AKHIR putaran pertama lalu, manajemen Persikabo telah mencoret JP Boumsong dari skuad Laskar Pajajaran. Karena JP Boumsong dinilai kurang mumpuni untuk dijadikan target man lini depan Persikabo. Selain itu, mantan bomber Persikad Depok dan Persipasi Bekasi ini juga masih belum sembuh benar dari cedera lututnya.
Pasca pencoretan JP Boumsoung, manajemen dan jajaran pelatih Persikabo melakukan seleksi kepada pemain asing untuk menggantikan posisi JP Boumsong. Bahkan, Alfred Figuera mantan bomber Persitara dan PSM Makasar difloating sebagai striker asing untuk putaran kedua. Namun saat seleksi, Alfred Figuera dinyatakan tidak layak masuk dalam skuad Persikabo.
Apalagi, saat itu, manajemen dan Ketua Umum Persikabo sudah melakukan kontak dengan manajemen Persib Bandung soal peminjaman Pablo Alejandro Frances. Awalnya sudah oke , Pablo bakal datang ke Persikabo. Entah kenapa pada injury time, manajemen Persib dan Persikabo malah tidak ada kesepakatan soal Pablo. Apalagi isu yang beredar dari manajemen tim, kalau Pablo Frances meminta uang kompensasi dari Persikabo yang akan diberikan kepada Persib. Namun, manajemen Persib Bandung rupanya tidak sepakat dalam masalah ini.
Akhirnya Pablo Frances milih bergabung dengan Persikab Kabupaten Bandung yang telah kehilangan Rodrigo Santoni. Bahkan, Pablo Frances saat ini sudah mampu menjadi penyumbang gol bagi tim Dalem Kaum itu.
Setelah gagal mendapatkan Pablo Frances, manajemen Persikabo kembali mengalihkan perhatian kepada bomber lainnya yang sempat ikut seleksi yakni Oyoke Emeka Obidiah dari Nigeria dan Zoran Radjovic dari Serbia. Namun, karena manajemen sudah tidak sabar untuk mengikat bomber asing, maka manajemen akhirnya memutuskan untuk mengontrak Emeka Obidiah yang memang tidak punya nama dalam kancah sepakbola nasional.
Sampai pertandingan lawan Persita Tangerang, jum'at pekan lalu, Emeka sama sekali belum pernah mencetak gol bagi Persikabo. Bahkan, saya melihat kualitas Emeka sama sekali masih kalah dari para bomber lokal seperti Zaenal Arif, Jibby Wuwungan ataupun Ilham Hasan.
Pergerakan kaki ataupun insting gol Emeka sama sekali tidak kelihatan. Bahkan, speed ataupun kecepatannya kalah jauh dari Ilham Hasan. Saya merasa heran, kenapa manajemen ataupun pengurus Persikabo kembali membeli pemain yang tidak jelas kualitasnya, ini ada apa???? Apakah karena Emeka lebih murah ketimbang Pablo Frances ataupun Zoran Radjovic?
Buat apa membeli pemain asing hanya untuk duduk dibangku cadangan. Buat apa membeli striker yang tidak bisa mencetak gol? Saya merasa heran, hal apa yang membuat manajemen begitu kepincut kepada Emeka? " Emeka oh Emeka, mampukah kamu menciptakan gol demi gol bagi Persikabo. Kalau memang sampai akhir putaran kedua Emeka tidak mampu mencetak gol juga bagi Persikabo?
Lebih baik kedepannya, manajemen ataupun pelatih Persikabo harus memberikan kesempatan kepada si Ujang Maskot atau Tukang Tahu di Stadion untuk ikut seleksi jadi striker Persikabo, siapa tahu Si Ujang atau Tukang Tahu punya bakat terpendam yang belum diketahui publik bola di Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar