Rabu, 16 Februari 2011

tidak serius

Rencana Persikabo mendatangkan Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung bisa saja gagal ditengah jalan. Padahal, manajemen kedua klub sudah oke soal rencana peminjaman kedua pemain tersebut. Namun, karena keuangan Raja Midas atau Mas’an Djajuli sedang menipis, maka peluang Persikabo untuk mendapatkan tenaga Pablo Frances dan Gilang Angga terancam gagal.
“ Sampai saat ini Persikabo belum ada dana untuk kompensasi kepada manajemen Persib Bandung terkait Pablo dan Gilang Angga. Padahal, saya dan Pak Umuh sudah ada kesepakatan dan kedua pemain juga sudah siap bergabung dan bertolak ke Bogor dari Bandung menuju Cibinong. Saya jadi bingung dan pusing tujuh keliling. Apalagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor sudah senang banget dengan rencana kehadiran Pablo dan Gilang Angga ke Persikabo,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli alias Raja Midas kepada Pakar tadi malam.
Mas’an menambahkan, padahal ia sudah meminta bantuan kepada Adang Suptandar, Rustandi, Ridwan, Rudi Bule dan Didi Kurnia soal masalah ini. Namun sampai tadi malam, saya belum mencarikan jalan keluarnya untuk dana kompensasi kepada Persib Bandung.
“Saya takut Persib Bandung berubah pikiran dan kedua pemain itu malah dipinjamkan ke klub lain. Saya tidak mau malu kepada masyarakat bola Kabupaten Bogor. Padahal belum lama ini Pak Rachmat Yasin sudah memerintahkan kepada saya untuk mengurusi soal perpindahan Pablo dan Gilang Angga. Kalau uang tanah saya sudah cair mungkin saya bisa melakukan penanggulangan dulu buat bayar Pablo dan Gilang Angga,” tegas Mas’an Djajuli.
Dalam kesempatan yang sama, Head Coach Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, ia tidak mau ikut campur soal hal hal yang berkaitan dengan manajemen tim. Karena menurutnya, tugasnya adalah melatih dan melatih para pemain. Namun demikian, kata Maman, ia juga ingin merasa enjoy dalam melatih dan untuk menerapkan pola yang akan diturunkan pada saat away ke Tembilahan dan Rengat. Untuk itulah, Maman juga berharap banyak persoalan rekrutmen pemain baru ataupun pencoretan pemain lama bisa diselesaikan pekan ini. Hingga pada saat putaran kedua mulai, semua pemain baru sudah terdaftar sebagai pemain Persikabo.
Dilain pihak, Imel Tedi, suporter Persikabo yang berasal dari Kecamatan Ciomas mengatakan, seharusnya Ketua Umum Persikabo memberikan tugas khusus kepada jajaran pengurus Persikabo lainnya terkait kesulitan dana yang tengah dialami Persikabo saat ini.
“Persikabo tengah memasuki fase genting. Pemecatan pemain dan pembelian pemain baru tidak bisa dibayar dengan kata kata atau janji lisan saja. Namun harus dibayar dengan uang cash. Ketua Umum Persikabo, harusnya ikut memberikan jalan keluar kepada manajemen tim Laskar Pajajaran soal masalah ini. Apalagi, dalam jajaran kepengurusan Persikabo saat ini banyak sekali birokrat Pemkab Bogor yang ekonominya diatas rata rata. Masa para pengurus yang kategori birokrat ini tidak bisa mencarikan jalan keluar bagi kesulitan finansial Persikabo,” tegas alumni IPB ini .
Selanjutnya, kata Imel, kalau memang RY serius ingin membawa Persikabo ke Superliga, kenapa tidak dari awal para pemain yang masuk ke Laskar Pajajaran ini para pemain jebolan ISL dengan pelatih jebolan ISL juga. “ Saya meragukan target Superliga yang dicanangkan RY selaku Ketua Umum Persikabo. Saya kadang kala bertanya, apakah RY serius atau tidak dengan target Superliga. Saya harap RY jangan cuma meninabobokan masyarakat bola Kabupaten Bogor saja,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar