Jumat, 01 April 2011

Apakah Harus Merger?

Kisruh sepakbola nasional yang masih berkepanjangan dan tawaran masuk ke Divisi III oleh PSSI kepada sejumlah klub Liga Primer Indonesia ( LPI) mungkin sesuatu yang tak akan pernah terwujud. Karena para pengurus klub Liga Primer Indonesia masih mengklaim kalau dirinya adalah klub professional dan berhak berada d kasta sepakbola tertinggi. Sementara itu, klub Superliga dan Divisi Utama Ligina juga saat ini benar benarf diambang kehancuran. Mengingat tahun 2012 mendatang susu APBD yang selama ini dinikmati klub Flat Merah akan dihentikan oleh Pemerintah. Kondisi ini jelas akan melumpuhkan atmosfir sepakbola nasional. Tidak menutup kemunginan bakal ada riak riak protes dari masyarakat bola Indonesia yang tidak setuju dengan kebijakan penghapusan dana untuk sepakbola bagi semua daerah.
"Tidak mau lah kalau kita masuk ke Divisi III, akan lebih pas kalau semua klub LPI yang ada didaerah ini dilebur atau merger dengan klub Superliga atau DivisI Utama Ligina yang ada didaerah. Bisa saja Bogor Raya melakukan merger dengan Persikabo. Semuanya akan terlihat pasca kongres mendatang," ujar Chief Operating Officer PT Bogor Raya FC, Abi Wara kepada Pakar belum lama ini di Cibinong.
Abi yang juga masih orang dekat dari Arifin Panigoro selaku pencetus Liga Primer Indonesia mengatakan, sah sah saja atau tidak menutup kemungkinan kalau Bogor Raya FC melakukan merger dengan Persikabo. Lantas soal mekansime manajemen dan nama yang akan dipakai bisa terlihat atau terwujud kalau memenag manajemen tim Bogor Raya FC dengan Persikabo melakukan pembicaraan serius.
"Kita sendiri belum melemparkan wacana ini kepada Persikabo. Namun, kita tetap tidak menutup diri kalau memang situasi memungkinkan dan mendukung terjadi merger, maka rencana atau wacana itu akan terwujud," tegas Abi lagi.
Sementara itu, Chief Operating Officer PT Bogor Raya, Rhendie Arindra mengatakan, peluang untuk melakukan merger atau peleburan kedua tim sangat terbuka lebar. Namun, segala sesuatunya harus dirapatkan masing masing pengurus dulu.
"Soal merger atau melebur itu gampang. Namun, hal hal prinsipil harus tetap diperhatikan oleh kedua belah pihak. Seperti penggunaan nama jika kedua tim melakukan merger. Kalau memang tujuannya untuk memajukan sepakbola nasional dan Bogor, maka Bogor Raya FC siap melakukan pembicaraan serius dengan Persikabo Kabupaten Bogor. Toh baik Persikabo dan Bogor Raya FC tujuanya memang untuk memajukan sepakbola di Bogor dan nasional," tukas Rhendie Arindra dengan tegas.

Edison Tolak Wacana Merger

Desas desus merger yang diapungkan pengurus teras Bogor Raya FC (Liga Primer Indonesia) kepada Persikabo tidak bisa terwujud dengan mudah. Karena semua pengurus Persikabo dan juga masyarakat bola di Kabupaten Bogor merasa tidak mau Persikabo di merger dengan Bogor Raya FC.
"Tidak akan terwujud sampai kapanpun rencana merger Persikabo dengan Bogor Raya FC. Karena Persikabo ini tidakbisa diukur dengan nilai uang miliaran rupiah. Sebab Persikabo sudah menjadi darah daging masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Jangan sampai pokoknya merger itu terwujud. Sebab kalau itu terwujud mungkin masyarakat bola di Kabupaten Bogor akan melakukan aksi demo besar-besaran. Persikabo adalah aset masyarakat Kabupaten Bogor. Bahkan, kata sebagian besar masyarakat atau Kabomania mengatakan Persikabo adalah darah daging aing," ucap Edison Hutahean, salah seorang pengurus teras Persikabo.
Dalam kesempatan yang sama, lelaki bertubuh tambun itu mengatakan, persoalan merger ini pasti akan banyak ditentang oleh Kabomania ataupun para mantan pemain dan pengurus Persikabo. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Persikabo yang sudah mendarah daging bagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor dan juga sudah menjadi aset Pemkab Bogor yang tak ternilai harganya.

RY Ogah Bicara Merger

Hembusan merger yang datang dari manajemen Bogor Raya FC belum lama ini ternyata tidak diketahui sepenuhnya oleh jajaran pengurus teras Laskar Pajajaran. Sebab, apa yang dikatakan Chief Eksekutif Operating ( CEO) PT Bogor Raya FC, Abi Wara itu baru sebatas obrolan warung kopi kepada Pakar beberapa waktu lalu. Akan tetapi wacana tersebut bisa saja terjadi. Mengingat Persikabo dan Bogor Raya FC punya hubungan yang harmonis. Bahkan, H. Rudi Ferdian yang menjabat sebagai Direktur Keuangan Persikabo juga menjabat sebagai salah satu komisaris dari PT Bogor Raya FC tersebut.
Menyikapi wacana merger tersebut, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM mengatakan, ia belum tahu menahu soal wacana itu. Bahkan, ia sendiri belum mau memberikan jawaban secara detail. Mengingat, Persikabo Kabupaten Bogor adalah asset kebanggan Pemkab dan masyarakat Kabupaten Bogor. Hingga untuk menentukan boleh tidaknya merger dengan Bogor Raya FC itu harus dilakukan kajian yang teliti.
“Saya tidak tahu menahu soal wacana merger ini. Kalaupun wacana tersebut sudah menggelinding datangnya bukan dari pengurus Persikabo. Perlu banyak hal yang harus dibahas untuk menyikapi wacana ini. Namun, saya belum menjamin hal ini bakal terwujud. Mengingat, Persikabo adalah asset masyarakat Kabupaten Bogor," ungkap Rachmat Yasin, yang enggan berbicara banyak soal wacana merger Bogor Raya FC dengan Persikabo .
Selanjutnya, kata RY, Persikabo ini milik masyarakat Kabupaten Bogor dan berada dibawah naungan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor. Untuk menentukan langkah masa depan Persikabo ini harus dilakukan tahapan pembahasan yang jauh dan detail. “Soal merger saya tidak mau bicara dulu. Namun, perlu saya tegaskan kalau Persikabo ini adalah milik masyarakat Kabupaten Bogor. Hingga masyarakatlah yang berhak menentukan masa depan Persikabo ini," tegasnya.
Dalam hal yang sama, H. Rudi Ferdian, salah seorang pengurus Persikabo dan Komisaris PT Bogor Raya FC mengatakan, tolong wacana merger ini jangan dibesar besarkan dulu. Sebab belum tentu pengurus Persikabo atau masyarakat bola di Kabupaten Bogor tidak mau atau tidak menerima usulan merger ini." Persikabo adalah milik masyarakat Kabupaten Bogor. Saya pikir bukan perkara gampang untuk melakukan rencana merger ini," tandas Rudi Ferdian yang juga orang tua dari Rhendie Arindra, Chief Operating Officer PT Bogor Raya FC.

Emeka Biasa Saja

Striker asing Persikabo, Okoye Emeka Obidiah tampaknya harus segera menunjukkan ketajaman instingnya sebagai penyerang ke hadapan public Persikabo. Banyaknya waktu merumput yang diberikan oleh Kepala Pelatih, Maman Suryaman, tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh pria asal Kamerun itu. Hingga saat ini belum ada kontribusi gol yang didedikasikan untuk Kabomania masih nihil. Tidak salah jika Kabomania berteriak kesal melihat aksinya di lapangan.
Ketua Umum Kabomania yang juga orang nomor satu di Kabupaten Bogor, Rachmat Yasin mengatakan, Emeka harus meningkatkan kemampuannya untuk bisa mengambil hati public bola Kabupaten Bogor. Setidaknya ia harus bisa mengobati luka hati Kabomania yang kecewa saat Boumsong dinilai sebagai pembelian gagal.
“Emeka belum menujukkan prestasinya. Ia harus meningkatkan kualitasnya dan member bukti nyata keahliannya. Saya harap Emeka bisa segera menelurkan prestasi untuk Persikabo. Pokoknya semua harus konsentrasi untuk sisa laga Persikabo. Tidak hanya Emeka, poin penuh harus terus kita raih. Tapi pemain harus bisa bermain dengan tenang. Tuntutan untuk menyapu habis laga memang berat, tapi konsentrasi pada pertandingan, jauh lebih penting,” tandasnya.
Senada dengan RY, asisten pelatih Persikabo, Dudung Abdullah memaparkan kemampuan Emeka masih jauh di bawah harapan. Perlu peningkatan teknik dan mental yang kuat agar Emeka segera beradaptasi. Apalagi namanya adalah kandidat yang menggeser Pablo Frances, striker asing rebutan yang kini memperkuat Persikab, Kabupaten Bandung.
“Emeka biasa saja, belum ada yang istimewa. Kita semua ingin dia lebih dari itu. Semoga di sisa pertandingan ia bisa memberikan penampilan terbaik, all out dan maksimal. Emeka harus bisa bangkit,” tegas Dudung.

Banyak Jalan ke ISL

Kemenangan Persikabo yang terus-menerus dipanen pada saat laga kandang, mulai dikritik oleh Kabomania. Kelompok supporter fanatic Persikabo itu menginginkan Persikabo juga menunjukkan tajinya di luar kandang. Apalagi menurut perhitungan sisa pertandingan, jika laga away tidak bisa dimenangkan, maka mimpi ISL akan semakin jauh dari genggaman Persikabo.
“Jangan hanya menang di kandang saja. Persikabo juga harus bisa menang saat tandang. Agak sedikit mencemaskan kalau pergerakan Persikabo seperti sekarang, jauh dari kuota masuk ke ISL. Kabomania berharap Laskar Pajajaran bisa memenangi semua pertandingan yang tersisa, tidak peduli kandang atau tandang. Tidak ada cerita kalah lagi, kami ingin kemenangan ini dilanjutkan hingga putaran kedua berakhir,” beber Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas.
Sementara itu, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia sepakbola. Persikabo hanya perlu bermain maksimal dengan kolektivitas yang tinggi. Maka laga tandang pun bisa disikat habis.
“Selama putaran ini masih bergulir, saya akan terus optimis. Kita pasti bisa ke ISL, akan ada penambahan kuota tahun ini. Kita harus tetap bersemangat,” cetusnya optimis.

Selasa, 29 Maret 2011

Emeka Masih Mandul

Bomber Persikabo asal Nigeria, Okoye Emeka Obidiah yang dikontrak Rp150 juta per setengah musim, hingga kini masih mandul. Buktinya, tujuh pertandingan sejak putaran kedua digulirkan, bomber berbadan gempal ini belum sekalipun menceploskan gol bagi timnya.
Akan tetapi, peningkatan Emeka terlihat ketika bentrok dengan PSLS Lhokseumawe, Senin (28/ 3). Mantan penggawa Sriwijaya FC itu turut andil dalam proses terciptanya gol pertama yang dilesakkan Zaenal Arief.
Kendati demikian Headcoach Maman Suryaman tetap menjalankan training camp (TC) khusus bagi Emeka, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Menurut Maman, TC khusus tersebut akan terus diberikan, mengingat penampilan Emeka masih belum memuaskan. Namun, sejak program itu dijalankan, ia sudah menunjukkan peningkatan grafis di tiap laga.
“Emeka sudah ada perubahan walau tak terlalu signifikan. Buktinya, ia memberi assist bagi gol Zaenal Arief,” ujarnya kepada Radar Bogor. Maman mengatakan, saat ini screening ball, sprint dan kontrol bola Emeka sudah lebih baik ketimbang saat pertama kali diturunkan melawan Persih Tembilahan, beberapa waktu lalu. Tapi, perubahannya baru sekitar 20 persen.
“Perubahan sudah ada, tapi masih perlu digembleng lagi,” ucap pria asal Bekasi itu.
Meski begitu, ia yakin Emeka akan memperlihatkan peningkatanperforma dalam dua laga ke depan. Karena itu, striker tersebut kemungkinan akan terus diturunkan di tiap partai yang dilakoni Zaenal Arief dkk.
“Saya harap dengan TC dan menurunkan Emeka di tiap pertandingan, mampu membuatnya menjadi striker berbahaya,” pungkasnya.

pesta kemenangan kabomania

Ribuan Kabomania berpesta. Kemenangan 2-0 atas PSLS Aceh membuat fans fanatik skuad berjuluk Laskar Pajajaran ini menghijaukan jalan Raya Pemda menuju Bogor.
"Gua puas Persikabo menang. Gak sia-sia datang dari Cimahpar," ujar Anto, Kabomania asal Cimahpar, Bogor. Senin (28/3) Sore, Anto bersama puluhan rekannya seperti biasa menghijaukan Stadion Persikabo, Cibinong. Usai kemenangan timnya, para pendukung Persikabo ini pun menggelar konvoi dalam perjalanan pulang mereka.
Ruas jalan raya Pemda sepanjang 10 kilometer lebih, dari Cibinong hingga pertigaan Talang Kota Bogor dikuasai Kabomania. Puluhan angkot yang dicarter Kabomania bergerak perlahan dan menguasai jalan.
Para Kabomania bernyanyi dan meneriakkan yel-yel Hidup Persikabo..! Hidup Persikabo. Aksi mereka menjadi tontonan warga. Mulai dari Muara Beres hingga Pasir Jambu, Sukaraja, warga berjejal di kiri dan kanan jalan. Konvoi Kabomania menjadi hiburan tersendiri bagi warga.
"Lumayan, buat hiburan. Tapi, apa mereka gak takut jatuh. Soalnya, banyak Kabomania yang naik dan berdiri di atas angkot. Seharusnya mereka bisa lebih berhat-hati. Senang boleh, tapi tetap safety dong," ujar Andre, salah seorang warga Pasir Jambu.

Lolos Ujian Pertama

Persikabo harus menyapu bersih enam pertandingan jika ingin lolos Indonesian Super League (ISL). Dan kemarin, ujian pertama itu berhasil dilalui tim berjuluk Laskar Padjajaran ini.
Ya, di hadapan 10 ribu Kabomania, Persikabo mampu menekuk PSLS Lhouksemawe dengan skor meyakinkan 2-0. Walaupun menang, permainan anak asuh Maman Suryaman itu tak mampu menunjukkan dominasinya sebagai tim elite di wilayah barat.
Sejak kick off dimulai, skuad hijau kuning menerima gempuran bertubi-tubi dari pasukan PSLS. Beruntung, kiper Sukirmanto tampil gemilang dan berhasil mementahkan empat peluang emas yang lahir dari kaki Carlos Raul dkk.
Tak mau kehilangan muka di hadapan publik sendiri, Maman mencoba mengubah skema dari 4-4-2 menjadi 4-3-3, serta rotasi pemain saat menit 38. Dengan memasukkan Jibby Wuwungan dan menarik gelandang jangkar, Dede Ariandi.
Strategi itu berbuah hasil, gol keunggulan Laskar Pajajaran tercipta melalui kaki kiri Zaenal Arief di menit 42, usai memaksimalkan umpan Emeka Obidiah. Skor 1-0 bertahan hingga paruh laga.
Keluar dari ruang ganti, Headcoach Maman Suryaman menginstruksikan para penggawanya agar bermain lebih agresif. Namun sekali lagi, buruknya koordinasi antarpemain, baik di lini depan maupun belakang, membuat tim Petro Dollar - sebutan PSLS- leluasa mengobrak- abrik jantung pertahanan Laskar Pajajaran yang dikomandoi Bahtiar. Namun, karena buruknya penyelesaian akhir, Arif Gunawan dan Carlos Raulmembuat gawang Sukirmanto tetap perawan.
Di menit ke 68, Persikabo kembali memperbesar keunggulan melalui hadiah penalti, setelah Nurcholis Madjid hands ball di kotak terlarang. Zaenal Arief yang bertindak sebagai eksekutor, sukses mengelabui M Ali, sehingga memaksa sang kiper memungut bola untuk kedua kalinya. Hingga laga bubar, skor 2-0 tetap bertahan bagi kemenangan Persikabo.
Menanggapi kemenangan tersebut, Maman mengatakan, meski pasukan Cibinong berhasil membungkam PSLS, performA Laskar Padjajaran jauh dari harapan. Pemain lebih terlihat kaku dalam melakukan koordinasi. Bahkan, sentuhan satu dua yang biasa diperagakan Jibby Wuwungan cs nyaris tak terlihat.
“Saya akui penampilan anakanak tidak seperti biasanya, sebab pertandingan ini seperti tidak ada gereget,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor kemarin.
Maman menegaskan, ia masih punya waktu dua hari untuk mengevaluasi sebelum menjamu PSSB Bireun pada Kamis (31/3) mendatang. “Waktu dua hari ini benar-benar akan saya manfaatkan untuk mengevaluasi kerjasama antarpemain,” tukasnya.
Sementara itu, Pelatih Kepala PSLS, Imran Juned menuturkan, seharusnya PSLS berhasil memenangkan pertandingan. Andai saja, kiper Sukirmanto tidak berada dalam performa terbaik.
“Ya seharusnya kami menang 4-0. Kami punya empat peluang emas namun semua mentah. Kalaupun tidak, tendangannya melenceng,” tegasnya.
Imran menambahkan, Laskar Padjajaran mengalami penurunan performa ketimbang saat putaran pertama. Pasalnya, ketika itu (putaran pertama, red) Zaenal Arief dkk lebih garang dalam menyerang serta skuadnya tak mudah menembus jantung pertahanan mereka. “Waktu putaran pertama dulu kami tak mampu berbuat banyak di Stadion Tunas Bangsa. Walau saat itu seri 1-1. Tapi ketika bertandang ke Persikabo, kami bermain layaknya tuan rumah saja,” jelasnya.
Meski berhasil menekuk PSLS dua gol tanpa balas, Persikabo masih tidak beranjak dari posisi tujuh klasemen sementara dengan mengantongi 25 poin.

Kabomania (Masih) Semangat

Laga Persikabo Kabupaten Bogor cukup memberikan hiburan memuaskan bagi Kabomania setelah mengalahkan PSLS Lhokseumawe 2-0 pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Persikabo, Senin (28/3). Dua gol kemenangan Laskar Pajajaran diborong Zaenal ‘Abo’ Arief menit ke-42 dan 67 dari titik penalti. Gol itu menjadi gol ke-7 yang dicetak mantan penyerang Persib Bandung itu.

Kemenangan ini juga seolah jadi kado ketidaklolosan Persikabo ke Liga Super Indonesia musim depan. Persikabo hanya menyisakan laga hiburan pada putaran ke-dua dengan 4 laga kandang dan satu tandang lagi. Peluang lolos ke babak 8 besar berat setelah banyak tersandung di laga tandang.
Pada pertandingan kemarin, babak pertama Persikabo mencetak 4 peluang gol, berbanding 5 dari PSLS. Diawali menit ke-5 dari rebound bola set-piece yang gagal diteruskan Harri Salisburi dan Bachtiar. Lalu tendangan bebas Cucu Hidayat menit 9 yang masih diatas mistar dan tusukan Abo menit 11. Setelah itu, PSLS menguasai permainan dengan peluang heading Carlos Raul menit 12 saat menerima crossing dari sektor kiri.
PSLS kembali mengancam dari Arif Gunawan menit 19, disusul Carlos lagi menit 23 dan set-piece Nurkholis Majid menit 29 yang masih bisa diblok kiper Persikabo, Sukirmanto. Memasuki menit ke-30, Persikabo keteteran dengan serangan PSLS dan Zulkarnaen sempat mengancam tiga menit kemudian. Tim asuhan Maman Suryaman seakan kehilangan ritme permainan. Kabomania pun terus bernyanyi membakar semangat tempur pemain.
Beruntung Abo mampu memecah kebuntuan menit 42. Assist Emeka Obidiah dari Jibby Wuwungan diselesaikan dengan tendangan terukur hingga Kabomania bersorak. Jibby masuk menit ke-38 menggantikan Dede Ariandi. Unggul 1-0 bertahan hingga jeda. Memasuki babak kedua, PSLS membuka peluang dari Afrizal Abbas dari tendangan jarak jauh, disusul peluang Arif Gunawan menit 49.
Persikabo lalu merotasi pemain menit 58. Salim Alaydrus yang tampak tak fit ditarik keluar digantikan pemain muda asal Cibinong, Ridwan Awaludin. Dua menit kemudian pergerakan Abo kembali mengancam dengan tendangan menyusur. Dibalas PSLS dari tendangan Carlos menit 57. Kiper Sukirmanto melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola.
Seisi stadion bernafas lega dan bergembira saat Abo kembali menggandakan gol menit 67 dari tendangan penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah Nurkholis handsball saat berduel dengan Jarot. Kapten Persikabo itu menjalankan tugasnya dengan baik hingga unggul 2-0. PSLS sempat mengejar ketinggalan dan memiliki peluang menit 78 dari Aang Baktia Wang. Persikabo juga membalas menit 80 dari akselerasi Jibby, namun dia melakukan tendangan langsung ke gawang yang melambung meski Abo mendapat ruang kosong.
Hanya saja ancaman serius PSLS terjadi menit 82. Tendangan Ari Rianto Iqbal melebar tipis ke kiri gawang padahal sudah tak mendapat pengawalan pemain belakang Persikabo dan memiliki ruang tembak sempurna. “Pemain kami kelelahan karena menginap di Jakarta,” ujar pelatih PSLS, Imran Juned. “Kami puas. Namun tak turunnya Eduard Valuta dan Cyril Tchana cukup mempengaruhi permainan,” jelas manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli yang mengaku bangga dengan penonton dan Kabomania. Tak ada lemparan botol atau keributan, meski awalnya PSLS sempat khawatir Kabomania melampiaskan kemarahan karena dikecewakan Persiraja Aceh. “Kabomania masih marah dengan pendukung Persiraja, tapi dengan yang lain tidak,” ungkap Mas’an yang juga pembina Kabomania.

Persikabo versus PSLS Sisakan Laga Hiburan

Skuad Persikabo Kabupaten Bogor menyisakan laga hiburan pada putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia. Termasuk saat menjamu PSLS Lhokseumawe di Stadion Persikabo, Senin (28/3) sore ini. Laskar Pajajaran menyisakan lima laga kandang dan satu tandang. Peluang Zaenal Arief dkk lolos ke babak 8 besar cukup berat setelah banyak tersandung.
Pengurus Persikabo, Rudi Ferdian mengakui Persikabo berat bisa tertolong masuk ke Liga Super Indonesia meskipun dapat menyapu bersih semua laga sisa. Asumsi dapat mengambil 40 angka, bakal terlewati oleh tim yang berada dibawah dua besar yaitu Persiraja Aceh dan PSAP Sigli seperti Persipasi Bekasi dan Persih Tembilahan. Seperti diketahui, tim yang lolos ke babak berikutnya adalah juara klasemen dan runner-up, serta tim terbaik di tiga besar.
“Agak berat memang karena Persikabo tertinggal jauh,” ungkap Rudi Ferdian.
Dengan demikian, konsentrasi Persikabo adalah memenangkan semua laga kandang agar prestasinya tak melorot seperti musim lalu yang menghuni tiga besar. Upaya tim saat itu diarsiteki Iwan Setiawan berpeluang lolos, namun terjegal karena pemotongan tiga angka dari BLI setelah kasus Ndjee Noah Bakena.
Musim ini Persikabo yang mengalami pergantian pelatih dari Meiyadi Rakasiwi ke Maman Suryaman, juga masih berat. Parahnya lagi Persikabo tak satu pun memenangkan laga tandang. Dua laga terakhirnya dengan Persiraja (13/3) dan PSAP (17/3), masing-masing mengalami kekalahan 0-2. Bahkan Persikabo mendapat perlakukan buruk dari penonton Persiraja yang memukul pelatih dan pemain, serta melempari pemain layaknya maling.
Mau tidak mau, agar tak mengecewakan Kabomania, lawan PSLS mesti menang dimana pada putaran pertama mendapat hasil draw 1-1 dan gol Persikabo kala itu dicetak Jibby Wuwungan.

Senin, 28 Maret 2011

PERSIKABO naik satu peringkat

Kemenangan yang di raih oleh PERSIKABO ternyata menaikan posisi PERSIKABO ke peringkat 7 klasemen sementara dengan poin 25...
2 gol yang di cetak oleh Z.Arief di pertandingan tadi sore menambah koleksi gol Z.Arief menjadi 7 gol selama musim 2010/2011 liga Ti-Phone..
Kabomania yang sangat bergembira atas kemenangan tim kesayangannya amat merasa tidak rugi datang langsung menyaksikan jalannya pertandingan,pasalnya kemenangan 2-0 atas PSLS tadi sore sidikit mengubati kekecewaan suporter fanatik persikabo bogor ini. karena saat tur aceh tidak satu poin pun meraka raih. "saya seneng banget tim kesayangan saya menang lagi,ya lumayan lah kekecewaan saya sedikit terobati" ujar ajis yang menyaksikan langsung jalannya pertadingan tadi sore..

Persikabo masih menyisakan 5 pertandingan lagi,4 pertandingan kandang dan satu pertandingan tandang,,,yaitu:

Kamis, 31/03 : PERSIKABO vs PSSB
*Live ANTV Jam 15.00 wib.
Jumat, 08/04 : PERSIKABO vs Persitara
Senin, 18/04 : Bengkulu vs PERSIKABO
Senin, 25/04 : PERSIKABO vs ProTITAN
Sabtu, 30/04 : PERSIKABO vs PSMS