Impian masuk kasta tertinggi kancah sepakbola nasional seperti Superliga, mungkin tak hanya menjadi impian Ketua Umum Persikabo, pengurus, manajemen dan Kabomania saja. Akan tetapi angan angan untuk menyaksikan Persikabo tampil dalam Superliga secara tidak langsung akan menjadi impian semua masyarakat Kabupaten Bogor yang berasal dari 40 Kecamatan yang ada.
Namun, impian tersebut kini hanya angan angan yang tak pernah berujung. Mengingat target masuk Superliga sudah semakin tertutup. Karena hingga saat ini Jibby Wuwungan dkk hanya mengemas 22 poin dan bercokol pada urutan ke-7. Sementara untuk menembus Superliga, Persikabo minimal harus merangsek ke posisi dua besar klasmen akhir wilayah barat. Sedangkan saat ini saja, posisi lima besar wilayah barat ditempati PSAP Sigli dengan 37 poin, Persiraja ( 35 poin), PSMS (30 poin) , Persipasi 28 (poin) dan Persih 28 (poin).
Persikabo sendiri menyisakan 7 kali partai lagi dengan 2 tandang ke Persiraja dan Bengkulu. Sedangkan lima laga kandang Persikabo akan meladeni PSLS, PSSB Bireun, Persitara, PSMS dan Pro Titan. Jika Persikabo mampu memetik poin dalam 7 kali pertandingan yang tersisa, poin Persikabo jumlahnya hanya akan mencapai 43 poin. Dengan 43 poin tersebut belum tentu Persikabo bisa ke Superliga. Pasalnya, lima tim yang bercokol dalam lima besar itu sudah barang tentu akan terus bertambah. Sangat mustahil kalau PSAP dan Persiraja mengalami kekalahan semua dalam sisa laga di putaran kedua
Perincian detail tentang poin jumlah tim yang ada di Wilayah Barat terutama tim tim pesaing Persikabo tersebut menandakan peluang Persikabo masuk ke Superliga sudah terutup rapat rata. Boleh dikatakan masyarakat bola di Kabupaten Bogor sudah harus siap siap mengucapkan " Sayonara Superliga".
Disamping itu, Perjalanan Persikabo tahun ini dianggap sebagai yang terburuk dalam lima tahun terakhir. Sebab tim ini bisa saja tidak akan masuk empat besar. Padahal, tiga tahun terakhir ini, Persikabo selalu masuk ke tiga atau empat besar. Bahkan Persikabo sempat masuk dalam babak 8 besar dua tahun lalu.
Apakah ada yang salah dengan manajemen perekrutan pemain Persikabo pada awal musim, atau apakah ada yang salah dalam pembentukan manajerial tim Persikabo musim ini. Bisa jadi, kegagalan tim ini karena ada faktor internal sendiri ada yang tidak suka Persikabo masuk Superliga.?
Sementara kalau berbicara anggaran keuangan Persikabo, tim Laskar Pajajaran ini boleh dikatakan tim yang selalu diguyur dengan uang yang tidak sedikit.
Lantas kenapa guyuran uang yang deras itu malah kalah dengan tim yang selama ini kerap mengeluhkan financial seperti PSAP, Persiraja, Persipasi, PSMS dan juga Persih Tembilahan. Pasti ada benang yang terputus dari agenda besar Ketua Umum Persikabo, Drs. H, Rachmat Yasin,MM dengan jajaran dibawahnya, hingga Persikabo masih belum bisa terlepas dari kubangan lumpur internal. = Asep Syahmid Pangrango
Tidak ada komentar:
Posting Komentar