Kamis, 10 Maret 2011

Kabomania Siap Antisipasi Resiko

Menjawab kecemasan masyarakat mengenai keselamatan Kabomania yang rela menempuh apa saja untuk mencapai Stadion di setiap pertandingan kandang Persikabo, pengurus Kabomania mengatakan, pusat sudah membentuk korwil di beberapa kecamatan sebagai pusat berkumpulnya Kabomania yang akan menuju lapangan. Namun kerap kali penonton yang "membajak" kendaraan di tengah jalan raya, adalah supporter yang membentuk kelompok sendiri. Seperti pelajar yang ingin melihat jalannya laga. Adanya supporter yang masih belum memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) juga menjadi pemicu banyaknya penonton yang tumpah di jalan pada hari pertandingan.
"Panitia Pelaksana pada putaran pertama juga sudah mengupayakan untuk memberi kendaraan operasional yang menjamin keselamatan mereka setelah menonton pertandingan, berupa truk yang membawa penonton. Namun, panpel akhirnya menghentikan pemberian truk, karena pengemudi mengeluh. Ada ban yang pecah karena overload dan lain sebagainya. Memang sulit untuk mengkoordinir mereka semua, karena jumlahnya ribuan dan terdiri dari pemuda yang masih labil jiwanya," jabar Ketua Panpel Pertandingan Persikabo, Edison Hutahean.
Sementara itu, Ketua Kabomania, Dicky Dompas mengatakan, Kelompok Suporter Fanatik Persikabo itu memiliki dana dan kas tersendiri untuk menanggulangi kejadian buruk yang mungkin terjadi pada setiap pertandingan. Beberapa petugas keamanan juga didaulat untuk mendampingi iring-iringan supporter. Bahkan untuk mengantisipasi bentrok, pengurus membentuk tim tersendiri yang akan menyusuri jalur pulang Kabomania untuk memastikan tidak ada supporter yang tercecer.
"Kami punya kas untuk mengantisipasi korban yang jatuh pada saat menonton ataupun kalau ada tawuran. Tapi sebisa mungkin kami meminimalisir resiko dengan membentuk tim satuan petugas yang mengawal mereka saat pulang. Dalam setiap pertemuan Kabomania dengan masing-masing korwil, kami selalu menghimbau untuk mengutamakan keselamatan. Kami juga minta maaf kalau kelakuan supporter membuat masyarakat cemas,"urai Dicky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar