Selasa, 08 Februari 2011
LPI BELUM BERSIH
Tontonan Liga Premier Indonesia (LPI) yang dijanjikan akan menyajikan pertandingan yang adil dan bersih, ternyata belum bisa dipercaya. Lembaga yang di awal berdirinya menjanjikan untuk mengimpor wasit dari luar negeri demi “kebersihan” hasil pertandingan, ternyata belum terbukti hingga saat ini. Pertandingan yang dijalani oleh Bogor Raya FC kontra Persibo Bojonegoro di Stadion Persikabo Cibinong, Senin (7/2) kemarin, masih diwarnai dengan keberpihakan wasit. Poniran, sang wasit asal Malang tersebut kepemimpinannya dinilai berat sebelah dan memihak pada kubu tamu, Angling Dharma.
“Wasit katanya akan diambil langsung dari luar negeri supaya permainan fair. Tapi buktinya permainan jadi tidak karuan begini. Kepemimpinan wasit sangat merugikan tim Bogor Raya. Contohnya tadi, saat pemain Bogor Raya ditekel di kotak pinalti dan jatuh karena cedera. Wasit tidak menjatuhkan sanksi apa-apa. Padahal seharusnya itu harus berbuah tendangan pinalti untuk BRFC. Belum lagi keputusan-keputusan off side yang tidak wajar. Mana fair play yang digembar-gemborkan oleh LPI sebelumnya?,” ucap Retno, salah satu penonton yang merasa geram dengan kepemimpinan wasit. Sementara itu, Kepala Pelatih BRFC, John Arwandi mengatakan ia tidak mau berkomentar tentang kepemimpinan wasit, walaupun terlihat sedikit kesal ketika ditanyai tentang kepemimpinan wasit.
“Saya selalu menekankan kepada semua pemain untuk bisa bermain dan menerima keputusan wasit. Tadi juga terbukti mereka sangat bagus mengontrol emosi dan tidak terjadi banyak protes terhadap wasit. Wasit memang bukan Tuhan, tapi dalam permainan dia menjadi penentu. Saya tidak memiliki kapasitas untuk memberi komentar tentang kepemimpinan wasit,” ujarnya di konferensi pers usai pertandingan. Sementara itu, M. Ridwan pengamat sepakbola yang juga Ketua Harian Persikabo mengatakan, pertandingan Bogor Raya FC vs Persibo Bojonegoro terkesan monoton dan kurang gereget. Bahkan, ia menilai permainan Laskar Kujang masih bagus ketika melawan Semarang United.
“Seharusnya Laskar Kujang bisa memenangkan pertandingan saat bentrok dengan anak anak asuhan Sartono Anwar. Tapi, saya melihat para pemain Laskar Kujang kurang tenang dalam penyelesaian akhir. Tentunya hal ini akan menjadi PR bagi manajemen dan jajaran pelatih Bogor Raya FC,” imbuh Ridwan dengan tegas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar