang kompensasi kepada Persib,” ujar Mas’an Djauli kepada Pakar kemarin petang. Dalam kesempatan yang sama, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH membantah soal kegagalan Persikabo merekrut Pablo Frances dan Gilang Angga bukan semata mata karena telat transfer.
“Sebenarnya bukan kita telat memberikan uang kompensasi kepada manajemen Persib. Namun karena kita mengkaji ulang lagi soal status pinjaman tersebut. Kalau memang kita Cuma pinjam Pablo dan Gilang dari Persib, mungkin kita hanya bayar gaji mereka saja. Akan tetapi fakta yang ada, kita harus bayar juga kompensasi kepada Persib. Kalau kita bayar kompensasi itu namanya bukan pinjam tapi transfer,” ujar H. Didi Kurnia, SH yang juga menjabat sebagai Kadisdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata Didi, pengurus sekarang sedang mencari atlernatif lain setelah Pablo dan Gilang Angga gagal didapatkan Persikabo musim ini. “ Kita tidak ingin terburu buru dalam mencari para pemain untuk putaran kedua ini. Kami dari jajaran pengurus berharap manajemen dan jajaran pelatih untuk tetap fokus mempersiapkan mental bertanding menjelang dua laga tandang ke Persires dan Persih Tembilahan. Dua laga tandang tersebut wajib diraih dengan angka penuh oleh Persikabo.,” ujar Didi dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, kendati manajemen dan pengurus gagal mendapatkan Pablo dan Gilang Angga, ia tetap harus bisa mengoptimalkan para pemain yang ada saat ini.
“Awalnya saya senang kalau manajemen dan pengurus mau mendatangkan, Pablo, Gilang, Bachtiar, Dony F Siregar dll. Tapi, kita sudah tahu semua kalau semua pemain buruan itu gagal kita dapatkan. Saya harus tetap optimis untuk mengoptimalkan para pemain yang ada sekarang untuk dua laga di Tembilahan dan Rengat,” tandasnya.
Rabu, 16 Februari 2011
tidak serius
Rencana Persikabo mendatangkan Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung bisa saja gagal ditengah jalan. Padahal, manajemen kedua klub sudah oke soal rencana peminjaman kedua pemain tersebut. Namun, karena keuangan Raja Midas atau Mas’an Djajuli sedang menipis, maka peluang Persikabo untuk mendapatkan tenaga Pablo Frances dan Gilang Angga terancam gagal.
“ Sampai saat ini Persikabo belum ada dana untuk kompensasi kepada manajemen Persib Bandung terkait Pablo dan Gilang Angga. Padahal, saya dan Pak Umuh sudah ada kesepakatan dan kedua pemain juga sudah siap bergabung dan bertolak ke Bogor dari Bandung menuju Cibinong. Saya jadi bingung dan pusing tujuh keliling. Apalagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor sudah senang banget dengan rencana kehadiran Pablo dan Gilang Angga ke Persikabo,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli alias Raja Midas kepada Pakar tadi malam.
Mas’an menambahkan, padahal ia sudah meminta bantuan kepada Adang Suptandar, Rustandi, Ridwan, Rudi Bule dan Didi Kurnia soal masalah ini. Namun sampai tadi malam, saya belum mencarikan jalan keluarnya untuk dana kompensasi kepada Persib Bandung.
“Saya takut Persib Bandung berubah pikiran dan kedua pemain itu malah dipinjamkan ke klub lain. Saya tidak mau malu kepada masyarakat bola Kabupaten Bogor. Padahal belum lama ini Pak Rachmat Yasin sudah memerintahkan kepada saya untuk mengurusi soal perpindahan Pablo dan Gilang Angga. Kalau uang tanah saya sudah cair mungkin saya bisa melakukan penanggulangan dulu buat bayar Pablo dan Gilang Angga,” tegas Mas’an Djajuli.
Dalam kesempatan yang sama, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, ia tidak mau ikut campur soal hal hal yang berkaitan dengan manajemen tim. Karena menurutnya, tugasnya adalah melatih dan melatih para pemain. Namun demikian, kata Maman, ia juga ingin merasa enjoy dalam melatih dan untuk menerapkan pola yang akan diturunkan pada saat away ke Tembilahan dan Rengat. Untuk itulah, Maman juga berharap banyak persoalan rekrutmen pemain baru ataupun pencoretan pemain lama bisa diselesaikan pekan ini. Hingga pada saat putaran kedua mulai, semua pemain baru sudah terdaftar sebagai pemain Persikabo.
Dilain pihak, Imel Tedi, suporter Persikabo yang berasal dari Kecamatan Ciomas mengatakan, seharusnya Ketua Umum Persikabo memberikan tugas khusus kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya terkait kesulitan dana yang tengah dialami Persikabo saat ini.
“Persikabo tengah memasuki fase genting. Pemecatan pemain dan pembelian pemain baru tidak bisa dibayar dengan kata kata atau janji lisan saja. Namun harus dibayar dengan uang cash. Ketua Umum Persikabo, harusnya ikut memberikan jalan keluar kepada manajemen tim Laskar Pajajaran soal masalah ini. Apalagi, dalam jajaran kepengurusan Persikabo saat ini banyak sekali birokrat Pemkab Bogor yang ekonominya diatas rata rata. Masa para pengurus yang kategori birokrat ini tidak bisa mencarikan jalan keluar bagi kesulitan finansial Persikabo,” tegas alumni IPB ini .
Selanjutnya, kata Imel, kalau memang RY serius ingin membawa Persikabo ke Superliga, kenapa tidak dari awal para pemain yang masuk ke Laskar Pajajaran ini para pemain jebolan ISL dengan pelatih jebolan ISL juga. “ Saya meragukan target Superliga yang dicanangkan RY selaku Ketua Umum Persikabo. Saya kadang kala bertanya, apakah RY serius atau tidak dengan target Superliga. Saya harap RY jangan cuma meninabobokan masyarakat bola Kabupaten Bogor saja,” tegasnya.
“ Sampai saat ini Persikabo belum ada dana untuk kompensasi kepada manajemen Persib Bandung terkait Pablo dan Gilang Angga. Padahal, saya dan Pak Umuh sudah ada kesepakatan dan kedua pemain juga sudah siap bergabung dan bertolak ke Bogor dari Bandung menuju Cibinong. Saya jadi bingung dan pusing tujuh keliling. Apalagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor sudah senang banget dengan rencana kehadiran Pablo dan Gilang Angga ke Persikabo,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli alias Raja Midas kepada Pakar tadi malam.
Mas’an menambahkan, padahal ia sudah meminta bantuan kepada Adang Suptandar, Rustandi, Ridwan, Rudi Bule dan Didi Kurnia soal masalah ini. Namun sampai tadi malam, saya belum mencarikan jalan keluarnya untuk dana kompensasi kepada Persib Bandung.
“Saya takut Persib Bandung berubah pikiran dan kedua pemain itu malah dipinjamkan ke klub lain. Saya tidak mau malu kepada masyarakat bola Kabupaten Bogor. Padahal belum lama ini Pak Rachmat Yasin sudah memerintahkan kepada saya untuk mengurusi soal perpindahan Pablo dan Gilang Angga. Kalau uang tanah saya sudah cair mungkin saya bisa melakukan penanggulangan dulu buat bayar Pablo dan Gilang Angga,” tegas Mas’an Djajuli.
Dalam kesempatan yang sama, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, ia tidak mau ikut campur soal hal hal yang berkaitan dengan manajemen tim. Karena menurutnya, tugasnya adalah melatih dan melatih para pemain. Namun demikian, kata Maman, ia juga ingin merasa enjoy dalam melatih dan untuk menerapkan pola yang akan diturunkan pada saat away ke Tembilahan dan Rengat. Untuk itulah, Maman juga berharap banyak persoalan rekrutmen pemain baru ataupun pencoretan pemain lama bisa diselesaikan pekan ini. Hingga pada saat putaran kedua mulai, semua pemain baru sudah terdaftar sebagai pemain Persikabo.
Dilain pihak, Imel Tedi, suporter Persikabo yang berasal dari Kecamatan Ciomas mengatakan, seharusnya Ketua Umum Persikabo memberikan tugas khusus kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya terkait kesulitan dana yang tengah dialami Persikabo saat ini.
“Persikabo tengah memasuki fase genting. Pemecatan pemain dan pembelian pemain baru tidak bisa dibayar dengan kata kata atau janji lisan saja. Namun harus dibayar dengan uang cash. Ketua Umum Persikabo, harusnya ikut memberikan jalan keluar kepada manajemen tim Laskar Pajajaran soal masalah ini. Apalagi, dalam jajaran kepengurusan Persikabo saat ini banyak sekali birokrat Pemkab Bogor yang ekonominya diatas rata rata. Masa para pengurus yang kategori birokrat ini tidak bisa mencarikan jalan keluar bagi kesulitan finansial Persikabo,” tegas alumni IPB ini .
Selanjutnya, kata Imel, kalau memang RY serius ingin membawa Persikabo ke Superliga, kenapa tidak dari awal para pemain yang masuk ke Laskar Pajajaran ini para pemain jebolan ISL dengan pelatih jebolan ISL juga. “ Saya meragukan target Superliga yang dicanangkan RY selaku Ketua Umum Persikabo. Saya kadang kala bertanya, apakah RY serius atau tidak dengan target Superliga. Saya harap RY jangan cuma meninabobokan masyarakat bola Kabupaten Bogor saja,” tegasnya.
maman sudah siapkan plan alternatif
Skuad baru Persikabo, akan diuji hari ini dengan melawan PS Gunung Putri di stadion Persikabo Cibinong. Singkatnya waktu menjelang pertandingan perdana putaran kedua, membuat semua agenda yang sudah disusun pada akhir putaran pertama lalu harus dipercepat. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, perekrutan pemain yang sudah bergabung seperti Sony Kurniawan, Maulana, Eduard Valutsa dan Ridwan Awaludin sejauh ini memperlihatkan perkembangan yang positif.
“Mereka bermain bagus dan sudah bisa beradaptasi dengan tim. Sonny yang baru datang dan Eduard yang baru beberapa hari di Indonesia juga sudah mulai tampak berbaur dengan tim. Penampilan mereka dalam latihan sore ini (kemarin sore red.) juga bagus. Besok (hari ini red.) kita akan melakukan uji coba untuk melihat hasil latihan,” jelas Mas’an.
Mengenai Gilang Angga dan Pablo Frances, Mas’an mengatakan, ia masih menunggu pencairan dana untuk Persikabo sebagai uang muka kontrak mereka. Karena hingga kemarin, uang tersebut belum turun. Kondisi ini cukup membuat pusing Raja Midas itu, karena tenggat waktu pendaftaran pemain dan pertandingan putaran kedua akan segera bergulir.
“Dananya masih belum turun. Makanya mereka belum bisa bergabung. Kontrak sudah disetujui oleh manajemen Persib, Persikabo dan pemainnya. Namun selama belum ada transferan sebagai tanda jadi, mereka tidak akan ke Bogor. Besok (hari ini red.) kepastian dari Gilang dan Pablo,” lanjutnya dengan mimik wajah risau.
Sementara itu, head coach Persikabo, Maman Suryaman, mengaku sudah menyiapkan dua rencana alternatife untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk gagalnya transfer Gilang Angga dan Pablo Frances.
“Sebagai pelatih saya sudah siapkan plan B dan plan C. Kalau kemungkinan terburuk mereka gagal ditransfer, maka saya sudah punya cadangan siapa yang akan diambil untuk menggantikannya. Kemampuan mereka tidak jauh berbeda. Namun tentu kita prioritaskan dulu rencana A yang sudah dirancang bersama manajemen,” ucapnya memberi solusi.
“Mereka bermain bagus dan sudah bisa beradaptasi dengan tim. Sonny yang baru datang dan Eduard yang baru beberapa hari di Indonesia juga sudah mulai tampak berbaur dengan tim. Penampilan mereka dalam latihan sore ini (kemarin sore red.) juga bagus. Besok (hari ini red.) kita akan melakukan uji coba untuk melihat hasil latihan,” jelas Mas’an.
Mengenai Gilang Angga dan Pablo Frances, Mas’an mengatakan, ia masih menunggu pencairan dana untuk Persikabo sebagai uang muka kontrak mereka. Karena hingga kemarin, uang tersebut belum turun. Kondisi ini cukup membuat pusing Raja Midas itu, karena tenggat waktu pendaftaran pemain dan pertandingan putaran kedua akan segera bergulir.
“Dananya masih belum turun. Makanya mereka belum bisa bergabung. Kontrak sudah disetujui oleh manajemen Persib, Persikabo dan pemainnya. Namun selama belum ada transferan sebagai tanda jadi, mereka tidak akan ke Bogor. Besok (hari ini red.) kepastian dari Gilang dan Pablo,” lanjutnya dengan mimik wajah risau.
Sementara itu, head coach Persikabo, Maman Suryaman, mengaku sudah menyiapkan dua rencana alternatife untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk gagalnya transfer Gilang Angga dan Pablo Frances.
“Sebagai pelatih saya sudah siapkan plan B dan plan C. Kalau kemungkinan terburuk mereka gagal ditransfer, maka saya sudah punya cadangan siapa yang akan diambil untuk menggantikannya. Kemampuan mereka tidak jauh berbeda. Namun tentu kita prioritaskan dulu rencana A yang sudah dirancang bersama manajemen,” ucapnya memberi solusi.
mencla-mencle
TARGET menuju Superliga yang sudah digadang gadang sejak awal musim kompetisi Divisi Utama Ligina oleh Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM memang sudah mulai terasa pada akhir putaran pertama atau mau masuk keputaran kedua. Namun, target Superliga bisa saja menjadi “Gincu” murahan yang dipasang semua pengurus Persikabo. Pasalnya, hingga saat ini hanya seorang Raja Midas alias Mas’an Djajuli yang kelihatan kerja sendiri dalam proses rekrutmen atau belanja pemain baru .
Padahal, dalam kepengurusan skuad Laskar Pajajaran ini banyak sekali inohong atau birokrat Pemkab Bogor yang kemampuan ekonominnya sudah diatas rata rata masyarakat biasa. Tapi, kenapa mereka tidak mau berkorban secara pemikiran, tenaga apalagi materi untuk penanggulangan bayar gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada para pemain yang didepak dari Persikabo ataupun buat bayar kompensasi kepada para pemain baru yang dipinjam atau ditransfer dari klub lain seperti Pablo Frances, Gilang Angga (Persib Bandung), Bachtiar (Persiba), Syahbani (PSMS) yang sampai saat ini belum bergabung dengan Zainal Arif dkk.
Sementara itu, Eduard Valutsa, Ridwan Awaludin, Maulana, Sony Kurniawan kendati sudah bergabung dan berlatih bersama Maman Suryaman, namun para pemain tersebut belum tentu bisa diterjunkan pada putaran kedua atau tepatnya pada saat Persikabo bertolak ke Tembilahan dan Rengat. Sebab untuk mendaftarkan para pemain baru tersebut, minimal Persikabo harus melunasi gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada 11 pemain yang dicoret belum lama ini. Ini benar benar dilematis bagi Persikabo. Hingga sangat wajar jika Mas’an Djajuli saat ini benar benar pusing tujuh keliling.
Kebingungan yang dialami Mas’an Djajuli ini benar benar tidak wajar sama sekali, karena belum lama ini, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM sudah memberikan kepercayaan penuh terkait rekrutmen dan pencoretan pemain itu kepada Mas’an Djajuli.
Lalu kenapa para pengurus Persikabo lainnya tidak mau memberikan bantuan pinjaman finansial kepada manajemen Persikabo hingga Raja Midas bisa melunasi gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada para pemain yang dicoret ataupun uang panjer kepada para pemain baru. Para pengurus lainnya terkesan mencla mencle saja ketika ditanya soal uang untuk dana talangan belanja pemain.
Selain itu, RY juga terkesan tidak menugaskan secara tegas kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya untuk membantu Raja Midas yang tengah pusing tujuh keliling. Padahal, kalau mau urunan ( Patungan), mencari uang 2 atau 3 miliar bagi Persikabo mungkin bukan perkara mudah kalau semua pengurus atau inohong yang ada di Persikabo punya kepedulian nyata kepada Persikabo. Apalagi, jika mereka sadar kalau Persikabo itu aset masyarakat dan Pemkab Bogor. Adakah kepedulian dari pengurus Persikabo lainnya untuk membantu manajemen Laskar Pajajaran yang tengah kebingungan untuk membayar gaji, kompensasi gaji 2 bulan dan uang panjer buat para pemain baru?.
Padahal, dalam kepengurusan skuad Laskar Pajajaran ini banyak sekali inohong atau birokrat Pemkab Bogor yang kemampuan ekonominnya sudah diatas rata rata masyarakat biasa. Tapi, kenapa mereka tidak mau berkorban secara pemikiran, tenaga apalagi materi untuk penanggulangan bayar gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada para pemain yang didepak dari Persikabo ataupun buat bayar kompensasi kepada para pemain baru yang dipinjam atau ditransfer dari klub lain seperti Pablo Frances, Gilang Angga (Persib Bandung), Bachtiar (Persiba), Syahbani (PSMS) yang sampai saat ini belum bergabung dengan Zainal Arif dkk.
Sementara itu, Eduard Valutsa, Ridwan Awaludin, Maulana, Sony Kurniawan kendati sudah bergabung dan berlatih bersama Maman Suryaman, namun para pemain tersebut belum tentu bisa diterjunkan pada putaran kedua atau tepatnya pada saat Persikabo bertolak ke Tembilahan dan Rengat. Sebab untuk mendaftarkan para pemain baru tersebut, minimal Persikabo harus melunasi gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada 11 pemain yang dicoret belum lama ini. Ini benar benar dilematis bagi Persikabo. Hingga sangat wajar jika Mas’an Djajuli saat ini benar benar pusing tujuh keliling.
Kebingungan yang dialami Mas’an Djajuli ini benar benar tidak wajar sama sekali, karena belum lama ini, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM sudah memberikan kepercayaan penuh terkait rekrutmen dan pencoretan pemain itu kepada Mas’an Djajuli.
Lalu kenapa para pengurus Persikabo lainnya tidak mau memberikan bantuan pinjaman finansial kepada manajemen Persikabo hingga Raja Midas bisa melunasi gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada para pemain yang dicoret ataupun uang panjer kepada para pemain baru. Para pengurus lainnya terkesan mencla mencle saja ketika ditanya soal uang untuk dana talangan belanja pemain.
Selain itu, RY juga terkesan tidak menugaskan secara tegas kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya untuk membantu Raja Midas yang tengah pusing tujuh keliling. Padahal, kalau mau urunan ( Patungan), mencari uang 2 atau 3 miliar bagi Persikabo mungkin bukan perkara mudah kalau semua pengurus atau inohong yang ada di Persikabo punya kepedulian nyata kepada Persikabo. Apalagi, jika mereka sadar kalau Persikabo itu aset masyarakat dan Pemkab Bogor. Adakah kepedulian dari pengurus Persikabo lainnya untuk membantu manajemen Laskar Pajajaran yang tengah kebingungan untuk membayar gaji, kompensasi gaji 2 bulan dan uang panjer buat para pemain baru?.
pemain magang harus terdaftar
Pasca pencoretan sebelas orang pemain dari daftar skuad Persikabo, kali ini Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman berniat melakukan revolusi baru dengan menyemangati pemain menjelang deadline pendaftaran pemain akhir minggu ini. Ia mengusulkan kepada manajemen untuk memasukkan semua pemain yang dikontrak ke dalam daftar pemain yang ada di Badan Liga Indonesia (BLI).
“Saat ini kuota kita sekitar 26-27 orang. Jumlah itu bengkak sampai 31 orang juga tidak apa-apa. Saya akan mengusulkan kepada manajemen untuk meniadakan pemain kontrak yang tidak terdaftar. Buat apa pemain dikontrak kalau tidak didaftarkan. Urusan main atau tidak main, itu belakangan. Yang penting kan mereka terdaftar. Daripada mubazir uang kontraknya,” papar Maman di sela-sela latihan kemarin.
Headcoach itu juga berencana akan menyemangati pemain magang untuk saling berkompetisi dengan memilih dua orang diantara lima pemain magang untuk masuk skuad yang terdaftar. Semua pemain yang magang, akan dipilih berdasarkan perkembangan masing-masing pemain untuk didaftarkan ke BLI. Ini akan sangat membantu mereka ke depannya menuju jalur professional.
“Pemain magang itu kan butuh pengakuan juga. Kalau mereka dimasukkan ke dalam skuad, meskipun jam terbangnya nol, tapi itu sudah suatu prestasi, karena mereka masuk berdasarkan kemampuannya yang diakui oleh pelatih. Usulan ini akan saya sampaikan kepada manajemen,” lanjutnya
“Saat ini kuota kita sekitar 26-27 orang. Jumlah itu bengkak sampai 31 orang juga tidak apa-apa. Saya akan mengusulkan kepada manajemen untuk meniadakan pemain kontrak yang tidak terdaftar. Buat apa pemain dikontrak kalau tidak didaftarkan. Urusan main atau tidak main, itu belakangan. Yang penting kan mereka terdaftar. Daripada mubazir uang kontraknya,” papar Maman di sela-sela latihan kemarin.
Headcoach itu juga berencana akan menyemangati pemain magang untuk saling berkompetisi dengan memilih dua orang diantara lima pemain magang untuk masuk skuad yang terdaftar. Semua pemain yang magang, akan dipilih berdasarkan perkembangan masing-masing pemain untuk didaftarkan ke BLI. Ini akan sangat membantu mereka ke depannya menuju jalur professional.
“Pemain magang itu kan butuh pengakuan juga. Kalau mereka dimasukkan ke dalam skuad, meskipun jam terbangnya nol, tapi itu sudah suatu prestasi, karena mereka masuk berdasarkan kemampuannya yang diakui oleh pelatih. Usulan ini akan saya sampaikan kepada manajemen,” lanjutnya
sony reuni bersama abo
Hari pertama berbaju Persikabo, pemain anyar Laskar Pajajaran, Sony Kurniawan berjanji akan membawa perubahan dalam tim Persikabo. Mantan pemain Persiraja itu berjanji akan menyatukan semua pemain Persikabo agar lebih solid pada saat tampil di lapangan. Menurutnya, persatuan pemain akan menjadi kunci keberhasilan tim. Hal ini jauh lebih penting dibandingkan bonus dan gaji yang tinggi.
“Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja saya belajar dari Persisam. Klub yang dananya masih tersendat-sendat seperti itu, kenapa bisa menjadi pemuncak klasemen? Karena mereka memiliki tim yang kompak dan sangat solid saat merumput. Itu yang menjadi kekuatan terbesar saat mereka meraih kemenangan. Saya akan berusaha berbaur dengan semua pemain dan membuat mereka semua lebih kompak. Itu janji saya,” tuturnya optimis menjelang latihan sore di Stadion Persikabo Cibinong, sore kemarin.
Mantan pemain Persib Bandung itu juga mengaku sangat termotivasi dengan target Persikabo untuk menembus ISL. Meskipun saat ini terperangkap di posisi ke-8 dalam Klasemen Divisi Utama, Liga Indonesia, Sony yakin, Persikabo bisa mencapai target tersebut dengan upaya yang keras dan kesatuan visi dari pemain.
“Persikabo masih punya kans yang besar untuk meraih posisi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain baru saat ini. Saya yakin kita bisa memenuhi target itu,” imbuhnya.
Ketika disinggung mengenai reuni mantan pemain Persib di Persikabo, Sony membantah ia bergabung atas undangan dari Zaenal Arif, Salim atau pemain lainnya. Menurutnya, ia terpilih karena tim pelatih dan manajer melihat kemampuannya yang dibutuhkan untuk mengisi kekurangan Persikabo.
“Saya memang reuni di sini, apalagi nanti ada Gilang juga. Tapi saya masuk ke sini murni karena panggilan manajemen. Menurut mereka, skill saya dibutuhkan, ya sudah saya bergabung,” tandasnya.
“Bukan bermaksud membandingkan, hanya saja saya belajar dari Persisam. Klub yang dananya masih tersendat-sendat seperti itu, kenapa bisa menjadi pemuncak klasemen? Karena mereka memiliki tim yang kompak dan sangat solid saat merumput. Itu yang menjadi kekuatan terbesar saat mereka meraih kemenangan. Saya akan berusaha berbaur dengan semua pemain dan membuat mereka semua lebih kompak. Itu janji saya,” tuturnya optimis menjelang latihan sore di Stadion Persikabo Cibinong, sore kemarin.
Mantan pemain Persib Bandung itu juga mengaku sangat termotivasi dengan target Persikabo untuk menembus ISL. Meskipun saat ini terperangkap di posisi ke-8 dalam Klasemen Divisi Utama, Liga Indonesia, Sony yakin, Persikabo bisa mencapai target tersebut dengan upaya yang keras dan kesatuan visi dari pemain.
“Persikabo masih punya kans yang besar untuk meraih posisi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain baru saat ini. Saya yakin kita bisa memenuhi target itu,” imbuhnya.
Ketika disinggung mengenai reuni mantan pemain Persib di Persikabo, Sony membantah ia bergabung atas undangan dari Zaenal Arif, Salim atau pemain lainnya. Menurutnya, ia terpilih karena tim pelatih dan manajer melihat kemampuannya yang dibutuhkan untuk mengisi kekurangan Persikabo.
“Saya memang reuni di sini, apalagi nanti ada Gilang juga. Tapi saya masuk ke sini murni karena panggilan manajemen. Menurut mereka, skill saya dibutuhkan, ya sudah saya bergabung,” tandasnya.
coach saeran mulai beraksi
Keputusan tepat telah dilakukan Ketua Umum Persikabo terkait mempromosikan Saeran menduduki jabatan Asisten Pelatih bidang Analis Pertandingan. Karena selain usia pemain asli Kabupaten Bogor ini sudah tak muda lagi, jauh jauh hari Saeran pernah berkeluh kesah kepada Pakar kalau dirinya sudah capai jadi pemain dan kalau memang ada kesempatan maka ia ingin ikut kursus kepelatihan. Makanya, ketika belum lama ini ia mendapatkan kabar ditugaskan menjadi asisten pelatih maka ia langsung mengambil tawaran itu.
“Mudah mudahan pada tahun ini, saya bisa mengikuti beberapa kursus kepelatihan. Sebelumnya saya merasa terimkasih kepada jajaran manajemen, pengurus dan ketua umum Persikabo yang telah memberikan tawaran jadi asisten. Karena dengan jadi asisten pelatih, minimal saya punya kesempatan lebih besar lagi untuk ikut kursus kepelatihan,” ujar Saeran yang juga tercatat sebagai PNS di Dispora Kabupaten Bogor ini,
Saat ditanya soal jabatan barunya di Persikabo, secara tegas ia mengatakan tidak ada perbedaan yang berarti, karena saya saat ini masih seperti dan akan selalu menempatkan diri sebagai pemain saja.
“Ketika para pemain ikut fisik, maka saya pun akan ikut latihan fisik. Ketika pelatih kepala tiba tiba memberikan waktu kepada saya untuk game pada sesi latihan maka saya pun akan turun. Jadi tidak ada yang barulah. Karena saya merasa sebagai orang lapangan saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ( Dispora) Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan mengatakan, sangat setuju dengan kebijakan dari Pak Bupati Bogor yang memberikan kepercayaan kepada Saeran untuk jadi asisten analis di Persikabo. Dadang menambahkan, sudah seharusnya Dispora Kabupaten Bogor pada tahun tahun mendatang harus punya mata anggaran untuk memberangkatkan para PNS di Pemkab Bogor yang tercatat mantan atlet Bogor untuk mengikuti berbagai kegiatan kursus kepelatihan.
“Saat ini mungkin belum ada mata anggaran di Dispora yang berkaitan dengan kursus kepelatihan bagi mantan atlet yang tercatat sebagai PNS di Pemkab Bogor. Mudah mudahan Saeran benar benar bisa jadi pelopor bagi masa depan atlet di Kabupaten Bogor untuk mengikuti jenjang kepelatihan,” sergahnya.
“Mudah mudahan pada tahun ini, saya bisa mengikuti beberapa kursus kepelatihan. Sebelumnya saya merasa terimkasih kepada jajaran manajemen, pengurus dan ketua umum Persikabo yang telah memberikan tawaran jadi asisten. Karena dengan jadi asisten pelatih, minimal saya punya kesempatan lebih besar lagi untuk ikut kursus kepelatihan,” ujar Saeran yang juga tercatat sebagai PNS di Dispora Kabupaten Bogor ini,
Saat ditanya soal jabatan barunya di Persikabo, secara tegas ia mengatakan tidak ada perbedaan yang berarti, karena saya saat ini masih seperti dan akan selalu menempatkan diri sebagai pemain saja.
“Ketika para pemain ikut fisik, maka saya pun akan ikut latihan fisik. Ketika pelatih kepala tiba tiba memberikan waktu kepada saya untuk game pada sesi latihan maka saya pun akan turun. Jadi tidak ada yang barulah. Karena saya merasa sebagai orang lapangan saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ( Dispora) Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan mengatakan, sangat setuju dengan kebijakan dari Pak Bupati Bogor yang memberikan kepercayaan kepada Saeran untuk jadi asisten analis di Persikabo. Dadang menambahkan, sudah seharusnya Dispora Kabupaten Bogor pada tahun tahun mendatang harus punya mata anggaran untuk memberangkatkan para PNS di Pemkab Bogor yang tercatat mantan atlet Bogor untuk mengikuti berbagai kegiatan kursus kepelatihan.
“Saat ini mungkin belum ada mata anggaran di Dispora yang berkaitan dengan kursus kepelatihan bagi mantan atlet yang tercatat sebagai PNS di Pemkab Bogor. Mudah mudahan Saeran benar benar bisa jadi pelopor bagi masa depan atlet di Kabupaten Bogor untuk mengikuti jenjang kepelatihan,” sergahnya.
"revolusi hijau"
REVOLUSI saat ini menjadi kata yang trend dikawasan rakyat Timur Tengah. Diawali Revolusi Melati yang dilakukan rakyat Tunisia dengan menumbangkan rezim yang telah lama memimpin negaranya. Belum lama dalam benak kita selama 18 hari, ribuaan bahkan jutaan rakyat mesir memadati Tahrir Square untuk menggoyang dan menggulkingan Diktator Hosni Mubarak yang berkuasa di “Negeri Firaun” itu selama tiga dekade.
Kini gelombang tuntutan perubahan juga terus berimbas ke beberapa kawasan Timur Tengah dan Afrika seperti Aljazair, Yaman, Sudan, Bahrain. Bahkan, akhir pekan lalu kelompok “Kaos Merah” sudah mulai menggoyang lagi Thailand.
Terlepas dari tuntutan perubahan yang dilakukan jutaan rakyat di kawasan Timur Tengah tersebut ada satu makna yang tersirat dari proses Revolusi tersebut yakni soal Kebersamaan.
Faktor kebersamaan dan kekompakanlah yang membuat Hosni Mubarak terjungkal. Faktor itupula lah yang membuat harapan dan cita cita rakyat mesir tercapai. Kebersamaan dan Kekompakan memang bisa menjadi penentu dalam semua persoalan dan target kelompok. Soal kebersamaan, kekompakan untuk mencapai hasil memuaskan juga bisa dilakukan Persikabo Kabupaten Bogor yang telah melakukan “ Revolusi Hijau” dalam skuadnya. Setidaknya 11 pemain terlempar dari skuad Laskar Pajajaran dan kurang dari 7-8 pemain baru akan menjadi Amunisi Anyar tim besutan Maman Suryaman.
Mampukah Maman Suryaman bisa melaksanakan ”Revolusi Hijau” ini bisa berjalan dengan mulus dan target Superliga tercapai. Pencoretan pemain dan masukanya pemain baru belum bisa dijadikan indikasi keberhasilan dari sebuah Revolusi dalam tim sepakbola.
Maman Suryaman harus bisa memadukan, menyatukan kebersamaan, kekompakan dalam latihan maupun dalam pertandingan resmi. Maman harus bisa membuat metode khusus supaya para pemain anyar Persikabo bisa bergabung secara normal dan tidak ada kendala adaptasi dengan para pemain lain. Bisakah, Maman sedikit memberikan ilustrasi yang terjadi di Tunisia dan Mesir kepada para pemainnya???? Mari kita tunggu dua laga away Persikabo di Tembilahan dan Rengat.
Kini gelombang tuntutan perubahan juga terus berimbas ke beberapa kawasan Timur Tengah dan Afrika seperti Aljazair, Yaman, Sudan, Bahrain. Bahkan, akhir pekan lalu kelompok “Kaos Merah” sudah mulai menggoyang lagi Thailand.
Terlepas dari tuntutan perubahan yang dilakukan jutaan rakyat di kawasan Timur Tengah tersebut ada satu makna yang tersirat dari proses Revolusi tersebut yakni soal Kebersamaan.
Faktor kebersamaan dan kekompakanlah yang membuat Hosni Mubarak terjungkal. Faktor itupula lah yang membuat harapan dan cita cita rakyat mesir tercapai. Kebersamaan dan Kekompakan memang bisa menjadi penentu dalam semua persoalan dan target kelompok. Soal kebersamaan, kekompakan untuk mencapai hasil memuaskan juga bisa dilakukan Persikabo Kabupaten Bogor yang telah melakukan “ Revolusi Hijau” dalam skuadnya. Setidaknya 11 pemain terlempar dari skuad Laskar Pajajaran dan kurang dari 7-8 pemain baru akan menjadi Amunisi Anyar tim besutan Maman Suryaman.
Mampukah Maman Suryaman bisa melaksanakan ”Revolusi Hijau” ini bisa berjalan dengan mulus dan target Superliga tercapai. Pencoretan pemain dan masukanya pemain baru belum bisa dijadikan indikasi keberhasilan dari sebuah Revolusi dalam tim sepakbola.
Maman Suryaman harus bisa memadukan, menyatukan kebersamaan, kekompakan dalam latihan maupun dalam pertandingan resmi. Maman harus bisa membuat metode khusus supaya para pemain anyar Persikabo bisa bergabung secara normal dan tidak ada kendala adaptasi dengan para pemain lain. Bisakah, Maman sedikit memberikan ilustrasi yang terjadi di Tunisia dan Mesir kepada para pemainnya???? Mari kita tunggu dua laga away Persikabo di Tembilahan dan Rengat.
Selasa, 15 Februari 2011
selamat datang pablo
Rampungnya proses peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung ke Persikabo disambut gembira elemen sepakbola di Kabupaten Bogor terutama Kabomania. Karena kedua pemain tersebut secara tidak langsung akan bisa nyambung dengan para pemain lainnya seperti Salim Alaydrus, Zaenal Arif, Cucu Hidayat, Jarot, Ilham Hasan, Jibby Wuwungan dan Wawan Darmawan.
“Kami seluruh supporter Persikabo yang tergabung dengan Kabomania merasa bangga dan puas dengan keseriusan dari manajemen dan pengurus Persikabo dalam belanja pemain paruh musim. Mudah mudahan kehadiran Pablo Frances akan menambah warna baru bagi Persikabo. Mudah mudahan ia bisa bergantian dengan Zainal Arif dan Jibby Wuwungan dalam produktifitas golnya bagi Persikabo,” ujar Arif, salah seorang pentolan Kabomania yang tiap hari menyaksikan jalannya seleksi Persikabo kepada Pakar.
Arif menambahkan, kehadiran para pemain baru Persikabo ini benar benar diharapkan oleh semua Kabomania yang merasa tidak puas dengan kualitas para pemain Persikabo pada putaran pertama.
“Kami hanya ingin semua pemain Persikabo yang dikontrak pakai uang rakyat Kabupaten Bogor ini harus bisa memberikan konstribusi yang bagus kepada tim ini baik saat tandang maupun kandang. Kami tidak ingin Persikabo terus berada di Divisi Utama Ligina. Kami ingin Persikabo pada musim depan sudah berada di Superliga,” beber Arif lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Bhewok, salah seorang bobotoh Persikabo asal Bogor Selatan mengatakan, Wilujeung Sumping Pablo Frances. Masuknya mantan bomber Persijap dan Persib Bandung ini harus bisa mengatasi minimnya gol laga away bagi Persikabo.
“Kehadiran Pablo Frances memang sangat tepat untuk mengatasi lini depan pasca dicoretnya JP Boumsong. Saya berharap Pablo Frances akan kembali tajam seperti ia memperkuat Persijap Jepara. Saya optimis kehadiran Pablo Frances juga akan kembali menjadi daya tarik Kabomania untuk datang ke Stadion Persikabo, Cibinong,” ujar Agus Bhewok kepada Pakar tadi malam.
Dalam kesempatan terpisah, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli yang tampak mulai tersenyum senyum lagi setelah proses peminjaman Pablo Frances dari Persib Bandung berjalan lancar mengatakan, kalau tidak ada halangan hari ini atau besok Pablo Frances dan Gilang Angga sudah harus ikut sesi latihan di Persikabo.
“Pablo bisa datang hari ini ke Cibinong, asalkan saya harus segera transfer ke Persib Bandung untuk tanda jadi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya sudah bilang ke Pak RY, dan beliau mengatakan segera diberesi hal hal yang berkaitan dengan Pablo dan Gilang Angga,” ujar Mas’an.
“Kami seluruh supporter Persikabo yang tergabung dengan Kabomania merasa bangga dan puas dengan keseriusan dari manajemen dan pengurus Persikabo dalam belanja pemain paruh musim. Mudah mudahan kehadiran Pablo Frances akan menambah warna baru bagi Persikabo. Mudah mudahan ia bisa bergantian dengan Zainal Arif dan Jibby Wuwungan dalam produktifitas golnya bagi Persikabo,” ujar Arif, salah seorang pentolan Kabomania yang tiap hari menyaksikan jalannya seleksi Persikabo kepada Pakar.
Arif menambahkan, kehadiran para pemain baru Persikabo ini benar benar diharapkan oleh semua Kabomania yang merasa tidak puas dengan kualitas para pemain Persikabo pada putaran pertama.
“Kami hanya ingin semua pemain Persikabo yang dikontrak pakai uang rakyat Kabupaten Bogor ini harus bisa memberikan konstribusi yang bagus kepada tim ini baik saat tandang maupun kandang. Kami tidak ingin Persikabo terus berada di Divisi Utama Ligina. Kami ingin Persikabo pada musim depan sudah berada di Superliga,” beber Arif lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Bhewok, salah seorang bobotoh Persikabo asal Bogor Selatan mengatakan, Wilujeung Sumping Pablo Frances. Masuknya mantan bomber Persijap dan Persib Bandung ini harus bisa mengatasi minimnya gol laga away bagi Persikabo.
“Kehadiran Pablo Frances memang sangat tepat untuk mengatasi lini depan pasca dicoretnya JP Boumsong. Saya berharap Pablo Frances akan kembali tajam seperti ia memperkuat Persijap Jepara. Saya optimis kehadiran Pablo Frances juga akan kembali menjadi daya tarik Kabomania untuk datang ke Stadion Persikabo, Cibinong,” ujar Agus Bhewok kepada Pakar tadi malam.
Dalam kesempatan terpisah, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli yang tampak mulai tersenyum senyum lagi setelah proses peminjaman Pablo Frances dari Persib Bandung berjalan lancar mengatakan, kalau tidak ada halangan hari ini atau besok Pablo Frances dan Gilang Angga sudah harus ikut sesi latihan di Persikabo.
“Pablo bisa datang hari ini ke Cibinong, asalkan saya harus segera transfer ke Persib Bandung untuk tanda jadi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya sudah bilang ke Pak RY, dan beliau mengatakan segera diberesi hal hal yang berkaitan dengan Pablo dan Gilang Angga,” ujar Mas’an.
ridwan meteor baru
Penampilan trengginas yang ditunjukan Ridwan Awaludin selama seleksi pemain Persikabo untuk putaran kedua berdampak bagus bagi sosok Ridwan Awaludin, alumnis Timnas SAD U-19 tahun kelahiran Cibinong, Kabupaten Bogor. Agresif, ngotot, passing ball yang bagus dan bertenaga menjadi ciri khas Ridwan Awaludin selama melakoni seleksi satu pekan bersama para pemain magang dan pemain seleksi yang datang dari berbagai daerah dan juga negara lain. Boleh dikatakan, rapor Ridwan selama seleksi pemain tersebut paling bagus diantara para pemain lain yang ikut seleksi.
“Ridwan Awaludin akan menjadi aset Kabupaten Bogor dan Persikabo. Saya sudah mengusulkan kepada Ketua Umum Persikabo untuk mengontrak mantan pemain Timnas SAD ini. Ia punya kemampuan diatas rata rata. Ridwan bisa menjadi ikon lokal, tidak menutup kemungkinan bisa jadi rebutan klub klub besar lainnya. Saya berharap ketika manajemen dan pengurus Persikabo telah mengontraknya, ia tidak boleh besar kepala. Saya hanya ingin dia bermain bagus dan bisa memberikan kontribusi kepada tim Persikabo,” ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bidang Media dan Marketing Persikabo kepada para wartawan belum lama ini di Cibinong.
Syahmid mengatakan, sosok Ridwan saat ini boleh dikatakan bisa menjadi meteor baru di Persikabo. Namun, ia juga tidak boleh cepat berpuas diri hanya di Persikabo saja. Karena kalau cepat berpuas diri, maka karirnya akan berjalan ditempat.
“Kalau memang ada kesempatan kepadanya, saya harap dia bisa menunjukan kemampuan terbaiknya. Apalagi ia masih muda dan bertenaga,” tegas Syahmid.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh, salah seorang pembina Akademi Sepakbola Kabupaten Bogor mengaku sangat setuju kalau manajemen dan pengurus Persikabo memberikan kontrak kepada Ridwan Awaludin. Menurutnya, kualitas Ridwan Awaludin saat ini boleh dikatakan hampir sama dengan para pemain yang ada di Persikabo.
“Mudah mudahan dia bisa beradaptasi secara baik dengan para pemain yang telah ada di Persikabo. Saya yakin, kalau pelatih memberikan kepercayaan kepada dia, maka ia akan bisa memberikan warna positif bagi Persikabo,” beber Yudi Agus Soleh
Dalam kesempatan yang sama, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, ia juga sudah menerima masukan dari jajaran pelatih dan Ketua Umum soal sosok Ridwan Awaludin ini.
“Saya sudah dapat masukan dari semua jajaran pelatih dan juga pengurus Persikabo soal status Ridwan Awaludin. Sejak awal manajemen memang akan memberikan kontrak kepada Ridwan. Sekarang saya sudah tahu bagaimana cara Ridwan bermain. Saya pikir wajib bagi Persikabo untuk memberikan kontrak jangka panjang kepada Ridwan. Apalagi dia akan menjadi aset bagi Persikabo,” tukasnya.
“Ridwan Awaludin akan menjadi aset Kabupaten Bogor dan Persikabo. Saya sudah mengusulkan kepada Ketua Umum Persikabo untuk mengontrak mantan pemain Timnas SAD ini. Ia punya kemampuan diatas rata rata. Ridwan bisa menjadi ikon lokal, tidak menutup kemungkinan bisa jadi rebutan klub klub besar lainnya. Saya berharap ketika manajemen dan pengurus Persikabo telah mengontraknya, ia tidak boleh besar kepala. Saya hanya ingin dia bermain bagus dan bisa memberikan kontribusi kepada tim Persikabo,” ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bidang Media dan Marketing Persikabo kepada para wartawan belum lama ini di Cibinong.
Syahmid mengatakan, sosok Ridwan saat ini boleh dikatakan bisa menjadi meteor baru di Persikabo. Namun, ia juga tidak boleh cepat berpuas diri hanya di Persikabo saja. Karena kalau cepat berpuas diri, maka karirnya akan berjalan ditempat.
“Kalau memang ada kesempatan kepadanya, saya harap dia bisa menunjukan kemampuan terbaiknya. Apalagi ia masih muda dan bertenaga,” tegas Syahmid.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh, salah seorang pembina Akademi Sepakbola Kabupaten Bogor mengaku sangat setuju kalau manajemen dan pengurus Persikabo memberikan kontrak kepada Ridwan Awaludin. Menurutnya, kualitas Ridwan Awaludin saat ini boleh dikatakan hampir sama dengan para pemain yang ada di Persikabo.
“Mudah mudahan dia bisa beradaptasi secara baik dengan para pemain yang telah ada di Persikabo. Saya yakin, kalau pelatih memberikan kepercayaan kepada dia, maka ia akan bisa memberikan warna positif bagi Persikabo,” beber Yudi Agus Soleh
Dalam kesempatan yang sama, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, ia juga sudah menerima masukan dari jajaran pelatih dan Ketua Umum soal sosok Ridwan Awaludin ini.
“Saya sudah dapat masukan dari semua jajaran pelatih dan juga pengurus Persikabo soal status Ridwan Awaludin. Sejak awal manajemen memang akan memberikan kontrak kepada Ridwan. Sekarang saya sudah tahu bagaimana cara Ridwan bermain. Saya pikir wajib bagi Persikabo untuk memberikan kontrak jangka panjang kepada Ridwan. Apalagi dia akan menjadi aset bagi Persikabo,” tukasnya.
amunisi anyar laskar padjadjaran
Perombakan besar besaran telah dilakukan jajaran pengurus dan manajemen Persikabo kepada skuad Laskar Pajajaran. Hasil minor pada awal musim diputaran pertama lalu membuat Ketua Umum Persikabo, Drs. H, Rachmat Yasin, MM geram dan kesal. Tak hanya itu, hasil negatif awal musim lalu berdampak juga pada berkurangnya minat elemen sepakbola Kabupaten Bogor untuk memberikan dukungan nyata kepada Persikabo saat main kandang.
Kondisi demikian membuat RY langsung turun gunung melakukan evaluasi kepada jajaran pelatih. Bahkan, RY juga memberikan kewenangan penuh soal pembelian pemain dipercayakan kepada Raja Midas atau Mas’an Djajuli selaku General Manajer Persikabo namun tetap melalui tahapan seleksi dulu. Jelang pelaksanaan putaran kedua Divisi Utama Ligina yang mulai digelar tanggal 25 Pebruari 2011, manajemen dan jajaran pelatih Persikabo sudah harus menentukan skuad terbaiknya sebelum melakukan debut away ke kandang Persih Tembilahan tanggal 25 Pebruari 2011 mendatang.
“Sudah ada beberapa pemain yang pasti bergabung dan bakal menjadi amunisi baru Persikabo untuk putaran kedua. Pablo Frances, Gilang Angga (Persib), Eduard Valutsa (Timnas Moldova) Ridwan Awaludin (Timnas SAD), Sony Kurniawan dan Bachtiar (Persiba Balikpapan) boleh dikatakan sudah pasti bergabung dengan tim ini,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Mas’an berharap, kehadiran amunisi baru ini bisa membawa dampak positif bagi langkah Persikabo untuk putaran kedua nanti.
“Kita dalam waktu dekat ini akan melakukan dua kali away ke Tembilahan dan Rengat. Makanya, dalam minggu ini, semua amunisi anyar Laskar Pajajaran itu sudah dipastikan bisa bergabung pekan ini. ” kilah Raja Midas.
Dalam kesempatan yang sama, Mas’an menginginkan persoalan 2 bulan gaji dan 2 bulan kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi oleh Persikabo harus bisa dibereskan pekan ini juga.
“Persikabo tidak akan bisa mendaftarkan para pemain baru kalau manajemen Persikabo belum memberikan dua bulan gaji sebagai kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi kontraknya. Makanya, persoalan ini yang harus segera dibereskan,” tukas Mas’an
Sementara itu, Pelatih Kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, setiap perubahan dalam sebuah tim sepakbola tentunya diharapkan bisa membawa dampak prestasi yang lebih maju lagi pada putaran berikutnya.
“Mudah mudahan pada putaran dua nanti, Persikabo akan lebih baik dan bisa mencapai target sesuai harapan masyarakat Kabupaten Bogor yakni masuk ke Superliga. Saya juga akan ikut bertanggung jawab pada keberhasilan tim ini. Apalagi, pada putaran kedua ini setidaknya ada 7 amunisi anyar Persikabo yang bisa diharapkan membawa perubahan dan angina segar bagi Persikabo” tegas Maman Suryaman.
Kondisi demikian membuat RY langsung turun gunung melakukan evaluasi kepada jajaran pelatih. Bahkan, RY juga memberikan kewenangan penuh soal pembelian pemain dipercayakan kepada Raja Midas atau Mas’an Djajuli selaku General Manajer Persikabo namun tetap melalui tahapan seleksi dulu. Jelang pelaksanaan putaran kedua Divisi Utama Ligina yang mulai digelar tanggal 25 Pebruari 2011, manajemen dan jajaran pelatih Persikabo sudah harus menentukan skuad terbaiknya sebelum melakukan debut away ke kandang Persih Tembilahan tanggal 25 Pebruari 2011 mendatang.
“Sudah ada beberapa pemain yang pasti bergabung dan bakal menjadi amunisi baru Persikabo untuk putaran kedua. Pablo Frances, Gilang Angga (Persib), Eduard Valutsa (Timnas Moldova) Ridwan Awaludin (Timnas SAD), Sony Kurniawan dan Bachtiar (Persiba Balikpapan) boleh dikatakan sudah pasti bergabung dengan tim ini,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Mas’an berharap, kehadiran amunisi baru ini bisa membawa dampak positif bagi langkah Persikabo untuk putaran kedua nanti.
“Kita dalam waktu dekat ini akan melakukan dua kali away ke Tembilahan dan Rengat. Makanya, dalam minggu ini, semua amunisi anyar Laskar Pajajaran itu sudah dipastikan bisa bergabung pekan ini. ” kilah Raja Midas.
Dalam kesempatan yang sama, Mas’an menginginkan persoalan 2 bulan gaji dan 2 bulan kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi oleh Persikabo harus bisa dibereskan pekan ini juga.
“Persikabo tidak akan bisa mendaftarkan para pemain baru kalau manajemen Persikabo belum memberikan dua bulan gaji sebagai kompensasi kepada para pemain yang tidak diperpanjang lagi kontraknya. Makanya, persoalan ini yang harus segera dibereskan,” tukas Mas’an
Sementara itu, Pelatih Kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, setiap perubahan dalam sebuah tim sepakbola tentunya diharapkan bisa membawa dampak prestasi yang lebih maju lagi pada putaran berikutnya.
“Mudah mudahan pada putaran dua nanti, Persikabo akan lebih baik dan bisa mencapai target sesuai harapan masyarakat Kabupaten Bogor yakni masuk ke Superliga. Saya juga akan ikut bertanggung jawab pada keberhasilan tim ini. Apalagi, pada putaran kedua ini setidaknya ada 7 amunisi anyar Persikabo yang bisa diharapkan membawa perubahan dan angina segar bagi Persikabo” tegas Maman Suryaman.
skuad laskar padjadjaran belum lengkap
Kendati sudah melengkapi skuad Persikabo dengan berbagai amunisi baru, tim pelatih dan manajemen Persikabo mengaku, saat ini mereka masih terus mencari orang yang tepat untuk menjadi penjaga gawang Laskar Pajajaran. Memiliki dua orang kiper dengan target ISL, manajemen menilai akan sangat riskan dalam perjalanan putaran kedua jika hanya memiliki Wawan dan Diky saja.
“Pemain yang sudah deal ada Maulana, Gilang Angga, Pablo Frances, Ridwan, Sonny Kurniawan dan Eduard Valuta. Target kita kan ada penambahan tujuh pemain pada putaran kedua. Masih kurang untuk kiper. Kemarin sudah ada beberapa yang ikut seleksi, namun belum memenuhi criteria dari pelatih, jadi belum bisa dipastikan siapa yang akan menjadi pendamping dari Wawan dan Diky,” ungkap Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Ia menambahkan, untuk pertandingan mendatangi kandang Persih Tembilahan dan Persires Rengat, kebutuhan kiper belum terlalu mendesak. Perekrutan pertahanan akhir itu bisa ditunda menjelang pertandingan kandang sepulang dari Rengat.
“Kalau ke Tembilahan dan Rengat kita bawa dua kiper saja dulu. Tidak usah terburu-buru. Masih ada waktu seminggu lagi untuk mencari kiper. Yang penting saat main di kandang nanti kita sudah ada kiper baru. Untuk kondisi Dwi Kuswanto saat ini masih dalam perawatan. Dia ada di mess Persikabo, kakinya masih di gips,” lanjut Raja Midas itu.
Nominasi yang mencuat saat ini untuk kiper adalah nama Syahbani, yang pernah merumput di PSMS Medan. Namun ia belum hadir di Bogor untuk melakukan seleksi.
“Pemain yang sudah deal ada Maulana, Gilang Angga, Pablo Frances, Ridwan, Sonny Kurniawan dan Eduard Valuta. Target kita kan ada penambahan tujuh pemain pada putaran kedua. Masih kurang untuk kiper. Kemarin sudah ada beberapa yang ikut seleksi, namun belum memenuhi criteria dari pelatih, jadi belum bisa dipastikan siapa yang akan menjadi pendamping dari Wawan dan Diky,” ungkap Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Ia menambahkan, untuk pertandingan mendatangi kandang Persih Tembilahan dan Persires Rengat, kebutuhan kiper belum terlalu mendesak. Perekrutan pertahanan akhir itu bisa ditunda menjelang pertandingan kandang sepulang dari Rengat.
“Kalau ke Tembilahan dan Rengat kita bawa dua kiper saja dulu. Tidak usah terburu-buru. Masih ada waktu seminggu lagi untuk mencari kiper. Yang penting saat main di kandang nanti kita sudah ada kiper baru. Untuk kondisi Dwi Kuswanto saat ini masih dalam perawatan. Dia ada di mess Persikabo, kakinya masih di gips,” lanjut Raja Midas itu.
Nominasi yang mencuat saat ini untuk kiper adalah nama Syahbani, yang pernah merumput di PSMS Medan. Namun ia belum hadir di Bogor untuk melakukan seleksi.
lirik persikabo
Meskipun sudah tak lagi berstatus sebagai pemain Persikabo, mantan defender Persikabo, David Pagbe yang sedang dalam masa istirahat di Semen Padang, menyempatkan diri beberapa kali melongok persiapan tim Laskar Pajajaran menjelang putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia. Kecintaannya terhadap Persikabo dan Bogor terlihat nyata dengan kunjungannya beberapa kali ke Stadion Persikabo Cibinong. Namun ia berkilah saat ditanyakan apakah ingin kembali ke Persikabo. ia mengaku ingin konsentrasi kepada tim yang dibelanya saat ini.
“Untuk saat ini saya masih tetap fokus di Semen Padang. Jangan dikaitkan dengan ingin bergabung dengan Persikabo dalam waktu dekat ini. Karena saya harus professional dan tetap merumput di Padang. Disana timnya bagus dan saya betah dalam tim. Hanya saja saya tidak terlalu suka daerahnya yang panas. Kurang bagus untuk refreshing. Tidak seperti Bogor yang banyak hiburannnya. Saya datang hanya ingin lihat latihan Persikabo, mumpung libur saya main ke Bogor,” beber pemain asal Kamerun itu.
Stopper yang fasih berbahasa Mandarin, Inggris, Prancis dan Indonesia itu mengatakan, jika Persikabo menargetkan ke ISL, tidak menutup kemungkinan ia akan kembali berbaju Persikabo pada musim depan.
“Target Persikabo untuk masuk ISL sangat menarik. Apalagi sekarang pemain yang direkrut kebanyakan dari tim ISL semua. Mudah-mudahan bisa masuk ke tiga besar. Kalau menilai dari klasemen di posisi delapan, hal itu bisa saja terjadi. Tapi butuh waktu juga untuk bisa menggodok tim yang baru. Kalau memang tahun depan masuk ISL, saya akan pertimbangkan lagi untuk kembali ke Bogor. Tapi tidak untuk saat ini,” tegasnya.
“Untuk saat ini saya masih tetap fokus di Semen Padang. Jangan dikaitkan dengan ingin bergabung dengan Persikabo dalam waktu dekat ini. Karena saya harus professional dan tetap merumput di Padang. Disana timnya bagus dan saya betah dalam tim. Hanya saja saya tidak terlalu suka daerahnya yang panas. Kurang bagus untuk refreshing. Tidak seperti Bogor yang banyak hiburannnya. Saya datang hanya ingin lihat latihan Persikabo, mumpung libur saya main ke Bogor,” beber pemain asal Kamerun itu.
Stopper yang fasih berbahasa Mandarin, Inggris, Prancis dan Indonesia itu mengatakan, jika Persikabo menargetkan ke ISL, tidak menutup kemungkinan ia akan kembali berbaju Persikabo pada musim depan.
“Target Persikabo untuk masuk ISL sangat menarik. Apalagi sekarang pemain yang direkrut kebanyakan dari tim ISL semua. Mudah-mudahan bisa masuk ke tiga besar. Kalau menilai dari klasemen di posisi delapan, hal itu bisa saja terjadi. Tapi butuh waktu juga untuk bisa menggodok tim yang baru. Kalau memang tahun depan masuk ISL, saya akan pertimbangkan lagi untuk kembali ke Bogor. Tapi tidak untuk saat ini,” tegasnya.
daftar pemain yang akan bergabung minggu ini
1. Maulana (persires/psms)
2. Ridwan Awaludin(eks timnas SAD uruguay)
3. Gilang Angga (Persib)
...4. Pablo Frances (Persib)
5. Sonny Kurniawan (Persiraja)
6. M. Bahtiar (Persiba)
7. Latevi (timnas togo)
8. Eduard Valuta (eks timnas Moldova)
9. Syahbani (kiper)
info dari pak kemal pasha ketua harian kabomania..
BRAVO PERSIKABO..!!!!
2. Ridwan Awaludin(eks timnas SAD uruguay)
3. Gilang Angga (Persib)
...4. Pablo Frances (Persib)
5. Sonny Kurniawan (Persiraja)
6. M. Bahtiar (Persiba)
7. Latevi (timnas togo)
8. Eduard Valuta (eks timnas Moldova)
9. Syahbani (kiper)
info dari pak kemal pasha ketua harian kabomania..
BRAVO PERSIKABO..!!!!
Senin, 14 Februari 2011
pemain asal moldova "masih air-air"
Penampilan Valusta dinilai tim pelatih masih standar. “Masih rata-rata air,” ungkap asisten pelatih Dudung Abdullah usai latihan, kemarin.
Head-coach Maman Suryaman yang tak hadir karena sakit, akan mulai memberikan penilaian hari ini. Namun dari pengamatan Dudung, mantan stoper timnas yang dikenal ‘bulldozer’, Valusta memiliki kelebihan dalam mengangkat bola. “Baca arah bola dan pergerakan posisinya sepertinya masih belum tepat,” ungkap Dudung.
Dengan penampilan itu, Valusta akan diadu dengan pemain seleksi sebelumnya asal Togo, Latevi. Pemain berkulit hitam ini juga masih memiliki kans jika Valusta tercoret. Manajemen memastikan kedua stopper asing itu diharuskan mengikuti seleksi sebelum direkrut. “Tapi kemungkinan takut fight karena masih seleksi dan belum tentu diambil. Ya, bisa jadi takut cedera,” sambung manajer Mas’an Djadjuli menanggapi permainan awal stoper asing. “Kami sepenuhnya serahkan saja ke pelatih bagaimana bagusnya,” tandas dia.
Mengenai penyerang asal Argentina, Pablo Frances yang dipinjam dari Persib Bandung, Persikabo mesti merogoh kocek Rp300 juta jika mau melihat penampilan striker kedua Maung Bandung itu setelah Cristian ‘El Loco’Gonzales. Frances akan datang bersama winger Gilang Angga. “Kalau kita mau bayar dengan harga itu, Frances besok juga bisa kesini,” kata Mas’an yang bakal membayar Gilang separuh harga Frances.
Persikabo juga memastikan pemain belakang eks Persires Rengat, Maulana yang masih dipertahankan semenjak seleksi beberapa waktu lalu bersama gelandang alumni SAD Indonesia, Ridwan Awaludin. “Kalau untuk Dony F Siregar, kemungkinan tidak jadi incaran karena posisi tengah sudah lengkap,” jelas Mas’an yang memulangkan bek Khairul Anam yang sebelumnya sempat seleksi. Pemain asal Persik Kediri itu dinilai tim pelatih posisinya sudah penuh.
Sementara Persikabo memulai laga di putaran kedua, away (tandan) lawan Persih Tembilahan pada Jumat (25/2) mendatang, bukan 4 Maret seperti disebutkan sebelumnya. BLI merilis jadwal baru yang dimajukan tanpa alasan yang jelas
Head-coach Maman Suryaman yang tak hadir karena sakit, akan mulai memberikan penilaian hari ini. Namun dari pengamatan Dudung, mantan stoper timnas yang dikenal ‘bulldozer’, Valusta memiliki kelebihan dalam mengangkat bola. “Baca arah bola dan pergerakan posisinya sepertinya masih belum tepat,” ungkap Dudung.
Dengan penampilan itu, Valusta akan diadu dengan pemain seleksi sebelumnya asal Togo, Latevi. Pemain berkulit hitam ini juga masih memiliki kans jika Valusta tercoret. Manajemen memastikan kedua stopper asing itu diharuskan mengikuti seleksi sebelum direkrut. “Tapi kemungkinan takut fight karena masih seleksi dan belum tentu diambil. Ya, bisa jadi takut cedera,” sambung manajer Mas’an Djadjuli menanggapi permainan awal stoper asing. “Kami sepenuhnya serahkan saja ke pelatih bagaimana bagusnya,” tandas dia.
Mengenai penyerang asal Argentina, Pablo Frances yang dipinjam dari Persib Bandung, Persikabo mesti merogoh kocek Rp300 juta jika mau melihat penampilan striker kedua Maung Bandung itu setelah Cristian ‘El Loco’Gonzales. Frances akan datang bersama winger Gilang Angga. “Kalau kita mau bayar dengan harga itu, Frances besok juga bisa kesini,” kata Mas’an yang bakal membayar Gilang separuh harga Frances.
Persikabo juga memastikan pemain belakang eks Persires Rengat, Maulana yang masih dipertahankan semenjak seleksi beberapa waktu lalu bersama gelandang alumni SAD Indonesia, Ridwan Awaludin. “Kalau untuk Dony F Siregar, kemungkinan tidak jadi incaran karena posisi tengah sudah lengkap,” jelas Mas’an yang memulangkan bek Khairul Anam yang sebelumnya sempat seleksi. Pemain asal Persik Kediri itu dinilai tim pelatih posisinya sudah penuh.
Sementara Persikabo memulai laga di putaran kedua, away (tandan) lawan Persih Tembilahan pada Jumat (25/2) mendatang, bukan 4 Maret seperti disebutkan sebelumnya. BLI merilis jadwal baru yang dimajukan tanpa alasan yang jelas
Minggu, 13 Februari 2011
Persikabo Kedatangan Stopper Moldova
Defender Kamerun, Nanmi Hughes yang dicoret manajemen pekan lalu bakal tergantikan dengan hadirnya Eduard Valusta, eks stopper timnas Moldova. Eduard rencananya akan mulai hadir pada Senin (14/2) hari ini. Hal itu diungkapkan manajer Persikabo Mas’an Djadjuli yang juga bakal meminjam striker Persib Bandung, Pablo Frances dan winger Gilang Angga.
“Saya sudah kontak ke Pak Umuh (Umuh Muchtar, manajer Persib-red), Gilang dan Pablo. Alhamdulillah kedua pemain itu setuju untuk bergabung dengan Persikabo pada putaran kedua nanti. Plong rasanya, saya bisa memastikan kehadiran Pablo dan Gilang Angga,” kata Mas’an, kemarin.
Perombakan skuad Laskar Pajajaran itu menyusul hasil belum memuaskan di putaran pertama Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Sehingga Kabomania sempat ragu karena Persikabo masih defisit angka. Manajemen Persikabo juga terus melakukan kontak dengan pemain Persiba Balikpapan, Dony F Siregar dan Bachtiar.
Sementara kehadiran striker asal Argentina Pablo Frances ke Persikabo diharapkan bisa membawa dampak positif kepada mental bertanding para pemain Persikabo terutama saat melakoni laga away pertama. Jadwal kompetisi tak seperti disebutkan sebelumnya Persikabo akan menjamu Persipasi Bekasi diawal kompetisi putaran kedua, tapi menjadi laga tandang dulu dengan Persih Tembilahan, 4 Maret mendatang.
“Saya sudah kontak ke Pak Umuh (Umuh Muchtar, manajer Persib-red), Gilang dan Pablo. Alhamdulillah kedua pemain itu setuju untuk bergabung dengan Persikabo pada putaran kedua nanti. Plong rasanya, saya bisa memastikan kehadiran Pablo dan Gilang Angga,” kata Mas’an, kemarin.
Perombakan skuad Laskar Pajajaran itu menyusul hasil belum memuaskan di putaran pertama Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Sehingga Kabomania sempat ragu karena Persikabo masih defisit angka. Manajemen Persikabo juga terus melakukan kontak dengan pemain Persiba Balikpapan, Dony F Siregar dan Bachtiar.
Sementara kehadiran striker asal Argentina Pablo Frances ke Persikabo diharapkan bisa membawa dampak positif kepada mental bertanding para pemain Persikabo terutama saat melakoni laga away pertama. Jadwal kompetisi tak seperti disebutkan sebelumnya Persikabo akan menjamu Persipasi Bekasi diawal kompetisi putaran kedua, tapi menjadi laga tandang dulu dengan Persih Tembilahan, 4 Maret mendatang.
raja midas rekrut stoper timnas moldova
Evaluasi yang dilakukan manajemen dan pengurus Persikabo Kabupaten Bogor mulai menemukan angin segar. Pasalnya, para pemain yang akan bergabung dengan Laskar Pajajaran pada putaran kedua Divisi Utama Ligina tahun ini boleh dikatakan sudah punya jam terbang di ISL seperti Gilang Angga dan Pablo Frances (eks Persib), Khoerul Anam (Persema/ Persik), Bachtiar dan Donny F Siregar (Persiba Balikpapan). Sementara untuk posisi stoper atau palang pintu sejak tadi malam, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sudah mendatangkan Edward Valusta, stoper Timnas Moldova sejak kemarin malam sudah berada disalah satu hotel yang ada di Kota Bogor.
”Mudah mudahan Stoper Timnas Moldova ini sangat cocok dengan karakter Persikabo. Saya ingin Edward Valuta ini benar benar bisa menggantikan peran David Pagbe. Mudah mudahan Edward bisa mengikuti semua tahapan seleksi dan pemeriksaan dengan baik. Kita tetap harus melakukan pemeriksaan. Karena kita tidak mau membeli kucing dalam karung, ujar Mas’an Djajuli kepada Pakar tadi malam.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin MM sudah memandatkan kepada Mas’an Djajuli terkait soal pembelian pemain Persikabo untuk putaran kedua. Kalaupun memang ada kendala, Raja Midas diharapkan bisa koordinasi dengan jajaran pengurus Persikabo lainnya.
”Saya sangat suka dengan cara kerja Pak Mas’an. Jarang sekali kita menemukan sosok seperti Pak Mas’an. ,” ujar RY kepada Pakar tadi malam
”Mudah mudahan Stoper Timnas Moldova ini sangat cocok dengan karakter Persikabo. Saya ingin Edward Valuta ini benar benar bisa menggantikan peran David Pagbe. Mudah mudahan Edward bisa mengikuti semua tahapan seleksi dan pemeriksaan dengan baik. Kita tetap harus melakukan pemeriksaan. Karena kita tidak mau membeli kucing dalam karung, ujar Mas’an Djajuli kepada Pakar tadi malam.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin MM sudah memandatkan kepada Mas’an Djajuli terkait soal pembelian pemain Persikabo untuk putaran kedua. Kalaupun memang ada kendala, Raja Midas diharapkan bisa koordinasi dengan jajaran pengurus Persikabo lainnya.
”Saya sangat suka dengan cara kerja Pak Mas’an. Jarang sekali kita menemukan sosok seperti Pak Mas’an. ,” ujar RY kepada Pakar tadi malam
harus legowo
Dicoretnya sebelas orang pemain dari skuad Laskar Pajajaran, tidak membuat mereka lantas pergi begitu saja. Punggawa yang sudah melepas kostum Persikabo itu mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kesempatan yang sudah diberikan oleh manajemen dan pengurus untuk menambah jam terbang mereka dalam mengolah si kulit bundar. Mereka mengatakan, pencoretan ini adalah bagian dari resiko pekerjaan, pemain yang professional harus siap dengan segala kemungkinan yang diberlakukan oleh pengurus, termasuk pencoretan.
“Isunya kan sudah didengar jauh sejak sebelum pengumuman resmi. Bagi saya pencoretan ini adalah bagian dari resiko pekerjaan. Mudah-mudahan saya bisa cepat mendapatkan tim baru. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada salah yang disengaja ataupun tidak disengaja. Semua itu tidak terlepas dari kelemahan dan kelebihan saya sebagai manusia biasa. Saya mendoakan semoga apa yang ditargetkan Persikabo bisa tercapai dan lebih maju ke depannya,” ujar mantan libero Persikabo, Kahudi Wahyu Widodo.
Pemain yang dicoret antara lain Kahudi, Arik SB, Markus, Amrico, Susanto, Bona Simajuntak dan Noviyanto. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, pencoretan ini memang diperlukan untuk memperingan langkah Persikabo menuju ISL. Materi yang ada sebelumnya, dianggap kurang memenuhi standar untuk bisa membidik kursi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain setaraf ISL yang kini tengah menganggur. Keberadaan mereka menggoda pengurus untuk merombak skuad Persikabo.
“Ini adalah langkah yang dinilai paling tepat saat ini. Tenang saja, kita bertanggung jawab kok kepada pemain yang dicoret. Sesuai dengan klausul yang ada dalam kontrak yang sudah ditandatangani pemain, kita akan membayar kewajiban kepada pemain. Itu kan hak mereka,” urainya.
“Isunya kan sudah didengar jauh sejak sebelum pengumuman resmi. Bagi saya pencoretan ini adalah bagian dari resiko pekerjaan. Mudah-mudahan saya bisa cepat mendapatkan tim baru. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada salah yang disengaja ataupun tidak disengaja. Semua itu tidak terlepas dari kelemahan dan kelebihan saya sebagai manusia biasa. Saya mendoakan semoga apa yang ditargetkan Persikabo bisa tercapai dan lebih maju ke depannya,” ujar mantan libero Persikabo, Kahudi Wahyu Widodo.
Pemain yang dicoret antara lain Kahudi, Arik SB, Markus, Amrico, Susanto, Bona Simajuntak dan Noviyanto. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, pencoretan ini memang diperlukan untuk memperingan langkah Persikabo menuju ISL. Materi yang ada sebelumnya, dianggap kurang memenuhi standar untuk bisa membidik kursi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain setaraf ISL yang kini tengah menganggur. Keberadaan mereka menggoda pengurus untuk merombak skuad Persikabo.
“Ini adalah langkah yang dinilai paling tepat saat ini. Tenang saja, kita bertanggung jawab kok kepada pemain yang dicoret. Sesuai dengan klausul yang ada dalam kontrak yang sudah ditandatangani pemain, kita akan membayar kewajiban kepada pemain. Itu kan hak mereka,” urainya.
Langganan:
Postingan (Atom)