Selasa, 01 Maret 2011

BLI bujuk PERSIKABO cabut surat protes

Tidak terima diprotes oleh Persikabo atas hasil pertandingan pertama putaran kedua pada saat melawan Tembilahan, Jumat (25/2) pekan lalu, Badan Liga Indonesia (BLI) melakukan intervensi dan berusaha untuk membujuk manajemen Persikabo untuk mencabut tuntutan tersebut. Persikabo menuntut Persih atas penurunan Kahudi Wahyu Widodo pada pertandingan yang membuahkan poin penuh bagi tim berjulukan Harimau Rawa itu.
Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli baru ditemui oleh manajemen Persih setelah pertandingan untuk menandatangani surat transfer Kahudi dan Susanto. Padahal idealnya, surat itu sudah ada sebelum pertandingan dilaksanakan. Berarti saat itu Kahudi belum sah menjadi pemain Persih dan hasilnya juga tidak sah.
"BLI melalui salah satu stafnya berusaha membujuk saya untuk mencabut tuntutan tersebut. Padahal saya berusaha meminta keadilan dari peraturan yang dibuat oleh BLI juga. Kita sampau pontang-panting mendapatkan surat transfer dari semua manajer pemain baru sebelum pertandingan dimulai, untuk mengesahkan semua pemain. Tapi mereka seenaknya menurunkan pemain yang tidak sah. Itu kan kecurangan," beber Raja Midas tersebut.
Tidak hanya berusaha untuk membujuk, intervensi tersebut sudah mulai mengarah pada usaha pengancaman. Pasalnya, jika tuntutan tersebut dicabut, BLI akan langsung menurunkan surat izin bermain Eduard Valuta, bek asing Persikabo. Namun, karena Persikabo enggan menarik tuntutan, izin Eduard masih menggantung hingga saat ini di BLI dan PSSI.
"Sampai ke ujung langit pun akan saya tuntut, kalau mereka berusaha menahan Eduard, itu akan jadi tuntutan baru bagi saya. Masa pemain yang lengkap surat-suratnya tidak bisa bermain? Tapi pemain yang tidak lengkap malah bisa turun? Ini kan bukti kebobrokan BLI dan PSSI. Biarkan saja masyarakat tahu semua kebenarannya. Saya akan terus menuntut hingga kasus ini diproses," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar