Setelah mengumumkan sebelas orang pemain yang harus melepas kostum Persikabo, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli berjanji akan memberikan nilai kontrak yang lebih kepada pemain berprestasi yang tersisa di Laskar Pajajaran. Selain itu, ia juga memenuhi tanggung jawab manajemen berupa kompensasi sebesar dua bulan gaji kepada pemain yang dicoret. Sebelas orang punggawa tersebut tidak semuanya terdepak, dua diantaranya, Susanto dan Novianto memilih merumput di tanahnya PSMS, Medan. Sementara itu, maskot Persikabo, Sairan diberi kehormatan untuk dipromosikan menjadi asisten pelatih Persikabo. sedang sisanya seperti Nanmi Hughes, JP Boumsong, Kahudi Wahyu Widodo, Arik SB, Bona Simanjuntak, Irwan Nijasmara, Amrico dan Markus harus angkat koper dan digantikan oleh pemain yang tengah seleksi di Persikabo saat ini.
“Kita mencoret mereka dengan membayar kompensasi sesuai dengan kesepakatan dua bulan gaji. Saya sudah menghubungi pemain-pemain yang dicoret. Sebagian dari mereka ada yang sudah mengira-ngira, tapi sebagian ada yang masih bertanya-tanya kenapa mereka dikeluarkan. Seperti kata Bupati, kita fokus pada tujuan akhir ISL. Kalau masih seperti ini komposisi pemainnya, tidak akan mungkin melangkahkan kaki ke ISL,” beber Mas’an.
Menurutnya, pencoretan pemain juga dilakukan untuk menghemat beban pengurus. Sehingga pemain yang berprestasi bisa direkomendasikan untuk menerima penambahan nilai kontrak. Namun, ia menekankan tidak bisa menjanjikan penambahan tersebut, hanya saja ia bisa mengusulkan kepada pengurus berdasarkan prestasi yang sudah diraih oleh masing-masing pemain.
“Setelah selesai seleksi, kita bisa mengkaji ulang nilai kontrak pemain. Kita kan sudah melihat prestasi mereka selama putaran pertama. Ini akan menjadi acuan dan pertimbangan bagi pengurus nanti,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar