TARGET menuju Superliga yang sudah digadang gadang sejak awal musim kompetisi Divisi Utama Ligina oleh Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM memang sudah mulai terasa pada akhir putaran pertama atau mau masuk keputaran kedua. Namun, target Superliga bisa saja menjadi “Gincu” murahan yang dipasang semua pengurus Persikabo. Pasalnya, hingga saat ini hanya seorang Raja Midas alias Mas’an Djajuli yang kelihatan kerja sendiri dalam proses rekrutmen atau belanja pemain baru .
Padahal, dalam kepengurusan skuad Laskar Pajajaran ini banyak sekali inohong atau birokrat Pemkab Bogor yang kemampuan ekonominnya sudah diatas rata rata masyarakat biasa. Tapi, kenapa mereka tidak mau berkorban secara pemikiran, tenaga apalagi materi untuk penanggulangan bayar gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada para pemain yang didepak dari Persikabo ataupun buat bayar kompensasi kepada para pemain baru yang dipinjam atau ditransfer dari klub lain seperti Pablo Frances, Gilang Angga (Persib Bandung), Bachtiar (Persiba), Syahbani (PSMS) yang sampai saat ini belum bergabung dengan Zainal Arif dkk.
Sementara itu, Eduard Valutsa, Ridwan Awaludin, Maulana, Sony Kurniawan kendati sudah bergabung dan berlatih bersama Maman Suryaman, namun para pemain tersebut belum tentu bisa diterjunkan pada putaran kedua atau tepatnya pada saat Persikabo bertolak ke Tembilahan dan Rengat. Sebab untuk mendaftarkan para pemain baru tersebut, minimal Persikabo harus melunasi gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada 11 pemain yang dicoret belum lama ini. Ini benar benar dilematis bagi Persikabo. Hingga sangat wajar jika Mas’an Djajuli saat ini benar benar pusing tujuh keliling.
Kebingungan yang dialami Mas’an Djajuli ini benar benar tidak wajar sama sekali, karena belum lama ini, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM sudah memberikan kepercayaan penuh terkait rekrutmen dan pencoretan pemain itu kepada Mas’an Djajuli.
Lalu kenapa para pengurus Persikabo lainnya tidak mau memberikan bantuan pinjaman finansial kepada manajemen Persikabo hingga Raja Midas bisa melunasi gaji dan kompensasi gaji dua bulan kepada para pemain yang dicoret ataupun uang panjer kepada para pemain baru. Para pengurus lainnya terkesan mencla mencle saja ketika ditanya soal uang untuk dana talangan belanja pemain.
Selain itu, RY juga terkesan tidak menugaskan secara tegas kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya untuk membantu Raja Midas yang tengah pusing tujuh keliling. Padahal, kalau mau urunan ( Patungan), mencari uang 2 atau 3 miliar bagi Persikabo mungkin bukan perkara mudah kalau semua pengurus atau inohong yang ada di Persikabo punya kepedulian nyata kepada Persikabo. Apalagi, jika mereka sadar kalau Persikabo itu aset masyarakat dan Pemkab Bogor. Adakah kepedulian dari pengurus Persikabo lainnya untuk membantu manajemen Laskar Pajajaran yang tengah kebingungan untuk membayar gaji, kompensasi gaji 2 bulan dan uang panjer buat para pemain baru?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar