PERFORMA Persikabo tahun ini boleh dikatakan sinarnya redup oleh berbagai persoalan internal yang menyelimuti tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor. Beragam persoalan internal mulai terjadi pada awal putaran pertama atau tepatnya saat rekrutmen pemain. Sejak awal Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM mentargetkan Persikabo harus masuk ke Superliga tahun ini juga. Namun, keinginan RY tersebut tidak ditunjang dengan materi pemain yang mumpuni. Persikabo hanya mendatangkan dua bintang ISL seperti Salim Alaydrus dan Zaenal Arif. Selebihnya para pemain Persikabo yang dikontrak manajemen ternyata tidak ada dalam draft atau bank data pemain incaran Ketua Umum Persikabo.
Para pemain yang dikontrak juga ternyata tidak dinginkan oleh Raja Midas selaku General Manajer Persikabo. Disamping banyak merekrut pemain yang tidak ada dalam benak Ketua Umum Persikabo dan General Manajernya, Persikabo juga terlalu longgar dalam memberikan kesempatan magang kepada para pemain muda asal beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Format magang di Persikabo saya katakan tidak tepat. Karena para pemain magang ini idealnya didaftarkan ke BLI, hingga satu saat kalau para pemain senior ada halangan, maka para pemain magang ini bisa diproyeksikan untuk masuk dalam line up pemain. Kondisi yang terjadi saat ini, para pemain magang di Persikabo bisa saja kurang berkembang, karena bisa saja kurang perhatian dalam soal latihan. Sebab dalam proses latihan tentunya jajaran pelatih akan lebi mengoptimalkan para pemain yang dikontrak dan didaftarkan ke BLI. Selain itu, banyaknya pemain plus ditambah yang magang secara tidak langsung akan membuat pelatih bingung dalam menjalankan program latihan.
Saya hanya memberikan solusi kepada Ketua Umum Persikabo, agar Persikabo harus membuat tim Persikabo U-21 tahun dengan pelatih dan manajemen yang terpisah. Saya yakin dengan format ada tim U-21 tahun, maka para pemain magang ini bisa dimasukan kedalam tim U-21 tahun atau tim U-23.
Selain itu, para pemain muda itu harus diberikan target agar satu atau dua tahun kedepan harus bisa menjadi pemain utama di Persikabo. Tim Persikabo U-21 ini bisa juga dikatakan sebagai kawah candradimuka para pemain potensial masa depan Persikabo atau Kabupaten Bogor. Bahkan, tim U-21 Persikabo juga bisa dijadikan ” Aset Berharga untuk Dijual” jika banyak klub yang berminat kepada para pemain muda Persikabo sementara mereka belum ada kesempatan bergabung dengan Persikabo Senior.
Selama para pemain magang masuk dalam tim U-21 atau U-23, maka pelatih Persikabo Senior akan lebih fokus untuk menggodok para pemainnya. Sudah saatnya, Ketua Umum Persikabo atau pengurus lainnya untuk memikirkan soal pembentukan manajemen Persikabo U-21 tahun. Toh biaya untuk pembinaan para pemain Persikabo U-21 tahun ini mungkin tidak sebesar dari Persikabo Senior.
Saya berharap, Ketua Umum Persikabo tidak perlu membuat ” Kapal Pesiar ” lagi. Lebih baik membuat ” Perahu Tongkang” tapi bisa selamat sampai tujuan. Ketimbang Kapal Pesiar ditengah perjalanan diterjang ombak dan badai, hingga karamlah kapal tersebut.=*** Asep Syahmid Pangrango
Tidak ada komentar:
Posting Komentar