Jelang laga kontra PSLS Lhokseumawe di Stadion Persikabo Cibinong, Senin (28/3), Entrenador Persikabo, Maman Suryaman fokus pada perbaikan mental dan penambahan motivasi pemain.
Pascatur Aceh yang cukup menguras tenaga serta emosi akibat diperlakukan tidak manusiawi oleh Skull (suporter Persiraja, red), Maman mengatakan, mental psikologis Zaenal Arief dkk sempat drop usai menjalani laga berdarah tersebut. Sebab, skuadnya belum pernah mendapatkan perlakuan demikian.
“Ya anak-anak sempat trauma, soalnya itu baru pertama kali,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, untuk dapat memenangkan laga saat menjamu PSLS, pasukan hijau kuning tak hanya butuh kondisi fisik yang prima. Tetapi juga harus didukung mental yang baik.
Karena itulah, sepulangnya dari Tanah Rencong, Maman mencoba membangkitkan semangat serta motivasi lebih bagi Jibby Wuwungan cs agar bisa memenangkan enam laga sisa.
“Sejak pulang dari Aceh, saya selalu menekankan anak-anak agar melupakan kejadian tersebut dan mulai menatap ke depan. Jangan ungkit-ungkit peristiwa itu lagi, sebab kalau para pemain mengingat-ingat lagi akan membuat mental mereka drop. Sebab, kita harus menatap pertandingan berikutnya,” jelas mantan pelatih Sriwijaya FC itu.
Lebih lanjut Maman menuturkan, ia tidak mengevaluasi permainan dari dua laga tandang Aceh. Karena, faktor kekalahan Persikabo bukanlah akibat kesalahan teknis, melainkan nonteknis yang sengaja dibuat suporter dan ketidakadilan wasit.
Ia menambahkan, saat ini kondisi tim sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan pada sesi latihan sore kemarin, Laskar Pajajaran sudah mencoba mematenkan skema permainan yang bakal diterapkan saat menjamu PSLS.
“Ya saya sengaja tidak mengevaluasi karena dapat membuat anak-anak trauma lagi, sedangkan kondisi tim sudah baik. Saya akan menggelar game dengan tim Suratin Kabupaten Bogor guna menstabilkan kondisi tim. Game juga bagus bagi anak-anak Suratin untuk menambah mental mereka,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar