Manajemen Persikabo akhirnya membatalkan peminjaman Pablo Frances dan Gilang Angga dari Persib Bandung gara gara finansial kubu Laskar Pajajaran saat ini tengah “Terjangkit Virus Koredas” alias tidak ada dana sama sekali seperti yang tengah dialami para birokrat atau inohong di Pemkab Bogor. Padahal, selama ini Kabupaten Bogor dikenal dengan julukan “Lumbung Dolar,” tapi untuk mencari uang 350 juta saja tidak ada.
Padahal, di Kabupaten Bogor sendiri banyak pengusaha yang peduli sepakbola, banyak birokrat yang hobi sepakbola dan ada beberapa direkrut BUMD yang cinta Persikabo. Namun, kenapa Raja Midas alias Mas’an Djajuli yang menjabat sebagai General Manajer Persikabo, seperti kerja sendiri mencari uang buat bayar kompensasi kepada manajemen Persib. Sampai sampai tensi darah Raja Midas mencapai angka 170
Dalam konteks yang sama, upaya Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang memerintahkan kepada Mas’an Djajuli untuk berkoordinasi dengan para pengurus Persikabo lainya terkait penanggulangan dana segar buat biaya kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang tidak menemui titik temu. Para pengurus teras seperti. H. Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata, H Rudi Ferdian, Adang Suptandar, Rustandi dan Dedy Bachtiar.
“Sesuai perintah Pak RY, saya telpon ke Pak Rustandi dan pengurus Persikabo lainnya. Namun, semuanya tidak bisa memberikan jalan keluar untuk mendapatkan dana segar buat Kompensasi peminjaman Pablo dan Gilang. Saya jadi bingung sendiri. Apa betul mereka mereka tidak punya yang sama sekali. Masa sekelas Pak Dedy Bachtiar, kepala DPKBD tidak punya uang sebesar 350 jutaan buat biaya transfer Pablo dan Gilang Angga. Kita akan pasti ganti uang mereka. Namun nasi sudah menjadi bubur. Sekarang Manajemen Persib sudah tidak percaya lagi kepada kita, karena kita telat memberikan uang kompensasi kepada Persib,” ujar Mas’an Djauli kepada Pakar kemarin petang. Dalam kesempatan yang sama, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH membantah soal kegagalan Persikabo merekrut Pablo Frances dan Gilang Angga bukan semata mata karena telat transfer.
“Sebenarnya bukan kita telat memberikan uang kompensasi kepada manajemen Persib. Namun karena kita mengkaji ulang lagi soal status pinjaman tersebut. Kalau memang kita Cuma pinjam Pablo dan Gilang dari Persib, mungkin kita hanya bayar gaji mereka saja. Akan tetapi fakta yang ada, kita harus bayar juga kompensasi kepada Persib. Kalau kita bayar kompensasi itu namanya bukan pinjam tapi transfer,” ujar H. Didi Kurnia, SH yang juga menjabat sebagai Kadisdik Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut, kata Didi, pengurus sekarang sedang mencari atlernatif lain setelah Pablo dan Gilang Angga gagal didapatkan Persikabo musim ini. “ Kita tidak ingin terburu buru dalam mencari para pemain untuk putaran kedua ini. Kami dari jajaran pengurus berharap manajemen dan jajaran pelatih untuk tetap fokus mempersiapkan mental bertanding menjelang dua laga tandang ke Persires dan Persih Tembilahan. Dua laga tandang tersebut wajib diraih dengan angka penuh oleh Persikabo.,” ujar Didi dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, kendati manajemen dan pengurus gagal mendapatkan Pablo dan Gilang Angga, ia tetap harus bisa mengoptimalkan para pemain yang ada saat ini.
“Awalnya saya senang kalau manajemen dan pengurus mau mendatangkan, Pablo, Gilang, Bachtiar, Dony F Siregar dll. Tapi, kita sudah tahu semua kalau semua pemain buruan itu gagal kita dapatkan. Saya harus tetap optimis untuk mengoptimalkan para pemain yang ada sekarang untuk dua laga di Tembilahan dan Rengat,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar